Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh
Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.
Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.
TEMAN KU MENUSUK DARI BELAKANG
BOGOR, AGUSTUS 2005
Aku mengenalnya semenjak aku pertama kali masuk asrama di salah satu Insitut di kota bogor.
Aku dan dia memang tinggal pada satu gedung asrama yang sama, tetapi kita beda kamar dan beda blok.
Pertama kali aku diajak oleh teman aku satu kamar yang bernama Max untuk main ke kamar dia, “Tonio ikut gw yuk”,
“kemana”? timpal ku.
“Kemakarnya dodi”
“siapa dodi” tanyaku lagi dengan nada yang sedikit datar, memang saat itu aku lagi capek, lagi capek ngerjain tugas kuliah. Memang banyAk tugas kuliah saat itu, kelihatannya aneh mahasiswa baru masuk kuliah tapi tugasnya sudah seabrek, fueeeh.
“udah deh ikut ge aja” kata max, sambil menarik tanganku.
“tok-tok-tok” max mengetuk pintu.
“siapa?”
“ne gw maX’
“Ya masuk” jawab dodi.
“woooooow, ada beruang” kataku dalam hati.
“Hai dod. ne Tonio” kami berjabat tangan.
Ya biasalah basa-basi dan ketawa-ketawa.
“Kalo Egy ketemu ama lo dia pasti suka ama lo, soalnya lo kocak”
“siapa egy dod? Kataku
“room mate gw”
Ooooo, salah satu room mate nya bernama egy, aku pun jadi pensaran, siapa sih Egy,apa benar kita bisa jadi teman.
“hai” ku dengar suara yang lembut terdengar dari belakang punggung ku seiringan dengan suara derik pintu kamar.
Laki-laki lumayan cakep, putih, rambutmya lurus-potongan jepang,tinggi 170 “ah lebih tinngi 3 cm dari ku” kataku dalam hati, dengan berat badan 60 kg.
“eh, egy” kata Dodi.
Ooooo namaya egy, lumayanlah gumamku,
Ake bersalaman dengannya, tanganku menyentuhnya, darah ku berdesir kencang.
“OOO mY goodness, ada apa yang terjadi didiriu, aku tak tahu perasaan apa ini yang bersarang dan berkecamuk didiriku, ohhh tuhanku apakah ini……………, ah tidak mungkin secepat ini aku….”
“heeeei, udahan donk salamannya, gw kan juga mau kenalan” max sedikit meledek aku.
Satu jam kita berempat didalam kamar, gw. Max,dodi, dan egy. Tapi kenapa aku JAIM didepan dia, tidak seperti biasanya aku seperti ini,
Aku lebih banyak diam, melihat mereka bertiga tertawa, banyak yang meereka tertawakan, aku harap mereka tidak menertawakan aku.
Kembali aku merenungkan perkataan dodi tadi “kayaknya egy bakal suka jadi teman lo dech Tonio”, aku mulai memeras otak ku, sepertinya tidak, dia lebih banyak mendiamkan aku.
Harus kah aku mencari perhatian dari dia, tapi aku tak bisa, jiwa ku berbisik ke benak ku untuk tetap JAIM. Tapi aku tidak bisa didiamin seperti ini.
Ak ada yang menajak ku mengobrol, mereka bertiga asik dengan dunia mereka dalam canda,. Ya sudahlah aku putuskan untuk pamitan kemereka bertiga untuk balik kekamar aku. “aneeeeeeh, kenapa aku cemburu ke dodi dan max, dia kan temannya egy, sedangkan aku belum tentu dianggapnya teman, mungkin aku dianggap orang autis, yang bisa tahan diam selama 1 jam lebih”.
“udah lah lupain aja, masih banyak tugas kuliah kuliah yang harus aku selesaikan”
Aku tertidur di tempat tidur ku bersama buku-buku yang masih kudekap.
Hari itu adalah hari minggu, makanya aku sengaja bangun kesiangan.
Selesai mandi, aku cek Hp ku, ternyata ada satu sms, tapi nomornya tidak tersimpam di Hp ku. Siapakah ini.
