AKU SADAR DAN BENAR-BENAR SADAR
Malam itu, seperti biasanya aku duduk termenung, merenungkan segala apa yang aku alami sepanjang hari....mengapa begini? mengapa begitu?.....yang semakin saja sulit aku mengerti...”Who am I?”...lucu ya?....seperti judul Film yang dibintangi oleh Jackie Chan...O ya...kembali ke topik...
Begitulah malam-malamku setiap aku akan memejamkan mata, banyak sekali pertanyaan yang muncul di kepalaku, seolah-olah aku menantang Tuhan untuk menjawab semua pertanyaan itu.
Perkenalkan...namaku Angga Rustam Rinjaya,...... nama yang diberikan orang tuaku sejak aku lahir....”angga berarti badan” (kata guru bahasa jawa waktu SMP dulu).....aku cukup senang, meskipun tanpa kutahu apa maksud nama itu diberikan padaku. Aku anak kedua dari 3 bersaudara, kakakku Andry Peter Meinesa seorang cowok terpaut 2 tahun denganku dan adikku Rizky Yantria Utama, cowok juga terpaut 7 tahun denganku.... kota Surakarta merupakan kota kelahiranku dan tempat tinggalku. Dari sinilah kisahku dimulai....
Aku dilahirkan secara normal di sebuah rumah bersalin, setelah aku lahir tetanggaku beramai-ramai menjenguk aku yang baru lahir.....mereka menyambutku dengan kagum dan suka cita, hingga mereka menyimpulkan pemikiran mereka tanpa bertanya....mereka mengabarkan pada orang kampung bahwa anak bu Sri (ibuku) yang tak lain adalah aku,... lahir perempuan.....imut dan cantiiiiik sekali......mereka menambahkan bahwa wajahku benar-benar menggambarkan putri Solo.....lucu kan?!...
Aku lahir di sebuah keluarga Katolik yang sederhana. Pada umur sebulan aku dibabtis secara Katolik dengan nama Felix, sehingga lengkaplah namaku menjadi Felix Angga Rustam Rinjaya......orang biasa panggil aku Angga.... Seiring berkembangnya usiaku,.....aku tumbuh menjadi sosok yang berada di bawah bayangan kakakku...yang kuat, nakal, jahil, kocak, heboh.....yang cowok banget....sementara aku....kecil, penurut, penakut, dan cengeng....karena sering jadi korban keusilan kakakku.....sampai-sampai kakekku mengibaratkan kakak seperti Gatotkaca, sedangkan aku Arjuna dalam tokoh pewayangan. Arjuna atau Janaka....adalah seorang ksatria Pandhawa yang lembut, tampan, gemulai...... tapi sakti mandraguna..... ya.... aku bangga dengan predikat Arjuna.
Semakin hari perbedaan watak antara aku dan kakak mulai berbeda seratus delapan puluh derajat.... Saat kakak suka mainan robot, aku memilih boneka, saat kakak suka film Ksatria Baja Hitam, aku menyukai film Candy-candy, kakak lebih menyukai hal-hal yang bersifat eksperimental seperti mengutak-atik mainan hingga rusak, namun aku lebih suka merawat, menjaga mainan agar tetap awet....demikian tanpa kusebutkan satu persatu, banyak sekali perbedaan antara aku dan kakak. Meskipun aku selalu jadi korban kejahilan kakak....tapi aku nyaman jika ada kakakku, sampai-sampai aku selalu minta disekolahkan di sekolah yang sama dengan dia....nggak tanggung-tanggung, bahkan sampai SMU.....
Waktu kelas 6 SD, teman sebangkuku, yang juga menjadi karipku pernah bilang padaku.....”Ngga, kamu kok cantik banget sih?......kalao kamu cewek, pasti aku jadiin pacar...” meskipun terdengar dari mulut seorang anak yang masih bau kencur....tapi keanehan mulai muncul..... aku menerima kata-kata itu dan justru bangga dengan kecantikanku......dan belum menjadi beban pikiran buatku.
