BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

SKB "Banci"

edited July 2008 in BoyzRoom
Baru - baru ini 3 Menteri (Menteri Dalam Negeri, Agama dan Mahkamah Agung). Mengeluarkan soal pembekuan kegiatan ajaran Ahmadiyah.
Ada pihak yang puas dan pihak yang tidak puas.
Dalam konteks ini saya tidak sedang dalam membahas Ahmadiyah ya..

Kelompok yang tidak puas khususnya kelompok Islam fundamentalis seperti FPI dan HTI.
Mengatakan bahwa SKB 3 Menteri itu adalah SKB yang "BANCI".
Alasannya karena SKB itu tidak tegas dan tanggung2 dalam mengambil keputusan.

Kemudian saya teringat lagi ada beberapa kebijakan yang dibuat oleh pemerintah ataupun DPR, apabila dianggap keputusannya tidak tegas misalnya. Pasti akan dibilang kebijakan yang "BANCI". Malah kadang ada aktivis yang mengatakan bahwa DPR "BANCI".

Kemudian saya merenung kenapa ya kalau sebuah kebijakan ataupun hal apapun yang dianggap tidak tegas. Maka akan dibilang "banci".

Kata "banci" selalu digunakan untuk hal - hal yang dianggap sesuatu yang tidak tegas atau tidak berani. Bahkan mungkin bisa dikatakan bahwa sesuatu yang "banci" itu gak jelas statusnya.

Saya jadi heran, apakah memang benar "banci"itu punya makna tidak jelas dan tidak tegas atau tidak berani???
Kalau memang benar begitu , kenapa orang - orang yang dianggap "menyimpang" misalnya gay mau dibilang banci. Kalau misal kata banci itu dianggap merendahkan kelompok gay....

Atau mungkin bisa juga digunakan kata banci, tetapi kita akan katakan bahwa banci tidak selalu tidak berani dan tegas. Bahwa banci juga banyak yang berani dan tegas...Bahwa Banci juga sama dengan manusia yang lain. Misalnya banci bisa dikatakan sebagai kelompok lain selain laki - laki dan perempuan..Ini misalnya..

Menurut teman - teman sebaiknya gimana, apakah kita akan tetap gunakan kata banci dengan mengubah maknanya. Atau kita tolak kata banci itu karena mengandung makna merendahkan kelompok gay.



salam



toyo
«134567

Comments

  • Yo...
    makna itukan sesalu menjadi dasar penggunaan kata...
    BANCI dalam hal ini menunjuk pada Konotasi yang berlainnan yang kamu nyatakan tidak jelas...
    tetapi BANCI dalam artian yang berbeda (Denotasi) menunjuk pada subjek orang...
    sebenranya artinya berbeda,cuma dengan kata-kata yang sama...
    ini suatu perluasan makna kata kan...
    ya,harus dipahami secara filosofis apa makana BANCI yang sesungguhnya sehingga kata-kata itu menjadi kata-kata yang ada sekarang dan digunakan...wah runutannya pasti panjang dan nggak akan kelar...
    Harus dipahami, semua kembali kepada diri kita bila kita yakin kata-kata itu tidak merendahkan siapa pun termasuk Kaum GAY...pasti tidak akan seperti itu maknanya...
    Yang terpenting adalah bagaimana kita memaknai makna dari arti kata itu sendiri dan bukan dengan perasaan merendahkan atau meninggikan derajat...
    karena derajat sebuah kaum tidak tergantung pada makna kata tetapi pada perilaku dan kepribadian...termasuk GAY...

    Salam,
    Oscar rr
  • Oscar tapi kata kan mengandung makna kan...

    Misalnya kata rumah Sakit Orang Jiwa berkonotasi buruk, penjarah dengan tahanan pemasyarakatan...

    Itu kan ada makna semua...

    Saya sih gak tahu, apakah benar kata akan berdampak terhadap makna. Dan makna akan berpengaruh terhadap tindakan orang terhadap kata tersebut.


