4 orang pemuda tanggung sedang duduk-duduk dihalaman belakang sebuah rumah sederhana kras pedesaan.
Dilatar belakangi oleh gunung yang berdiri kokoh seolah-olah ingin melidungi desa itu dari semua yang mengganggu ketentramannya.
Desa ini begitu tentram dan damai. Udara didesa ini begitu segar dan sejuk tanpa diracuni gas monooksida yang bisa menggeroti paru-paru secara perlahan.
Penduduknya sangat ramah dan perhatian dengan sesama. Sangat beda sekali dengan kehidupan diperkotaan yang sudah cenderung induvidualisme (siapa loe siapa gue).
"nico ujian tadi susah banget ya? Padahal aku udah belajar semalaman tetep aja mumet nih otak?" tanya oskar seorang pelajar smp kelas satu yang bertubuh besar untuk ukuran anak seumurannya, kulit tubuhnya cenderung hitam namum mempunyai wajah yang jantan dengan alis mata tebal.
"ngak juga kok biasa aja soalnya" jawab niko yang tengah duduk disebuah batang pohon tumbang.
Memang dia terkenal sebagai murid terpintarnya di kelas yang mempunyai otak encer.
Hanya dengan sekali baca ia bisa mengingat sesuatu.
Tubuhnya kecil dan slim namun memiliki wajah yang imut mirip bintang film love of siam. Kulit tubuhnya putih yang diwarisi dari bapaknya memang keturunan cina. "bagi kamu iyalah tapi bagi kami susah" ujar reyhan yang tengah duduk disamping nico sambil merobek-robek dedaunan yang ada di depannya.
"iya nih sombong banget nih nico mentang-mentang pintar" ujar dito.
Yang juga berkulit putih dengan badan sedikit slim. Diantara ketiga sahabatnya dia yang paling tinggi. Wajahnya manis mirip bintang sinetron niki tirta.
"udah ah... ngak usah diributin lebih baik sekarang kita pergi mandi takut nanti keburu malam"ujar oskar menengahi.
Akhirnya kumpulan tersebut terpisah menuju rumah masing-masing mengambil peralatan mandi mereka.
Tak berapa lama keempat remaja desa itu nampak masing-masing menenteng sebuah ember kecil yang berisi perlengkapan mandi dengan handup di kalungkan dileher menuju sungai yang berjarak sekitar 600 meter dari rumah mereka sambil tetap becanda-canda kecil selama perjalanan.
Umumnya penduduk desa disini masih banyak yang menggunakan sungai sebagai sarana MCK.
akhirnya keempat sahabat kecil ini sampai ditempat pemandian yang berupa lubuk ditengah sungai yang sangat jernih airnya. Saking jernihnya bebatuan yang ada di dasar sungai tersebut jelas terlihat dari permukaan.
Disana sudah ada seorang pemuda yang mandi telanjang bulat dengan santainya.
Tempat mandi disungai itu memang dipisahkan letaknya antara pria dan wanita. Dibagian hulu tempat mandi pria dibagian hulu yang berupa ceruk yang lumayan dalam sedangkan untuk wanita agak jauh kehilir didaerah yang dangkal dan banyak bebatuan yang biasa digunakan untuk mencuci. karena hal tersebut maka biasa saja bagi mereka mandi disungai itu dalam keadaan tubuh tanpa sehelai benang pun saling mempertontonkan anggota tubuh mereka yang paling rahasia.
Pemuda yang sedang berenang di lubuk yang sangat jernih itu bernama rangga. Dia adalah murid kelas 2 smu yang terkenal badung di sekolahnya.
Tubuhnya kekar karena kebiasaannya bekerja keras membantu orang tuanya di sawah milik keluarga mereka. Kulitnya coklat cenderung hitam karena sering terbakar matahari.
Kedua bisepnya kekar dan keras.
Tonjolan dadanya begitu jantan kelihatan saat sinar matahari sore memerpa tubuh yang basah oleh air sungai yang sejuk.
Kontol hitam rangga juga terpampang indah diantara pahanya yang berotot. Kontol itu tampak besar walaupun belum bangun.
Disekelilingnya ditumbuhi bulu yang mulai melebat.
keempat sahabat kecil itu melepaskan baju mereka sampai semuanya kembali seperti bayi.
Segera mereka berhamburan menuju lubuk tempat sipemuda mandi.
Rangga menyudahi mandinya bergerak menuju sebuah batu besar yang ada dipinggir sungai itu.
Dia duduk diatas batu itu masih dalam keadaan telanjang bulat sambil mengamati keempat pemuda tanggung yang asik bermain air dan bercanda.
Dia perhatikan anak-anak tersebut satu persatu.
Nico yang bertubuh kecil itu memiliki kontol yang kecil tapi lucu bentuknya kontol itu berwarna pucat namun kepalanya merah jambu. Sementara dito dan reyhan memiliki kontol yang sedang yang juga berbentuk unik dan lucu. Oskar memiliki kontol yang besar untuk ukuran anak seukurannya.
Pikiran kotor rangga melayang pada kejadian disekolah tadi siang saat pelajaran bahasa indonesia.