Di bangku SMP aku mulai berpisah dari kakakku dalam hal pola pikir....namun kami tetap satu sekolah.....Karena kami satu sekolah, maka aku dapat melihat keseharian kakakku....yang nakal, nggak pernah rapi, suka bolos sekolah, merokok saat jam istirahat...dan gila!!!!!....”sepatunya bau banget!!!!”(he...he...he...) tabiatnya yang sedemikian rupa mungkin karena pergaulan dengan teman-temannya yang nakal.... bahkan aku menjadi alat pantau kakaku bagi keluargaku.....mungkin ini salah satu sebab kenapa dia jadi berontak.... dan aku mulai mengkonsep pemikiranku bahwa perbuatan kakakku itu nggak baik dan aku harus menghindari perbuatan itu....
OK...kembali ke kisahku....
Masuk SMP aku mulai bisa mengenal dan menilai karakter teman-temanku, meskipun aku sangat pendiam, pemalu dan penakut. Ada yang nakal setipe dengan kakakku, golongan anak orang kaya, ada yang pintar, ada yang ”O-ON”, ada cewek penggosip, ada yang suka main, ada anak rumahan seperti aku, banyak sekali...bahkan ada teman cowok yang kurang lebih sama dengan aku....halus, baik sikap maupun pemikiran...dan seperti ABG pada umumnya, akupun mulai ”Fall in Love”....
bukannya senang, tapi justru aku sediiiiih banget.....karena aku sadar, dan benar-benar sadar kalau ada yang salah....aku jatuh cinta pada seorang cowok.....sedih... banget!! Dengan perasaan yang tidak menentu aku berdoa dan bertanya pada Tuhan......”Tuhan kenapa kau lahirkan aku sebagai laki-laki, tetapi kenapa kau beri ”feel like a girl?”.....sering kali aku meletakkan beban dan kekesalanku pada Tuhan.....namun satu yang jadi kekuatanku....”Tuhan pasti punya rencana buat aku”, aku harus percaya...aku harus kuat, dan aku harus bersyukur dengan segala apa yang Ia beri.....dan aku bisa tersenyum kembali, memendam semua rasaku............
Aku mulai berfikir untuk mencegah perasaanku, aku lari dari semua masalahku.....seperti, tidak bergaul dengan teman cowok yang feminim...dan berusaha menyukai kegiatan cowok, misalnya saat beberapa teman mengajaku untuk ikut kegiatan ekstra seni tari....meskipun aku suka seni tari, tapi aku menghindar dan memilih ekstra renang dan PRAMUKA...bahkan aku bergaul dengan teman-teman yang menyukai mainan Tamiya, dengan mengikuti berbagai turnamen meskipun nggak pernah menang....aku mulai suka sepak bola dan bersepeda di sore hari....menyenangkan sekali..............
Namun lagi-lagi, aku menyukai teman sepermainanku, dia baik, dengan wajah tampan dan bau badan yang aku suka....maklum, tiap hari aku nebeng (membonceng) sepedanya.....tapi aku sadar dan benar-benar sadar bahwa aku salah, harus menepis semua rasaku......meski hampir tiap hari aku menangis, dan berandai-andai menjadi seorang perempuan yang layak jadi pacarnya.......aku nggak berani lagi dekat-dekat dengan dia...........hingga lulus.................