    Salam


    Toyo
    Oscar rr wrote:
    Yo...
    makna itukan sesalu menjadi dasar penggunaan kata...
    BANCI dalam hal ini menunjuk pada Konotasi yang berlainnan yang kamu nyatakan tidak jelas...
    tetapi BANCI dalam artian yang berbeda (Denotasi) menunjuk pada subjek orang...
    sebenranya artinya berbeda,cuma dengan kata-kata yang sama...
    ini suatu perluasan makna kata kan...
    ya,harus dipahami secara filosofis apa makana BANCI yang sesungguhnya sehingga kata-kata itu menjadi kata-kata yang ada sekarang dan digunakan...wah runutannya pasti panjang dan nggak akan kelar...
    Harus dipahami, semua kembali kepada diri kita bila kita yakin kata-kata itu tidak merendahkan siapa pun termasuk Kaum GAY...pasti tidak akan seperti itu maknanya...
    Yang terpenting adalah bagaimana kita memaknai makna dari arti kata itu sendiri dan bukan dengan perasaan merendahkan atau meninggikan derajat...
    karena derajat sebuah kaum tidak tergantung pada makna kata tetapi pada perilaku dan kepribadian...termasuk GAY...

    Salam,
    Oscar rr
  • Benar Yo,
    Tetapi dalam hal ini diri kitalah yang memberi penilaian...dan dalam penilaiaan itu selalu ada sudut pandang...
    dalam sudut pandang ada Subjektifitas atau Objektifitas...
    Manusia pada dasarnya tidak bisa 100% objektif tetapi mendekati kepada hal tersebut...maka dikatakan Inter Subjektif...
    Dalam memandang hal ini mungkin kamu hanya memandang dari sudut pandang ketersesinggungan akan penggunaan kata semacam itu...hal ini atas dasar Antipati pada nilai makan kata-kata tersebut yang tidak seharusnya digunakan seperti makan banci yang kamu sebutkan sebagai hal yang tidak tegas atau tidak jelas...

    seperti semula coba lah untuk lebih sabar dan memangdang masalah dari sudut pandang yang berbeda...posisikan diri bukan hanya dari kacamata kita...mungkin ada baiknya melihat dari kacamata orang lain... :)

    Salam,
    Oscar rr
  • kasar ya nek'

    tapi emang banci ya banci nek', eke bingung mau mereka apa ya nek?
  • toyo wrote:
    Kata "banci" selalu digunakan untuk hal - hal yang dianggap sesuatu yang tidak tegas atau tidak berani.
    kalo banci kiasan, mungkin bener dianggep kagak jelas...
    tapi kalo "banci beneran" justru sangat jelas n berani koq....

    (tanya deh lurah TL si satria.....hihiihiii...gaaaakkk...koooaaatttttt)
  • abe. wrote:
    tapi kalo "banci beneran" justru sangat jelas n berani koq....[/size]
    JAYUZ MODE OFF
    Setuju! "Banci" berani dan jelas2 menunjukkan identitasnya, sementara kaum OKK (termasuk diriku) masih selalu menutupi identitas yang sebenarnya! :roll: "Banci" berani menjalani test HIV, kaum OKK (termasuk diriku) nggak punya nyali untuk datang ke lab! :P Lucunya, kalau anak2 remaja nggak berani ngerokok, sering diledekin oleh teman2nya "Yah, kayak banci lu! Ngerokok aja nggak berani!"! :wink: Padahal, banyak lho banci yang merokok! :lol: (Ngerokok beneran, bukan menghisap benda tumpul! :P )
  • Wah saya meti mikir dulu maksud mu itu Oscar? hehehehe.

    Benar memang kita harus belajar dari cara pandang orang.

    Mungkin yang saya ingin tekankan adalah :

    1. Kata "banci" selalu digunakan untuk hal - hal yang dianggap tidak sempurna dan pengecut.

    2. Tapi ironisnya kata "banci" malah digunakan oleh kelompok gay sendiri. Walau kadang kata "banci" cuma untuk main2 saja. Misalnya dengan sebutan "banci" dan apa lah..Intinya untuk menunjukkan kepada orang bahwa dia itu gak "normal" karena dia banci.

    Ini maksud saya Oscar, saya heran banget...Sudah tahu banci itu tidak baik dari pandangan orang...Eh malah kita sendiri gunakan kata itu dengan ikutan cara pandang orang lain.


    Kalau saya mau gunakan kata banci. tapi saya akan katakan kenapa emang kalau banci?? Emang kamu pikir banci itu lemah dan rendah ya...Justru aku bisa jadikan sebuah perlawanan bahwa banci juga manusia yang sama dengan yg lainnya.


    Itu maksud saya Oscar..


