BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

Tentang Citra Diri

edited September 2008 in BoyzRoom
dari pengalaman gue bergaul, gue nemuin berbagai cara orang-orang membentuk citra diri dan membangun citra diri.

  1. menunjukkan hal-hal positif yang ada dalam diri mereka, pada saat yang sama menyembunyikan hal negatif. jaim habis-habisan, panik kalo kelemahan mereka terbeberkan. Sebisa mungkin melakukan pemadaman kebakaran kalo citra mereka tercoreng. Moto mereka: Saya merasa hebat sejauh orang lain menganggap saya hebat.
  2. meninggikan diri dengan cara merendahkan orang lain. Mereka hanya merasa positif, kalau sekitarnya lebih negatif dari diri mereka. menyambut dengan sukacita kalo ada berita yang membeberkan sisi negatif orang lain. Moto mereka: Saya merasa hebat, sejauh orang lain kalah hebat dari saya.
  3. nggak merasa perlu pamer, gak ada impuls merendahkan orang lain. label nggak begitu penting bagi mereka. instead of ngejudge mereka cenderung understanding. Moto mereka: Saya adalah saya, gak tergantung apa pandangan orang tentang saya. Lah wong yang paling mengenal diri saya ya saya sendiri.[/list:o]setelah gue pikir-pikir, gimana orang ngebentuk citra diri itu tergantung sejarah hidupnya dan gimana dia terbentuk. (ini topik lain yang bisa panjang bahasannya).

    Juga tergantung pada "MODAL" yang mereka miliki,

    Type 1: "Modal" mereka ok ... pantes koq mereka bangga ama prestasinya, kalo dalam bahasa inggris "they deserve the credits" kalo bahasa jawa: "sembada". Paling kalo udah berlebihan dan caranya kasar orang-orang cuma bergumam: "halah ... gasah dipamerin kita juga dah pada tau koq"

    Type 2. Mereka sadar sedikit hal positif yang bisa ditonjolkan dalam diri mereka, yang positif itupun biasa-biasa saja. satu-satunya cara untuk membuat hal biasa itu jadi menonjol ya dengan cara mengontraskan hal biasa tersebut dengan keburukan orang lain. Kadang kalo sulit menemukan keburukan orang lain, mereka make strategi "labeling" label yang netral direkayasa menjadi label negatif (stereotyping), ato memanfaatkan prasangka masyarakat terhadap label tertentu.

    di marketing dan politik, strategi ini bisa sukses juga. dalam politik kita kenal istilah "black campaign", misalnya McCain lebih banyak menunjukkan keburukan Obama, ketimbang mengkampanyekan programnya sendiri. tapi kalo dalam personal relationship ... hmmmmmm ;)

    gimana pengalaman teman-teman?

    ps: kalo dalam rangka ceng-cengan dua orang yang akrab, bebaaaaaaaaaas ... cuma ada resiko kebablasan LOL
«1345

Comments

  • Tapi ada juga tipe yang menunjukkan kesan negatif pada dirinya dan melihat orang lain jauh lebih hebat dari dia, sehingga menimbulkan efek "kasihan" sama orang tipe ini. Adanya cerita sedih mulu, selalu ngeliat dari sisi negatif. Gw lumayan banyak ketemu tipe orang seperti ini, ujung2nya mereka sering rugi2 sendiri deh
  • edited August 2008
    Nocturnal wrote:
    Tapi ada juga tipe yang menunjukkan kesan negatif pada dirinya dan melihat orang lain jauh lebih hebat dari dia, sehingga menimbulkan efek "kasihan" sama orang tipe ini. Adanya cerita sedih mulu, selalu ngeliat dari sisi negatif. Gw lumayan banyak ketemu tipe orang seperti ini, ujung2nya mereka sering rugi2 sendiri deh
    oh iya ya ... dalam rangka mendapat acceptance/simpati/empati, bisa juga pake strategi mengiba-iba meminta belas kasihan.

    tapi type "menunjukkan kesan negatif pada dirinya" ini masih bisa dibagi dua:
    • menunjukkan kesan negatif dengan cara mengiba-iba, biar dapet simpati dari orang lain. Moto mereka: saya berarti karena saya dikasihani orang lain
    • menunjukkan kesan negatif supaya gak "take life too seriously" after all we are human ... apalagi kalo dalam situasi guyub mentertawakan kebodohan-kebodohan diri sendiri ...bisa seru dan kocak banget loh :wink: : Moto mereka: gue kadang-kadang stupid, so what[/list:u]
  • ada juga yang merendahkan dirinya supaya ditinggikan oleh orang lain kan???
  • edited August 2008
    ada juga yang merendahkan dirinya supaya ditinggikan oleh orang lain kan???
    mbeeeeeer ... merendahkan diri kan ngarepin dibantah ... biar dapet pujian berkali-kali. Merendahkan diri bisa juga jadi cara untuk menunjukkan bahwa standard yang dipuji lebih tinggi dari yang memuji: Prestasi lu hebat yak ... dijawab: ah biasa aja koq ... ini bisa dianggap ekspresi kesombongan ... standard prestasi loe rendah banget sih ... biasa aja koq dibilang hebat. Moto mereka: biar ditinggikan orang ... kalau perlu pake cara merendahkan diri, pujian sekali gak cukup, mesti ditegesin LOL

