APRESIASI INSAN TELEVISI SWASTA INDONESIA
: KPI Award 2008
Dari Hotel Crown Plaza, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) bekerjasama dengan Asosiasi Televisi Swasta Indonesia (ATVSI) mengumumkan para penerima KPI Award tahun 2008. Berbeda dengan tahun lalu, malam penghargaan kali ini dimeriahkan dengan beberapa suguhan tarian dan musik oleh para artis Ibukota. Kehadiran Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Menteri Komunikasi dan Informatika M. Nuh menambah semarak warna suasana yang dipenuhi oleh para insan pertelevisian. Acara malam anugerah KPI Award 2008 ini disiarkan langsung dari TV One, Jakarta.
Dalam kata sambutannya, Ketua KPI Pusat Sasa Djuarsa Sendjaja menjelaskan bahwa KPI Award adalah salah satu ajang penghargaan untuk program-program acara TV terbaik. Penghargaan ini diikuti oleh 11 lembaga penyiaran TV, yaitu 10 TV swasta (free-to-air, non-lokal) yang bersiaran dari Jakarta, dan Televisi Republik Indonesia (TVRI) sebagai satu-satunya TV publik di Indonesia. Kesepuluh TV swasta tersebut, antara lain: Metro TV, Trans TV, Trans 7, Indosiar, ANTV, SCTV, RCTI, Global TV, TPI, dan Lativi yang sekarang berganti nama menjadi TV One.
Tim juri KPI Award 2008 beranggotakan para pakar yang dianggap kritis dalam menilai tayangan-tayangan yang dinominasikan. Sesuai kategorinya, para juri ini juga mempertimbangkan sisi-sisi lain yang berkaitan dengan isi tayangan seperti edukasi, esensi masalah, penceritaan, dan sebagainya. Tentu saja, ini seraya mengacu pada Standar Program Siaran (SPS) dalam Peraturan KPI itu sendiri.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Presiden Jusuf Kalla juga menghimbau KPI untuk mengumumkan -juga- daftar hitam tayangan-tayangan TV yang dinilai tidak layak ditonton. Kekhawatiran ini cukup beralasan mengingat bahwa angka pemirsa TV di Indonesia mencapai angka 75% dari seluruh penduduk Indonesia (sekitar 150 juta orang), baik dewasa maupun anak-anak.
Sekilas dari Tim Analisis Isi Siaran KPI Pusat, selain pelanggaran tayangan secara visual, pelanggaran verbal (makian, celaan, dan kata-kata kasar) cukup banyak terjadi, termasuk pada jam-jam Prime Time. Ada kecenderungan bergesernya nilai kesantunan dalam bertutur. Keahlian dalam berbahasa pun lebih menjadi sekadar saling lempar kata, tanpa memperhitungkan bahwa kata-kata tersebut kurang layak untuk jadi bagian yang disiarkan. Demi generasi hadapan, memang sudah sewajarnya bila para orangtua aktif dan proaktif dalam hal ini. Begitu pula TV, turut ambil bagian positif sebagai faktor pendukung upaya mencerdaskan bangsa.
Dunia pertelevisian di Indonesia penuh dengan para insan televisi yang berbakat, berdedikasi, dan memiliki idealisme ke-Indonesia-an yang tinggi. Hal ini pun didukung oleh aspirasi masyarakat Indonesia yang cermat dalam menyikapi isi tayangan di ruang-ruang tontonan mereka. Maka, kembali saya optimis, tayangan sehat untuk semua adalah memang kewajaran yang paling realistis..
Para pemenang KPI Award 2008:
Kategori Program Acara Anak: Surat Sahabat - TransTV
Juri: Bobby Guntarto, Seto Mulyadi, Sunarto
Kategori Program Acara Dokumenter: Teropong - Indosiar
Juri:Ilham Bintang, Tedja Bayu, Slamet Rahardjo
Kategori Program Acara Sinetron Lepas: Siapa Sayang Lila? - ANTV
Juri: Arswendo Atmowiloto, Pickey Triputra, Leila S. Chudori
Kategori Program Acara Investigasi: Telisik, episode “Bisnis Narkoba di Dalam Penjara” - ANTV
Juri: Yopie Hidayat, Suryopratomo, Bambang Harimurti
Kategori Program Acara Talkshow: Topik Kita, episode “Waspada Aliran Sesat” - ANTV
Juri: Sumita Tobing, Dedy Nur Hidayat, Wimar Witoelar
Comments