BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

KENAPA BERDOSA?

24

Comments

  • AVATAR wrote:
    dhion wrote:
    KENAPA BERDOSA?

    Saya adalah seorang HAMBA yang (menurut saya) sudah menjalankan peran kehambaan saya. Sebagai seorang yang BERAGAMA, saya jalankan kewajiban saya, bahkan tidak sedikit amalan sunat yang saya kerjakan demi sebuah peningkatan kualitas diri.

    Sebagai alumnus santri, saya sudah berusaha untuk menunaikan kewajiban moral dengan ber-amar ma’ruf-nahi mungkar, tawa shoubil haqq wa tawa shoubish shabr.

    Sebagai makhluk sosial pun sewajar mungkin saya jalani, dengan ikut berbagai organisasi, ikut kerja bakti, ronda pemuda, kegiatan amal, kegiatan keagamaan, olah raga, peduli lingkungan, berbagi ilmu, dan banyak lagi.

    Saya pun berusaha untuk menjauhi larangan-Nya. Saya tidak berjudi, makan makanan haram, mabuk-mabukan, madat, bahkan sekedar merokok. Saya juga tidak mencuri, korupsi, merampok, mendhalimi orang lain, meski hanya dengan lisan. Saya berusaha untuk tidak berbohong, menjilat demi kepentingan diri, tidak mengadu domba dan menjatuhkan orang lain, tidak menggunjing dan sebagainya.

    TETAPI ada satu yang tidak bisa saya pungkiri dan hilangkan, saya MENCINTAI LELAKI. Kalau sekedar mencintai, tentunya sah-sah saja karena itu bukan suatu dosa. Tetapi sayangnya cinta saya terhadap LELAKI tidak berhenti di situ.

    Meski sudah menjalin hubungan dengan lawan jenis yang sangat saya cintai, tetapi sosok MEREKA tetap saja bermain dalam pikiran saya. MEREKA mencuri hati saya, baik dalam keramaian maupun kesendirian saya. Baik dalam suka maupun sedih saya. Dalam sibuk maupun waktu senggan saya. Bahkan dalam mimpi pun MEREKA hadir.

    Sudah sekuat tenaga saya mencoba menepis sosok MEREKA, tetapi semakin saya tepis, MEREKA semakin kerap hadir. Saya tidak habis pikir, kenapa dalam kegarangan saya, saya merindukan buaian lembut LELAKI. Kenapa dalam kelembutan saya, saya sangat mendambakan kegarangan LELAKI. Bahkan LELAKI lah yang pertama kali menyentuh, meremas, mencium dan menguluh penis saya.

    Meski saya harus merasa sakit hati karena ketidakmengertian MEREKA terhadap saya, tetapi berkali saya luluh di hadapan MEREKA. Senyum, canda, suara, desah nafas, aroma tubuh, sentuhan, perhatian bahkan air mata mereka menjadi begitu indah mengisi sisi lain hatiku.

    Kenapa hanya dengan WANITA, kalau ternyata saya juga memiliki orientasi seksual dengan LELAKI?. Kenapa rasa yang saya miliki, harus terbentur NORMA dan AGAMA?. Kenapa saya harus BERDOSA saat mencoba menikmati karunia cinta-Nya?. Ibarat kata, kenapa saya dianugerahi bakat kalau kemudian tidak boleh menggunakannya?. Kenapa saya diberi mata kalau tidak boleh untuk melihat?. Kenapa ada kuping, tangan, kaki, kalau kemudian sama sekali tidak ada pembenaran dalam penggunaannya. Kenapa tidak setiap LELAKI juga dikarunia orientasi yang sama dengan saya, agar MEREKA tidak merasa paling benar dan suci untuk menghakimi sesama?.

    Apakah memang hanya HITAM dan PUTIH di hadapan-Nya?. Kalau iya, kenapa harus tercipta abu-abu?. Untuk apa?. Kenapa harus ada khunsa di antara LELAKI dan WANITA?. Lalu, dengan siapa mereka berbagi cinta?.

