Dengan semakin jelasnya kecenderungan pusat dunia berpindah ke asia timur raya dengan sumbu china-india, yang notabene kepercayaan dasar masyarakatnya gak punya kaitan sama sekali dengan ideologi-ideologi abrahamic-semitic (besarta 1001 konflik tolol antara mereka), I feel like "indonesia is the odd man out -- so out of place".
Maksud saya, dikala kawasan asia timur raya mulai menghidupkan lagi solidaritas antara mereka, yang tidak bisa dipungkiri mempunyai latar belakang pertalian ideologi (hindu-buddha-dan-segala-derivativesnya) -- bagaimana posisi indonesia (yang saat ini tidak menganut itu)? We'll be left out. That's bad. Kita akan tetap terseret-seret konflik "alien" di timur tengah, yang pada dasarnya cuma dikarenakan Abraham tidak bisa mengendalikan pentul koreknya dan doyan menggombal (dengan Hagar dan Sarah) -- menjanjikan tanah inilah, harta itulah, etc, etc. Wajar aja para bitches itu dan keturunan2nya berantem terus sampai sekarang. We have to disconnect ourselves from that sh!t, fast. Tell them to go to septic-tank, let them kill each other, it's none of our business.
Disamping landasan "moral" untuk menolak abrahamisasi-semitisasi-arabisasi-islamisasi (how can we accept ideologies that don't respect humanities, backward, full of mumbo-jumbos, and almost have no philosophical value?) di indonesia, landasan "rasional" saya ya itu (not to be left out).
Jadi..., akankah Indonesia kembali ke "jati-dirinya", and put herself back in the "great far-east asian" map?
Comments