BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

E-trombosis - Akibat Berlama-lama di Depan Komputer!!!

edited April 2008 in BoyzRoom
Chris Simmons beruntung, ia masih hidup.
Programer komputer asal Bristol, Inggris
ini, roboh setelah menghabiskan waktu 12
jam bekerja dengan komputernya. Beberapa
hari kemudian, ia mulai mengalami batuk
darah. Pindaian MRI menunjukkan ia
menderita pulmonary embolism.

Kasus pria sehat berusia 41 tahun yang
vegetarian ini, menjadi kasus
e-trombosis pertama yang dilaporkan di
Inggris. Kasus e-trombosis pertama yang
tercatat adalah yang terjadi pada
seorang pria muda dari Seladia Baru.
Pria tersebut hampir meninggal, setelah
menghabiskan waktu berjam-jam duduk di
depan komputernya.

Kasus kematian karena e-trombosis yang
pertama tercatat adalah seorang pria
Korea Selatan berusia 24 tahun yang
roboh dan meninggal, setelah bermain
game komputer secara maraton 80 jam di
berbagai kafe internet.

Kasus-kasus di atas adalah kasus-kasus
ekstrem yang banyak disebut dalam
publikasi-publikasi mengenai
e-trombosis. Pesan yang ingin
disampaikan sangat jelas, e-trombosis
bukan hal yang main-main. Tampak sesuatu
yang sepele, tapi bisa berakibat fatal.

Apa itu e-trombosis?
Aliran darah sangat penting, untuk
menyirkulasikan makanan dan oksigen ke
seluruh bagian tubuh. Di dalam darah
terdapat suatu sistem yang dikenal
dengan mekanisme pembekuan
(penggumpalan) darah. Mekanisme
pembekuan darah memerankan dua fungsi
yang vital namun berlawanan. Fungsi
pertama adalah menjaga agar darah tetap
mengalir dan yang kedua, membentuk satu
"sumbatan" atau bekuan untuk
menghentikan perdarahan.

Dalam keadaan normal, fungsi pembekuan
darah dalam keadaan tidak aktif. Namun,
ketika kita terluka, misalnya pembuluh
darah tersayat, fungsi pembekuan ini
diaktifkan dan darah membentuk suatu
massa padat atau bekuan, untuk
melindungi kita dari kehilangan darah.
Mekanisme pembekuan sangat efektif di
dalam menjaga keseimbangan antara darah
yang mengalir. Akan tetapi,
kadang-kadang mekanisme ini bekerja
keliru dan satu bekuan terbentuk di
dalam pembuluh darah yang tidak terluka.

Ketika aliran darah terganggu atau darah
berhenti mengalir dengan bebas,
mekanisme pembekuan diaktifkan dan darah
menjadi suatu massa padat. Para dokter
menggunakan istilah thrombus untuk
menjelaskan hal ini. Ketika suatu bekuan
terjadi di dalam satu pembuluh darah dan
menghambat keseluruhan urat nadi
(arteri) dan urat darah halus, inilah
yang disebut trombosis (thrombosis). Hal
ini dapat terjadi di berbagai bagian
tubuh, karena pembuluh darah terdapat di
seluruh tubuh untuk menyirkulasikan
makanan dan oksigen yang dibutuhkan agar
kita tetap hidup.

Trombosis dapat terjadi ketika darah
lebih kental dari normal, ada kerusakan
pada dinding pembuluh darah, aliran
darah berkurang karena sesuatu hal, atau
karena kombinasi faktor-faktor ini.

Satu penelitian menunjukkan, duduk tanpa
bergerak hanya untuk selama satu
setengah jam, dapat mengurangi
mengalirnya darah pada pembuluh
popliteal (di belakang lutut) sampai 40
persen.

Jenis-jenis trombosis di antaranya,
pertama, pembekuan darah dalam urat
darah halus yang disebut venous
thrombosis. Contohnya, pembekuan darah
pada urat darah dalam, biasanya di kaki
(deep vein thrombosis/DVT), pembekuan
darah di urat darah retina mata (retinal
vein thrombosis). Kedua, pembekuan darah
di arteri (arterial thrombosis),
contohnya, pembekuan darah di arteri
jantung, seperti arteri koroner, dikenal
sebagai serangan jantung (myocardial
infarction), dan pembekuan darah di otak
dikenal sebagai stroke (cerebrovaskular
accident).

Seseorang yang menderita trombosis,
berisiko mengalami embolisme yaitu
ketika sebagian dari bekuan darah
terlepas dan bergerak ke sekeliling
tubuh dan akhirnya menghambat satu
arteri. Proses ini disebut embolisasi
dan bagian bekuan darah yang terlepas
disebut embolus atau emboli. Contoh dari
hal ini adalah ketika bagian dari bekuan
darah pada deep vein thrombosis (DVT)
terlepas, lalu bergerak naik ke kaki,
melewati sisi kanan jantung dan sampai
di arteri paru-paru (artery pulmonary).
Ini disebut sebagai pulmonary embolism
(PE). PE yang besar dapat memblokir
keseluruhan suplai darah ke paru-paru
dan ini fatal. PE yang lebih kecil dapat
menyebabkan sesak napas dan rasa sakit
dan bahkan batuk darah.

E-trombosis adalah varian baru dari DVT.
Istilah e-trombosis diciptakan oleh Dr.
Richard Beasley dari Medical Research
Institute, Selandia Baru, untuk
menjelaskan hubungan antara duduk pada
posisi yang tetap dalam waktu yang lama
di depan komputer dengan terjadinya DVT
dan kemudian PE.

