BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

New MOVIE : DRUPADI (NICHOLAS SAPUTRA, DIAN SASTRO)

edited January 2009 in BoyzStyle
wx7y9423.jpg

img_9360.jpg

img_9417.jpg

wx7y9457.jpg

img_0050.jpg

DRUPADI

Sebuah film kolaborasi seni peran, musik dan tari siap meluncur Desember 2008



***



Aku bersumpah….

Demi langit dan bumi

Demi harkatku sebagai puteri agni

Aku tak akan mengikat rambutku

Sebelum mencucinya dengan darah Dursasana

(Sumpah Drupadi kepada para dewa)

Rampung sudah tahap pengambilan gambar film Drupadi, produksi SinemArt Pictures. Disutradarai oleh Riri Riza, film Drupadi menampilkan Dian Sastrowardoyo sebagai Drupadi, seorang puteri raja dari Panchala yang kelak dipertaruhkan dan dihina dalam sebuah permainan dadu.

Film ini mengangkat sepenggal lakon dari kisah klasik Mahabharata karya Mpu Vyasa asal India yang telah menyebar ke seluruh Asia, termasuk ke Indonesia. Jika lazimnya Mahabharata berkisah tentang perseteruan dua kelompok sepupu Pandawa dan Kurawa, maka film ini memilih sudut pandang Drupadi sebagai pusat dari seluruh cerita.

Syahdan, Drupadi digambarkan sebagai puteri raja Panchala yang lahir dari api (agni) dan diturunkan ke dunia untuk menemani Krisna untuk mengakhiri satu babak kehidupan manusia. Drupadi digambarkan sebagai seorang puteri tercantik di seluruh jagad, sehingga semua ksatria dari seluruh penjuru ikut berlomba untuk merebut hatinya. Dalam sebuah sayembara memanah, adalah Arjuna yang berhasil memenangkan pertandingan itu, meski akhirnya, karena sebuah takdir yang tak terelakkan, Drupadi menjadi isteri dari Pandawa.

Di sebuah permainan dadu yang penuh muslihat yang digelar oleh Kurawa, Drupadi dipertaruhkan oleh suaminya sendiri.

Dadu yang terbuat dari tulang manusia

yang telah binasa dengan sia-sia.

Dadu yang berdansa dengan mahir

dan memiliki segala daya sihir..



Apa yang kemudian terjadi dengan Drupadi? Bisakah dia melawan? Permainan dadu yang penuh strategi dan muslihat dan perlawanan Drupadi yang menolak dijadikan komoditas —yang kelak akan membawa pada peperangan Bharatayudha yang dahsyat—menjadi puncak dari film ini.

***

Baik Dian Sastrowardoyo, Riri Riza, Mira Lesmana maupun Leila Chudori, sepakat bahwa daya tarik untuk mengangkat sosok ini karena Drupadi adalah perempuan yang menolak dijadikan barang taruhan; dan pada masanya, dialah satu-satunya perempuan yang berani bersuara dan menggugat ketidakadilan yang menimpanya.

Film Drupadi juga mempertemukan kembali dua bintang papan atas yang telah sekian lama absen dari dunia seni peran Dian Sastrowardoyo (Drupadi) dan Nicholas Saputra (Arjuna). Di film ini pula, keterlibatan Dian tidak sebatas sebagai pemain belaka. Bersama Mira Lesmana dan Wisnu Darmawan, Dian juga bertindak sebagai produser yang ikut membidani lahirnya film ini.

Sederet nama-nama besar lain turut pula mendukung terlaksananya proyek ini, di antaranya Butet Kartarejasa yang berperan sebagai Sengkuni, paman dari Kurawa yang licik dan penuh muslihat; Dwi Sasono sebagai Yudhistira; Ario Bayu sebagai Bhima dan pendatang baru,si kembar Aditya Bagus Santosa dan Aditya Bagus Sambada berperan sebagai Nakula dan Sadewa.

Pihak Kurawa sebagai representasi angkara murka dan musuh bebuyutan Pandawa dimainkan oleh murid-murid padepokan seni Bagong Kussudiardjo dengan dua pemeran utama, yakni Whani Darmawan sebagai Suyudana, dan Djarot B. Dharsana sebagai Dursasana. Sedangkan Donny Alamsyah berperan sebagai Adipati Karna, kakak tiri Pandawa yang ada di pihak Kurawa.