“hai Tonio, dah sarapan belum, sarapan bareng yuuk, ajak max juga ya, gw tunggu dikantin bawah, EGY”.
Aku kaget setengat mati, ya tuhan ku benarkah ini dari egy, ake cek
Ternyata sms tersebut terkirim 08.45, sekarang 08.55,
Aku harus turun kebawah, tapi……………..
Aku harus ngajak max,
“kenapa tidak aku dan dia aja yang makan bareng, kenapa dia harus ngajak max, aku begitu kecewa, tapi tak apalah kita hanya berteman” gumam ku dalam hati.
Aku mencari max, capek bener aku mencari anak satu ini, ternyata dia ada di kamar ujung koriodor asrama.
“eh max kita diajak egy buat sarapan bareng dikantin bawah”
“oh really, yuk yuk yuk” dia menarik tangan ku.
“ne anak kenapa sih ketemu egy aja bersemangat, jangan-jangan jangan-jangan………..” gerutu ku
“max! kok egy bisa ngirim sms ke gw, tau dari mana dia?
“ooooo itu, kemaren dia nanya no lo sehabis lo keluar”
“trus-trus dia ngomong apa lagi tentang aku” desak aku ke max.
“kenapa sih lo, lo suka ya ama dia? duuuuuuuh gimana yaaa, standard aja yang dia omongin tentang lo, dia bilang lo anaknya pendiam dan misterius gitoooo”.
Aku tidak menyangka setalah aku meninggalkan kamarnya sore itu ternyata egy menanyakan tentang aku, ahhh aku terlalu GR, baru kenal sehari aja,udah ngarep yang macem-macem.
DI KANTIN ASRAMA.
“Hai max”
“hai juga gie” balas max.
Kok dia gak nyapa gw sih, kok malah max yang disapa duluan.
“hai Tonio, pa kabar, kok kecut banget seh tampangnya? Laper banget ya? Yaudah kalian mau sarapan apa? Gw traktir deeH”
“duuuh, egy baik banget seeeh, gak nyangka ya bru kenal aja udah di traktir, hahaha” max keliatannya mencoba mencari perhatian dari egy, tapi egy hanya senyum saja.
“senyum itu begitu mendamaikan hati ku yang lagi kesal karena egy hanya menyapa max”
“ooo, gw pesan nasi goreng telur pisah aja”
“kalo max” Tanya egy
“gw telor ceplok aja 2 buah tanpa nasi, lagi diet neeh” jawab max.
“oooo ya udah, ntar dulu ya, gw pesen dulu”
Aku dan max duduk secara berhadapan, di meja ku ada 4 kursi, satunya aku yang dudukin, dan satunya lagi max yang gunaain. Dan ada kursi yang kosong disebelah kita berdua.
“tunggu bentar lagi ya, nasi goreng dan telurnya lagi dimasakin” sembari egy duduk di sebelah gw. Jantung mulai berdetak dengan cepat, secepat hembusan nafas ku saat itu, aku sperti mau kehabisan nafas.
“Dia ternyata duduk disebelah aku, dia ternyata lebih memilih aku, YA tuhan apa yang terjadi kepada ku? Dia memilih duduk di sebelah ku bukan berarti dia memilih aku untuk dijadikan………., kenapa aku terlalu berharap setiap perhatiannya yang diberikan kepada ku adalah perhatian seorang pacar, padahal perhatian itu adalah perhatian yang biasa aja dan setiap orang bisa mendapatkannya?”
Max tetap aja sibuk melakukan sesuatu untuk mancari perhatian egy, ternyata egy tidak menggubrisnya. Mungkin egy lebih suka orang yang bicara seperlunya.
Ku lihat egy dari tadi memperhatikan ku, mungkin ada sesuatu yang aneh di wajah aku,
“apa aku jelek? Ahh gak juga,banyak teman ku bilang mirip Adi Nugroho, kalo egy mirip Irwansyah, dan max mirip Ivan gunawan hehehe” jahat banget gw ya.
