It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Bertemu dalam segala kegalauan...
Dengan segenap kerinduan dalam jiwa...
J o g j a k a r t a.....
Part 1 The meeting
Rioooo!.... jangan lupa nanti sore datang ya!
O iya, bawa catatan yang tadi hehehe.
Duh... nopie ini cerewet skali (gumamku dalam hati).
Kok diem? Kata Nopie skali lagi. Hayooo ngomongin gw dalam hati yaaa. Lalu nopie mencubit lenganku...
Adududuh iya iya iya... ampuun nyonya.
Apa nyonya..? rio jahat ih awas ya! Nopie pun mencoba menimpuk aku dengan tasnya. Aku tertawa kecil sambil berlari menghindar.
Nopie adalah temanku. Kami sudah berteman sejak sd dahulu.... Dia adalah cewek yang baik dan perhatian.. penuh canda, juga cantik. Dia juga termasuk anak yang cukup pandai. Kami saat ini juga sekelas. Saat ini kami sudah kelas 2. Aku adalah anak yang biasa – biasa saja..., namun aku mempunyai kelebihan di bidang sastra. Aku termasuk jago dibidang seni..., menulis puisi, dan juga bermain musik. Sedangkan Nopie lebih jago dibidang eksak.
Hari ini kami dapat tugas dari pak Heri untuk menyelesaikan rangkuman tentang puisi karya pujangga baru, dan sekaligus membuat sebuah puisi.
Kadang aku dan Nopie suka jalan bareng pas pulang, karena rumah kami jalurnya searah. Namun hari ini dia masih ada les tambahan.
Aku berjalan menyusuri trotoar ke tempat jalur angkota.
Beberapa mobil lalu lalang disampingku. Aku berjalan dengan santai sambil bernyanyi kecil.
Oi Rio!
Aku menoleh. Ooh, ternyata Ridwan, Jaka dan Ali.
Mau ikut nda? Kata mereka.
Kemana? Tanyaku. Mo cari buku buat tugas pak Heri. Kata mereka.
Ah nggak. Dirumah udah ada.
Walah – walah... Keknya semua buku tentang seni loe dah ada yah kata Ridwan.
Iya tuh nanti jangan jadi seniman sableng kek yang di tipi2 itu loh timpal si Jaka.
Si Ali hanya ketawa melihat mukaku cemberut.
Dah ah mo balik kataku. Lalu setengah berlari aku meninggalkan tiga temanku itu.
Bruak!!
Aku menabrak seseorang. Orang tersebut ternyata juga sedang menunggu angkota. Tasnya terjatuh dan buku – buku berhamburan.
Duh.. mataku agak berkunang – kunang. Aku pun segera berdiri untuk minta maaf.
Ma – maaf.. kataku
Ternyata yang kutabrak tadi anak smp juga. Kelihatannya sebaya denganku. Loh... dia kan satu smp denganku. Kok aku baru liat yah...
Sini aku bereskan bukunya!
Ah ga usah gpp. Kata dia.
Nda.. biar saya bereskan.. yang salah aku kok.
Aku pun mulai memungut bukunya satu persatu dan aku masukkan ke tasnya. Fiuhh.. beres sudah.
Dia hanya melihatku saja terdiam.
Ini tasnya. Kataku.
Terima kasih.. kata dia.
Kami pun berdua berdiam diri. Aku seperti teringat sesuatu. Oi.. kamu anak smp 2 juga yah?
Iya. Jawabnya.
Kok sepertinya baru liat. Ow.. aku anak baru.
Pantes.. (kataku dalam hati)
Angkotku dah dataeng. Kata dia.
O iya.. sori yah tadi
Gpp.
Yu.
Dia pun naik angkot lalu pergi. Aku msh terbengong disitu. Baru nyadar sesuatu. Wah.. tadi namanya siapa yah lupa ga nanya. Kata gw. Ah gpp lah gw harus cepet2 pulang.
Hari itu...
Berakhir seperti hari – hari biasanya..
Setelah lelah ngerjain tugas di rumah nopie dan mengerjakan beberapa (titipan) puisi teman – teman yang laen (duh) aku pulang.
Malam itu aku terbaring sendiri dikamarku.
Tidak tahu kenapa kejadian siang tadi terbayang kembali.
Klo dipikir – pikir tuh anak kek model juga yah. Badannya lebih tinggi dari gw..., trus putih bersih. Hanya saja agak kaku. Mungkin kalau dia fotogenik isa jadi model beneran.
Walah kok malah mkiran orang yang ga dikenal. Cowok lagi... gumamku dalam hati. Kupeluk gulingku, lalu kupejamkan mataku.
Rioo banguun!! Kata mamahku sambil ketok – ketok pintunya. Kamu hari ini mau diantar apa mau pergi sendiri ke sekolah?
Rio ikut mama aja mah! Kataku sambil menggeliatkan badanku. Ya udah kalau gitu cepetan. Nanti keburu macet!
Duh mamahku...
Seorang workerholic... seperti papahku. Kerja – kerja dan kerja.