Selain bertumpu pada cerita yang kuat dan seni peran pemainnya, film ini juga menggabungkan beberapa unsur teater, tari musik dan perkawinan kostum Jawa dan Sumatra.

***

PROYEK Drupadi bermula dari keinginan Dian Sastrowardoyo dan Leila S. Chudori, yang ingin membuat sebuah karya seni, khususnya film, dengan tema yang berbeda dari film-film yang beredar saat ini. Sewaktu ide ini disampaikan kepada Leo Sutanto, produser dan pemilik SinemArt, gayung pun bersambut. SinemArt mendukung penuh dan memberi ruang seluas-luasnya dalam proses kreatif, semua ditujukan agar film Drupadi terwujud dan Leo Sutanto menyatakan bersedia menjadi Produser Eksekutif. “Saya ingin mendukung Dian yang selalu sangat serius dalam seni peran,” tutur Leo Sutanto. “Menurut saya, Dian jangan hanya bersinar di perfilman Indonesia saja, tetapi saya ingin suatu hari Dian juga melangkah ke dunia internasional.”

Untuk proyek ini, Riri Riza didapuk sebagai sutradara. Riri Riza dikenal sebagai seorang sutradara yang sangat serius dan intens dalam karyanya. “Jika melihat kisah Drupadi, sangat relevan dengan persoalan masa kini,” kata Riri, “Drupadi memiliki peran yang besar dalam kisah Mahabharata. Dia mempertanyakan banyak hal, tetapi di kemudian hari dia menjadi barang taruhan. Dia menggugat dengan caranya sendiri dan terus mencari keadilan hingga akhir cerita.”

Riri menolak untuk membuat dikotomi film seni atau film komersil. “Film Drupadi dibuat sebagai suatu produk yang serius, tetapi kami ingin penonton bisa menikmatinya dan merasa ada kaitan dengan persoalan yang dihadapinya.”

Bagi Mira Lesmana, membuat Drupadi adalah “tantangan untuk menyatukan suatu cerita yang memiliki sentuhan tradisi dan memberikan elemen kontemporer.” Mira menunjuk bagaimana semua yang terlibat sepakat bahwa meski film ini menggunakan latar belakang Jawa klasik, tetapi kostum para tokoh dipadu dengan berbagai elemen daerah lain, misalnya Sumatra.

Skenario yang dikerjakan oleh Leila S. Chudori yang mengambil dari beberapa versi novel Mahabharata karya P.Lal, N.K Narayan dan Ramesh Menon. Dari karya-karya tersebut dan melalui riset beberapa versi di Jawa dan Bali, Leila kemudian membuat tafsir sekitar hubungan antara Drupadi, Arjuna dan Bhima.

Djaduk Ferianto bertanggung jawab atas penata musik, sementara tata artistik dipercayakan pada Ong Hari Wahyu dan Mohammad Marzuki. Film Drupadi juga menggandeng Gunnar Nimpuno sebagai penata kamera dan Chitra Subijakto sebagai penata busana. Dalam produksinya, Drupadi juga didukung sepenuhnya oleh Padepokan Seni Bagong Kussudiardjo

Ditemui di sela-sela syuting film yang mengambil lokasi di Yogyakarta dan sekitarnya, Dian menyatakan,” Film Drupadi dibuat sebagai apresiasi kami, para pekerja seni, kepada dunia seni Indonesia, dan juga memberikan warna baru dalam industri perfilman.”

Mengapa Drupadi? “Karena sosok Drupadi adalah simbol dari perjuangan perempuan yang menolak dijadikan komoditas dan selalu bertindak untuk memanusiakan dirinya,” tutur Dian.

Film Drupadi dijadwalkan untuk diluncurkan kepada umum sebagai bagian dari Jakarta International Film Festival (JIFFEST) Desember 2008.