Acara sarapan pagi dengan suasana cukup ramai saat itu, meja kita ada paling pojok kantin. Aku dengan tenangnya nyarap, Max tetap dengan kegiatannya, ntah lah apakah itu sebuah kegiatan yang penting atau tidak, tapi aku rasa tidak,dia sibuk bertanya ini-itu kepada egy, tapi egy hanya menjawabnya sekedarnya aja.
Tiba-tiba aku acara sarapan ku terganggu oleh bunyi sms yang masuk, aku cek HP ku, ternyata ada sms dari………..?
Sms dari egy,aku terheran-heran. Lalu kubuca
“jangan liat kearah gw, anggap aja sms dari orang lain, ntar max curiga”,
“Lo knapa? Kok diam aja gak ngobrol, max dari tadi ngobrol mulu, knapa? Lo lagi sakit ya? Ntar malem makan bareng ya,EGY”.
“ah nggak kok, gw gak papa, nyate aja, OK, makan bareng ma siapa?” balas ku.
“makan malam Cuma kita berdua” balasnya lagi.
Ku terima sms tersebut, hati ku merasa senang sekali, aku beulang-ulang kali melihat isi sms tersebut saking tidak percanya.
“hallo. Knapa tonio, siapa yang sms lo, senang banget keliatannya”
“ah nggak kok max, ngaak dari siapa-siapa, Cuma teman lama yang ngirim sms ucu-lucuan” jawab ku.
Ku rasakan kaki egy menyentuh kaki ku, yang ku artikan “pintar banget lo tonio cari alasan”.
“Tapi kenapa sms nya sekarang, kenapa gak ntar aja sehabis bubar sarapan, ahhh udahlah, yang penting
Rencana makan malam berdua entar” bisik ku dalam hati.
ACARA MAKAN MALAM-DINNER
Sehabis solat magrib berjamaah di mushola asrama, aku beranjak dan pergi ke kamarku, pastinya kamar Max juga. Kulihat Hp ku, ternyata ada 1 sms dan 3 misscall dari Egy.
“makan malemnya jadikan? ntar jam 19.00 aku tunggu di pos satpam dekat gerbang asrama ya”
Lalu kubulas “jadi kok, OK”.
Kulihat jam di layar HP ku masih ada tersisa waktu 40 menit lagi, kaki ku pun berayun dengan gontainya pergi kekamar mandi untuk madi, tidak terlihat antrian di kamar mandi. Biasanya tiap pagi anak-anak asrama selalu antri buat mandi, dan sering kali air dimatikan oleh pihak asrama sehingga yang mandinya belakangan akan tersiksa karena mandi dengan air sisa atau air yang sedikit, hal ini melatih kami untuk bangun pagi dan disiplin dalam menggunakan waktu.
Aku mandi Cuma 25 menit, biasanya aku mandi lebih lama dari pada itu, yaaa paling-paling satu album lagu. Makanya orang gak mau antri kalo aku yang mandi, coz lama seeeh.
Setelah mandi ku langsung menggunakan jelana jeans selutut dan T shirt warna putih.
“ALL perfect” lalu kuberlalu meninggalkan kamar, tiba-tiba datang max yang mengagetkan aku dari belakang.
“mau kemana lo? Wangi benar, mau kencan ya????”
“ah nggak kok, gw mau ketempat titeman, ada janji “ tukas ku.
“ntar dulu ya”
Max masuk ke dalam kamar. ternyata dia mengambil sepatu sendalnya.
“ehh gw ikut ya tonio”. Sangat enteng perkataan itu berhembus dari mulutnya
“tapi……”
“ah nggak ada tapi-tapian, kan lo bisa ngenalin ke gw teman baru lo itu” ucapnya sembari dia menarik tangan ku untuk menemui teman ku itu (EGY).
Apa yang harus ku jelaskan nanti ke egy, kalo max ikut dalam acara makan malam kita berdua, dan apa yang harus ku jelaskan nanti saat di kamar kepada max ketika max mengetahui bahwasanya teman yang akan ku temui itu adalah EGY.