Tegas, baik hati, namun galaknya minta ampun. Klo anaknya salah ga akan segan – segan dimarahin.... hehehe, emang anaknya yang pada nakal kale yah..
mamahku sayang...
Disekolah....
Pelajaran hari ini cukup menyenangkan. Karena ada ibu Susi guru senirupa favoritku. Sementara anak2 yang laen banyak yang terkantuk – kantuk menyimak pelajaran, aku dengan semangat mendengarkan beliau. Nopie yang duduk di bangku sebelahku senyum – senyum melihatku. Dia menimpukku dengan kertas.
Ceilee... serius amat Rioo kata dia sambil senyum – senyum. Kek melihat pacar aja kamu hihihi.
Sialan.. kataku lalu kubalas kertas tadi aku lempar balik ke nopie. Aduh! Kata nopie. Aku tidak memperdulikan lagi dia dan konsentrasi mendengaran dan mencatat yang diterangkan ibu susi.
Teng teng teng!
Bel berbunyi..
Waktu istirahat tiba.
Rioo ke kantin yu.. bareng2. Ajak si nopie. Bentar. kataku. Aku sedang asik mencatat dan menghapat macapat yang baru diterangkan ibu susi.
Ih rio lama niii.
Si nopie kesal.
Ceilee.. nungguin ehem2 yah kata dina yang nyeletuk dari belakang.
Eh siapa bilang kata si nopie. Mukanya sedikit memerah. Mungkin karena malu.
Udah yu nop, bareng kita aja... si bapak klo lagi kecantol seni ga ada yang ngalahin dhee celetuk Lia juga.
Aku kurang memperhatikan nopie dan anak2 cewek itu. Aku msh sibuk dengan dunaku sendiri.
Kulihat nopie pun ke kantin bersama Dina, Lia dan Ajeng.
Di kantin..
Nopie, Dina, Lia dan Ajeng tengah duduk2 sambil memsan bakso.
Eh nop.. dapat salam dari Ryan loh.. Anak 2C kata dina.
Hmm walaikum salam balik aja deh. Kata nopie setengah cuek.
Aih.. ternyata emang sudah segitunya yah ama rio, kata Lia sambil senyum2.
Ih... emang ada apa dengan Rio (kata nopie). Gw dan dia ga ada apa – apa lagi. Dia cuman temen gw aja dari sd.
Bener? Cuman begitu kata si Ajeng sambil senyum – senyum juga...
Ih bener..! Sueerrr
Suerr.. ehem2 (kata anak2 cewe yang lain)
Ih jahat ih..... nopie pun mencubit dina, lia dan ajeng. Mereka mengaduh kecil sambil tertawa – tawa.
Dikelas...
Istirahat udah mau selesai.
Fiuuh selesai juga. Dengan teknik mencatat seperti ini bakal lebih gampang menghapal macapatnya, kataku. Puas dengan diriku sendiri.
Kulirik jam tanganku. Waaah... udah mau selesai neh istirahatnya. Ga sempet... kata gw.
Ya udah gw mo cuci muka aja dah di deket mushola biar seger.
Aku berjalan meninggalkan kelas menuju mushola. Kuberjalan santai sambil sedikit melamun. Di lorong menuju mushola terlihat sepi. Tidak ada yang siswa atau guru yang kesitu. Aku mencuci mukau.
Whuaaah segar... Kubasuh mukaku beberapa kali.
Lalu aku diam disitu beberapa saat. Kulihat dari lorong ujung yang satunya ada seseorang menuju tempat wudhu juga. Ternyata siwa juga. Tanpa sadar gw memandang anak tersebut. Dia anak laki – laki juga sebayaku. Dia semakin mendekat, terlihat jelas wajahnya....Aku terbengong – bengong saat sadar dia anak yang kutabrak kemarin. Tanpa sadar kami berpandangan lama..
Aku seperti tersihir sesuatu...
Mataku tidak bisa lepas dari wajahnya...
Dia lalu tersenyum..
Entah kenapa hatiku jadi terasa hangat...
Wajahku memerah....
Aku tersipu..., dan memalingkan wajahku....
Deg.. deg .. deg...
Perasaan apa ini dalam hatiku...
Eh... err... halo... kataku kacau
Kamu yang kemarin yah kata dia sambil tersenyum
Hehuehue.. iya... (duh kenapa aku kikuk begini)
O iya. Namaku wawan... katanya, sambil mengulurkan tangan
O.. iya.. aku rio.. rio... Aku menjabat tangannya.
Aku cuci muka dulu yah kata dia.
Ok.. kataku.
Saat itu entah kenapa aku hanya diam membisu melihat dia membasuh mukanya.
Setelah beberapa saat dia melihatku lagi. Lalu dia tertawa. Eh kok bengong.. katanya..
eh ga papa kataku kelagapan.
Dia msh tertawa.
Yu duluan kata wawan.
Ok. Kataku
Wawan pun mulai berjalan menyusuri lorong untuk kembali ke kelasnya.
Woi! Teriakku.
Wawan berbalik.
Kelas mana? Tanyaku
Oh.. 2D. Kamu?
Aku 2G.
Yu ah duluan, udah abis istirahatnya. Kata wawan lagi.