    tapi ... kalo type ini lagi gue kecengin ... asyiiiiiiiik ... bakal gue bantah terus.
      gue: kamu cute (pujian pertama) dia: ah nggak koq, cakepan juga si X noh :oops: gue: iiiiih nggak banget ... cakepan kamu tauk (pujian kedua) dia: masa siiiiiiiih ... :oops: gue: bener koq ... sueerrr ... cakepan kamu (pujian ketiga) dst dst ... bantah teruuuuuus ... puji teruuuuuuuus ... demi ngedapetin kecengen LOL[/list:u] kalo cuma basa-basi
      gue: kamu cute (preeetttttt) dia: ah nggak koq, cakepan juga si X noh gue: uuuuummmmmmm ... iya juga ya ... sorry gue gak pake kacamata dia: koq setuju siiiiiiiiiiiiih :evil: [/list:u] LOL
  • de Hati wrote:
    kalo dalam rangka ceng-cengan dua orang yang akrab, bebaaaaaaaaaas ... cuma ada resiko kebablasan LOL
    BWT GW LABEL GAK PENTING MODE ON
    Yah, yang penting kita sadar bahwa tiada manusia yang sempurna! Gw selalu bilang pada teman2 agar menerima gw apa adanya, lengkap dengan segala kelebihan dan kekurangannya! In my case, ya kelebihan berat badan dan kekurang ajaran! :wink:
    Btw, selama ini lu, Ketua Yayasan dan gw kan sering cèng2an yang bagi orang lain mungkin terkesan ”farhaw” (parrah) tapi bwt kita yang gpp! 8) Tapi kalau kita ngecèngin kolega yang papah udah masuk kategori kebablasan nggak ya? :P Tujuannya kan bukan untuk ngenyè’ atau merendahkan, tapi untuk mengingatkan/menyadarkan! :roll:

    (Ungkapan cliché ”It’s nice to be important, but it’s more important to be nice”
  • ada juga yang merendahkan dirinya supaya ditinggikan oleh orang lain kan???
    JAYUZ MODE ON
    Ada lelucon ttg seseorang yang menilai rendah dirinya sendiri! Ketika melamar pekerjaan, dia bertanya pada Kabag SDMnya "Berapa gaji saya?" Kabag SDM yang menilai tinggi kemampuan orang itu menjawab "Ya berapapun yang anda anggap sesuai dengan diri anda!" 8) Orang itu menjawab "Kalau begitu saya mundur deh! Saya tidak sanggup bertahan hidup dengan gaji segitu!" :roll: The moral of the story: jangan terlalu menilai rendah diri sendiri! :P
  • sukadit wrote:
    ada juga yang merendahkan dirinya supaya ditinggikan oleh orang lain kan???
    JAYUZ MODE ON
    Ada lelucon ttg seseorang yang menilai rendah dirinya sendiri! Ketika melamar pekerjaan, dia bertanya pada Kabag SDMnya "Berapa gaji saya?" Kabag SDM yang menilai tinggi kemampuan orang itu menjawab "Ya berapapun yang anda anggap sesuai dengan diri anda!" 8) Orang itu menjawab "Kalau begitu saya mundur deh! Saya tidak sanggup bertahan hidup dengan gaji segitu!" :roll: The moral of the story: jangan terlalu menilai rendah diri sendiri! :P
    hanya mau bialng *lihatlah siggy ane*
    :wink: :wink: :wink:
  • ajisurya wrote:
    sukadit wrote:
    ada juga yang merendahkan dirinya supaya ditinggikan oleh orang lain kan???
    JAYUZ MODE ON
    Ada lelucon ttg seseorang yang menilai rendah dirinya sendiri! Ketika melamar pekerjaan, dia bertanya pada Kabag SDMnya "Berapa gaji saya?" Kabag SDM yang menilai tinggi kemampuan orang itu menjawab "Ya berapapun yang anda anggap sesuai dengan diri anda!" 8) Orang itu menjawab "Kalau begitu saya mundur deh! Saya tidak sanggup bertahan hidup dengan gaji segitu!" :roll: The moral of the story: jangan terlalu menilai rendah diri sendiri! :P
    hanya mau bialng *lihatlah siggy ane*
    :wink: :wink: :wink:
    setujuuuuuuu ... "apa adanya"

    tapi khusus soal incer-mengicer ... gue masih pake "ada apanya"
    ada kurusnya gak?
    ada mancungnya gak? :wink:
  • Bagus...
    menarik untuk jadi bahan masukan... :)
  • wah topik yg bagus,thanks banget :wink:
  • de Hati wrote:

    • menunjukkan kesan negatif supaya gak "take life too seriously" after all we are human ... apalagi kalo dalam situasi guyub mentertawakan kebodohan-kebodohan diri sendiri ...bisa seru dan kocak banget loh :wink: : Moto mereka: gue kadang-kadang stupid, so what[/list:u]

    ummmm
    ato juga berusaah membuka mata seseorang, nih liad, gw juga ga melulu baik terus kok, gw kadang2 ada jahat n buruknya juga.
  • de Hati wrote:

    • menunjukkan kesan negatif supaya gak "take life too seriously" after all we are human ... apalagi kalo dalam situasi guyub mentertawakan kebodohan-kebodohan diri sendiri ...bisa seru dan kocak banget loh :wink: : Moto mereka: gue kadang-kadang stupid, so what[/list:u]

    ummmm
    ato juga berusaah membuka mata seseorang, nih liad, gw juga ga melulu baik terus kok, gw kadang2 ada jahat n buruknya juga.
    well ... kebenaran selalu abu-abu, bukan cuma untuk "membuka mata seseorang" tapi juga buat diri sendiri ... biar inget terus
  • de Hati wrote:
    dari pengalaman gue bergaul, gue nemuin berbagai cara orang-orang membentuk citra diri dan membangun citra diri.

    menunjukkan hal-hal positif yang ada dalam diri mereka,
    Moto mereka: Saya merasa hebat sejauh orang lain menganggap saya hebat.

    meninggikan diri dengan cara merendahkan orang lain
    Moto mereka: Saya merasa hebat, sejauh orang lain kalah hebat dari saya.

    nggak merasa perlu pamer, gak ada impuls merendahkan orang lain
    Moto mereka: Saya adalah saya, gak tergantung apa pandangan orang tentang saya. Lah wong yang paling mengenal diri saya ya saya sendiri
    Juga tergantung pada "MODAL" yang mereka miliki,

    jangan lupa, gabungan dari 3 karakter diatas bisa terjadi
    bahkan menjadi berjenjang pada sifat2 yg tak terdeteksi
    :wink: :wink: :wink:
  • ajisurya wrote:
    de Hati wrote:
    dari pengalaman gue bergaul, gue nemuin berbagai cara orang-orang membentuk citra diri dan membangun citra diri.

    menunjukkan hal-hal positif yang ada dalam diri mereka,
    Moto mereka: Saya merasa hebat sejauh orang lain menganggap saya hebat.

    meninggikan diri dengan cara merendahkan orang lain
    Moto mereka: Saya merasa hebat, sejauh orang lain kalah hebat dari saya.

    nggak merasa perlu pamer, gak ada impuls merendahkan orang lain
    Moto mereka: Saya adalah saya, gak tergantung apa pandangan orang tentang saya. Lah wong yang paling mengenal diri saya ya saya sendiri
    Juga tergantung pada "MODAL" yang mereka miliki,

    jangan lupa, gabungan dari 3 karakter diatas bisa terjadi
    bahkan menjadi berjenjang pada sifat2 yg tak terdeteksi
    :wink: :wink: :wink:
    hmmmmmmmm ... bener juga yak ... kayak kotak di dalam kotak di dalam kotak ... ngempet 1 dan 2 (padahal pengen banget) ... biar dikira/dipersepsikan type 3 Moto Mereka: Saya merasa hebat sejauh orang lain mengira saya rendah hati
    (jangan-jangan gue ...... mbooooh aaaaaah LOL)
  • de Hati wrote:
    de Hati wrote:

    • menunjukkan kesan negatif supaya gak "take life too seriously" after all we are human ... apalagi kalo dalam situasi guyub mentertawakan kebodohan-kebodohan diri sendiri ...bisa seru dan kocak banget loh :wink: : Moto mereka: gue kadang-kadang stupid, so what[/list:u]

    ummmm
    ato juga berusaah membuka mata seseorang, nih liad, gw juga ga melulu baik terus kok, gw kadang2 ada jahat n buruknya juga.
    well ... kebenaran selalu abu-abu, bukan cuma untuk "membuka mata seseorang" tapi juga buat diri sendiri ... biar inget terus

    bener
    kadang2 bersikap jahat sat merasa diri hebat bisa mengurangi rasa sok kuat
Sign In or Register to comment.