BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

Tentang Pujian

135

Comments

  • edited August 2008
    dan pujianpun dapat menjadi pembangun semangat dan percaya diri ketika kita sedang berada dalam situasi keterpurukan....
    maka bijaklah dalah menerima suatu pujian apakah itu menyesatkan atau membangun semangat.... :D :D

    bukankah begitu bang dito....
  • dan pujianpun dapat menjadi pembangun semangat dan percaya diri ketika kita sedang berada dalam situasi keterpurukan....
    maka bijaklah dalah menerima suatu pujian apakah itu menyesatkan atau membangun semangat.... :D :D

    bukankah begitu bang dito....
    yups pada saat terpuruk ... tapi pada saat normal lebih sehat lagi kalo motivasi datengnya dari dalam, bukan dari luar
    (sering orang mulai tergoda putaw pas dalam keadaan terpuruk juga)
    :wink:
  • edited August 2008
    de Hati wrote:
    Ditoxku1 wrote:
    Pujian itu ibarat debu yg mengenai mata.
    Semakin banyak debu yg ditebar ke mata semakin susah orang tersebut melihat kebenaran. Malah akan bisa menyebabkan kebutaan.
    Jadi berhati-hatilah anda dengan setiap pujiaan

    sukses slalu
    == dito ==
    analogi yang bagus ... pujian juga bisa diibaratkan putaw ... luar biasa nikmat tapi bisa bikin kecanduan ... kalo gak dapet bisa sakaw :wink:
    bisa jadi putaw kalo kita mengolahnya dgn bahan bahan yg sepeti
    keangkuhan karena banyak yg memuji...
    dan ketidak percayaan diri jika tidak ada yg memuji....

    pujian hanya sekedar pujian janganlah menjadi orang yg hanya besar karena pujian...
    atau menjadi orang yg besar karena mengejar pujian....
    karena sesungguhnya pujian itu bisa menjadi racun di kala kita tidak bisa menjaga hati kita...dan tenggelam dalamnya..

    rubalah racun itu menjadi obat dengan sadar bahwa pujian bukanlah segalanya... anggaplah itu semangat pendorong u dapat lebih baik lagi.... :D
  • dan pujianpun dapat menjadi pembangun semangat dan percaya diri ketika kita sedang berada dalam situasi keterpurukan....
    maka bijaklah dalah menerima suatu pujian apakah itu menyesatkan atau membangun semangat.... :D :D

    bukankah begitu bang dito....
    bisa jadi...
    Tp kalo bagi saya pribadi, saya lebih menghargai yg dinamakan "kritik".
    Karena dengan kritik kita bisa membuat diri kita menjadi lebih baik dari pada saat ini.

    @de_hati: agar kita tidak terbuai dengan pujian caranya mengembalikan semua pujian yg datang kepada kita pada yg menciptakan kita niscaya hal-hal negatif yg timbul akibat efek pujian seperti: sombong, merasa paling pintar, plg ganteng dll akan dapat dihindari
  • edited August 2008
    Ditoxku1 wrote:
    @de_hati: agar kita tidak terbuai dengan pujian caranya mengembalikan semua pujian yg datang kepada kita pada yg menciptakan kita niscaya hal-hal negatif yg timbul akibat efek pujian seperti: sombong, merasa paling pintar, plg ganteng dll akan dapat dihindari
    atao merelatifkan pujian dengan mengingat kembali point 1, 2, dan 3 di halaman 1 :wink:
    (pujian itu bukan tentang saya yang dipuji ... tapi tentang dia yang memuji)
  • de Hati wrote:
    dan pujianpun dapat menjadi pembangun semangat dan percaya diri ketika kita sedang berada dalam situasi keterpurukan....
    maka bijaklah dalah menerima suatu pujian apakah itu menyesatkan atau membangun semangat.... :D :D

    bukankah begitu bang dito....
    yups pada saat terpuruk ... tapi pada saat normal lebih sehat lagi kalo motivasi datengnya dari dalam, bukan dari luar
    (sering orang mulai tergoda putaw pas dalam keadaan terpuruk juga)
    :wink:
    okehhhh om..... benerrrr bangett
    motivasi bisa datang dari mana saja namun yg terbaik adalah keinginan diri sendiri u jadi lebih baik.... :D
  • yg pasti setiap hal memiliki sisi yg harus kita telaah sisi baik dan buruknya....
    (jgn karena buruk tebungkus indah kita jd terbuai....jgn meninggalkan baik walau itu terkesan tidak menyenaangkan..........xixiixixiixixiix)
  • de Hati wrote:
    Ditoxku1 wrote:
    @de_hati: agar kita tidak terbuai dengan pujian caranya mengembalikan semua pujian yg datang kepada kita pada yg menciptakan kita niscaya hal-hal negatif yg timbul akibat efek pujian seperti: sombong, merasa paling pintar, plg ganteng dll akan dapat dihindari
    atao merelatifkan pujian dengan mengingat kembali point 1, 2, dan 3 di halaman 1 :wink:
    (pujian itu bukan tentang saya yang dipuji ... tapi tentang dia yang memuji)
    kalo soal puja puji gw seh kagak ngepek....
    (tapi kalo mbak pujiiiiiiiiiiiiiii.....achhhh...gaaaaaaaakkkk....koooooaaaatttttt)
  • abe. wrote:
    de Hati wrote:
    Ditoxku1 wrote:
    @de_hati: agar kita tidak terbuai dengan pujian caranya mengembalikan semua pujian yg datang kepada kita pada yg menciptakan kita niscaya hal-hal negatif yg timbul akibat efek pujian seperti: sombong, merasa paling pintar, plg ganteng dll akan dapat dihindari
    atao merelatifkan pujian dengan mengingat kembali point 1, 2, dan 3 di halaman 1 :wink:
    (pujian itu bukan tentang saya yang dipuji ... tapi tentang dia yang memuji)
    kalo soal puja puji gw seh kagak ngepek....
    (tapi kalo mbak pujiiiiiiiiiiiiiii.....achhhh...gaaaaaaaakkkk....koooooaaaatttttt)