    Mungkin memang saya tidak berhak menanyakannya, karena urusan DOSA adalah hak-Nya. Tetapi apakah takdir akan berlaku begitu saja tanpa ada sebuah upaya dari kita?. MENCITAI LELAKI bagi saya bukan seperti mencuri yang bisa terkenai sanksi, tetapi seperti seorang klepto yang tidak bisa mengindari untuk tidak mencuri.

    Atau apakah hanya kesalahan penafsiran saja yang membuat CINTA menjadi begitu menyiksa?. Apakah hanya karena ketidakmengertian mereka, sehingga tidak ada pembenaran media untuk merasakan CINTA. Kenapa harus BERDOSA saat saya ingin menikmati FITRAH CINTA?.

    Hehehehe....

    Berfikirlah.... Maka kau ada

    (Pengen nanggepin tapi atut...)

    cong....jadi banchi mah jgn disangkutin agama, kaga bakal nyambung....dari dulu juga udah banyak yg bahas ginian... :wink:
  • AVATAR wrote:
    dhion wrote:
    KENAPA BERDOSA?

    Saya adalah seorang HAMBA yang (menurut saya) sudah menjalankan peran kehambaan saya. Sebagai seorang yang BERAGAMA, saya jalankan kewajiban saya, bahkan tidak sedikit amalan sunat yang saya kerjakan demi sebuah peningkatan kualitas diri.

    Sebagai alumnus santri, saya sudah berusaha untuk menunaikan kewajiban moral dengan ber-amar ma’ruf-nahi mungkar, tawa shoubil haqq wa tawa shoubish shabr.

    Sebagai makhluk sosial pun sewajar mungkin saya jalani, dengan ikut berbagai organisasi, ikut kerja bakti, ronda pemuda, kegiatan amal, kegiatan keagamaan, olah raga, peduli lingkungan, berbagi ilmu, dan banyak lagi.

    Saya pun berusaha untuk menjauhi larangan-Nya. Saya tidak berjudi, makan makanan haram, mabuk-mabukan, madat, bahkan sekedar merokok. Saya juga tidak mencuri, korupsi, merampok, mendhalimi orang lain, meski hanya dengan lisan. Saya berusaha untuk tidak berbohong, menjilat demi kepentingan diri, tidak mengadu domba dan menjatuhkan orang lain, tidak menggunjing dan sebagainya.

    TETAPI ada satu yang tidak bisa saya pungkiri dan hilangkan, saya MENCINTAI LELAKI. Kalau sekedar mencintai, tentunya sah-sah saja karena itu bukan suatu dosa. Tetapi sayangnya cinta saya terhadap LELAKI tidak berhenti di situ.

    Meski sudah menjalin hubungan dengan lawan jenis yang sangat saya cintai, tetapi sosok MEREKA tetap saja bermain dalam pikiran saya. MEREKA mencuri hati saya, baik dalam keramaian maupun kesendirian saya. Baik dalam suka maupun sedih saya. Dalam sibuk maupun waktu senggan saya. Bahkan dalam mimpi pun MEREKA hadir.

    Sudah sekuat tenaga saya mencoba menepis sosok MEREKA, tetapi semakin saya tepis, MEREKA semakin kerap hadir. Saya tidak habis pikir, kenapa dalam kegarangan saya, saya merindukan buaian lembut LELAKI. Kenapa dalam kelembutan saya, saya sangat mendambakan kegarangan LELAKI. Bahkan LELAKI lah yang pertama kali menyentuh, meremas, mencium dan menguluh penis saya.

    Meski saya harus merasa sakit hati karena ketidakmengertian MEREKA terhadap saya, tetapi berkali saya luluh di hadapan MEREKA. Senyum, canda, suara, desah nafas, aroma tubuh, sentuhan, perhatian bahkan air mata mereka menjadi begitu indah mengisi sisi lain hatiku.

