Menjadi tua dengan legowo

sukadit

BARU JARIG MODE ON
Tidak dapat dihindari, seiring berjalannya waktu seseorang akan menjadi tua! Banyak masalah yang akan dihadapi ketika seseorang menjadi tua! Bukan saja di kalangan OKK, tapi juga di kalangan non OKK. Bagi kaum OKK yang tidak punya keturunan barangkali kecemasan menghadapi proses penuaan menjadi lebih menakutkan! Seperti kita ketahui, tahapan hidup manusia secara umum adalah sbb*:
- TAHAP PANDANGAN HIDUP: usia 15-25 tahun, baru mandang sudah hidup
- TAHAP PEGANGAN HIDUP: usia 26-40 tahun, dipegang2 baru hidup
- TAHAP PERJUANGAN HIDUP: usia 40-60 tahun, sudah berjuang tidak kunjung hidup
- TAHAP HARAPAN HIDUP: usia > 60 tahun, berharap2 suatu saat masih bisa hidup
*(rentang usia bervariasi, tergantung kondisi sosial ekonomi, gaya hidup, “takdir/kutukan”, dll)
Mungkin tahapan yang menjadi menakutkan bagi setiap orang adalah sejak “tahap perjuangan hidup”. Pada tahap itu seseorang mulai berpikir masalah yang dihadapinya ketika usia mulai lanjut. Beberapa masalah yang dicemaskan antara lain:
- TIDAK PERKASA/TIDAK BERDAYA: Ketika kemampuan fisik sudah menurun; manakala sudah tidak bisa lagi meong 3 x sehari satu sendok makan, kocok lebih dahulu; saat tak mampu lagi ngedugem sampai subuh: ketika untuk membungkuk mengenakan kaus kaki saja pinggang terasa nyeri; setelah general check up menunjukkan bahwa ada 1001 penyakit tua yang diderita maka jiwapun menjadi tertekan (stress) :roll:
-MERASA TIDAK LAKU/TIDAK BERGUNA: Seiring bertambahnya usia, wajah jadi keriput, rambut jadi putih atau rontok, perut cenderung ”Buncit Indah”, gigi mulai ompong sehingga tiada lagi brontjes yang berminat! (Padahal justru enak ngemut, ora keno untu! :P ) Lantaran sebab karena sudah pensiun, penghasilan minim tabungan makin menipis jadi tidak bisa lagi memanjakan brontjesnya lalu mereka pergi mencari gadun yang lebih muda dan masih tajir!
- MERASA KESEPIAN DI UJUNG SENJA : Lantaran sebab karena tidak punya anak dan cucu lalu merasa khawatir siapa yang akan mengurus kita ketika sudah jompo? Akankah kita sendiri dan kesepian menjelang cabs menuju alam berikutnya?
Tapi kita bisa menghadapi semua AGHT itu (istilah TNI untuk Ancaman, Gangguan, Hambatan dan Tantangan) dengan cara berpositif thinking. 8) Maksudnya, lantaran sebab karena ini adalah sesuatu yang tidak dapat dihindari maka nikmati saja proses penuaan ini dengan legowo. Jadi nggak ada beban. Saat ini untuk berjalkan aku perlu dibantu tongkat (wandelstok)! So what getoh loh? Tidak perlu malu lantaran sebab karena kenyataannya kalau tidak pakè tongkat ya sering kehilangan keseimbangan! Dulu malah ada konglomerat yang pada acara2 resmi dipapah oleh dua orang brontjesnya! :shock: Yah, mungkin tidak perlu ekstrim seperti itulah.
Dalam hal impotensi, ungkapan perasaan terhadap mitrasukma maupun mitra esek2 kan bisa dalam bentuk yang lain seperti belaian lembut, kecupan sayang dan kehangatan pelukan! 8)
Soal kesepian (jomblo?) pada usia jompo bisa diantisipasi dengan tetap menjalin silaturahmi dengan para mantan pacar, mantan HTSan, dll. Sampai saat ini aku tetap melakukan pembinaan pada anggota Paman Brondit (Paguyuban Mantan Brondongnya Sukadit). Bahkan mereka yang berdomisili di Jakarta kemarin hadir pada syukuran HUTku yang ke 53. Yang sedang dinas di luar kota menyempatkan menelepon atau kirim sms. 8)
Jadi tidak perlu cemas menghadapi proses penuaan. Jalani dan nikmati saja fenomena alami ini! Bagi para brontjes dan gadunz yang selama ini sering ngenyè’, menghina atau merendahkan kaum manula, dengan tulus aku selalu mendo’akan agar mereka tidak sempat tua sehingga tidak perlu mengalami apa yang dirasakan oleh kaum manula yang tidak lama lagi ”Inna lillahi wa inna illaihi roji’un! Amien!
Demikian semoga posting ini bermanfa’at bagi para OKK manula maupun calon manula di Forum ini!