Baru saja saya jalan - jalan di satu tempat yang banyak pekerja sex komersil "kelas menengah bawah" di Jakarta. Saya menemukan fenomena yangmembuat saya terbuka mata dan hati saya.
Malam itu saya bertemu dengan seorang anak laki - laki (perkiraan saya umur 13 tahun). Anak ini dengan santai mendekati teman saya dan kemudian teman saya menanyakan apakah ada membawah kondom. Kebetulan teman saya kerja untuk isu HIV dan AIDS, dan kemudian teman saya memberikan kondom dua buah. Sambil mengatakan untuk selalu menggunakan kondom jika berhubungan sex.
Anak laki - laki itu kemudian dengan santainya mengatakan hanya membutuhkan Vaseline (pelicin) saja. Kemudian teman saya loh kenapa cuma vaseline, dengan sedikit "marah" kepada anak itu sambil mengingatkan bahwa kamu harus menggunakan kondom selalu untuk badan mu adik ku..
Kemudian sambil mengambil kondom, anak itu berlalu sambil tertawa seperti menjadi hal yang biasa sekali. Saya melihat tidak ada raut wajah yang menunjukkan kesedihan dan kebingunan dari anak laki - laki itu (mungkin beda sekali kalau anak itu berjenis kelamin perempuan) dengan sambil menghisap rokok.
Setelah anak itu berlalu saya tanya ama teman saya, apakah banyak anak - anak di Jakarta menjadi pekerja sex komersil? Teman saya mengatakan semakin banyak saja (tanpa bisa menyebutkan angka) dan kebanyakan menjadi "mangsa" para laki - laki rakus dan termasuk laki - laki pedofil.
Saya berpikir bahwa ternyata ada persoalan lagi bagi anak - anak yang harus bekerja menjadi pekerja sex komersil. Karena saya pikir "mungkin" anak laki - laki itu juga memang butuh sex, karena dia Puber.
Tapi mungkin saya juga salah dan bias karena dia tetap anak yang harus di lindungi.
Cuma kalau dilihat anak lakai - laki itu dengan senang dan bahkan mungkin suka saja lihat laki - laki yang dia senangi (baru dugaan saja sih).
Karena memang saya juga pernah mengalami situasi seperti itu pada umur sekitar itu? Saya sebagai seorang gay bisa merasakan bagaimana merasakan sayang pada umur sekitar itu.
Sampai mungkin saja bukan orang dewasanya yang aktif tetapi anak laki - laki nya yang aktif.. Jika saya bias tolong dikoreksi. Tapi saya cuma menekankan bahwa anak - anak laki - laki "sepertinya" menikmati nya.
So saya cuma mau berbagi cerita dan kondisi bahwa ada fakta seperti ini, kita sebagai gay atau bisek punya tanggungjawab moral untuk melakukan sesuatu bagi anak - anak laki - laki tersebut.
Karena situasinya dia anak laki - laki yang saya tahu bahwa ini akan beda sekali dengan kondisi anak perempuan. Kalau anak perempuan akan semakin komplek dan berat situasinya dan menderita lagi.Sehingga anak laki - laki itu terkesan "enjoy" saja.
Memang Our Voice coba melakukan internalisasi nilai nilai "GAYIS" yang mencoba untuk mengkampanye soal nilai - nilai anti kekerasan yang diantara nya untuk tidak melakukan hubungan dengan anak - anak dan dengan laki - laki yang sudah berpasangan (baik laki - laki maupun perempuan). Kecuali memang hubungan yang openrelationship yang setara.
Walau itu butuh waktu lama, karena di kelompok gay sendiri isu soal anti kekerasan ini sangat aneh dan baru sekali. Tapi kita sebagai gay atau mulai dari diri sendiri.
Salam
Toyo
Comments
coz menjd seorg psk pd saat dibwh umur adalah pilihannya sndr dikarenakan sesuatu,,,
mgkn jg dibalik semua itu ada seseorg yg sengaja memperkerjakan mrk seperti itu demi keuntungan pribadi...
dijaman skrg sudah tdk heran melihat yg seperti itu...
hal ini seharusnya dikembalikan pd diri mereka masing2...
pantas atau tdk pantas itu mereka sndr yg tau...
karena kita tdk tau apa latar dia melakukan hal itu...
Karena bagaimanapun anak - anak harus dilindungi, dan itu mandat dari UUD 45 dan UU Perlindingan Anak. Suka atau tidak jika kita berhubungan dengan anak yang dibawah 18 tahun akan dikenakan sanksi pidana sampai 15 tahun. Itu fakta...
Masalah nya bagaimana sikap kita dan tindakan kita sebagai seorang gay melihat persoalan ini?
Itu yang saya katakan dalam forum ini, apakah kita diam saja dan mengatakan bahwa itu biasa saja. terus kita anggap itu tidak persoalan.
Kalau saya bagaimana kita melakukan sesuatu minimal dari diri kita sendiri dulu.
Salam
Toyo
Bisa jadi itu suruhan orang tua atau famili atau kenalan si anak, orang yang mengeksploitasi anak kecil untuk mendapatkan uang. Mungkin juga memang inisiatif si anak sendiri yang sudah mengetahui "cara" untuk mendapatkan uang mudah. Atau juga eksplorasi si anak untuk masalah seks.
Oh yah ... secara hukum, yang disebut anak adalah yang berusia di bawah 18 tahun ... sebagai catatan sebelum ngelanjutin opini gua.
Sebagai orang dewasa, ini keadaan yang serba salah. Ada kalanya kejadian hubungan seks berlangsung suka sama suka, tapi kemudian diketahui orang tua atau famili atau kenalan terus karena kepergok, gak tau bilang apa, akhirnya bilang dipaksa. Tapi, gak sedikit juga anak-anak yang memang dipaksa atau dengan kata lain diperkosa.
Gua tau ada beberapa member BF yang masih "anak-anak" dan ada juga yang berhubungan atau pacaran dengan "anak-anak". Gua hanya bisa ngingetin, JANGAN ADA PAKSAAN! Dan inget juga, ANAK ITU PUNYA KELUARGA yang sangat mungkin tidak setuju dengan hubungan apapun dengan anaknya (jangankan anak laki-laki, dengan anak perempuan aja bisa masalah, inget kasus Rico Ceper???). Jadi ... WELL BEHAVE!!!
Tapi, kalo masalah eksploitasi seks anak, jelas-jelas jangan lah! Jangankan anak, eksploitasi orang dewasa aja udah gila, apalagi anak ... Gendeng tenan tuh orang eksploitator!!!
Gini deh opini gua yang mau gua share ...
Peace All!!!
tapi ya bingung?? Soalnya hal spt ini kan masalah sosial yg kalau kita kasihan atau simpati aja nggak bisa selesein masalah juga kan?
yg bisa kita lakukan adalah menjaga sebaik mungkin orang2 disekitar kita agar tidak terjadi yg seperti itu... misalnya menjaga adek kita atau sepupu dst dst
Ngandalin pemerintah?? Ga bisa man! pemerintah udah bangkrut ga mungkin bisa concern dg hal2 spt ini.
inti nya ... ngga semua dr kita kita ini bisa nge-gede-in anak .... kalau chuman maok bikin anak aja mah ... siapa juga bisak kale ..... mo-nyet aja bisa bikin anak kok ....
enakan juga jadi benchis dah, ngga ada tanggung jawab moral untuk kitanya .. palingan (kalau mau ya) hanya nolong orang dan anak orang