Dia begitu .... religius.... seperti tercermin dalam blognya:
http://marissahaque.blogdetik.com/2008/11/30/seucap-nyata-en-kleine-kadotje-van-oom-fanny-habibie/
Di tengah deru pendzholiman yang dia hadapi, dia tetap merintih berdoa:
"Kalau Allah SWT sudah ingin bersegera menjawab ‘doa rintihan’ kita, maka jarak lintas laut dan benua bukan hal yang mustahil bagi-Nya."
Setiap saat..., "Setengah hati kuangkat telpon yang deringnya mengganggu konsentrasi gelombang alpha dzikir panjangku diatas sajadah empuk sederhana dikamar tidur."
Dengan keikhlasan penuh...., "Kenapa justru ditengah malam buta disaat saya sedang ‘senang-senangnya’ bersenandung lirih untuk-Nya?"
Dan banyak lagi penggalan-penggalan kalimat dalam blog mbak Icha yang menunjukkan religiusitas. Oh, sungguh suci.
Sebuah pribadi yang layak diteladani.