Guru bahasa indonesia itu bernama ibu yani guru paling cantik disekolah rangga.
Setiap pelajaran bahasa indonesia ini rangga selalu mengambil tempat duduk tepat didekat meja guru.
Hari ini hari keberuntungan rangga karena bisa melìat pemandangan indah diantara belahan paha ibu yani yang tertutup celana dalam merah jambu.
Pemandangan itu begitu indah membuatnya horny seharian.
Namun saat ini ia sangat kesal karena saat dia mau onani melepaskan hasratnya disungai itu muncul anak-anak pemuda tanggung ini.
Comments
"Oi...KALIAN SEMUA KESINI" panggil rangga kepada 4 pemuda tanggung itu.
"ada apa mas" tanya salah seorang diantaranya sambil mendekat ketempat rangga duduk.
"eh kalian mau liat yang aneh ngak" tawar rangga
"apaan mas?"balas oskar setelah mereka berempat berada dihadapan rangga.
"pernah liat kontol bijinya tiga ngak? Tanya rangga
"emang ada mas?"tanya dito
"ada.."
"masak sih mas?" tanya reyhan
"oke gini kalo ngak percaya. Kamu oskar coba pegang biji saya yang satu ini" oskar memegang biji itu.
"kamu yang ini dito dan kamu yang ini reyhan" kedua pemuda itu mengulurkan tangannya.
"wah benar ya ada tiga"ujar rayhan
"aneh banget ya"tambah dito.
"saya pegang yang mana mas?"tanya nico.
"kamu pegang batangnya aja deh" perintah rangga.
Tangan kecil nico ragu-ragu memegang kontol rangga.
Iya kaget kontol itu mulai membesar "loh kok jadi besar mas?"tanya niko
"ah..Ah.. Itu biasa" wajah rangga meringgis saat nico menggoyangkan tangannya keatas kebawah.
Nico kaget segera melepaskan tangannya saat melihat rangga meringgis seperti orang kesakitan.
"jangan dilepas nico" ujar rangga sambil meraih tangan nico kembali kekontolnya.
Kontol rangga semakin keras, kepala kontol itu besar dan merah seperti cendawan tumbuh.
"ah..Ah..Kocok lagi nic" perintah rangga expresi rangga kembali kelihatan seperti orang sakit.
Wajah keempat brondöng itu tampak kebingungan.
"ah..Ah..Oh..Lebih Cepat lagi nic ah..Ah."tangan kecil itu semakin mempercepat gerakannya.
"ah..Oh..Ah."
"ah..Oh..Ah."
"ah..Oh..Ah..Ahkkkk" kepala kontol rangga memancarkan cairan putih beberapa kali mengenai tubuh keempat brondong yang ada dihadapannya.
rangga bergerak pergi meninggalkan para brondong itu setelah ia membersihkan badannya dan memakai pakaiannya.
keempat pemuda tanggung itu masih terbengong-bengong akan kejadian yang baru terjadi itu.
"itu tadi cairan putìh itu apa ya?" tanya nico kepada ketiga temannya yang bengong memegang cairan putih lengket yang ada ditubuh mereka
Yg bikin kurang cuma inti critanya aja yg kurang menarik to.!
complain aja loe...
Emang nyebaca lebih mudah dari nulis.
=the end=
Kan gw cuma ngasih pendapat doank, klo ngak trima yo wes.... Jgn masukin ati...
ya ditoxx masa hanya karena 1 suara bs buat loe down????
yg mau bc cerita loe msh byk kale...
"Oh itu yang kemaren itu nama sperma dito"bisik nico yang duduk disampingku.
"iya tuh" balasku sambil memperhatikan bibir merah nico yang menggemaskan saat dia berbicara.
Aku sebetulnya ngak ngerti dengan perasaan gue setiap melihat sosok nico ini.
Semua yang ada ditubuhnya sepertinya begitu indah dimataku.
"kan biasanya cuma air kencing aja?" tanyanya lagi sambil merapatkan tubuhnya lebih dekat ke gue.
"sttt.. Ntar kita bisa dimarahi bu guru" balasku dengan mencondongkan sedikit wajahku kearah dito. Wajah kami hampir bersentuhan.
Saya kaget sekali.
Kulirik nico yang ada disampingku ikut terkejut.
Wajah putihnya berubah menjadi merah.
"sudah berapa kali ibu bilang siapa yang ketahuan ngombrol akan dihukum" ujar buk lina
"kalian berdua sekarang berdiri didepan pintu kelas" kami berdua bergerak menuju pintu kelas dengan kepala setengah tertunduk.
Kulihat beberapa teman ada yang menutup mulutnya menahan tawa.
Perasaan tak menentu saat tangan kecil itu menyentuh tanganku sesaat.
"oh ngak papa kok nic. Lagian sekarang kitakan jadinya bisa ngobrol sepuasnya dan pasti ngak kena marah" jawab untuk meyakinkan dia ndak sepenuhnya bersalah sambil mengeluarkan senyum terbaikku.
Kulihat rasa bersalahnya sekejap sirna diwajah orientalnya.
Senyum manisnya ikut tergambar disitu
terusin aja..