Sejumlah penelitian mengenai homoseksualitas pada manusia maupun hewan masih banyak dilihat perbedaan sisi biologisnya namun jarang dipelajari penyebabnya. Sampai sekarang bahkan masih diperdebatkan apakah homoseksual merupakan bawaan lahir atau sifat yang dapat diubah.
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa obat atau manipulasi genetika mungkin dapat mengaktifkan atau menonaftifkan sifat homoseksual. Setidaknya hal tersebut telah terbukti pada lalat buah, jenis hewan yang sering dipakai di laboratorium karena memiliki gen-gen yang juga dimiliki manusia.
Kecenderungan menyukai sesama jenis pada lalat buah sepertinya dikendalikan dari bagaimana setiap individu menilai bau hewan lainnya. Penelitian sebelumnya juga menunjukkan hasil yang sama pada manusia.
Dalam penelitiannya, David Featherstone dari Universitas Illionis, Chicago, AS menemukan sebuah gen di lalat buah yang disebut genderbuta atau GB. Gen ini berfungsi mengirimkan glutamate sebagai neurotransmitter ke sel-sel otak. Jika otak kekurangan glutamate, kekuatan sambungan sel-sel syaraf, yang disebut synaps, menurun. Hal tersebut akan mempengaruhi perilaku.
Peneliti lainnya, Yael Grosjean, menemukan bahwa seluruh lalat buah jantan yang mengalami mutasi pada gen GB menjadi suka dengan sesama jenis. Mutasi GB menyebabkan lalat buah menyukai lawan jensi maupun sesama jenis alias biseksual.
Untuk mengujinya, para peneliti mengubah kekuatan synaps secara genetik dan memberikan obat yang menguatkan synaps. Mereka menggunakan feromon, zat kimia yang diketahui meningkatkan gairah seks, baik pada hewan maupun manusia. Hasilnya, sifat homoseksual pada lalat buah muncul dan pergi dalam hitungan jam.
"Ini menakjubkan. Saya belum pernah berpikir kami dapat melakukannya karena orientasi seksual selama ini dianggap sebagai sesuatu yang permanen," ujar Featherstone yang melaporkan temuannya dalam jurnal Nature Neuroscience. Temuan ini akan mengubah cara pandang kita mengenai homoseksual.
Belum dapat dipastikan apakh pengaruh yang sama juga bekerja pada manusia. Namun, penelitian pada tahun 2005 menemukan bahwa bau zat kimia yang mengandung testosteron memicu aktifnya bagian otak yang mengendalikan hasrat seksual pada pria homoseks dan wanita biasa, namun tidak pada pria biasa.
Sumber: LiveScience.com
Penulis: WAH
Comments
kayanya permanen buat gua! haha..
Yang kedua mutasi genital, bersifat diturunkan ke anak dari ortu, mungkin banyak diantara kita. yang menurutku, akibat faktor eksternal~lingkungan, sinar radioktif, ingat aja kata anggota green peace. dan faktor internal~kesalahan terjemahan kodon. dsb. meski demikian ngak mesti ortunya gay, baru anaknya gay, bisa jadi bakat dari ortu ada tapi resesif. setelah terjadi perkawinan ortu, barulah sifat resesif ini muncul.
Jadi sepertinya yang bisa balik S8 memang kesalahan gen. kalau yang mengenai perasaan, memang pengaruh teman dsb, rasanya kurang aplikatif.
Tapi tidak ada salahnya dicoba bagi yang ingin mencoba.
Anyway, aku sekarang ini tidak mau jadi s8. aku mensyukuri aku adalah gay karena menurut aku, ini anugrah Tuhan. Menurutku, gay ada membantu dunia, untuk mengurangi kepadatan penduduk. khan gay tidak bisa punya anak, kalau adapun mengadopsi, lagi lagi membantu UNICEF, seperti brad and Joli meski mereka straight. iya khan?
tidak permanen klo semua cowok di dunia ini musnah..
bisa jadi tidak permanen...
kalo kita lalat!!!!
:? :? :?
SETUJU...!! Ini yang paling sering terbukti! Enggak usah pake LALAT PERCOBAAN!
kalau ada yg buat straight tidak permanen, aku inden dulu. Buat si satpam