G cuma mo sharing aj feeling g akhir2 ini.
G baru aja lost contact sama orang yang pernah jadi partner g. How? Hear my story..
G kenalan sama si A lewat situs gay. Umur g 26 sdgkan dia 29. Pada saat itu sebetulnya g ragu karena dia ga masang foto n lsg sms n tlp. Biasanya kalo sama yang ga jelas2 begini, lsg g tolak mentah2. Tapi ga tau kenapa, kyknya g ngerasa nyaman aja sama si A. Akhirnya janjianlah qta untuk ketemuan di salah satu hotel di kemayoran. Secara si A sedang ada tgs kantor dan harus nginep disana. G inget banget tanggalnya 23 Desember 2007.
Setelah g ketemu, orangnya tinggi, kulitnya gelap, facenya biasa sj tapi bersih. Mungkin karena gaya bicaranya, g jadi sedikit tertarik. Sebelumnya g emang belum pernah berani untuk janjian ketemu orang, apalagi sampai di hotel. Tapi setelah ngobrol2 di lobby, he asked me to his room. So we could talk comfortably, he said. Akhirnya g ikut aja..(dgn perasaan deg2an tentunya..) Pas sampe dikamar, qta ngobrol2. N sengaja g pancing.. "lu emang belum pernah ciuman sama cowo?" lalu dia bilang "belom. ajarin donk.." N entah kenapa, g mau aja.. N...terjadilah "kejadian" itu..
Selama satu bulan akhirnya qta jadi sering ketemuan, namun selalu berakhir di t4 tidur. Lama kelamaan, g mulai tumbuh rasa sayang. Dan demikian juga si A. Namun seiring itu pula, mulai juga kelihatan sifat asli qta. G yang posesif dan sering nelpon dia, sedangkan dia-nya cuek banget dan bosenan. Sempet hp-nya dimatiin selama 1 hari dan g dicuekin. Pas hp-nya aktif lagi, dia cuma sms.."Ndre, aq jenuh"
Wow! So much for this relation. Jadi cuma sampe disini. Mulai dari kejadian itu, dia mulai membatasi diri untuk ketemuan sama g. Lalu dia juga fokus sama kenalan barunya (yang "sakit" juga dan sering curhat ttg bf-nya ke si A) yang akhirnya kasih dia space di tokonya untuk buka usaha, dan akhirnya sekarang dia pindah ke ruko temennya itu. Sementara g yang selama ini memberikan perhatian sama si A, lewat begitu aja. Terakhir g nginep pun di kost si A, setiap kali qta have sex, g dah ngerasa mengganjal..
Akhir kata, kurang lebih g ngejalanin hubungan cuma selama 3 bulan, g merenungi apa yang udah lakuin sama si A. Mgkn byk dari sifat g yang nyakitin dia. G lebih memilih untuk mengalah. Dan akhirnya g menelpon dia dan ngejelasin hubungan qta mau dibawa kemana. Dan g juga minta maaf atas perlakuan g. Finally, we have stated that we just friends. Dan sekarang, si A sudah ga pernah contact2 g lagi. Dan g pun sudah cape untuk telp2 dia lagi. Sekarang dia sudah ninggalin kost-nya dan milih untuk tinggal di rumah temennya itu, karena ngerasa hutang budi. Dan mungkin si A juga lebih memilih temannya itu dibanding g.
Mgkn sekadar sharing aja buat temen2 disini, g inget temen g pernah bilang: "semua gay itu bangsat", "lu jangan maen perasaan", 'tinggalkan sebelum lu ditinggalkan" mungkin ada benarnya juga. Hubungan seperti qta ini sebetulnya mau dibawa kemana sih.. Married? No, can't do.. Have future? Udah pasti ga bisa juga..
Sampai g menulis posting ini, g udah mencoba untuk menjalin hubungan lagi. Tapi sekarang semuanya terasa hambar banget. Atau mungkin g masih trauma. So g mutusin untuk menarik diri g dulu sebelum g menyakiti perasaan orang lain. G cuma butuh untuk cerita disini dan butuh teman curhat. Kemana lagi kalau bukan ke kalian2 ini..
Thx atas room yang udah nyediain fasilitas sharing ini..