    gak koat paan sih?
  • abe. wrote:
    de Hati wrote:
    Ditoxku1 wrote:
    @de_hati: agar kita tidak terbuai dengan pujian caranya mengembalikan semua pujian yg datang kepada kita pada yg menciptakan kita niscaya hal-hal negatif yg timbul akibat efek pujian seperti: sombong, merasa paling pintar, plg ganteng dll akan dapat dihindari
    atao merelatifkan pujian dengan mengingat kembali point 1, 2, dan 3 di halaman 1 :wink:
    (pujian itu bukan tentang saya yang dipuji ... tapi tentang dia yang memuji)
    kalo soal puja puji gw seh kagak ngepek....
    (tapi kalo mbak pujiiiiiiiiiiiiiii.....achhhh...gaaaaaaaakkkk....koooooaaaatttttt)

    gak koat paan sih?
    ngeliat toket luh tuh
    (palagi kalo liat itu peruttt...tambah oraaaaaa koooooaaaaattttt)
  • abe. wrote:
    abe. wrote:
    de Hati wrote:
    Ditoxku1 wrote:
    @de_hati: agar kita tidak terbuai dengan pujian caranya mengembalikan semua pujian yg datang kepada kita pada yg menciptakan kita niscaya hal-hal negatif yg timbul akibat efek pujian seperti: sombong, merasa paling pintar, plg ganteng dll akan dapat dihindari
    atao merelatifkan pujian dengan mengingat kembali point 1, 2, dan 3 di halaman 1 :wink:
    (pujian itu bukan tentang saya yang dipuji ... tapi tentang dia yang memuji)
    kalo soal puja puji gw seh kagak ngepek....
    (tapi kalo mbak pujiiiiiiiiiiiiiii.....achhhh...gaaaaaaaakkkk....koooooaaaatttttt)

    gak koat paan sih?
    ngeliat toket luh tuh
    (palagi kalo liat itu peruttt...tambah oraaaaaa koooooaaaaattttt)
    kalo pipis gimana? dilihat dari atas masih keliatan gak ya anunya? LOL
    (kalau pipisnya jongkok gak masalah sih LOL)
  • de Hati wrote:
    abe. wrote:
    abe. wrote:
    de Hati wrote:
    Ditoxku1 wrote:
    @de_hati: agar kita tidak terbuai dengan pujian caranya mengembalikan semua pujian yg datang kepada kita pada yg menciptakan kita niscaya hal-hal negatif yg timbul akibat efek pujian seperti: sombong, merasa paling pintar, plg ganteng dll akan dapat dihindari
    atao merelatifkan pujian dengan mengingat kembali point 1, 2, dan 3 di halaman 1 :wink:
    (pujian itu bukan tentang saya yang dipuji ... tapi tentang dia yang memuji)
    kalo soal puja puji gw seh kagak ngepek....
    (tapi kalo mbak pujiiiiiiiiiiiiiii.....achhhh...gaaaaaaaakkkk....koooooaaaatttttt)

    gak koat paan sih?
    ngeliat toket luh tuh
    (palagi kalo liat itu peruttt...tambah oraaaaaa koooooaaaaattttt)
    kalo pipis gimana? dilihat dari atas masih keliatan gak ya anunya? LOL
    (kalau pipisnya jongkok gak masalah sih LOL)
    kalau nyai perhatikan, langsung ngowos tuh...LOL LOL
  • de Hati wrote:
    abe. wrote:
    abe. wrote:
    de Hati wrote:
    Ditoxku1 wrote:
    @de_hati: agar kita tidak terbuai dengan pujian caranya mengembalikan semua pujian yg datang kepada kita pada yg menciptakan kita niscaya hal-hal negatif yg timbul akibat efek pujian seperti: sombong, merasa paling pintar, plg ganteng dll akan dapat dihindari
    atao merelatifkan pujian dengan mengingat kembali point 1, 2, dan 3 di halaman 1 :wink:
    (pujian itu bukan tentang saya yang dipuji ... tapi tentang dia yang memuji)
    kalo soal puja puji gw seh kagak ngepek....
    (tapi kalo mbak pujiiiiiiiiiiiiiii.....achhhh...gaaaaaaaakkkk....koooooaaaatttttt)

    gak koat paan sih?
    ngeliat toket luh tuh
    (palagi kalo liat itu peruttt...tambah oraaaaaa koooooaaaaattttt)
    kalo pipis gimana? dilihat dari atas masih keliatan gak ya anunya? LOL
    (kalau pipisnya jongkok gak masalah sih LOL)

