BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

Menunggu biss di Jayapura

edited October 2008 in Nusantara
Cinta Itu Sama Seperti Orang Yang Menunggu Bis...

Cinta itu sama seperti orang yang menunggu bis. Sebuah bis datang, dan
kamu bilang, "Wah.. terlalu penuh, sumpek, bakalan nggak bisa duduk
nyaman neh! Aku tunggu bis berikutnya aja deh."

Kemudian, bis berikutnya datang. Kamu melihatnya dan berkata, "Aduh
bisnya kurang asik nih, nggak bagus lagi.. nggak mau ah.."

Bis selanjutnya datang, cool dan kamu berminat, tapi seakan-akan dia
tidak melihatmu dan lewat begitu saja.

Bis keempat berhenti di depan kamu. Bis itu kosong, cukup bagus, tapi
kamu bilang, "Nggak ada AC nih, bisa kepanasan aku". Maka kamu
membiarkan bis keempat itu pergi.

Waktu terus berlalu, kamu mulai sadar bahwa kamu bisa terlambat pergi ke
kantor.

Ketika bis kelima datang, kamu sudah tak sabar, kamu langsung melompat
masuk ke dalamnya. Setelah beberapa lama, kamu akhirnya sadar kalau kamu
salah menaiki bis. Bis tersebut jurusannya bukan yang kamu tuju! Dan kau
baru sadar telah menyiakan waktumu sekian lama.


Moral dari cerita ini : sering kali seseorang menunggu orang yang
benar-benar 'ideal' untuk menjadi pasangan hidupnya.

Padahal tidak ada orang yang 100% memenuhi keidealan kita. Dan kamu pun
sekali-kali tidak akan pernah bisa menjadi 100% sesuai keinginan dia.

Tidak ada salahnya memiliki 'persyaratan' untuk 'calon', tapi tidak ada
salahnya juga memberi kesempatan kepada yang berhenti di depan kita.

Tentunya dengan jurusan yang sama seperti yang kita tuju. Apabila
ternyata memang tidak cocok, apa boleh buat.. tapi kamu masih bisa
berteriak 'Kiri'! dan keluar dengan sopan.

Maka memberi kesempatan pada yang berhenti di depanmu, semuanya
bergantung pada keputusanmu. Daripada kita harus jalan kaki sendiri
menuju kantormu, dalam arti menjalani hidup ini tanpa kehadiran orang
yang dikasihi.

Cerita ini juga berarti, kalau kebetulan kamu menemukan bis yang kosong,
kamu sukai dan bisa kamu percayai, dan tentunya sejurusan dengan
tujuanmu, kamu dapat berusaha sebisamu untuk menghentikan bis tersebut
di depanmu, agar dia dapat memberi kesempatan kepadamu untuk masuk ke
dalamnya.

Karena menemukan yang seperti itu adalah suatu berkah yang sangat
berharga dan sangat berarti. Bagimu sendiri, dan bagi dia.

Lalu bis seperti apa yang kamu tunggu?

Comments

  • Nunggu bis di mana.. ? Terminal mesran, entrop, kotaraja, abepura atau sentani ? Hehe
  • Hello all friend...

    Aq ibarat Bis nya....!
    yg selalu setia mengantar penumpang....
    walo kadang aq di cuekin,
    di ludahin, di kotori...

    aq jg lg menunggu seorang PENUMPANG yg SETIA...
    yg mau menaiki aq dengan Ikhlas..tak banyak menuntut, tak banyak mengeluh, tak banyak mencibir, tak banyak bicara....!

    adakah engkau PENUMPANG yg aq nantikan itu...?

    Take Care....Love in Touch
    Irvan Firmansyah in Jayapura
  • lo memang bisa aja yach becanda dasar
  • bisek_jaya wrote:
    Cinta Itu Sama Seperti Orang Yang Menunggu Bis...

    Cinta itu sama seperti orang yang menunggu bis. Sebuah bis datang, dan
    kamu bilang, "Wah.. terlalu penuh, sumpek, bakalan nggak bisa duduk
    nyaman neh! Aku tunggu bis berikutnya aja deh."

    Kemudian, bis berikutnya datang. Kamu melihatnya dan berkata, "Aduh
    bisnya kurang asik nih, nggak bagus lagi.. nggak mau ah.."

    Bis selanjutnya datang, cool dan kamu berminat, tapi seakan-akan dia
    tidak melihatmu dan lewat begitu saja.

    Bis keempat berhenti di depan kamu. Bis itu kosong, cukup bagus, tapi
    kamu bilang, "Nggak ada AC nih, bisa kepanasan aku". Maka kamu
    membiarkan bis keempat itu pergi.

    Waktu terus berlalu, kamu mulai sadar bahwa kamu bisa terlambat pergi ke
    kantor.

    Ketika bis kelima datang, kamu sudah tak sabar, kamu langsung melompat
    masuk ke dalamnya. Setelah beberapa lama, kamu akhirnya sadar kalau kamu
    salah menaiki bis. Bis tersebut jurusannya bukan yang kamu tuju! Dan kau
    baru sadar telah menyiakan waktumu sekian lama.


    Moral dari cerita ini : sering kali seseorang menunggu orang yang
    benar-benar 'ideal' untuk menjadi pasangan hidupnya.

    Padahal tidak ada orang yang 100% memenuhi keidealan kita. Dan kamu pun
    sekali-kali tidak akan pernah bisa menjadi 100% sesuai keinginan dia.

    Tidak ada salahnya memiliki 'persyaratan' untuk 'calon', tapi tidak ada
    salahnya juga memberi kesempatan kepada yang berhenti di depan kita.