Tuhan memang selalu punya rencana.....meski aku termasuk dalam 10 besar anak pintar di SMPku, namun aku lulus dengan nilai rata-rata cukup, NIM 40,10 tidak excellent......karena dibagi 6 mata pelajaran....tak kupercaya, cowok idamanku mendaftar di SMU negeri favorit yang sama denganku (NIMnya 42,13)....aku yakin lolos, namun.....sungguh sayang.....NIM terendah yang lolos adalah 40,12.....terpaut 0,02 dari aku......(apa nggak ngeselin tuh???).....aku harus berpisah darinya............dan terpaksa masuk SMU yang kurang baik kualitasnya.....dan lagi-lagi satu sekolah dengan kakakku....(duh....capek deh....!!l) agi-lagi jadi pengawas buat kakakku......dia semakin parah....bolos ok! Berantem ok! Judi ok! apalagi Mabuk...!? dah jadi kesehariannya....dia semakin kasar dan benci sama aku, karena di keluarga besarku dia dianggap kurang baik, dan dibanding-bandingkan dengan aku....akhirnya, dia memberontak di kelas 2 dan kena DO, dan harus berpindah sekolah sebanyak 4 kali untuk lulus SMU......meski demikian, aku dapat untung dari dia.....bebas dari gangguan anak-anak nakal sejak SMP hingga SMU karena mereka menghormati kakakku....(aneh???)
Di SMU ini aku mendapat teman-teman yang gokil abis....rame, kreatif, menyenangkan......dan di sinilah karakterku kembali terbentuk......dengan menjadi seseorang yang ceria, kocak, dan heboh. Dengan karakter seperti ini ternyata aku lebih bisa melakukan pendekatan pada siapapun....rasanya sangat menyenangkan bisa menghibur orang lain!! Aku mulai berani tampil, dari ikut paduan suara, ikut drama, jadi pengurus OSIS, bahkan ng-MC di depan teman-teman. Aku berubah dari pendiam, pemalu dan penakut menjadi lebih Pe-de, suka rame dan nggak gampang malu.......aku mencoba menganggap teman-teman seperti saudaraku, sehingga perasaan naksir atau jatuh cinta bisa aku cegah dari awal.....
Selanjutnya aku mulai ikut dalam kegiatan gereja menjadi anggota MUDIKA (Muda-Mudi Katolik), banyak kegiatan yang bersifat kerohanian yang aku ikuti, seperti doa bersama dan ikut dalam paduan suara gereja.....akupun semakin merasa aman dan dekat dengan Tuhan.....
Namun rasa itu datang lagi....jika aku bertemu dengan cowok yang baik, smart.....perhatian dan romantis.....aku pasti jatuh karena mencintainya......dan aku harus kembali menepis rasa itu.....hingga 3 kali kejadian.....tanpa satu orangpun yang tau...
Di SMU itu justru aku berkembang dengan baik, baik kepribadian dan prestasiku, terbukti dengan nilaiku yang tertinggi pada saat lulus mengalahkan teman-temanku yang lain...(meski masih kalah dengan nilai SMU favorit), tapi aku cukup bangga. Saat itulah aku dituntut untuk memikirkan karir di masa depan, seperti memilih bidang yang aku minati saat kuliah nanti...aku berbakat di bidang sains, seni, tataboga dan kedokteran...dan satu lagi, aku sangat suka memelihara binatang.....
Dengan segala pertimbangan, aku menentukan pilihan.....aku menghindari bidang-bidang yang mungkin mengarahkan aku ke perilaku yang menyimpang yaitu bidang seni dan tataboga...kalian tahu kan??? Akhirnya aku ikut SPMB mengambil farmasi dan peternakan UGM....dan puji Tuhan aku diterima di fak Peternakan UGM Jogjakarta. Hal ini menjadi suatu kebanggaan buat aku dan keluargaku.....