    Tapi Om... setiap manusia kan punya kebutuhan (teori kebutuhan), klo dah nyampe di tahap NEED for ACHIEVMENT gimana ? Bukannya Pujian juga perlu untuk membuat kita tahu seberapa berharganya sesuatu yang sudah kita ciptakan ?
    (atau mengukur seberapa berharganya kita heheheh )
  • Arth4 wrote:
    de Hati wrote:
    abe. wrote:
    abe. wrote:
    de Hati wrote:
    Ditoxku1 wrote:
    @de_hati: agar kita tidak terbuai dengan pujian caranya mengembalikan semua pujian yg datang kepada kita pada yg menciptakan kita niscaya hal-hal negatif yg timbul akibat efek pujian seperti: sombong, merasa paling pintar, plg ganteng dll akan dapat dihindari
    atao merelatifkan pujian dengan mengingat kembali point 1, 2, dan 3 di halaman 1 :wink:
    (pujian itu bukan tentang saya yang dipuji ... tapi tentang dia yang memuji)
    kalo soal puja puji gw seh kagak ngepek....
    (tapi kalo mbak pujiiiiiiiiiiiiiii.....achhhh...gaaaaaaaakkkk....koooooaaaatttttt)

    gak koat paan sih?
    ngeliat toket luh tuh
    (palagi kalo liat itu peruttt...tambah oraaaaaa koooooaaaaattttt)
    kalo pipis gimana? dilihat dari atas masih keliatan gak ya anunya? LOL
    (kalau pipisnya jongkok gak masalah sih LOL)

    Tapi Om... setiap manusia kan punya kebutuhan (teori kebutuhan), klo dah nyampe di tahap NEED for ACHIEVMENT gimana ? Bukannya Pujian juga perlu untuk membuat kita tahu seberapa berharganya sesuatu yang sudah kita ciptakan ?
    (atau mengukur seberapa berharganya kita heheheh )
    nahhh itu dia....
    makanya aku nulis pujian bisa juga jadi motivasi
    u jadi lebih baik lagi...
  • Arth4 wrote:
    Tapi Om... setiap manusia kan punya kebutuhan (teori kebutuhan), klo dah nyampe di tahap NEED for ACHIEVMENT gimana ?
    Hirarki Maslow ya ... physiological, safety, love (belonging), self esteem, self actualization ... so sebenernya buka need for achievement tapi self esteem dan self actualization (konsep yang berbeda)
    Arth4 wrote:
    Bukannya Pujian juga perlu untuk membuat kita tahu seberapa berharganya sesuatu yang sudah kita ciptakan ?
    (atau mengukur seberapa berharganya kita heheheh )
    perlu atau nggak perlu tergantung pada what you BELIEVE about yourself seperti wacana gue: Tentang Citra Diri (http://www.readybb.com/boyzforum/viewtopic.php?t=7834240)

    ada dua jenis motivasi: 1. eksternal: melalui pujian, tepuk tangan 2. internal: melalui cinta dan keasikan dalam melakukan pekerjaan itu sendiri.

    • dari kecil kita sudah dididik jalan 1 lewat pujian kalo sukses, hardikan/celaan kalo gagal, ranking jadi sesuatu yang sangat penting. cerita ke tetangga kalo anaknya dapet ranking. pengumuman ranking menjadi hal yang ditunggu2 dengan hati was-was. ekstrimnya demi pujian dan tepuk tangan kalo perlu pake jalan pintas. ini kalau berlebihan dan tidak disadari bisa menghasilkan manusia type 1 dan type 2 dalam artikel Citra Diri.
    • padahal ada jalan 2 sebagai motivator yang menurut gue lebih sehat: cinta dan keasikan dalam melakukan pekerjaan itu sendiri. mengajari asyik dan indahnya matematika, gimana rumus phytagoras itu ditemukan, problem paradoks dalam matematika lewat teka-teki yunani, problem deret ukur dalam cerita beras dan papan catur. belajar sejarah kenapa hitler itu bisa sampe menyihir jutaan orang. belajar sastra, nyeritain latar belakang lahirnya novel tsb, situasi jamannya. menekuni hobi. pokoknya belajar, bekerja, jadi asyiiiiiiiiik aja ... apresiasi, pujian, tepuk tangan jadi nomer seratus. mudah-mudahan melalui jalan ini bisal lahir manusia type 3 dalam artikel Citra Diri. [/list:u]kalo kita baca-baca riwayat hidup pemenang nobel Samuelson, enterpeneur seperti Steve Jobs, Bill Gates, pelukis Van Gogh, musisi Mozart... dapat kita temukan jejak-jejak jalan 2 yang mereka tapaki
Sign In or Register to comment.