“ya tuhan, tolonglah hamba mu ini”
“hamba mu ini dalam posisi yang serba salah”
“mampukah hamba mu ini melalui dan menyelesaikan permasalahan ini”.
Setiba di gerbang aku dan Max menghampiri egy.
“hai gie” sapa max.
“hai max, lho max lo kok ikut?”
“ya neee, tonio yang ngajakin gw, ya udah gw ikut aja, sama ajakan kalo lo ngajak tonio, berarti lo ngajak gw juga”.
Serasa disiram air panas kepala ku, aku tak pernah mengajak max, dia sendiri yang memaksa aku untuk mengajak dia.
“ya tuhan, tolonglah hamba mu ini”.
Perasaan ku sungguh tak enak saat itu, aku merasa telah tidak menepati janji untuk hanya pergi sendiri saja tanpa membawa teman, karena ini adalah makan malem kami berdua.
“yuuk jalan” perintah max.
Egy, max, dan aku. Itulah posisi jalan kami bertiga, aku tidak berada didekat egy. Kenapa egy tidak di tengah?
Ahhh biarlah mungkin ini baiknya untuk ku.
Selama perjalanan ke rumah makan, Max sibuk ngobrol dengan egy. Aku hanya seperti orang tolol yang berjalan sendirian ditengah gelapnya malam, walaupun ada teman disampingku, tapi mereka hanya membisu dalam kata-kata mereka.
Aku tak tahu apa yang sedang dipikirkan oleh egy, apakah sesuatu penilaian yang jelek yang tertuju pada ku?, aku tak tahu, biarlah hal ini terjadi, aku hanyut dalam kepasrahan takdir ku.
Aku mengambil keputusan untuk mundur kebelakang untuk mengambil posisi agar menjaga jarak dengan mereka, sekarang jarak ku dengan meeka kira-kira 2 meter.
“Percuama saja aku bareng mereka berdua, toh tanpa akupun mereka bisa asik dalam obrolan mereka”. Bisik ku dalam hati.
SESAMPAINYA DI RUMAH MAKAN MBOK ASRI
Perjalanan yang ditempuh hanya 15 menit dari asrama. Kami telah tiba di depan rumah makan yang kami tuju, terpampang plang nama rumah makan Mbok Asri.
“oooo ini tho rumah makan mbok asri, rame ya gie”. Celoteh max sambil memegang pundak max.
Aku hanya mengikuti mereka dari belakang menuju kedalam rumah tersebut. Perasaan aku sungguh tak enak malam itu, aku gak tau apa yang harus ku perbuat saat ini, mungkinkah aku harus diam saja tanpa berkata apa-apa.
“Oooooh mimpi ku, kenapa engkau cepat terbangun dari ketidak kenyataan ini, kenapa engkau begitu cepat sirna, tidak bisakah kau kembali lagi agar anganku untuk makan malam berdua dengan egy terlakasana, kenapa selalu ada aral rintangan”.
Egy mengambil daftar menu
“tonio lo mau pesan apa?”
“ooo gw jus tomat aja gie”
“gak makan berat?”
“ah nggak gie, lagi gak berselera saat ini”. Jawab ku sambil memalingkan wajah ku keluar menghadap jendela. Aku tau egy memperhatikan ku, tapi ku biarkan saja. Saat ini aku tak peduli terhadap dia, nama baik ku sekarang sudah mulai tercoreng dihadapan dia, semua ini gara-gara max.
“biarkanlah ku pasrah, mungkin dia bukan jodoh ku untuk menjadi sahabat”. Gumam ku dalam hati.
“eh gie, kalo gw pesan ayam kalasan satu, truzzz minumnya orange juice aja”
“baiklah max”. kata egy.
Egy memanggil pelayan disana, ku dengar dia memasan satu ayam kalasan, orange juice, dua jus tomat. Aku tahu dia tidak memesan makanan, tapi tak kutanya padanya. Biarlah, itu bukan urusanku.
“ maaf gie sebelum kamu nyakitik hati ku sebaiknya aku mulai menjauh dari mu dan bayang-bayang mu”.
