BERITA UTAMA
22 Juli 2008
Gay Pelaku Mutilasi Bantai 4 Korban Lain
Mayat Dikubur di Belakang Rumah
JOMBANG- Pelaku mutilasi, Verry Idam Henyansyah (Ryan), ternyata tidak hanya membunuh Heri Santoso. Lelaki gay itu juga membunuh empat korban lainnya.
Polisi menemukan empat mayat korban pembunuhan Ryan berjenis kelamin pria, di rumah orang tua pelaku di Dusun Maijo, Desa Jatiwates, Kecamatan Tembelang, Jombang Jawa Timur.
Empat korban itu adalah Guntur, Vincent, Ariel, dan Grendy, pria berkewarganegaraan Belanda. "Guntur asal Nganjuk, Ariel warga Jakarta, Vincent asal Solo, dan Grendy asal Belanda," kata Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Carlo Brix Tewu, Senin (21/7).
Keempat mayat itu dalam kondisi utuh, tidak dipotong-potong seperti Heri Santoso. Mereka dibunuh dalam rentang waktu berbeda. Carlo mengatakan, hanya Ariel dan Vincent yang mungkin dihabisi dalam waktu yang sama. "Guntur dibunuh dan dikubur sekitar Juni-Agustus 2007. Vincent dibunuh bersamaan dengan Ariel sekitar April 2008. Brandy (dibunuh-Red) Januari 2008," jelasnya.
Ariel, nama lengkapnya Ariel Somba Sitanggang (34), adalah warga Cimanggis, Depok. Sedangkan Guntur diketahui berasal dari Nganjuk, Jawa Timur dan Grendy, warga negara Belanda. Sementara Vincent dari Solo.
Ariel Hilang
Temuan empat mayat itu berawal dari Ariel yang menghilang sejak 23 April 2008. Sebelum hilang Ariel pamit kepada ibunya, Tiarman, akan pergi ke Surabaya, Jawa Timur. Pria kemayu itu mengaku akan pergi bersama Ryan, untuk merenovasi rumah tersangka.
Setelah tidak kunjung pulang, keluarga melaporkan Ariel ke Polda Metro Jaya. Ryan sudah diperiksa dua kali oleh kepolisian. Tapi tersangka pembunuhan atas Heri Santoso itu menyangkal bertemu Ariel.
Kesediaan Ariel untuk merenovasi rumah orang tua Ryan, karena Ariel mencintai Ryan. Pasangan gay itu berniat menikah di Belanda. Namun Ryan menolak. "Ryan bilang, Saya nggak mau karena sudah punya Noval (tersangka mutilasi ragunan untuk pasal penadahan-Red)," ungkap sebuah sumber.
Ryan akhirnya mengaku telah membunuh Ariel karena kesal, korban tak mau merenovasi rumah orang tua Ryan di Jombang. "Karena nggak jadi (renovasi-Red), Ryan jadi kesal," ujar sumber di kepolisian.
Tersangka membunuh Ariel dengan batu dan menguburkannya di halaman belakang rumahnya di Jombang. "Dipukul pakai batu di tengkuk belakang Ariel. Tetapi mau dicek lagi hasil autopsinya. Benar nggak pengakuan Ryan itu," katanya.
Setelah membunuh, barang-barang Ariel berupa satu buah laptop dan dua HP dijual di Jakarta. Sementara uang Ariel Rp 150.000 diambil Ryan.
Ikut Rekonstruksi
Polisi tidak butuh waktu lama untuk menggelar rekonstruksi bagaimana Ryan membantai Ariel. Ryan dibawa ke Jombang untuk menjelaskan bagaimana menghabisi si agen properti itu.
Pelaku mutilasi itu datang bersama dengan tim labfor Polda Jawa Timur, menggunakan mobil Toyota Kijang tiba di rumah orang tuanya di Desa Jatiwates, Kecamatan Tembelang, Jombang, Jawa Timur, Senin (21/7), pukul 10.20. Di halaman belakang, dia bersama polisi menandai beberapa tempat dengan nomor. Dengan ekspresi dingin, Ryan menunjuk lokasi-lokasi kronologi pembantaian Ariel. Empat mayat ditemukan di pekarangan belakang rumah orang tuanya di Jombang diduga dihabisi antara 2007-2008.
Penggalian dimulai memanjang dari timur ke barat berukuran 0,5 x 3 meter dengan kedalaman 0,5 meter. Sekitar satu setengah jam kemudian, lubang itu kemudian dinyatakan ada dua mayat. Penggalian diperluas hingga memanjang satu meter ke arah selatan dan menemukan satu mayat lagi.
Namun dua jam setelah penggalian pertama, sekitar empat meter ke arah selatan, ditemukan lagi satu mayat. Penggalian sekitar enam jam itu melibatkan sembilan penggali bayaran menggunakan cangkul, linggis, sekop.
Alasan Ekonomi
Dari hasil pemeriksaan sementara, tersangka mengaku membunuh empat korban karena alasan ekonomi. Pelaku sengaja memancing korbannya agar masuk perangkap. Setelah terperangkap, pelaku mengambil barang-barang korbannya.
Temuan polisi Ryan adalah pelaku pembunuhan dan mutilasi di Jakarta dan Jombang tentu saja mengagetkan warga Desa Jatiwates. Selama ini lulusan D-1 jurusan seni rupa sebuah perguruan tinggi itu dikenal ramah dan alim. "Saya tak menyangka Ryan berani bertindak sesadis itu," kata Machmud, Kepala Desa Jatiwates.
Ryan adalah anak ketiga pasangan Achmad (63) dan Siatun (60). Ayahnya adalah petani dan ibunya berjualan pakaian dan barang lainnya. Di depan rumah Ryan yang bercat kuning kecokelatan dan lantainya diplester semen itu, berdiri sebuah toko kecil untuk berdagang ibunya. "Selain itu, selama berada di Jombang, dia juga pernah jadi instruktur senam," kata warga Desa Jatiwates.
Dalam beberapa tahun terakhir, pelaku sering bepergian ke luar kota, seperti Jakarta, Malang. Pria lajang ini, kata Machmud, tak jarang membawa rekan-rekannya, terutama laki-laki, ke rumahnya di Jatiwates. Sebagian besar kolega Ryan adalah anak kaum berada. Umumnya, mereka datang dan bermain ke rumah pelaku dengan mengendarai mobil bagus dan bernopol luar kota Jombang. "Di rumah itu hanya ada orang tuanya. Dua saudaranya bermukim di tempat lain," tambah Machmud.(G14,dtc-77)
ditunggu commentnya yah...
Comments
halah...bnyk bacot loe ah....kalu mau mampusss jgn cuma ngomong doank cari perhatian, sana gorok leher loe...dasar banchi comment gak manner banget...amit amit!!! :twisted:
Moga terkabul.
Moga terkabul.