Peace be with u,
-andre
Comments
Pertama, dengan mengatakan bahwa semua gay itu bangsat berarti kita mengatai diri kita sendiri bangsat juga. Kalo kita sendiri bangsat, apa nggak malu nuding orang lain bangsat? Kalo soal main perasaan, setiap hubungan yang pake dasar cinta pasti pake perasaan. Karena cinta adalah bagian dari perasaan kan? Kalo mau hubungan tanpa perasaan, mending have sex dengan gigolo. Sudah bayar urusan selesai. Tapi kalo dari semula berniat mau menjalin hubungan dengan cinta, ya harus berani hadapi resikonya. Resikonya ya sakit hati kalo pasangan kita tak lagi merasa cocok. Tapi sesakit apapun hati kita karena gagal soal cinta, seharusnya kita tetap bertindak strong kan? Dengan mengatai semua gay adalah bangsat, menurutku itu sikap pengecut yang tak berani mengintrospeksi diri sendiri. Ada gay yang bangsat, tapi aku percaya tetap ada gay yang 'bener'. Dan aku sendiri selalu berusaha untuk tidak jadi bangsat.
Kedua, kadang kita terlalu merasa kitalah yang paling menderita. Terus jadinya kita tidak berusaha memahami perasaan partner kita. Setiap hal yang terjadi pasti ada sebabnya. Mengapa BF kita jenuh? Mengapa BF kita merasa lebih cocok pada orang lain? Lebih introspeksi dulu ke diri kita sendiri. Mungkin BF kita bersikap 'bangsat', karena kita lebih dulu bersikap 'bangsat' meski mungkin kita nggak sadar. Setiap hubungan baik itu hetero maupun homo menurutku ada harganya, it has its price. Di saat salah satu pihak bertindak terlalu posesif, biasanya pihak yang lain akan merasa tidak nyaman. Ingat, meskipun cinta milik kalian berdua, tapi hidup bukan milik kalian berdua. Setiap sisi butuh porsi juga untuk diperhatikan. Kecemburuan yang terlalu banyak, pasti menimbulkan ketidaknyamanan.
Aku gak ngotbahin lho, hanya ngasih pendapat dari sisi pribadiku. Dari pada sibuk menyalahkan orang lain, mending introspeksi pada diri sendiri. Selanjutnya, jangan jadiin kegagalan dalam soal cinta membuat kita kehilangan hati nurani untuk menemukan dan membangun cinta yang baru.
Light n Love.
NOEL.
Kalo nilai yang aku anut, hubungan dengan cinta yang sudah matang, mantap dan dewasa, idealnya diresmikan dengan pernikahan. Tapi apa mungkin menikah sejenis di Indonesia? Akhirnya pernikahan itu hanya mentok jadi angan2. Tapi bukan berarti hubungan dengan samebody we love, serta merta ditiadakan. Cinta biar berjalan sesuai tujuan dan keinginan kita, pernikahan gak harus dikejar. Itu menurutku.
Masa depan? Kalo kita bertindak, kita harus optimis bahwa tindakan kita itu akan mendatangkan kebahgaiaan buat kita. Berani menjalin hubungan dalam status gay/homo, seharusnya juga harus berani menghadapi resikonya. Be strong, friend... Karena kalo kita beranggapan bahwa menjadi gay itu tidak membuat kita bahagia, kenapa harus diteruskan? Karena gay sudah jadi takdir? Kalo gay adalah takdir, ya sudah, jadikan gay sebagai jalan untuk mencapai kebahagiaan. Lebih baik optimis. Karena sikap pesimis juga tak akan menjamin apa-apa. Setiap hal adalah tantangan. Berani jatuh cinta, harus berani dibenci orang lain. Kalau kau dibenci, percayalah kau juga bisa dicintai pada saatnya nanti. Be strong and face it.
"walau gue ga ada pengalaman yg sebenarnya tp gue uda melihat pengalaman tmn2 gue jd sedikit byk gue taulah"
apakah akan selalu berakhir seperti itu??
apakah semuanya brengsek??
apakah semua cm menginginkan sex??
gue uda melihat byk pengalaman tmn2 gue,ga ada 1 pun diantara mereka yg bertahan lama..
kebanyakan klo masih bersama selalu sayang2an,cinta2an dan rindu2an.
tp seteleh ga berapa mereka putus n saling menjelekan.
dan dalam ga berapa lama jg mereka mendapatkan pasangan baru lagi..
dan dlm sekejap itu jg mereka melupakan orang pernah mengisi hidup mereka...
apakah semua brengsek????!!
menurut gue itu mgkn aja..
semua gay 'mungkin' brengsek. semua wanita 'mungkin' sundal. semua cowok 'mungkin' tak setia. semua pejabat 'mungkin' korup. semua agamawan 'mungkin' munafik. bla bla bla...
kalo setiap hubungan diawali dengan persepsi seperti itu (bahwa semua gay brengsek), kenapa masih semangat berhubungan dengan status gay? mending berhenti jadi gay, menyangkal identitas diri, berpura-pura stright, menikah dengan cewek, dan menghadapi kemungkinan yang sama, yaitu dikhianati. karena pengkhianatan itu terjadi gak hanya di dunia homoseks.