    Kenapa hanya dengan WANITA, kalau ternyata saya juga memiliki orientasi seksual dengan LELAKI?. Kenapa rasa yang saya miliki, harus terbentur NORMA dan AGAMA?. Kenapa saya harus BERDOSA saat mencoba menikmati karunia cinta-Nya?. Ibarat kata, kenapa saya dianugerahi bakat kalau kemudian tidak boleh menggunakannya?. Kenapa saya diberi mata kalau tidak boleh untuk melihat?. Kenapa ada kuping, tangan, kaki, kalau kemudian sama sekali tidak ada pembenaran dalam penggunaannya. Kenapa tidak setiap LELAKI juga dikarunia orientasi yang sama dengan saya, agar MEREKA tidak merasa paling benar dan suci untuk menghakimi sesama?.

    Apakah memang hanya HITAM dan PUTIH di hadapan-Nya?. Kalau iya, kenapa harus tercipta abu-abu?. Untuk apa?. Kenapa harus ada khunsa di antara LELAKI dan WANITA?. Lalu, dengan siapa mereka berbagi cinta?.

    Mungkin memang saya tidak berhak menanyakannya, karena urusan DOSA adalah hak-Nya. Tetapi apakah takdir akan berlaku begitu saja tanpa ada sebuah upaya dari kita?. MENCITAI LELAKI bagi saya bukan seperti mencuri yang bisa terkenai sanksi, tetapi seperti seorang klepto yang tidak bisa mengindari untuk tidak mencuri.

    Atau apakah hanya kesalahan penafsiran saja yang membuat CINTA menjadi begitu menyiksa?. Apakah hanya karena ketidakmengertian mereka, sehingga tidak ada pembenaran media untuk merasakan CINTA. Kenapa harus BERDOSA saat saya ingin menikmati FITRAH CINTA?.

    Hehehehe....

    Berfikirlah.... Maka kau ada

    (Pengen nanggepin tapi atut...)

    cong....jadi banchi mah jgn disangkutin agama, kaga bakal nyambung....dari dulu juga udah banyak yg bahas ginian... :wink:
    ho oh banet cong :lol: :lol:
  • Kayaknya yang nulis komment ini (ayam.ganteng) bukan manusia deh. Bukannya memberikan komment yang baik malah memberi komment yang tidak mencerminkan manusia. Untung orang kayak gini cuma sedikit disini. Bayangin aja apa jadinya dunia ini kalau banyak orang yang kayak gini. Yang tidak mau empati, atau paling tidak menghargai masalah orang lain.[/quote]


    Trims lho atas pengertiannya. Iya, sekilas memang menyakitkan. Apalagi aku memang sudah berusaha Jujur.

    Tetapi sudah lah, kalau memang ayam ganteng baru bisa membaca, belum bisa memahami kata dan rasa, mau dibilang apa lagi?. Mungkin pikirannya belum bisa seperti kebanyakan orang, yang bisa menguyah dulu sebelum ditelan.

    Saya sudah mencoba biasa menanggapi komentar. Di forum ini harus tahan banting, karena tidak sedikit orang yang tidak punya hati dan rasa. Mungkin karena pengalaman pahit yang mereka dapatkan.

    Tetapi tentunnya akan lebih bijak kalau setiap yang mengakses forumini sadar, bahwa tidak semua bfer adalah banci kaleng yang suka ngrombeng. Tetapi mungkin ada para ilmuwan, politikus, agamawan, dokter, guru dan banyak profesi lain, yang hanya mendapatkan kebebasan berekpresi dan imajinasi lewat forum ini. Tidak setiap bfer adalah sosok yg bisa begitu enjoy mengumbar erientasi sex-nya yang menurut orang tidak layak.

    Bukankah ada rambu2 moderator yang meminta kita sopan satu sama lain?. Itu mungkin satu modal untuk bisa mencari banyak teman di forum ini.