Masuk Perguruan Tinggi menuntut aku untuk lebih waspada, mandiri dan kuat.....aku mengambil langkah pencegahan dengan membatasi pergaulanku dengan orang lain....kehidupanku di Jogja hanya sebatas kampus dan kos-kosan, aku tidak berani macam-macam dan melihat pergaulan di Jogja, yang aku nilai sangat riskan buat aku...aku memiliki prinsip : ”Di Jogja aku belajar ilmu pengetahuan, dan di Solo aku belajar bersosialisasi”. Bahkan aku harus menepis keinginanku untuk ikut dalam Paduan Suara Mahasiswa (PSM) UGM yang sangat aku banggakan.....keputusan ini aku ambil karena aku tahu bahwa di PSM itu banyak terdapat pergaulan yang menyimpang (kehidupan gay di kalangan mahasiswa)....dan aku sangat mudah tercebur ke dalamnya....aku sadar dan benar-benar sadar...... Prestasiku di UGM juga cukup baik, Indeks Prestasi tiap semester yang aku dapat pasti lebih dari 3,00 sehingga aku dianggap pintar dan smart oleh teman-teman mahasiswa seangkatan. Aku menyibukan diri dengan mengambil beban SKS maksimal yaitu 24 SKS tiap semester. Namun tidak seperti teman yang lain, aku tidak pernah mengambil kuliah di semester pendek...aku memilih untuk libur dan pulang ke Solo. Kondisi dan prestasi tersebut aku pertahankan hingga tahun ke2, semester 4.
Saat liburan semester genap aku bertemu dengan salah satu cowok yang sangat sempurna di mataku....namanya Agung, dia juga ikut MUDIKA, tetapi sebelum aku masuk MUDIKA, dia seusia dengan kakakku...dia salah satu praja atau mahasiswa di STPDN, sekolah pemerintahan yang sangat eksklusif....aku kenal dengannya pada saat dia liburan dengan teman-teman MUDIKA yang juga adalah sahabat-sahabatku, tepatnya pada saat berpetualang mendaki gunung Lawu. Selama 3 hari kami hidup dalam satu tenda di Pos 2 gunung Lawu (hingga puncak totalnya ada 5 Pos), kami berangkat bersembilan diantaranya 5 cewek dan 4 cowok termasuk aku....canda, tawa, dan rasa persaudaraan semakin mengikat kami, sehingga kami dapat berbicara dai hati ke hati. Saat aku kelelahan dan kecapekan cowok itu yang merawat aku dengan kehangatan di saat dingin menerpa kami (udara waktu itu sangat dingin karena badai gunung melanda puncak).
Secara fisik cowok itu sangat terlatih di STPDN, begitu pula sikapnya saat memimpin kami, sangat aku kagumi....dan aku sadar dan benar-benar sadar....... bahwa aku kembali jatuh cinta....kali ini aku jatuh terlalu dalam.....begitu nyaman di dekatnya, saat ia peluk, saat berdoa bersama, saat makan satu piring dengannya...saat tidur bersandar padanya (bukan bermaksud apa-apa : tapi di dalam tenda memang sangat sempit)...bahkan aku sangat senang untuk melayani dia, membuatkan minuman, masak untuk makan, merawat pada saat dia kecapekan.....memandangnya, melihatnya tersenyum padaku......namun kembali lagi hatiku hancur.......saat harus menepis cinta yang telah bersemi.......
Namun kali ini berbeda....Aku sadar dan benar-nenar sadar....kalau aku jatuh terlalu dalam......semakin aku jauh darinya....aku mulai rindu padanya......saat aku berusaha melupakan dia...aku justru semakin ingat dan kagum padanya......serba salah...itu yang aku rasakan saat itu.......
Hingga suatu hari setelah pendakian itu, ia mengajaku untuk main ke Jogja, dia ingin mencari sesuatu di Malioboro, dia ingin aku mengantarnya berkeliling di Malioboro. Betapa senang hatiku ada kesempatan berduaan dengan dia, menemani dia jalan-jalan.....dan aku menyambut dengan senang hati......
Setibanya di Malioboro aku sangat terkejut, karena dia ingin membeli cincin perak yang disukai sahabat dekatku, Nuke (salah satu cewek yang ikut pendakian) karena mereka telah resmi pacaran sejak pendakian itu...........