daripada negatif thinking, mending positif thinking. daripada mengasihani diri, mending bersikap tegar. aku tetap optimis bahwa gay bisa bahagia dengan orang yang dicintainya. karena kalo aku tidak optimis, maka aku tak akan pernah menerima identitasku sebagai gay.
peace.
tp karena kemgknan itulah yg membuat gue ragu untuk menjalin hubungan serius..
keberuntungan ga akan selalu berpihak kepada kita..
mgkn gue yg terlalu takut...
tp itulah gue..
gue mau segalanya berjalan dgn perfect!!
tp sekali lagi gue tau dan sadar itu tdk mudah dan mgkn tidak akan terjadi...
dan karena segala kemgknan itu yg membuat gue tetap jln ditempat..
optimis boleh saja kita gantungkan dlm hidup kta..
tetapi itu ada batasannya..
jgn terlalu byk bermimpi karena kalau tidak tercapai tentunya kita akan kecewa..
gue ga tau gue harus sampai kapan hidup seperti ini...
tapi gue punya prinsip "hidup cuma 1 x dan singkat maka dari itu gue akan mempergunakan sisa hidup gue untuk mencapai kebahagiaan gue sndr"
semoga saja bisa...
peace...
aku pernah dengar ungkapan bahwa "Segala sesuatu yang hebat itu berawal dari sebuah mimpi".
aku juga nggak ingin mengamini ungkapan itu dengan harga mati. tapi aku setuju bahwa (diakui atau tidak) manusia sebenarnya ingin mencapai apa yang paling diinginkannya. kemungkinan terburuk boleh membuat kita waspada. tapi kewaspadaan jangan sampai membuat kita takut untuk bertindak apapun. karena tanpa bertindak, kita tidak akan dapat apa-apa. 'mimpi' tak akan terjadi.
hidup cuma sekali, jalanilah untuk mencapai kebahagiaan yang kau yakini. tapi sekali lagi, tanpa bertindak kita tak akan mencapai apa-apa. dan ketika kita ingin bertindak, kita butuh keberanian. kita harus optimis, sekaligus siap dengan segala resikonya.
too high? maybe.
tapi puncak gunung himalaya pun dapat tercapai ketika ada keyakinan untuk mendaki. dan kita selalu mengingat mereka yang pernah mencapai puncak itu sebagai 'orang hebat'.
kita bisa jadi gay yang 'bener' kalo kita punya niat menjadikan diri kita seperti itu. dan menemukan seorang gay yang 'tidak brengsek', aku percaya kita bisa menemukannya.
peace...
begini.........
gw dulu juga berfikir kayak elo.
cuma, pas suatu ketika gw jalan ma seseorang, gw ga pengen mengakhiri hubungan gw. apapun yang terkjadi. meskipun gw tau dia punya banyan pria lain. meskipun dia berprinsip open relationship. gw coba wat bertahan. berat sih.
nyatanya, gw ga bisa bertahan. secara, hati gw bukan terbuat dari batu.
cuma, mencari pengganti baru ga semudah mencari makan siang. secara, gw sadar, sekalii mendapatkan gw kudu mempertahankan. n itu ga mudah. gw, jujur, agak gamang.
tapi gw sadar satu hal,
hidup gw ga boleh berhenti, gw harus tetap bergerak.. berhenti berarti mati. gw tetep kudu menjalani hidup, membiarkannya seperti air yang mengalir.
gw tahu, ga semudah menolehkan kepala wat melupakan masa lalu, juga ga semudak melompat untuk mendapatkan yang kita inginkan. gw sadar, jalan menuju bahagia ga bertabur bunga. gw paam, bahwa ternyata, gw ga bisa memilih satu orang itu untuk sleamanya, karena nyatanay, dia ga seperti yg gw bayangkan.
mungkin gw pernah terluka. tergores. tapi seperti goresan pada kayu yang menambah nilai artistiknya. atau tempaan pada logam yang menambah nilainya, atau himpitan paad batu yang mejadinkannya tanah yang berguna. gw berharap. semua luka gw bakal kayak gitu.
makanya, cal. gw kira, elo ngerti, napa gw masi "berhubungan" dg beliao
gw ga ada ketergantunagn finansial ke blio
gw ga punya ketergantungan sex pada beliao
gw ga punya ketrgantungan kehidupan terhadap belio
tapi, gw cuma ga mau hubungan yang udah bertahun gw jalani, rusak, hanay gara2 gw sadar, gw bukan orang yang terpilih
selamat berjuang !!