Untuk informasi dan perkembangan film Drupadi, silakan kunjungi laman www.drupadithemovie.com atau tim kreatif dan komunikasi :

* Arifaldi Dasril (0817-480-9015) email : [email protected]
* Prita Indriatini (0813-174-70690) email : [email protected]



Tentang SinemArt



Sinemart didirikan oleh Leo Sutanto, Sentot Sahid, Heru Hendriyarto dan Lala Hamid tahun 2003. Adalah Leo Sutanto, yang telah berkarir lebih dari 25 tahun di panggung perfilman, yang memiliki keinginan dan obsesi untuk menberikan karya-karya yang inspiratif baik di layar kaca maupun film namun juga harus membumi dan dapat diterima luas oleh publik. Seperti visi SinemArt, yang merupakan gabungan tiga kata : ‘Sinema’, ‘art’ dan ‘mart’. Terobosan besar SinemArt dalam industri hiburan televisi adalah adaptasi film layar lebar “Ada Apa Dengan Cinta?” (2003) yang menjadi sebuah serial TV paling sukses saat itu. Proses audisi para pemeran dikemas dalam bentuk reality show berskala nasional pertama di Indonesia. Sejak saat itu berbagai terobosan dan inovasi menjadi bagian dari proses kreatif. Hingga kini, SinemArt telah bertumbuh dengan pesat dan menjadi rumah produksi terkemuka di Indonesia, dengan portfolio lebih dari 100 judul sinetron dan beberapa film layar lebar di mana hampir semua produksi Sinemart mendapat tanggapan positif dari publik. Hal ini bisa dilihat dari angka rating yang selalu tinggi dan banyaknya jumlah penghargaan yang diterima. Informasi lebih lanjut tentang SinemArt bisa didapat dari laman www.sinemart.com.

Film Drupadi adalah kerjasama ketiga antara SinemArt dengan Dian Sastrowardoyo. Kerjasama pertama adalah film Ungu Violet (Rako Priyanto, 2005) dan yang kedua adalah serial TV Dunia Tanpa Koma (Maruli Ara, 2006) yang berhasil meraih sebagai Sinetron Terpuji Festival Film Bandung tahun 2007.





Lampiran 1 Karakter Utama dan Tim Produksi

Karakter Utama



DRUPADI ( Dian Sastrowardoyo)

Drupadi digambarkan sebagai wanita paling jelita di jagat yang lahir dari api. Dalam Mahabharata, karakter Drupadi sangat menonjol selain karena kecantikannya, ia juga sangat cerdas, berani dan tak segan mengungkapkan pendapatnya. Drupadi melawan saat dirinya dijadikan barang taruhan.

Hingga akhir cerita, Drupadi terus mencari keadilan saat perang Bharatayudha.

YUDHISTIRA (Dwi Sasono)

Putera Dewi Kunti dan Betara Dharma yang memiliki sifat sangat bijaksana. Sabar, tak pernah membunuh, tak pernah ikut perang,dan baik hati. Kelemahannya hanya satu: gemar bermain dadu dan gampang ditipu.

BHIMA (Ario Bayu)

Putera dari Dewi Kunti dengan Betara Bayu yang bertubuh besar dan kekar, nyaris menyerupai raksasa. Ia sangat sakti, jujur, setia namun juga garang dan pemarah. Bhima tidak pernah menyembah siapapun, termasuk terhadap dewa.

ARJUNA (Nicholas Saputra)

Putera Dewi Kunti dengan Betara Indra. Paling tampan di seluruh jagad, sakti dan ahli memanah. Adalah Arjuna yang memenangkan Drupadi dalam pertandingan busur, tapi kemudian Drupadi dipersembahkan kepada seluruh Pandawa. Arjuna adalah putera Pandawa yang paling dicintai Drupadi.

NAKULA (Aditya Bagus Santosa )

Putera kembar Dewi Madrim dengan Batara Aswin. Berkekuatan 100 tenaga manusia.

SADEWA (Aditya Bagus Sambada )

Sadewa adalah putera Dewi Madrim dengan Batara Aswin Ia saudara kembar Nakula dan bungsu dari Pandawa. Mempunyai kepandaian 100 cendekia dan bijak bagai 100 resi.