serasa tersambar petir di siang bolong.........hatiku hancur mendengar itu, sakit, sedih.....marah...jadi satu.....tapi aku berusaha menjaga suasana agar tidak terjadi apa-apa......perasaan galau mulai menyelimuti pikiranku.... Setelah dari Malioboro dia mengajak aku untuk singgah dan makan di kost-anku, sesampai di kamar aku tak sanggup menahan air mata, dan menangis di hadapannya....dia kaget dan menanyakan hal yang terjadi....aku terpaksa mengungkapkan semua isi hatiku dan memohon pengertiannya untuk membantuku dalam menghadapi masalah ini (dia orang pertama yang mengetahui masalahku).....dia kaget dan tersenyum.... dia mengucapkan terimakasih atas semua perhatian dan kasih sayangku padanya. Dia berkata tidak akan meninggalkan aku, menghindari aku dan akan membantu aku.....setelah itu dia kembali ke Bandung meneruskan studi-nya....
Selanjutnya hubungan kami berlanjut lewat surat (waktu itu belum ada HP)...dia sering menulis surat yang menguatkan saya dalam iman dan motivasi.....dia juga memilih saya untuk menemani pacarnya (Nuke, sahabat saya) saat dia di Bandung.....satu yang membuat aku kuat.....dia ingin bekerja sama dengan aku untuk mengelola sebuah usaha di masa depan (mungkin usaha peternakan)....akupun memperoleh motivasi yang sangat kuat untuk menyelesaikan studi-ku.....namun kembali sekali lagi masalah mendatangiku....hubungannya dengan Nuke kurang berjalan baik, karena kurangnya rasa percaya dan sahabat saya (Nuke) tidak terbiasa dengan hubungan jarak jauh dan ia dekat dengan cowok lain. Berbagai usaha aku lakukan untuk menyelamatkan hubungan itu, karena aku sadar dan benar-benar sadar bahwa aku bisa dekat dengan Agung dengan adanya Nuke.....itu terjadi menjelang ujian semester 5.
Tak hanya itu Nuke dan sahabatku yang lain Ria, telah curiga dengan aku....akhirnya mereka menuntut pengakuanku......dan menganggap rusaknya hubungan itu adalah karena aku.....aku sadar dan benar-benar sadar kalau aku sangat bingung, bagaimana caranya aku menyelamatkan persahabatan kami?.......bahkan aku nggak sanggup berfikir dengan jernih karena larut dalam kesedihan yang panjang...dan berlarut-larut....akupun nggak sanggup ikut ujian....dan membolos saat ujian....nilaiku jatuh.....IP semester 5 yang aku peroleh hanya 0,98......kecil sekali......
Aku merenungkan segala kesalahan yang telah aku buat....segala sesuatu yang telah aku jalani secara sadar dan benar-benar sadar......hubungan pertemanan ataupun persahabatan tak seharusnya berakhir dengan permusuhan....Aku memutuskan untuk bercerita kepada dua orang sahabatku itu, Nuke dan Ria....aku memohon pengertian mereka, dan maksud dari apa yang telah aku lakukan...Puji dan Syukur kembali aku haturkan kepada Tuhan, karena mereka kembali menerimaku....bahkan dengan keterbukaanku pada mereka, mereka semakin dekat padaku...dan aku mulai mengerti mengapa Nuke meninggalkan Agung.....dan satu yang aku peroleh.....kita tidak bisa mengkonsep suatu peristiwa sesuai dengan keinginan kita tanpa adanya restu dari Tuhan......
Seiring dengan berahirnya hubungan mereka, akupun ikut menjauh darinya.....
Setelah itu aku mulai bangkit kembali dengan menjaga segala kemungkinan yang akan membuat aku jatuh..... kututup hati ini, hanya Agung yang mengisi hatiku..... kusimpan rasa ini selamanya.
Setelah Agung lulus, ia diterima sebagai asisten Wakil walikota Surakarta.... dia telah sukses dalam karir...akupun ikut senang atas prestasi yang ia peroleh.....lalu ia sadar bahwa ia telah meninggalkan wanita yang ia cintai...ia berusaha balik kepada Nuke....tetapi Agung kali ini beda, ia datang dengan berkelimpahan materi...sehingga aku dan Nuke merasa bahwa Agung berubah, ia mulai kuang bisa menghargai kesederhanaan...karakternya yang lama serasa hilang dengan digantikan menjadi karakter pejabat pemerintah......Pernah Agung minta tolong padaku untuk mempertemukannya dengan Nuke, tapi hati Nuke sudah terisi dengan adanya cinta pria lain yang lebih memahami dia...dengan berat hati aku menyampaikan ini pada Agung, menyuruhnya untuk mundur.....
