[ Selasa, 23 September 2008 ]
Perlonggar Likuiditas Perbankan
Ekonom Minta BI Hindari Uang Ketat
JAKARTA - Upaya untuk melonggarkan likuiditas di sistem perbankan nasional mesti terus dilakukan. Ini agar penyaluran kredit perbankan tak seret. Jika fungsi intermediasi berjalan lancar, muaranya tentu perekonomian nasional makin bergairah.
"Jika likuiditas longgar, pergerakan sektor riil akan semakin mendapatkan ruang," ujar Chief Economist Danareksa Research Institute Purbaya Yudhi Sadewa di Jakarta kemarin (22/9).
Kekhawatiran soal potensi keringnya likuiditas akan terus berlanjut hingga warsa depan mengemuka seiring disahkannya asumsi makro anggaran negara 2009, di mana inflasi ditetapkan sebesar 6,2 persen. Untuk mencapai besaran inflasi itu, BI dikhawatirkan akan terus menempuh kebijakan moneter ketat, sebagaimana yang dilakukan sejak Mei lalu ketika mereka mulai mengerek suku bunga acuan BI rate untuk menyerap likuiditas di pasar.
Sehingga, BI dikhawatirkan akan kembali memperketat likuiditas untuk menjaga inflasi. Meski saat ini BI mencoba memperlonggar likuiditas jangka pendek dengan menebas suku bunga gadai (repo) surat berharga.
Purbaya mengatakan, inflasi secara fundamental sebenarnya akan melandai dengan sendirinya setelah harga minyak mencari titik harga keseimbangan baru, yang dipastikan melorot dari level tertinggi minyak tahun ini, USD 147 per barel. "Artinya, harga komoditas dan pangan akan mengikuti. Inflasi akan segera menurun," tuturnya.
Sehingga, sambung dia, kebijakan uang ketat sudah tidak relevan lagi diterapkan. "Saat ini pun sebenarnya suku bunga acuan (BI rate) kelebihan 25 basis poin," ujarnya. BI rate saat ini berada di posisi 9,25 persen. Purbaya mengatakan, BI semestinya beranggapan bahwa likuiditas yang kering sungguh tidak menguntungkan perekonomian.
Dengan asumsi inflasi melandai, pelonggaran likuiditas yang dilakukan BI saat ini semestinya tidak hanya untuk jangka pendek guna memberi kesempatan bernafas bagi perbankan. Seperti diketahui, BI baru saja menurunkan suku bunga repo, sekaligus memperpanjang tenornya dari satu menjadi tiga bulan.
Secara terpisah, Ketua Perbanas Jos Luhukay mengatakan, stimulan pemangkasan bunga repo memang sudah biasa digunakan industri perbankan untuk menutup kebutuhan likuiditas jangka pendeknya.
"Sudah menjadi kebiasaan bagi bank untuk menutup kebutuhan dana jangka pendek mereka dengan meminjam antar-bank, demikian juga melalui repo SBI," ujar wapresdir PT Bank Danamon Tbk itu kemarin (22/9).
Likuiditas dari gadai (repo) surat berharga maupun dari pinjaman antarbank itu, sambung dia, biasanya digunakan bank-bank yang butuh likuiditas dalam waktu singkat. Namun, terang Jos, jika bank menggunakan duit yang didapatkan tersebut untuk dikucurkan sebagai wujud intermediasi, maka tidak diperhitungkan sebagai loan to deposit ratio (LDR). "Sumber-sumber dana ini tidak diperhitungkan dalam perhitungan LDR versi BI, karena hanya dana giro, tabungan, dan deposito saja yang diperhitungkan," terangnya. (eri/fan)
Sumber : Jawa Pos
Comments
jadi apakah dengan melonggarkan likuiditas perbankan Indo akan meningkatkan Peringkat Kesehatan bank yang selama ini dikaitkan dengan Rasio kecukupan modal bank tersebut???
Lu bikin thread ini emang lu ngerti? Gw yakin bgt lu cuma asal copy paste doang. :roll: :roll: :roll:
Dan Apakah Anda Juga Mengerti Tentang Thread Ini??
Terima Kasih.. ^^
Dan Apakah Anda Juga Mengerti Tentang Thread Ini??
