It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
melantunkan soprana moskwa
langkah Katta tak bergeming
menyusuri relung relung jantung transsiberia
berharap kan melihat bintang kejora
dirinya telah berada di daratan Mongolia
Montsongel Kurbatingol
...
telah kutinggalkan negeriku untuk melupakan semua masalah yang telah terjadi.
akankah ku temukan sesosok yang aku cari di negeri ini?
sia sia mencoba
bertahan di gobi tandus
layangkan kelana menyusuri negeri panda
hingga seberang
negeri sakura
sesampainya di Jepang
Katta bertemu dgn Hiro Nakamura
dan dia pun dibawa ke Jepang tahun 18 SM...
Apakah aku lumpuh? pikirnya saaat itu.
Ah... tidak... kalau aku lumpuh tentulah aku tidak akan merasakan hangatnya sinar matahari, lembutnya tanah dan dinginnya air yang mengalir disela-sela jemari kakiku.
Tidak.. aku tidak lumpuh...
Tapi kenapa aku juga merasakan lelehan airmata di pipiku?
lelehan air mata keputusasaan kah ini?
Keputusasaan karena aku merasa genangan air yang mengalir semakin meninggi dan membuatku makin sulit bernafas...?
Apakah aku akan mati tenggelam? Bahkan aku tidak bisa mengucapkannya...
(Pengen banget sih buru-buru matiin tokoh utama??? hehehe...)
katta tergolek basah bersimbah keringat di ranjangnya.
wajahnya pucat, keringat sebesar biji kedelai menhiasi sebentuk wajahnya.
sesaat santar harum teratai menyerbu bergulung2 di ruangan itu. dari pintu depan kamar katta, menyeruak kabut tipis yang semakin lama semakin tebal, yang terfokus padasatu titik. kabut itu, secara perlahan namun pasti memebentuk sosok tubuh manuisa, atau mirip manusia-
sosok berkepal plontos tapi berwajah luar biasa sempurna itu memandangi katta yang terbaring kuyup di ranajang kamarnya. sosok itu berlutut. di peganginya tanagn katta. di periksanya detak jantungnya, kemudian lehernya, dan terakhir, hembusan nafas di hidungnya. masih ada. tapi sanagt lemah
pandangan soosk berbahju serba putih itu menjelajah seantero ruangan. bagaikan pistol ultraviolet, pandanagn matanya bertumbuk padabotol kecil yang tergeletak di meja kamar itu. isinya beberapa butiran kecil. mirip pil.
dia bangkit. di peganginya botol itu. kemudian di terawanginya ke udara. dia mendengus. di kibaskannya botol itu. jatuh, terpelanting. pecah . dah menghilang bagai debu.
"hmmmm, kasihan. cinta membuatnya begitu lemah. dab obat sialan itu memberikan halusinasi yang bahkan mampu membunuhnya" gumamnya
" semoga saja aku tidak terlambat"
sejurus, sosok itu berkomat kamit. senatero ruanagn di tingkahi bebauan wangi bunga teratai yang di tingkahi amis ikan airtawar. sesekali anyir darah menusuk dari ruanagn itu. suasana menyeramkan. udara mendadak dingin.
wewangian itu smeakin santar. tajam menusuk hidung. wangi bunga terataidan amis nya lumut. sesaat, dari tubuh sosok botak itu berkelebat cahaya yang berserabutan. sekujur tubuh sosok itu mengkilap. seoalh di lapisi semacam lendir yang tembus pandang.
saat sosok itu membuka matanya, sontak segala kemisterusan yang mencekam ruanagn itu hilang.