Setelah itu dia menjadi berubah 100%, yang tidak lagi peduli dengan aku.... akupun hanya bisa berdoa agar dia memperoleh jalan yang terbaik....memang jalanku harus seperti ini... dengan berubahnya sikap dia terhadap aku, akupun mulai bisa mengurangi rasa dari dalam hatiku...... aku harus kuat, seperti yang ia inginkan.....
Di semester 6 dan 7 aku mulai mengadakan perbaikan, dari nilai...,sikap...., dan motivasiku.......Perlahan tapi pasti aku kembali menata ulang isi hidupku......dan akupun mulai kembali berjalan dengan baik....hingga akhirnya aku bisa ikut proyek penelitian untuk menyusun skripsi yang sesuai dengan keinginanku.....tentang ayam......Puji Tuhan aku juga memperoleh dosen pembimbing yang sangat baik....ibu Maria....beliau sangat aku hormati, sebagai sosok wanita yang sempurna; cerdas, keibuan, dan sukses dalam karir beliau.
Pada waktu penelitian, aku dan kelompokku betemu dengan dosen yang lain, beliau adalah ibu Sri Harimurti....yang terkenal kejam kepada mahasiswa...terbesit pertanyaan dalam hatiku...”kenapa sosok ibu Hari yang berperawakan kecil begitu disegani?”.... aku berusaha mendekati beliau...dan ternyata beliau memiliki prinsip hidup yang sangat baik...DISIPLIN dan TEGAS dalam melakukan sesuatu.......berbeda dengan aku yang penuh dengan pertimbangan, yang akhirnya membuat aku bingung sendiri......akhirnya akupun tertantang untuk belajar pengalaman hidup dari beliau, aku memutuskan menjadikan beliau sebagai pembimbing PKL....
Untuk mencari penghiburan dan untuk melepas penat, aku sengaja menyibukan diriku dengan berbagai macam kegiatan gereja.....mengajar iman anak dan iman remaja, kembali aktif di lomba Paduan Suara, dan lain-lain......hingga aku seakan lupa dengan segala permasalahanku.
Namun suatu ketika aku kembali goyah....kenakalanku kambuh kembali.....kali ini aku mencoba mencari kenalan melalui HP, melalui SMS chating, yang memungkinkan memperoleh kenalan sebanyak mungkin. Kali ini aku menyamarkan identitas menjadi seorang perempuan...dan banyak sekali cowok-cowok yang menyapaku dengan segala kegombalan mereka....aku tertawa geli membayangkan kebodohan mereka yang telah tertipu dengan samaranku....sebagian besar kenalan yang aku peroleh, semuanya berorientasi pada kepuasan seksual... memalukan!!!...kenapa sih kaum pria lebih tertarik dengan hubungan yang sifatnya terlarang? Bahkan menjurus ke perzinahan.....namun ada beberapa kenalan yang sifatnya lebih ke arah persahabatan.....
Satu kenalan yang aku peroleh bernama Rezza, tinggal di daerah Sawangan, Jakarta Selatan seusia dengan kakakku...dia orang yang sangat menyenangkan dan memiliki wawasan yang cukup luas....dia memiliki cara berpikir yang sangat aku kagumi. Aku selalu bercerita tentang pengalaman-pengalamanku dan keseharianku dengan jujur, hanya saja aku mengaku sebagai seorang perempuan..........
Tanpa kami sadari benih cinta mulai tumbuh di antara kami...meskipun kami sama sekali belum pernah bertemu...tetapi dia mengaku sangat cocok dan menyukai kepribadianku.....dan ia pernah menyatakan cintanya padaku.....