    Salam


    Toyo

    Oscar rr wrote:
    Benar Yo,
    Tetapi dalam hal ini diri kitalah yang memberi penilaian...dan dalam penilaiaan itu selalu ada sudut pandang...
    dalam sudut pandang ada Subjektifitas atau Objektifitas...
    Manusia pada dasarnya tidak bisa 100% objektif tetapi mendekati kepada hal tersebut...maka dikatakan Inter Subjektif...
    Dalam memandang hal ini mungkin kamu hanya memandang dari sudut pandang ketersesinggungan akan penggunaan kata semacam itu...hal ini atas dasar Antipati pada nilai makan kata-kata tersebut yang tidak seharusnya digunakan seperti makan banci yang kamu sebutkan sebagai hal yang tidak tegas atau tidak jelas...

    seperti semula coba lah untuk lebih sabar dan memangdang masalah dari sudut pandang yang berbeda...posisikan diri bukan hanya dari kacamata kita...mungkin ada baiknya melihat dari kacamata orang lain... :)

    Salam,
    Oscar rr
  • Oscar rr wrote:
    Benar Yo,
    Tetapi dalam hal ini diri kitalah yang memberi penilaian...dan dalam penilaiaan itu selalu ada sudut pandang...
    dalam sudut pandang ada Subjektifitas atau Objektifitas...
    Manusia pada dasarnya tidak bisa 100% objektif tetapi mendekati kepada hal tersebut...maka dikatakan Inter Subjektif...
    Dalam memandang hal ini mungkin kamu hanya memandang dari sudut pandang ketersesinggungan akan penggunaan kata semacam itu...hal ini atas dasar Antipati pada nilai makan kata-kata tersebut yang tidak seharusnya digunakan seperti makan banci yang kamu sebutkan sebagai hal yang tidak tegas atau tidak jelas...

    seperti semula coba lah untuk lebih sabar dan memangdang masalah dari sudut pandang yang berbeda...posisikan diri bukan hanya dari kacamata kita...mungkin ada baiknya melihat dari kacamata orang lain... :)

    Salam,
    Oscar rr

    Nah gitu Mi...
    Mendingan bahas dari keahlian Mami yaitu sisi hukum nya.
    Ngga perlu bahas masalah Ekonomi, karena ku tahu, Mami bukan bidangnya.
    WAKAKKAKA...
    Ohya satu lagi, sekarang ini banyak orang dari Kejaksaan Agung dan DPR tuch pada ditangkepin.
    Setahu Gw khan Mami ada hubungan dekat dengan beberapa hakim MA dan MK.
    So hati hati aja yaaa...
    Jangan sampe terperosok juga.
    Gw ngga mau nengok U ada di penjara karena kasus tertentu...
    HAHHA...

    Vice PM,


    TS
  • toyo wrote:
    Wah saya meti mikir dulu maksud mu itu Oscar? hehehehe.

    Benar memang kita harus belajar dari cara pandang orang.

    Mungkin yang saya ingin tekankan adalah :

    1. Kata "banci" selalu digunakan untuk hal - hal yang dianggap tidak sempurna dan pengecut.

    2. Tapi ironisnya kata "banci" malah digunakan oleh kelompok gay sendiri. Walau kadang kata "banci" cuma untuk main2 saja. Misalnya dengan sebutan "banci" dan apa lah..Intinya untuk menunjukkan kepada orang bahwa dia itu gak "normal" karena dia banci.

    Ini maksud saya Oscar, saya heran banget...Sudah tahu banci itu tidak baik dari pandangan orang...Eh malah kita sendiri gunakan kata itu dengan ikutan cara pandang orang lain.


    Kalau saya mau gunakan kata banci. tapi saya akan katakan kenapa emang kalau banci?? Emang kamu pikir banci itu lemah dan rendah ya...Justru aku bisa jadikan sebuah perlawanan bahwa banci juga manusia yang sama dengan yg lainnya.


    Itu maksud saya Oscar..


    Salam


    Toyo

    Dear Toyo...

    Mami adalah salah satu dosen bidang hukum.
    U bisa nanya nanya tentang kaidah hukum...
    Sttt, ini info rahasia lho, keluarga mami ini hampir semuanya adalah ahli di bidang hukum.
    Kalo ngga salah, beberapa orang diantara saudara Mami adalah Guru Besar Hukum di Negeri ini.
    Sooo... Kalo mau nanya tentang hukum, ngga ada salahnya konsul ke Mami.
    Tapi kalo udah sebuah kasus, mungkin mami akan tarik fee.

    NB: Mi, jangan lupa persenan buat Gw lho, kalo ada kasus.
    WAKKAKAKAK

    Vice PM,


    TS
  • hahahahaha.