ADIPATI KARNA (Donny Alamsyah)

Adipati Karna adalah kakak tiri Pandawa. Ia putera Dewi Kunti dengan Batara Surya. Saat itu Kunti masih remaja, tak sengaja ia memanggil Dewa dengan sebuah mantra dan terjadilah percintaan yang membuahkan Karna. Karena saat itu Kunti masih belia, Karna dibuang di sungai Gangga dan diangkat anak oleh pasangan sais kereta di Hastina, kerajaan tempat Kurawa memerintah. Karna diangkat sebagai Adipati dan menjadi bagian Kurawa. Kelak dalam perang Baratayudha, ia berperang membela Kurawa dan melawan adiknya sendiri, Arjuna.

SUYUDANA ( Whani Darmawan)

Suyudana adalah raja Hastinapura, ia putera Prabu Destarata dan Dewi Gandari, tertua dari 100 bersaudara. Seratus bersaudara ini dikenal dengan nama Kurawa. Kejam, penuh kedengkian dan selalu iri dengan apa dimiliki para sepupunya, Pandawa.

DURSASANA (Djarot B. Dharsono)

Putera kedua Kurawa, berwajah raksasa, gemuk, keji dan mengerikan. Dalam permainan dadu di mana Drupadi dipertaruhkan, Dursasana diperintah untuk mengambil Drupadi. Karena Drupadi menolak, Dursasana mempermalukan Drupadi dan berusaha memperkosanya di hadapan seluruh Kurawa

PATIH SENGKUNI (Butet Kartaredjasa)

Sengkuni adalah paman Kurawa, adik dari dewi Gandari. Ia bersifat licik dan penuh muslihat. Arsitek manuver Kurawa adalah Sengkuni. Permainan dadu yang kemudian kelak membawa kedua kelompok sepupu ini kepada sebuah peperangan terbesar di jagad ini, adalah Sengkuni agar semua yang dimiliki Pandawa berpindah tangan. Konon dadu Sengkuni terbuat dari tulang-tulang manusia.



ANGGOTA KURAWA LAINNYA diperankan oleh murid-murid Padepokan Seni Bagong Kussudiardja.



TIM PRODUKSI

Produksi : SinemArt Pictures

Produser Eksekutif : Leo Sutanto, Elly Yanti Noor

Sutradara : Riri Riza

Produser : Mira Lesmana, Dian Sastrowardoyo, Wisnu Darmawan

Skenario : Leila S.Chudori

Diambil dan ditafsirkan kembali dari kisah klasik Mahabharata

Co Produser : Butet Kartaredjasa

Co Produser : Novi Christina, Mitzy Christina, Cindy Christina

Penata Kamera : Gunnar Nimpuno

Penata Musik : Djaduk Ferianto

Penata Artistik : Ong Hari Wahyu dan Mohammad Marjuki

Penata Tari : Sutopo Tedjobaskoro

Penata Kostum dan Stylist : Chitra Subijakto

Still Photographer : Anton Ismael- Third Eye Photography

Art work : Ario Anindito

Penari : Padepokan seni Bagong Kussudiardja

Comments

  • edited October 2008
    cinematography is so cool...!

    img_0303.jpg
  • DIAN SASTRO di film ini CANTIK BANGET...!!!!

    wx7y9609.jpg

    wx7y9545.jpg

    img_1070.jpg

    img_0163.jpg

    img_1753.jpg

    img_1831.jpg
  • Bukannya film ini di cekal ama Komunitas Hindu Indonesia yah? Tapi yah semoga filmnya d rilis d bioskop umum, jangan kayak Opera Jawa yang lama banget keluarnya.
  • Wah...kayaknya bakal jadi film bagus nih.Ceritanya sih rada njlimet ya kayaknya,secara gw sama sekali gak ngarti soal sejarah Mahabharata,dll..hehe

    romire wrote:
    wx7y9423.jpg

    img_9360.jpg

    img_9417.jpg

    Btw,ternyata Nicholas Saputra selain ganteng,body-nya seksi juga yah...montok berisi gitu.Apalagi bulu ketek-nya...wuah,tebel.Juga ada bulu-bulu tipis di dada n perut-nya,hmmm.....Cocok lah dia jadi sang ARJUNA.
    Kayaknya gw bakal nonton neh..hehe