Aku tertawa geli menyaksikan dia tertipu, namun tersanjung dengan pernyataan cintanya....dan hubungan kami berlanjut lewat SMS dan telepon HP, aku sadar nan benar-benar sadar bahwa aku telah menipu cintanya....namun aku sadar nan benar-benar sadar bahwa aku telah jatuh cinta padanya secara batin.....
Aku sangat gembira atas hal ini, bahkan dia menyempatkan diri di sela kesibukannya untuk membuatkan aku sebuah email dengan nama samaranku yang hanya bisa diakses oleh kami berdua, lewat email inilah, kami bisa saling mengirimkan foto.....untunglah aku punya foto pada waktu rambutku panjang sebahu....dia tidak curiga bahwa aku bukan perempuan....bahkan dia sangat memuji kecantikanku...yang menggambarkan kecantikan khas surakarta.....katanya.
Semester 9, pikiranku kembali goyah...terombang-ambing dengan segala kekuatiranku......aku mulai takut menjalani hidup, dan memandang hidupku tak ada arti lagi...hampir saja aku putus asa....bahkan Skripsi dan laporan PKL yang seharusnya menjadi tanggung jawab untuk aku selesaikan justru menjadi ”momok” yang mengerikan bagiku.....kembali aku menunda pekerjaanku.....
Hari-hariku aku habiskan untuk berpikir dan merenung di kamarku...aku mulai kehilangan kendali akan akal sehatku, hingga aku memutuskan untuk mengenal dunia ”GAY” yang selama ini aku hindari....
Langkahku aku mulai dengan mencari kenalan lewat internet, aku memperoleh beberapa kenalan yang memiliki nasip sama dengan aku....sampai saat ini 5 orang baru aku kenal....berbeda dengan aku, mereka mencari teman untuk melampiaskan hasrat seksual mereka ke sesama jenis....sementara aku, lebih menginginkan cinta dan kasih sayang...karena aku merasa seperti perempuan....
Untunglah aku selalu menemui mereka di siang hari, dan aku mengajak mereka untuk mengobrol di keramaian.....akupun terhindar dari hal-hal di luar keinginanku.......Aku sangat kaget dan takut melihat dunia ”GAY” yang semacam ini.....ini bukanlah hal yang aku cari, inilah yang selama ini aku hindari.....
Aku semakin putus asa....semakin bingung memutuskan untuk hidup sesuai dengan norma agama dan masyarakat, atau menjadi orang yang menjauhi agama...dengan menyatakan diri bahwa aku adalah ”GAY”.
Untunglah aku kenal dengan mas Sapto, dia adalah seorang mantan gay...dia memutuskan untuk sembuh karena dia menilai bahwa hubungan sesama jenis nggak akan langgeng...karena sangat menyimpang.....bahkan dia memberitahuku bahwa Tuhan Yesus berani mengorbankan diri dengan cara disalib dan dihina untuk menebus dosa manusia, kenapa kita nggak berani mengobankan perasaan kita demi kebaikan kita sendiri........sungguh....pernyataan yang membuat aku bangkit.
Akhirnya aku memutuskan untuk mengakhiri hubunganku dengan Rezza, aku mengakui segala kebohonganku.....aku siap, sungguh-sungguh siap menerima cacian dan hinaan dari dia.....namun yang terjadi adalah sebaliknya... dia mengatakan bahwa dia terlanjur sangat mencintai aku apa adanya...sudah merasa mengenal aku dan cocok dengan kepribadianku...dia berkata nggak akan pernah menutup perasaannya padaku...dia berterimakasih karena telah membuatnya merasa dibutuhkan olehku........dia menegaskan bahwa beda ceritanya jika sejak awal aku mengaku seorang laki-laki, maka hubungan ini nggak akan terbentuk.....dia nggak ingin memutuskan hubungan silaturahmi yang telah kami jalin bersama......