" aku membutuhkan bantuanmu" katany padasosok yang beslutut di depannya
gadis yg tlah lama hilang di fana
mengapa kini ada di hadapannya
Katta terperangah saat teraih tangannya
beku
bahkan lebih beku daripada angin utara baltik
melewati arktik
serta aliran kurosiwa
Namun, pesonanya bagaikan borealis yg memancar
menggapai jiwanya
gadis yg tlah lama hilang di fana
mengapa kini ada di hadapannya
Katta terperangah saat teraih tangannya
beku
bahkan lebih beku daripada angin utara baltik
melewati arktik
serta aliran kurosiwa
Namun, pesonanya bagaikan borealis yg memancar
menggapai jiwanya
gadis yang telah lama tak dijumpainya
menemuinya
dalam keadaan berdarah-darah
Sungguh ironis suasana
namun apa daya
Katta tak dapat berkata-kata
dia hanya menatapnya penuh sengsara
Tak sanggup melihatnya
jantung Katta berdegup tiada terkira
urat nadinya seakan melayang ke angkasa
akhirnya katta sadar bahwa ia telah meninggal dunia
sosok berkepal plontos itu memandangi sosok yang tadi berlutut. lanats dia berkata
" lihatlah keadaannya,. dia begitu kacau. dia depresi dan berhalusinasi. mungkin kau bisa menolongnya"
" saya coba ki" jawab sosok itu sambil meyibakkan rambut panajngnya.
rambut sosok itu benar2 lembiut, aruma wangi tetumbuhan mengumar dari rambutnya. sejenak, tampak ke elokan rupa sosok itu. alisnay tipis namun indah, bibirnya mungil. pipinya ranum, matanay bening dengan lingkupan bulu mata yang teramat lenyik. di tingkahi dengan hidung bangir , maak tampaklah sosk itu demikian jelita dengan parasnya. benar2 sosok wanita yang smepurna, atau katakanlah wanita yang nyaris sempurna.
sejenak, sosok itu maju ke depan meraih pergelangan katta, sambil menepuk2 pipi pria muda itu. berusaha menenangkannya. di tekan-tekanya dada pria itu. kemudian di bukanya bola mata nya. wanita itu terpekik kecil, samapi tubuhnya tersurut beberapa jengkal ke belakang.
pria berkepala plontos mengernyit, mendekati wanita itu.
" ada apa na?"
wanita itu menyibakkan anak2 rambutnya. bagian depan rambutnya yang di beri highligth putih tampak kontras dengan bagain rambut lain yang hitam legam. dia menghembuskan nafas. butir2 keringat membasahi dahinya. namun tak mengurangi kecantikannya, kulitnya yang putih lembut tampak memrah, pertanda dia baru saja mengeluarkan tenaga yang tidak kecil.
" pria itu ki" jawabnya" pria itu bola maatnay mulai membiru, mungkin sekarang sudah menjalar ke bagian lain" lanjutnya dengan wajah pucat
" jadi?"
wanita itu mengangguk
" kalau tidak kita selamatkan sekarang, pria itu akan menemui ajalnya tak lama lagi Ki"
"kita tidak bisa membantunya di sini?"
" tidak Ki, aura di sini sanagt tidak menbdukung. Puri adalah tempat terbaik"
" tapi resikonya na"
" saya tahu ki, tapi..., jika tidak, saya khawatir pria itu..." wanita itu tidak melanjutkan kata2nya
" baiklah, saya mengerti" pria botak itu menjulurkan tanagnnya ke arah tubuh katta, sontak, meluncurnlah kain selempang pputihnya membungkus tubuh katta, menyelubungi seluruh bagian ptria muda itu, kecuali muka.
" bukalah gerbang na!!" teriak pria itu
wanita jelita yang di panggil na itu pun berkomat kamit sejenak. kembali, ruangan itu di penuhi santer harum teratai. cahaya keunguan ternbentang di depan mereka. perlaahn, na memasuki lingkaran cahaya ungu itu, di susul dengan pria berkepala botak berpakaian serba putih itu yang memanngul katta.
sejeknak, ruanga itu sepi.. senyap.
tidak menyisakan sesuatu apapun, kecuali sisa2 kehidupan katta yang berantakan.
Ia kemudian membuka jendela kamarnya dan berhembuslah angin segar yang bertiup dari gunung manglayang yang ada di belakang rumahnya.
Ia memainkan biolanya dengan lagu-lagu irama padang pasir kesukaannya
Tiba-tiba sesosok pria bertubuh besar telah berdiri di belakangnya
Ciuman di tengkuk Rian membuatnya makin horny...
sosok penuh mysteri
namun pesonanya seakan nyata
"Rian!" tepukan di pundaknya menyadarkan ilusinya...
"David! Kapan kau datang?"