    *Sori ya Romire,thread-mu jadi "ternodai" postingan gw yg rada "jorok" inih..hehe*
  • klo ngga' cape liat laghhh..klo' capekk,maless laagghhh...
  • Downloadnya di mana? Opera Jawa downloadnya juga di mana? Kalo ga ada download, DVD ori atupun bajakan cari di mana?
  • kho albert wrote:
    Downloadnya di mana? Opera Jawa downloadnya juga di mana? Kalo ga ada download, DVD ori atupun bajakan cari di mana?


    nontonnya di bioskop aja kali bu...........

    buat mendukung perfileman nasional


    yg menurut gw film ini salah satu yg berkualitas


    :wink: :wink: :wink: :wink: :wink: :wink: :wink: :wink:
  • wah gw suka cerita Mahabharata, sambil ngayal2 siapa "pengejawantahan" Arjuna di dunia fana ini, hehe...

    cerita Drupadi ini gw suk kok, tapi gw herannya kenapa Yudhistira rada dodol ya mau diajak taruhan itu? gw pengen liat adegan Dursasana narik selendang Drupadi ampe molor2 panjang gitu, pasti keren! oiya, di ceita RA Kosasih si Pandawa yg kalah taruhan itu mesti nyopot baju kebesaran mereka lho :oops:

    gw sedikit kurang sreg ama Arjunanya, menurut gw Arjuna cowok yg mulus perfect hampir cantik gitu, Indra Bruggman maybe... :oops:
  • Kapan masuk bioskop coba? Biar nabuh gamelan sampai 100 tahun lagi ya gak bakal mau bioskop nayangin film nyeni begini.
  • Bang_Jo wrote:

    wx7y9423.jpg

    img_9360.jpg

    Btw,ternyata Nicholas Saputra selain ganteng,body-nya seksi juga yah...montok berisi gitu.Apalagi bulu ketek-nya...wuah,tebel.Juga ada bulu-bulu tipis di dada n perut-nya,hmmm.....Cocok lah dia jadi sang ARJUNA.
    Kayaknya gw bakal nonton neh..hehe

    gw setuju sama lo nic

    emang ternyata nicholas saputra oke juga body nya

    tapi tampangnya ga oke sih
    keliatan skinny banget
  • Buat yang mau nonton Drupadi,ni film diputer di JiFFest (Jakarta International Film Festival).
    Tahun ini ada 3 film Indonesia yang diputer.Selain Drupadi,ada Under The Tree-nya Garin Nugroho sama Pertaruhan-nya Nia Dinata.

    FYI,
    Drupadi ini ternyata film pendek bedurasi 45 menit.
    Kalo Under The Tree tuh film panjang,kalau Pertaruhan film dokumenter.

    @ afkar : :wink:
  • Bang_Jo wrote:
    Buat yang mau nonton Drupadi,ni film diputer di JiFFest (Jakarta International Film Festival).
    Tahun ini ada 3 film Indonesia yang diputer.Selain Drupadi,ada Under The Tree-nya Garin Nugroho sama Pertaruhan-nya Nia Dinata.

    FYI,
    Drupadi ini ternyata film pendek bedurasi 45 menit.
    Kalo Under The Tree tuh film panjang,kalau Pertaruhan film dokumenter.

    @ afkar : :wink:

    sayang sekali Jiffest cuma ampe tgl 9 Desember doank
    8)
  • egar_4u wrote:
    Bang_Jo wrote:
    Buat yang mau nonton Drupadi,ni film diputer di JiFFest (Jakarta International Film Festival).
    Tahun ini ada 3 film Indonesia yang diputer.Selain Drupadi,ada Under The Tree-nya Garin Nugroho sama Pertaruhan-nya Nia Dinata.

    FYI,
    Drupadi ini ternyata film pendek bedurasi 45 menit.
    Kalo Under The Tree tuh film panjang,kalau Pertaruhan film dokumenter.

    @ afkar : :wink:

    sayang sekali Jiffest cuma ampe tgl 9 Desember doank
    8)

    Wah,sori sori,gw cuma baca aja sih,gw gak liat tanggalnya,hehe..
  • Enak ya, yg di Jakarta ada Jiffest! Kapan ya, Surabaya ada Suffest?
Sign In or Register to comment.