Saat itu waktu seolah terhenti, entah perasaan apa yang aku alami........tenang......damai.........serasa Tuhan telah mengirimkan malaikatnya untuk mendampingi aku....serasa Tuhan telah menjawab semua doa-doaku....... aku sadar dan benar-benar sadar....bahwa aku merasa menjadi seorang perempuan seutuhnya......yang semakin lengkap hidupnya dengan hadirnya seorang kekasih...yang dengan setia akan mendampinginya saat susah maupun senang.....
Seiring berjalannya hubungan kami, aku mulai menyadari ada beberapa hal yang salah.....aku tak seharusnya berada di jalan ini....sering kali aku tak mendengarkan suara hatiku yang berkata dengan lirih lembut dan selama ini dengan setia mendampingiku....aku berdoa pada Tuhan untuk memberikan jalan yang terbaik bagiku...jalan menuju kebenaran...
Aku tak pernah menyesal mengenal seseorang bernama Rezza....dia mengajarkan banyak sekali nilai-nilai hidup. Dia berkata bahwa dia sangat menyayangi aku..... untuk itu dia menawarkan dua pilihan padaku.... pertama... menjadi orang baik yang mengamalkan norma-norma agama...dan kedua....... menjadi diriku sendiri saat ini, yang berarti harus hidup tanpa agama karena telah menyimpang dari ajaran agama......
Aku berpikir dan terus berpikir....merenung...berdoa.............hingga aku sadar, bahwa aku selama ini bisa hidup di atas imanku yang kubentuk dari ajaran-ajaran agama untuk menjadi manusia yang sempurna.....akhirnya aku pilih pilihan yang pertama......
Dengan demikian, kami harus berusaha untuk mengarahkan hubungan kami ke arah yang seharusnya......dia menawarkan diri untuk menjadi seorang kakak atau sahabat yang akan selalu membantuku.....dia mengajak aku untuk membiasakan diri tidak berpikir dengan perasaan...seperti yang selama ini aku jalani.....aku harus berusaha untuk berjalan di jalan yang benar...
Aku sadar dan benar-benar sadar bahwa selama ini Tuhan menjagaku.....Tuhan menyapaku....Tuhan melindungiku......Tuhan mengingatkan aku.........lewat suara alam,......lewat suara di sekitar kita,.........lewat orang yang kita sayang,.......lewat orang yang kita benci,........bahkan lewat segala sesuatu yang tidak kita ingini,............asalkan kita percaya...dan berusaha.........
mnurut kalian, kputusanku gmana?aku masih bingung......
boleh nggak sih? aku hidup sebagai Gay, dengan didasari iman yang kuat?
Comments
skrg tgl bgmn loe menjalaninya aja...
pusing juga ya baca cerita lo, uda kek nonton satu episode sinetron aja, tapi cerita lo menarik, gw baca sampe abis lo, buat gw kek baca biografi gw sndri dari wktu lahir smpe skrg uda sma, mgkin masa depan gw nanti juga ga akan beda jauh kek lo.
buat skrg gw kira lo jalani aja hdup apa adanya, n gw kira ga ada salahnya koq kita menjadi gay, tapi tetap memiliki iman yang kuat.
pusing juga ya baca cerita lo, uda kek nonton satu episode sinetron aja, tapi cerita lo menarik, gw baca sampe abis lo, buat gw kek baca biografi gw sndri dari wktu lahir smpe skrg uda sma, mgkin masa depan gw nanti juga ga akan beda jauh kek lo.
buat skrg gw kira lo jalani aja hdup apa adanya, n gw kira ga ada salahnya koq kita menjadi gay, tapi tetap memiliki iman yang kuat.
Naka /\/
Selamat Datang 8)
di baca ???
tau aja loe gue ga ngebaca
thaks, setidaknya ada coment... tp lebih baik klo baca dulu...lam knal!!
sial dunk kalo gitu, gw cape2 baca eh ternyata cuma kutipan dari majalah
panjang banget,gue liatnya aja uda pusing hehehe...