    Makasih.
  • how honest you are !
    klo gw sh nga peduli am soal norma dan agama, yg penting hdp kita ga nyusahin org N kt ga ngelanggar hukum. jd sah2 aj jd gay kek, homo kek apalah terserah.
    norma dan agama tercipta unutk menyiksa para gay scr mental maupun fisik.
  • gw ga setuju sama omongan koyla klo norma dan agama tercipta untuk menyiksa kita
    buat dhion, gw juga salut dengan kejujuran dan keterbukaan lo, tapi tulisan lo emg terlalu jujur sih...
  • edited July 2008
    dhion wrote:
    Kayaknya yang nulis komment ini (ayam.ganteng) bukan manusia deh. Bukannya memberikan komment yang baik malah memberi komment yang tidak mencerminkan manusia. Untung orang kayak gini cuma sedikit disini. Bayangin aja apa jadinya dunia ini kalau banyak orang yang kayak gini. Yang tidak mau empati, atau paling tidak menghargai masalah orang lain.


    Trims lho atas pengertiannya. Iya, sekilas memang menyakitkan. Apalagi aku memang sudah berusaha Jujur.

    Tetapi sudah lah, kalau memang ayam ganteng baru bisa membaca, belum bisa memahami kata dan rasa, mau dibilang apa lagi?. Mungkin pikirannya belum bisa seperti kebanyakan orang, yang bisa menguyah dulu sebelum ditelan.

    Saya sudah mencoba biasa menanggapi komentar. Di forum ini harus tahan banting, karena tidak sedikit orang yang tidak punya hati dan rasa. Mungkin karena pengalaman pahit yang mereka dapatkan.

    Tetapi tentunnya akan lebih bijak kalau setiap yang mengakses forumini sadar, bahwa tidak semua bfer adalah banci kaleng yang suka ngrombeng. Tetapi mungkin ada para ilmuwan, politikus, agamawan, dokter, guru dan banyak profesi lain, yang hanya mendapatkan kebebasan berekpresi dan imajinasi lewat forum ini. Tidak setiap bfer adalah sosok yg bisa begitu enjoy mengumbar erientasi sex-nya yang menurut orang tidak layak.

    Bukankah ada rambu2 moderator yang meminta kita sopan satu sama lain?. Itu mungkin satu modal untuk bisa mencari banyak teman di forum ini.

    Makasih.[/quote]


    Thanx dhion buat artikelnya...
    selama ini g berpikir hampir sama seperti anda, saya berpikir bahwa Dia yang memberi anugerah berupa sebuah perasaan...
    Namun entah kenapa, sepertinya perasaan itu tidak layak g tunjukkan..

    "Meski sudah menjalin hubungan dengan lawan jenis yang sangat saya cintai"
    bedanya g ma lu dhion, lu mencintai wanita...
    ~jangan serakah~
  • sori masi baru, ga tahu cara hapus pesan yg ga sengaja g kirim 2x
  • cong...yg ada eloe itu hamba sex yang kaga laksa... :lol: makanya cong eloe jadi banyak khayal mursida ...banchi munaroh biar dibilang masih ijo...padahal eloe kalo rumpi cong ya ampun tuh bo..ol eloe cong sampe ileran bikin peta di kursi...biang perez amir...em :lol:
    he ayam brengsek gw pengen thu sehebat apa lo! jgn bacot lo aja yg lo gedein! kampungan lo! gk pantes lo ada di sini!! TAK TUKU COK!!!
  • dhion n yg lain, jgn d tanggepin tuh ayam kampung! LEK NANG SUROBOYO WIS TAK BELEH NGGO TUMBALE LAPINDO!!!
  • KALO MAU HOMOAN GAK USAH NGOMONG DOSA CONG!
  • hi dhion ..
    hanya ingin bilang, jalani aj smua proses ini. maka km kan mengerti sendiri kmn arah yg kan km cari. mmg ribet awal'y tp yakin pd diri sendiri smua pasti dpt d lalui dgn baik.

    thx
  • Dear dion

    jangan sekali-kali anda menyesali tuhan menjadikanmu dalam wujud seperti ini.
    Semua cobaan yg diberi tuhan pada hambanya karena tuhan sayang kepadanya.