Dr. Beasley dan rekan-rekannya inilah
yang meneliti kasus pria berusia 32
tahun dari Selandia Baru, yang mengalami
DVT dan PE setelah duduk dalam jangka
waktu yang lama di depan komputer. Dia
terbiasa duduk selama 12 jam sampai 18
jam dan kadang-kadang tak bergerak
selama enam jam.

Efek e-trombosis ini sama dengan DVT
yang dialami para penumpang pesawat
terbang jarak jauh, yang disebut dengan
economy class syndrome dan lebih umum
terjadi pada orang-orang yang sangat
jangkung atau pendek dan juga pada
orang-orang yang memiliki faktor risiko
lain, seperti menggunakan pil
kontrasepsi oral atau melakukan
perjalanan dalam keadaan tidak sehat.

Hubungan antara duduk terlalu lama
dengan terjadinya DVT pertama kali
dikenali pada Perang Dunia II, ketika
orang-orang London duduk tidur semalaman
di kursi geladak tempat perlindungan
dari serangan udara.

Upaya pencegahan agar tidak mengalami
e-trombosis sederhana saja, yaitu
bergerak. Gerakkan kaki ke atas dan ke
bawah agar otot-otot betis berkontraksi.
Berdiri lalu berjalan-jalan di sekitar
tempat kerja selama 5-10 menit tiap satu
jam. Dan juga penting adalah banyak
minum, karena dehidrasi adalah faktor
risiko terkena DVT. (A.Taufik, S.P.)
«1

Comments

  • habis baca ini, silahkan loncat-loncat
  • Everything should be done in moderation.
  • bner2 serius tuh......

    thanx for the info
  • jadi inget pelajaran d kelas ergonomi gw.. tubuh manusia tidak d design untuk duduk... jadi intinya... klo maen komp mending bediri daripada duduk... hahaha.... soalnya badan manusia lebih terbebani saat duduk daripada bediri...
  • babylon wrote:
    habis baca ini, silahkan loncat-loncat
    ga perlu sampe se ekstrim gt lah.... :lol: :lol: :lol:
  • calberuz wrote:
    babylon wrote:
    habis baca ini, silahkan loncat-loncat
    ga perlu sampe se ekstrim gt lah.... :lol: :lol: :lol:
    ya dah,ML aja

    LOL
  • calberuz wrote:
    babylon wrote:
    habis baca ini, silahkan loncat-loncat
    ga perlu sampe se ekstrim gt lah.... :lol: :lol: :lol:
    ya dah,ML aja

    LOL
    ga ketolong lg loe... :shock: :shock: :shock:
  • calberuz wrote:
    calberuz wrote:
    babylon wrote:
    habis baca ini, silahkan loncat-loncat
    ga perlu sampe se ekstrim gt lah.... :lol: :lol: :lol:
    ya dah,ML aja

    LOL
    ga ketolong lg loe... :shock: :shock: :shock:


    kok bisa??????
  • Wah, ini beneran lho. Soalnya gw udah mulai ngerasain :cry:
    Karena gw banyak bekerja dg menggunakan keyboard dan mouse, tangan gw sering kesetrum (itu tuh, perasaan kalau urat besar yg ada di dekat sikut disentil). Kadang2, kalau gw meregangkan badan (ngebengkokin pinggang ke belakang), tiba2 nyetrum sampe ke ujung jari...

    Belum lagi bantalan di telapak tangan, persendian jari telunjuk, dan pergelangan tangan yg sering ngilu karena nempel terus di sisi meja....

    Haduh deh pokoknya :roll:
  • calberuz wrote:
    calberuz wrote:
    babylon wrote:
    habis baca ini, silahkan loncat-loncat
    ga perlu sampe se ekstrim gt lah.... :lol: :lol: :lol:
    ya dah,ML aja

    LOL
    ga ketolong lg loe... :shock: :shock: :shock:

    kok bisa??????
    ML aja ... :roll:
  • Neo-TinMan wrote:
    Wah, ini beneran lho. Soalnya gw udah mulai ngerasain :cry:
    Karena gw banyak bekerja dg menggunakan keyboard dan mouse, tangan gw sering kesetrum (itu tuh, perasaan kalau urat besar yg ada di dekat sikut disentil). Kadang2, kalau gw meregangkan badan (ngebengkokin pinggang ke belakang), tiba2 nyetrum sampe ke ujung jari...

    Belum lagi bantalan di telapak tangan, persendian jari telunjuk, dan pergelangan tangan yg sering ngilu karena nempel terus di sisi meja....

    Haduh deh pokoknya :roll:
    gue jg ngeri..
    makanya gue posting thread ini...
    kale aja bs membantu...
  • memang teknologi tuh luar biasa mmbantu tapi juga luar biasa mengganggu
  • tp masalah nya bukan gara" komputer... gara" duduk nya itu...
    iya kan?? (takut salah) wkwkwkwk...
  • wah gue banget tuh hahahahahahha

    bisa 12 jam beli di depan kompie...

    anyway hp atau pda termasuk kompie gak?

    kalo termasuk berarti gue hampir 24 jam di depan kompie
  • Neo-TinMan wrote:
    Wah, ini beneran lho. Soalnya gw udah mulai ngerasain :cry:
    Karena gw banyak bekerja dg menggunakan keyboard dan mouse, tangan gw sering kesetrum (itu tuh, perasaan kalau urat besar yg ada di dekat sikut disentil). Kadang2, kalau gw meregangkan badan (ngebengkokin pinggang ke belakang), tiba2 nyetrum sampe ke ujung jari...

    Belum lagi bantalan di telapak tangan, persendian jari telunjuk, dan pergelangan tangan yg sering ngilu karena nempel terus di sisi meja....

    Haduh deh pokoknya :roll:

    Jangan-jangan gue juga kena e-trombol!
    Kurangi di depan kompi ahhh!!!
Sign In or Register to comment.