Baru - baru ini saya dikontak oleh seorang laki - laki, dari gaya bahasanya dia bukan orang yang pandai berbahasa Indonesia. Dia meminta ketemu untuk ngobrol berkaitan dengan pernyataan saya waktu di ANTV. Rupanya cowok ini terkesan dengan saya
:).
Kemudian kami pun janjian ketemu di sebuah hotel di Jakarta malam hari. Awalnya saya takut sekali karena dia minta saya datang sendiri dan tidak boleh ditemani. Jangan2 ini orang yang mau nyakiti saya.
Singkat cerita kami ketemu dan ternyata memang benar dia adalah seorang laki - laki yang berumur sekitar 35 tahun dan berasal dari USA. Setelah kami ngobrol banyak saya baru tahu ternyata dia adalah seorang gay yang diusir oleh Ibu nya karena pilihan seksualitasnya.
Wow ternyata orang tua dari USA mau mengusir anaknya karena gay?
Bukan kah gay katanya lebih maju di USA?? Saya mikir mungkin di Indonesia tidak semua orang tua yang melakukan hal yang sama untuk anaknya. Walaupun mungkin ada tindakan yang sama juga (mengusir anaknya).
Padahal menurut laki - laki ini ibunya berasal dari Inggris dan pendidikan nya adalah Perawat. Kemudian menikah dengan seorang laki - laki (ayah teman ku) dari Afsel.
Jadi kalau pergaulan lumayan luas juga, bahkan ibunya pernah cerita kalau punya teman banyak gay di USA.
Rupanya ibunya tidak mau menerima jika yang gay adalah anak nya sendiri. Itu menurut teman ku...Ibunya sangat marah sekali sampai anaknya sendiri diminta untuk meninggalkan rumah. Kemudian akhirnya dia pergi meninggalkan rumah dan pergi ke Indonesia, tapi saya mikir kenapa mesti ke Indonesia? sama juga homophobia masyarakatnya.
Dan dia sekarang sudah mempunyai pasangan cowok dari Bandung selama 8 tahun.
Dari pengalaman ini saya mikir wah ternyata homophobia ada dimana - mana bukan saja di kelompok muslim, kristen, USA, Indonesia.
Anak ini sekarang sudah sukses dan sudah 10 tahun meninggal kan ibu dan ayahnya.
Ibu nya sekarang minta dia kembali dan minta maaf.
Tapi menurut dia ibu nya sudah melakukan hal yang paling menyakitkan sekali.
Yaitu tuduhan buruk terhadap dirinya sebagai seorang gay tidak pernah dia bisa lupakan.
Walaupun pacar nya yang dari Bandung selalu meminta dia memaafkan ibunya.
Waktu dia cerita memang nampak sekali sangat marah dengan tindakan ibu nya dahulu.
Akhir cerita dia mau menulis profile hidupku dan aku juga ingin menulis pengalamannya.
Salam
Toyo
Comments
Kalau di kota-kota besar sini rata2 org2nya open minded tapi tetep ada aja yg homophobic, Bahkan menurut gw pribadi sih dibanding kota2 besar di negara ini, masih jauh lebih open minded org2 di kota2 besar di Europe.
Kalau di kota-kota besar sini rata2 org2nya open minded tapi tetep ada aja yg homophobic, Bahkan menurut gw pribadi sih dibanding kota2 besar di negara ini, masih jauh lebih open minded org2 di kota2 besar di Europe.
pandangan timur kaya gini nich yg bikin org bule kaya cowo gue tersinggung....
emangnya budaya gay lahir dari barat apa?!
pandangan barat juga ngga kalah mencercanya, katanya org timur yg gayanya kemayu contoh di thailand banyak yg operasi sex cowo2nya pada cantiek sekali sampe terlihat kaya cewek tulen....hal begini yg menbikin budaya gay mulai kata si org barat....
kalo di usut punya usut kayanya ngga ada bakal yg bisa bilang budaya mana yg "mempersilahkan" gay untuk beredar(emang buku komik beredar, lol) tapi intinya kayanya budaya barat ngga sebebas yg kita sangka gitu lho....makanya awas kalo ngomong kaya gitu apalagi kalo dipake untuk berdebat kaya kejadian gue ama family gue......
"Ya beda donk you're western!" gitu kata family gue ke bf gue ama gue....
beda loe peyang! pengan gue jitak dech setiap org yg ngomong begitu seakan2 org barat itu org yg ngga beradab....
Time to learn each other differences and accept differences as varieties and blessings ...
Saya juga pernah ngobrol dengan relawan dari US yang mbantu saat jogja kena gempa, dan kebetulan saya ketemu yang homophobic begitu. Untungnya saya belum sempat mengungkap jatidiriku, padahl semula saya pengen curhat, karena kata orang, bule itu lebih permisif dengan gay. Nyatanya dia anti berat.
Jadi memang benar kata sampeyan, dimana2 itu pasti ada pro dan kontra, semaju apapun itu, hanya mungkin kadarnya yang berbeda.
O ya, sama, Saya juga baru nglihat profil sampeyan dari TV, our voice klo ndak salah. Keren....lho....(hi2...ngrayu).
Ok, met berjuang saja, Mas. salam buat teman2.
Saya juga pernah ngobrol dengan relawan dari US yang mbantu saat jogja kena gempa, dan kebetulan saya ketemu yang homophobic begitu. Untungnya saya belum sempat mengungkap jatidiriku, padahl semula saya pengen curhat, karena kata orang, bule itu lebih permisif dengan gay. Nyatanya dia anti berat.
Jadi memang benar kata sampeyan, dimana2 itu pasti ada pro dan kontra, semaju apapun itu, hanya mungkin kadarnya yang berbeda.
O ya, sama, Saya juga baru nglihat profil sampeyan dari TV, our voice klo ndak salah. Keren....lho....(hi2...ngrayu).
Ok, met berjuang saja, Mas. salam buat teman2.
Bener banget!! menurut pendapat pribadi gw mungkin itu terjadi karena mereka repressed ya.
My ex-rommate was a lesbian from one of those godforsaken rural areas, dan ortunya maksa dia untuk masuk ke gereja yang katanya bisa 'menyembuhkan' gay !! Akhirnya she ended up so depressed, and tried to committed suicide twice. Sad!
disana tidak ada FPI.....LOL LOL
apalagi bila melihat di Thailand, walaupun disana udah kayak legal begitu, tetap aja praktik masyarakat yang akan di terima kaum gay dimasyarakat masih saja ada yang bakal didiskreditkan...
permasalahan penolakan dari masyarakat aja dengan kaum konservatif itu udah parah ditambah dengan gosip adanya gaybasher semakin membuat miris aja tentang penerimaan kaum gay di masyarakat....
weleh...weleh :x :x :shock: :shock:
[img][/img]