TO: ANDRE BROWN , CALBERUZ & orang2 lain yg masih mempunyai paradigma bahwa gay+cinta=bulsh!t
Buat temanku yang sedang terluka karena cinta.. hidup itu bagaikan roda yang terus berputar, suatu saat akan berada dibawah dan hidup terasa begitu sulit, tetapi keadaan itu tidak selamanya, bersabarlah dan berdoalah karena cinta yang lain akan datang dan menghampirimu.
Buat temanku yang tidak percaya akan cinta.. buka hatimu!, jangan menutup mata akan keindahan yang ada di dunia. Maka cinta membuat hidupmu bahagia.
Buat temanku yang mendambakan cinta.. bersabarlah.. karena cinta yang indah tidak terjadi dalam sekejap.. Tuhan sedang mempersiapkan segala yang terbaik bagimu.
Mungkin Tuhan menginginkan kita untuk bertemu dengan orang yang tidak tepat sebelum bertemu. Jika ketika akhirnya bertemu dengan orang yang tepat, kita akan tahu betapa berharganya anugerah tersebut.
Dalam urusan cinta, kita SANGAT JARANG menang.. Tapi
ketika CINTA itu TULUS, meskipun kalah, kamu TETAP
MENANG hanya karena kamu berbahagia....dapat mencintai
seseorang..LEBIH dari kamu mencintai dirimu sendiri..
Orang terkuat BUKAN mereka yang selalu menang...
MELAINKAN mereka yang tetap tegar ketika mereka jatuh
Warm regards
Brownies
Thanks banget buat semuanya. Memang sekarang g lebih sering diam dan introspeksi diri. Memang selama g jalan sama dia, banyak dari sifat g yang kurang bagus, yah paling tidak masih banyak kurangnya. Dari kejadian seperti ini, g bisa belajar memperbaiki sikap. Dan selama itu pula g mencoba untuk memperbaiki diri g.
gimana ama pesta sexnya jadi,.....?
apa loe puas dgn hubungan yg seperti itu??
apa loe mau disaat dia perlu baru dia inget loe n nyuruh ketmpt dia??
dan disaat dia ga memerlukan loe dia ga pernah inget sm loe n malah bersenang2 sama yg laen..
SADAR bung!!
menjalin hubungan ga bs didasarkan pada 1 pihak aja...
walau loe ga tergantung sex n finansial sm dia tetep saja loe harus mempertimbangkan hubungan loe yg ga masuk akal itu...
maaf gue memang tidak ada pengalaman dlm,gue berkata sesuai dgn pengalaman org lain...
maaf juga bukan maksud buat ngajarin loe...
open relationship bs bertahan berapa lama seh??
yg menjalani hubungan itu tidak lain dan tdak bukan adalah hanya mencari kepuasan sex semata...
pertimbangkan itu...
tinggalkan dia..
dan hidup loe masih mempunyai banyak kemungkinan....
regards,,
tapi ada baiknya kita tidak terlalu banyak bermimpi agar ga kecewa apabila ga tercapai...
menjadi gay benar??
itu sudah pasti dilakukan oleh setiap member yg ada disini...
walau harus hidup dlm kepura2an dan hidup dlm kebohongan yg menyakitkan...
menemukan soulmate yg sesuai keinginan kita itu tidaklah gampang...
kemungkinan mendapat yg brengsek akan lebih besar...
tapi semoga saja memang ada orang yg sepeti itu...
maaf sebelumna,gue mengatakan ini bukan berarti gue uda bagus atau apalah coz gue jg blm prnh menjlnin hubungan...
gue ga tau jg apakah gue akan seperti yg kita debatkan skrg??
semoga kita bisa mendapatkan yg terbaik...
regards,,,
wow ....bener2 diskusi yg menarik, berkelas, menarik dan intelek...sama sekali gak kampungan, salut buat kalian, aku suka baca pendapat2 kalian, meski bukan aku yg bermasalah, tapi aku bisa belajar banyak dari pendapat2 dan pikiran kalian. Kalo aku mengambil kesimpulan buat aku sendiri....
KITA GAK AKAN PERNAH MERASA BAHAGIA TANPA MENGALAMI PENDERITAAN
KITA GAK AKAN PERNAH KUAT DAN TEGAR TANPA MENGALAMI RASA TAKUT
KITA GAK AKAN BERHASIL TANPA MELEWATI KEGAGALAN DAN KEBODOHAN
Jadi buat kamu yg merasa gagal, merasa takut, yg merasa teraniaya, terdzalimi, atau apalah, siap2 saja didepanmu terbentang sesuatu yg jauh lebih baik dari sekarang....so jangan biarkan dirimu jalan ditempat, menyumpahi segala sesuatu yg berbau kegagalan dan keputusasaan yg gak jelas. Pelajaran buat aku juga ....Good Luck Guys...