It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
"Niko! Bantu ibu, ibu mau pingsan rasanya!" sang ibu kembali memanggil anaknya. Tak menemukan si buah hati serta beban berat tersebut, sang ibu melepaskan beban itu, menaruhnya di pintu depan.
Ibu tersebut masih memanggil-manggil Niko.. Niko... Nikolas...
Juan Nikolas Gallardo...
sukses yah
n sehat selalu jdi bisa truz cerita
iyeee...critanya yg berumur yahh...
jadi bacanya asik..
lannjuuttttttttttttt...........
"Iya Merina. Kau melihat Niko?"
"Tadi dia bermain di sini bersama Lilibeth dan Alfredo. Tapi entah sekarang. Mungkin mereka ke rumah kakek Blanco. Mereka suka membantu kakek Blanco membuat roti!" teriak Merina.
Berumur? Maksudnya?
. .
Berumur? Maksudnya?
. .
"Jack semua ini ulahmu. Kau menghancurkan hidupku. Kau menelantarkanku. Setelah semua pengorbanan yang kuberikan, hingga aku meninggalkan suamiku yg mencintaiku. maafkan aku Nazario, maafkan aku, damailah kau di sana sayang" Mildred meneteskan air mata.
Bayangan suaminya menghampirinya saat ia mulai terlelap dalam bunga tidur.
"Mildred... Jaga Nikolas... Berikan kasih sayang padanya... Walau dia bukan..."
Kata kata dan mimpi itu terhentak saat tangan kecil meraih pundaknya
"Ibu, ibu, ibu mencariku?"
Mildred membuka matanya dan dilihatnya Niko berdiri di sampingnya sambil memegang roti panggang.
"Niko, darimana?"
"Aku tadi dari rumah kakek Blanco, membantu membuat roti, ini aku diberi satu roti panggang."
Mildred memeluk buah hatinya itu,"Maafkan ibu tidak dapat memberimu kebahagiaan, nak"
Tak terasa airmatanya membasahi pipinya...
Mildred mengangguk lemah.
Niko kecil berlari lincah menuju dapur, menuangkan air putih dari teko ke gelas kaca.
Tak lama kemudian, Mildred melihat Niko membawa segelas air, di pintu kamar dilihatnya wajah kecil lain melongok memperhatikannya.
"Alfredo? Sini masuk. Niko, ajak Alfredo masuk"
Fulgoso...
Roberto...
Santiago...
Hihihi.....bener2 telenovela banget yah?
wwakakakakak...