Pesanan tadi telah datang, aku hanya meminum jus tomat sedikit saja. Aku sangat jengah sekali melihat aksi-aksi sok cari pencarian dari max terhadap egy. Kuputuskan untuk pergi dari sana, tak tahan lagi hati ini untuk melihat semua tekanan ini.
“eh gw duluan cabut ya”
“ooooh, hati-hati ya tonio” jawab max.
Dalam hati ku berharap kalau egy akan memegang tangan ku dan menyuruh ku duduk kembali atau memanggil nama ku.
Satu langkah-dua langkah-tiga langkah-empat langkah-lima langkah-hingga aku meninggalkan tempat itu, tak ada reaksi satu pun dari egy.
“Ternyata egy membeci ku, ya tuhan apa yang seharusnya kulakukan”.
Setiba di kamar, aku berusaha untuk tegar dan melupakan kejadian demi kejadian yang melibatkan egy, aku takut di sakiti. Kenapa semua jadi begini, apa yang harus ku perbuat ke pada egy dan max. max adalah room mate aku dan egy adalah …………,
ah tidak “tonio kamu jangan terlalu berharap, janganlah terlalu berharap kalau belum siap untuk kecewa”.
Aku pun langsung tidur dan berharap tidak ada bunga-bunga tidur yang menghampiri tidur ku.
esok pagi nya, aku mendapat sms dari egy “tonio, gw mau minta maaf kejadian semalem, gw tau perasaan lo, tapi lo gak harus cabut kayak gito, sebenarnya gw mau manggil lo, tapi max jatuhin jus nya ke baju gw, sekali lagi sori ya”
“y u d gpp”. Bales ku.
“Terserah dia tahu perasaan ku atau tidak tapi yang penting aku harus berusaha ngelupain dia, LIFE MUST GOON”
RABU 17 AGUSTUS 2005
Hari itu adalah hari libur nasional-hari kemerdekaan. Aku lagi males ikut upacara di kampus. Hp ku bersuara, tanda ada yang menelpon aku.
“egy, knapa egy menelpon sepagi ini?”. Tak ku angkat telponnya.
Tiba-tiba dia datang dan masuk ke kamar ku. Aku pun langsung kaget. Kenapa dia hadir lagi di hadapan ku. Kejadian malam itu sudah cukup membuat ku malu dan sakit hati.
“tonio, gw mo ngomong sebentar”.
“ya udah, lo ngomong aja, gak ada yang larang ini!”.
Kening wajah nya mulai berkerut. Dia mungkin heran, tonio yang pendiam di matanya dulu ternyata mampu mengeluarkan kata-kata seketus itu.
“ok. Tonip. Kalo boleh gw jujur sebenarnya gw…………”
“stop, udah dech, ntar aja ngomongnya”. Timpal ku.
Aku mengetahui bahwasanya max dari tadi sudah bangun, dan aku takut dia mendengar pembicaraan ini.
“kenapa aku seperti ini?, belum tentu egy mau mengeturakan hal yang aku harap-harapkan”
BERSAMBUNG
Comments
OKE.
Hehehhe...
Ceritanya lumayan kok.
Cuma mungkin jangan langsung terlalu panjang.
Efek psikologis dari tulisan yang terlalu banyak biasanya males dibaca.
Dikit dikit aja, terus ditambah beberapa hari kemudian.
Cheers,
Terry
NEEE MANG PENGALAMAN PRIBADI GW,
BAKALAN PANJANG DECH, DARI TAUN 2005-2008.
BANYAK TEMAN GW YANG NGALANGIN GW BUAT JADIAN AMA EGY.
hiks hiks
bagus kok ceritanya,,,keep on writing ya...
you're just like me
najis ah....LOL...
(enakkk lohhh bellll....coba dehhhh....siniiiii......xixiixixiixixiixixi)
wah...mbah ajarin aku gimana caranya....bayarinnya apa aja aku kasih...asal jangan minta nungging aja...
(d cobaaa yukkkkk......xixiixixiixixiixix)
aohh...baru ngomong aja efeknya dah terasa.......emg jago nih bang lost...LOL...hahahahahahahahaahaha...