    Tentunya dengan jurusan yang sama seperti yang kita tuju. Apabila
    ternyata memang tidak cocok, apa boleh buat.. tapi kamu masih bisa
    berteriak 'Kiri'! dan keluar dengan sopan.

    Maka memberi kesempatan pada yang berhenti di depanmu, semuanya
    bergantung pada keputusanmu. Daripada kita harus jalan kaki sendiri
    menuju kantormu, dalam arti menjalani hidup ini tanpa kehadiran orang
    yang dikasihi.

    Cerita ini juga berarti, kalau kebetulan kamu menemukan bis yang kosong,
    kamu sukai dan bisa kamu percayai, dan tentunya sejurusan dengan
    tujuanmu, kamu dapat berusaha sebisamu untuk menghentikan bis tersebut
    di depanmu, agar dia dapat memberi kesempatan kepadamu untuk masuk ke
    dalamnya.

    Karena menemukan yang seperti itu adalah suatu berkah yang sangat
    berharga dan sangat berarti. Bagimu sendiri, dan bagi dia.

    Lalu bis seperti apa yang kamu tunggu?
      ilustrasi yang anda gambarkan sungguh sederhana dan mengena bagi kaum minoritas tapi bukankah itu manusiawi sekali. soal ideal adalah relatif tergantung sudut pandang masing2. ada yang bilang si A sangat perfect tapi si B bilang biasa saja. kesimpulannya ...... bila kita hadirkan 10 orang untuk menilai bambang (misalnya) pasti ke 10 orang tersebut akan menilai yang berbeda2. itulah manusia tapi minimal seseorang selalu mencari pasangannya yang lebih baik menurut sudut pandangnya. [/list:u]
  • bisek_jaya wrote:
    Cinta Itu Sama Seperti Orang Yang Menunggu Bis...

    Cinta itu sama seperti orang yang menunggu bis. Sebuah bis datang, dan
    kamu bilang, "Wah.. terlalu penuh, sumpek, bakalan nggak bisa duduk
    nyaman neh! Aku tunggu bis berikutnya aja deh."

    Kemudian, bis berikutnya datang. Kamu melihatnya dan berkata, "Aduh
    bisnya kurang asik nih, nggak bagus lagi.. nggak mau ah.."

    Bis selanjutnya datang, cool dan kamu berminat, tapi seakan-akan dia
    tidak melihatmu dan lewat begitu saja.

    Bis keempat berhenti di depan kamu. Bis itu kosong, cukup bagus, tapi
    kamu bilang, "Nggak ada AC nih, bisa kepanasan aku". Maka kamu
    membiarkan bis keempat itu pergi.

    Waktu terus berlalu, kamu mulai sadar bahwa kamu bisa terlambat pergi ke
    kantor.

    Ketika bis kelima datang, kamu sudah tak sabar, kamu langsung melompat
    masuk ke dalamnya. Setelah beberapa lama, kamu akhirnya sadar kalau kamu
    salah menaiki bis. Bis tersebut jurusannya bukan yang kamu tuju! Dan kau
    baru sadar telah menyiakan waktumu sekian lama.


    Moral dari cerita ini : sering kali seseorang menunggu orang yang
    benar-benar 'ideal' untuk menjadi pasangan hidupnya.

    Padahal tidak ada orang yang 100% memenuhi keidealan kita. Dan kamu pun
    sekali-kali tidak akan pernah bisa menjadi 100% sesuai keinginan dia.

    Tidak ada salahnya memiliki 'persyaratan' untuk 'calon', tapi tidak ada
    salahnya juga memberi kesempatan kepada yang berhenti di depan kita.

    Tentunya dengan jurusan yang sama seperti yang kita tuju. Apabila
    ternyata memang tidak cocok, apa boleh buat.. tapi kamu masih bisa
    berteriak 'Kiri'! dan keluar dengan sopan.

    Maka memberi kesempatan pada yang berhenti di depanmu, semuanya
    bergantung pada keputusanmu. Daripada kita harus jalan kaki sendiri
    menuju kantormu, dalam arti menjalani hidup ini tanpa kehadiran orang
    yang dikasihi.

    Cerita ini juga berarti, kalau kebetulan kamu menemukan bis yang kosong,
    kamu sukai dan bisa kamu percayai, dan tentunya sejurusan dengan
    tujuanmu, kamu dapat berusaha sebisamu untuk menghentikan bis tersebut
    di depanmu, agar dia dapat memberi kesempatan kepadamu untuk masuk ke
    dalamnya.

    Karena menemukan yang seperti itu adalah suatu berkah yang sangat
    berharga dan sangat berarti. Bagimu sendiri, dan bagi dia.

    Lalu bis seperti apa yang kamu tunggu?

    hell,!!! that's cool!!!!

    Berbahagialah orang yang menemukan kebahagiaan menurut ukurannya.
    Kita ada di dunia ini bukan untuk mencintai dan mengasihi yang sempurna, namun belajar mencintai yang tidak sempurna itu, dengan cara yang sempurna.
  • keren loh ilustrasinya.

    Emang bener sih ga ada yg bener2 "pas" dengan apa yg kita mau
  • Hello semuanya....!
    aq lg "PROMOSI NEH"
    pengen nyari BF....!
    BF yg setia, jujur, pengertian, ga reseh, ga neko2 & ga sissy...
    ada ngak yg mau jadi BF ku.....!

    Tapi maaf bro....aq nyari BF dalam artian BF ( Best Friend )
    dan bukan BF buat ( Boy Friend ).... Oke....!

    aq suka BF-an ( BEST FRIEND ) gitu dech...!
    oke...di tunggu ya bila berminat jadi BF ku....!

    silahkan kunjungi FS ku : www.friendster.com/irvand1
    thanks...take care....!
Sign In or Register to comment.