    Memang dilahirkan sebagai gay itu adalah cobaan paling berat diantara semua cobaan yg ada dimuka bumi ini. Namun bila anda bisa melewati cobaan ini dengan iman maka sorga lah ganjarannya bagi mu.

    Sukses slalu
    === dito ===
  • dhion wrote:
    KENAPA BERDOSA?

    Saya adalah seorang HAMBA yang (menurut saya) sudah menjalankan peran kehambaan saya. Sebagai seorang yang BERAGAMA, saya jalankan kewajiban saya, bahkan tidak sedikit amalan sunat yang saya kerjakan demi sebuah peningkatan kualitas diri.

    Sebagai alumnus santri, saya sudah berusaha untuk menunaikan kewajiban moral dengan ber-amar ma’ruf-nahi mungkar, tawa shoubil haqq wa tawa shoubish shabr.

    Sebagai makhluk sosial pun sewajar mungkin saya jalani, dengan ikut berbagai organisasi, ikut kerja bakti, ronda pemuda, kegiatan amal, kegiatan keagamaan, olah raga, peduli lingkungan, berbagi ilmu, dan banyak lagi.

    Saya pun berusaha untuk menjauhi larangan-Nya. Saya tidak berjudi, makan makanan haram, mabuk-mabukan, madat, bahkan sekedar merokok. Saya juga tidak mencuri, korupsi, merampok, mendhalimi orang lain, meski hanya dengan lisan. Saya berusaha untuk tidak berbohong, menjilat demi kepentingan diri, tidak mengadu domba dan menjatuhkan orang lain, tidak menggunjing dan sebagainya.

    TETAPI ada satu yang tidak bisa saya pungkiri dan hilangkan, saya MENCINTAI LELAKI. Kalau sekedar mencintai, tentunya sah-sah saja karena itu bukan suatu dosa. Tetapi sayangnya cinta saya terhadap LELAKI tidak berhenti di situ.

    Meski sudah menjalin hubungan dengan lawan jenis yang sangat saya cintai, tetapi sosok MEREKA tetap saja bermain dalam pikiran saya. MEREKA mencuri hati saya, baik dalam keramaian maupun kesendirian saya. Baik dalam suka maupun sedih saya. Dalam sibuk maupun waktu senggan saya. Bahkan dalam mimpi pun MEREKA hadir.

    Sudah sekuat tenaga saya mencoba menepis sosok MEREKA, tetapi semakin saya tepis, MEREKA semakin kerap hadir. Saya tidak habis pikir, kenapa dalam kegarangan saya, saya merindukan buaian lembut LELAKI. Kenapa dalam kelembutan saya, saya sangat mendambakan kegarangan LELAKI. Bahkan LELAKI lah yang pertama kali menyentuh, meremas, mencium dan menguluh penis saya.

    Meski saya harus merasa sakit hati karena ketidakmengertian MEREKA terhadap saya, tetapi berkali saya luluh di hadapan MEREKA. Senyum, canda, suara, desah nafas, aroma tubuh, sentuhan, perhatian bahkan air mata mereka menjadi begitu indah mengisi sisi lain hatiku.

    Kenapa hanya dengan WANITA, kalau ternyata saya juga memiliki orientasi seksual dengan LELAKI?. Kenapa rasa yang saya miliki, harus terbentur NORMA dan AGAMA?. Kenapa saya harus BERDOSA saat mencoba menikmati karunia cinta-Nya?. Ibarat kata, kenapa saya dianugerahi bakat kalau kemudian tidak boleh menggunakannya?. Kenapa saya diberi mata kalau tidak boleh untuk melihat?. Kenapa ada kuping, tangan, kaki, kalau kemudian sama sekali tidak ada pembenaran dalam penggunaannya. Kenapa tidak setiap LELAKI juga dikarunia orientasi yang sama dengan saya, agar MEREKA tidak merasa paling benar dan suci untuk menghakimi sesama?.