    Saya sudah yakin sejak dahulu bahwa teman - teman gay di Indonesia banyak yang berkualitas.

    Malah saya selalu promosi bahwa jika gay dihukum dan dikirminalkan di Indonesia. Mungkin sistem ekonomi di Indonesia bisa lumpuh.
    Karena gay banyak melakukan hal yang baik bagi bangsa ini...

    Saya yakin sekali bahwa teman - teman gay ibarat Mutiara yang bertaburan. Sekarang bagaimana mengumpulkan mutiara tersebut sehingga menjadi barang yang paling berharga. Yang setiap orang bahkan negara akan melihat mutiara - mutiara tersebut...

    Buktinya teman kita Oscar yang katanya Terry ahli hukum...Pasti ada mutiara - mutiara yang lainnya selain Oscar. di forum ini atau dimanapun..masalahnya kita sulit untuk mengumpulkan itu..
    tapi saya berikan apresiasi yang tinggi dan hormat kepada teman - teman yang kerja untuk forum ini.
    Saya kagum dengan orang yang mau mengeluarkan sumberdaya untuk Forum ini..Termasuk teman - teman moderator forum ini..

    Kalian semua sahabatku, kalian telah menorehkan sejarah buat gerakan gay di Indonesia. Mungkin teman - teman pernah merasa melakukan sesuatu..Tetapi apa yang telah teman - teman lakukan sangat berguna bagi kita semua gay yang ada di Indonesia. maupun dengan masyarakat umum.

    Sekarang yang harus kita lakukan adalah untuk bersatu dan saling menguatkan diantara kita...


    Terry tapi soal keluarga Oscar yang katanya orang hebat ya jangan dikait2kan dong ,hehehehe.
    Biarkanlah Orcar menjadi diri sendiri dengan kemampuannya sendiri. Tanpa harus dikaitkan dengan embel2 keluarganya. benarkan begitu Oscar????...



    Salam damai


    Toyo
  • Duh,jadi besar kepala saya ini...
    Terry itu bener-bener memojokan yah...hahaha... :)

    Yah memang punya nama besar nggak selamanya enak... :wink:
    Sudahlah jangan terlalu dibesar-besarkan... :)

    Salam,
    Oscar rr
  • banci=lbh baik dilabel kan utk org pengecut daripada dilempar sembarangan ke berbagai macam individu :wink:
  • sukadit wrote:
    abe. wrote:
    tapi kalo "banci beneran" justru sangat jelas n berani koq....[/size]
    JAYUZ MODE OFF
    Setuju! "Banci" berani dan jelas2 menunjukkan identitasnya, sementara kaum OKK (termasuk diriku) masih selalu menutupi identitas yang sebenarnya! :roll: "Banci" berani menjalani test HIV, kaum OKK (termasuk diriku) nggak punya nyali untuk datang ke lab! :P Lucunya, kalau anak2 remaja nggak berani ngerokok, sering diledekin oleh teman2nya "Yah, kayak banci lu! Ngerokok aja nggak berani!"! :wink: Padahal, banyak lho banci yang merokok! :lol: (Ngerokok beneran, bukan menghisap benda tumpul! :P )

    wogh~
    menghisap benda tumpul???
    haduuhhh--- becek~
    mau dunk---

    muahahaha~
    :lol: :lol: :lol:
  • June wrote:
    sukadit wrote:
    abe. wrote:
    tapi kalo "banci beneran" justru sangat jelas n berani koq....[/size]
    JAYUZ MODE OFF
    Setuju! "Banci" berani dan jelas2 menunjukkan identitasnya, sementara kaum OKK (termasuk diriku) masih selalu menutupi identitas yang sebenarnya! :roll: "Banci" berani menjalani test HIV, kaum OKK (termasuk diriku) nggak punya nyali untuk datang ke lab! :P Lucunya, kalau anak2 remaja nggak berani ngerokok, sering diledekin oleh teman2nya "Yah, kayak banci lu! Ngerokok aja nggak berani!"! :wink: Padahal, banyak lho banci yang merokok! :lol: (Ngerokok beneran, bukan menghisap benda tumpul! :P )

    wogh~
    menghisap benda tumpul???
    haduuhhh--- becek~
    mau dunk---

    muahahaha~
    :lol: :lol: :lol:

    ikh...mesum ah... :lol: :lol: :lol:
  • namanya juga June...
    Lagi HBL (Haus BelaLai)...'
    :lol: :lol: :lol:
Sign In or Register to comment.