Terima Kasih.. ^^
Tentu ngerti. :roll: :roll: :roll:
kekhawatiran pihak mikro memang beralasan, krn jika BI memberlakukan dana ketat, maka kucuran dana di sektor riil akan seret dan tentunya mempengaruhi roda perekonomian.
namun bentroknya adalah di sektor makro, BI harus menjaga situasi inflasi yang ditetapkan untuk tahun 2009, salah satu jalannya adalah dana ketat.
Situasi tersebut tidak perlu terjadi apabila inflasi menjadi lebih rendah dari target yang ditetapkan.
menurut g, perlu dilihat aspek independent lainnya, jgn hanya dari sisi kekuatan peredaran uang.
mungkin pemerintah bisa mengontrol hal itu lewat kekuatan nilai tukar, perjanjian multilateral / kebijakan2 yang mempengaruhi harga2 produk di dalam negeri.
dan dalam jangka panjang, sebaiknya pemerintah ikut terjun dalam proyek sumber energi non migas, yang saat ini bersumber dari air, jadi kiblat energi tidak terfokus pada minyak.
well..setidaknya saat ini pada level lab sudah berhasil dikembangkan bahan bakar Avtur, bensin, kerosene yang dibuat dari air ( H2O) ...beautiful...tinggal menunggu kelayakan untuk produksi massal dan kesiapan teknologi.
waaaawwww..lahan investasi dan aliran modal ke dalam negri bisa terjadi apabila Indo siap mental dan prasarana.
Sepertinya sudah ada jawaban deh.
Nich link nya...
http://www.readybb.com/boyzforum/viewtopic.php?t=7835414
Satu lagi berita terkini, kemarin, Dewan Gubernur BI telah memanggil para Pemimpin Puncak Perbankan, mereka berhasil merumuskan bahwa suku bunga ditetapkan setinggi tingginya 13 persen pertahun (untuk deposito bulanan), walau ketentuan itu tidak mengikat, setidaknya BI mengharapkan agar perang suku bunga untuk meningkatkan likuiditas di Perbankan akan berakhir.
Dari hasil pengamatan Gw (tgl 23 Sept 2008), saat ini yang aktif berkompetisi adalah bank swasta, sedangkan bank pemerintah masih berkisar antara 5.5 - 6.5 persen pertahun (untuk deposito sebulan).
Cheers,
Terry
Kalau Kamu Mengerti..
Sekarang Kita Bahas Tentang Warung Saya..
Hehehe.. ^^
Kalau Kamu Mengerti, Berarti Harus Diuji Kan?
Kalau Tidak Diuji, Bagaimana Saya Dapat Yakin Kalau Kamu Mengerti?
- Alinea 1: Kenapa likuiditas di perbankan harus diperlonggar? Dan apa hubungan nya dengan penyaluran kredit perbankan tersebut?
- Alinea 3 : Asumsi Makro 2009 dimana inflasi ditetapkan 6.2 persen dan BI akan menempuh jalur kebijakan moneter ketat. Apa yang akan dilakukan BI untuk menempuh kebijakan moneter ketat???
- Apa hubungan antara likuiditas kering dengan sektor riil?
- Dan apa hubungan kedua variabel diatas dengan suku bunga???
Mami saranin...kamu jangan membuang2 energi untuk menanggapi orang yang hanya bisa MEMBACOT aja...
selalu ada lah orang yang mengaku berpendidikan tetapi terlihat dari cara bersikapnya malah nampak KEBODOHANNYA...
Iya Mami..
Seperti di Thread Ini Juga >> http://www.readybb.com/boyzforum/viewtopic.php?p=708150&sid=65B40EEDA8517426D683BA29BEF07E8A#708150
Cuma Bisa Bacot Doank..
Hihihihihihihi..
Orang pintar tanpa harus menunjukan kepintarannya akan tampak seperti matahari terbit...
sebaliknya mengaku pintar akan menjerumuskan dalam kebodohannya...
Iya Meskipun Aku Diserang Terus di BoyzStyle, Aku Tetap Sabar Kok..
Menghadapi Orang2 Yang Sok Tau Itu..
Hehehehe..
Btw RECTORY Ada Tuh Mi..
di Warung 'Permisif'..
Kita Lihat Apakah Dia Bisa Menjawab Pertanyaan ku??
Hihihihihihi.. ^^
?????????????????????????????