    Apakah memang hanya HITAM dan PUTIH di hadapan-Nya?. Kalau iya, kenapa harus tercipta abu-abu?. Untuk apa?. Kenapa harus ada khunsa di antara LELAKI dan WANITA?. Lalu, dengan siapa mereka berbagi cinta?.

    Mungkin memang saya tidak berhak menanyakannya, karena urusan DOSA adalah hak-Nya. Tetapi apakah takdir akan berlaku begitu saja tanpa ada sebuah upaya dari kita?. MENCITAI LELAKI bagi saya bukan seperti mencuri yang bisa terkenai sanksi, tetapi seperti seorang klepto yang tidak bisa mengindari untuk tidak mencuri.

    Atau apakah hanya kesalahan penafsiran saja yang membuat CINTA menjadi begitu menyiksa?. Apakah hanya karena ketidakmengertian mereka, sehingga tidak ada pembenaran media untuk merasakan CINTA. Kenapa harus BERDOSA saat saya ingin menikmati FITRAH CINTA?.

    ummmmm
    gw ga tau, mungkin agak sedikit OOT
    cuma, menurut gw ga da yg salah dg orientasi seksual, yg salah adalah aktifitas sexual.

    kemudian, semua orang berdosa. siapa sih yg nggak? nabi mungkin.
    semua orang berdosa, cuma kadar dan bentuknya saja yg beda.
    mungkin kita berdosa jarena jadi homo, tapi kan kita ga melakukan dosa laen, syirik misalnya, ato korupsi, ato membunuh, ato mabuk2an.

    klo mislae, elo ga jadi homo, elo dah ngelakuin agama elo dg baek, maka elo bakal smpurna. maka hal itu ga bisa terjadi. mustahil ada seseorang yg smpurna, maka elo kudu punya dosa. klopun misale elo ga punya dosa karena homo, tetep aja elo bakal ngelakuin dosa lain yg mungkin ga kalah gede. ngebohongi orang2 sekeliling elo.

    well, pada akhirnya, smeua tergantung paad pilihan kita.
    cuma, janagn lupa, setiap pilihan mengandung akibat.
    di kucilkan maysrakat mislanya.
    ato seperti yg elo bilang, berdosa, mungkin.


    ah, lagipun, kenaa harus pusing.
    toh, itu hanay sebuah dosa
    yang orang lain tentunya juga [punya
    bahkan ga sedikit yg punya lebih banyak
  • laki cinta laki?
    gak dosa kok!
    yang dosa adalah
    kemaluan laki di taruh di kemaluan laki juga alias sodomi
    semua agama langit ( Islam, Nasrani, Yahudi ) dah kasih peringatan ttg hal ini
    bahkan baru2 ini kementerian di Israel pernah berujar kalo gempa yg blakangan sering terjadi di Israel akibat perbuatan homosexual yg menjamur melanda negeri tersebut
    berpatok pada ayat suci kitab mereka
    " jika kau meletakkan dengan salah kemaluanmu, maka akan Aku goyang bumi itu sedikit bagimu "
    kurang lebih gitu
    8)
  • egar_4u wrote:
    laki cinta laki?
    gak dosa kok!
    yang dosa adalah
    kemaluan laki di taruh di kemaluan laki juga alias sodomi
    semua agama langit ( Islam, Nasrani, Yahudi ) dah kasih peringatan ttg hal ini
    bahkan baru2 ini kementerian di Israel pernah berujar kalo gempa yg blakangan sering terjadi di Israel akibat perbuatan homosexual yg menjamur melanda negeri tersebut
    berpatok pada ayat suci kitab mereka
    " jika kau meletakkan dengan salah kemaluanmu, maka akan Aku goyang bumi itu sedikit bagimu "
    kurang lebih gitu
    8)

    itulah yg gw bilang beda antara orientasi seksual ma aktifitas seksual

    gimana sih?
    baca ga?
Sign In or Register to comment.