Wawan pun meninggalkan lorong kembali kekelasnya..
Aku masih terdiam disana..
Apakah tadi yang terjadi..
Aku belum pernah merasakan seperti ini sebelumnya
Hati berdebar – debar saat dengan wawan tadi...
Namun aku senang sekali....
Trus aku tersadar sesuatu....
Waduh... Waktu istirahatnya udah abis....aku isa telat masuk kelas nih (kataku dalam hati)
Aku pun setengah berlari kembali kekelas.
Malam itu aku susah tidur...
Ga tau kenapa pertemuan tadi siang dengan wawan terbayang selalu.
Duh.... aku bingung sendiri
Apakah perasaan ini
Inikah rasanya menemukan sahabat baru?
Kenapa berbeda dengan teman – temanku yang lain.
Ke teman – teman laki – laki yang lain aku ga pernah merasa aneh2.
Bahkan ke nopie juga ga pernah deg – degan
Apakah ini hal yang aneh? Apakah ada yang salah dengan ini?
Berbagai pikiran terus berkecamuk dalam pikiranku... hingga aku tertidur malam itu.
Prang! Tengah malam itu aku terbangun. Suara apa itu? Terdengar di ruang tengah mamahku tengah bertengkar dengan papaku.
Sayup -sayup kudengar omongan mereka...
Kututup mukaku dengan bantal...
Kenapa orang dewasa tidak mau saling mengerti ya?
Bukankah kalau sudah dewasa harusnya bisa saling memahami?
Kenapa harus bertengkar seperti ini... tidak hanya sekali dua kali saja...
Aku capek sama mereka... aku tutup kedua telingaku.
Suara papa dan mama yang sedang bertengkar mulai menghilang...
seiring tertidurnya aku malam itu..
Hari itu aku terbangun saat shubuh.... Aku duduk dari tempat tidurku. Setelah beberapa saat aku berdiri dan menengok keadaan luar..
Kulihat kamar mama ku kosong... papahku tidak ada ddisitu.
Aku pun menuju ruang mushala. Kulihat mamaku ada disitu... sedang berzikir sambil menangis...
Aku hanya berdiri memandang dari jauh....
Ku hela nafasku dalam2. Tak terasa mataku berkaca – kaca.
Disekolah aku lebih banyak diam.
Malah saat aku dipanggil guru sampai beberapa kali aku bengong...
Saat istirahat...
Di kelas sedang sepi...
Anak – anak pada ke kantin smua.
Ga ikut rio? Ajak nopie
Ga nop. Gi males..
Nopie duduk disebelahku. Dia menepuk – nepuk kepalaku lembut
Udahlah... klo ortu kamu gitu lagi... emangnya rio isa apa... itu kan diluar kemampuan kamu rio.
Aku menghela napas.
Rio masih punya teman2 kok... masih ada nopie... masih ada yang ngehibur kamu... yang ngejahilin kamu.... kata nopie sambil senyum.
Thx nop. Kamu memang sobat terbaikku...
Nopie menemaniku saat itu..., hingga istirahat selesai.
Keesokan harinya.., aku sudah tidak bad mood lagi. Ritual pertengkaran mama papahku sudah tidak terlalu terpikirkan lagi.
Hari itu ada pengumuman bahwa ada ekskul baru wajib untuk semua siswa kelas 2. Yakni ekskul komputer. Siswanya masing2 kelas diacak. Pengumuman dan jadwal bisa dibaca di papan pengumuman depan. Dan ekskul sudah dimulai minggu depan.
Aku mencari – cari namaku disana dengan nopie sepulang sekolah.
Wah.. mana yah gumamku.
Yaaah Rioo... ga sekelas deh. Kata nopie.
Hehehe bagus2 kataku, bosen neh 8 tahun ama nopie mulu.
Ih rio jaaaat
Aku pun tertawa – tawa saja.
Ekskul....
Wih... ternyata ekskul komputernya ngebosenin buat aku. Bukannya apa2... aku disini dirumah udah ada komputer. Dan udah terbiasa ngetik2 puisi dan tulisan pake word, juga sesekali excel saat bantu mamah.
Tapi... bleh... disini ekskulnya awal2 malah diajarin cara buka window.. buka word dll...
Ngantuk dheeee.
Si nopie gimana yah ekskulnya. Dia jadwal harinya sama dengan aku, hanya saja sesinya 2 sesi setelah aku. Tiap – tiap sesi kurang lebih 45 menit.
Aku membayangkan betapa semangatnya si nopie pas ekskul ini, karena udah lama dia minta diajarin aku komputer tapi aku sering nolak heuehuehue. Bukannya apa2. Masalahnya nopie klo diajarin sekarang bisa minggu depan dah lupa lagi .. duh... caphe dhee.
Akhirnya sesi ekskul komputerku beres juga. Boring sekali...
Langsung pulang ga yah...
Anak – anak pada berebut kluar. Aku kluar paling terakhir. Males buru – buru. Diluar anak2 sesi selanjutnya sedang duduk – duduk nunggu giliran. Hmm.. hey .. ada si Arif.
Arif adalah teman sebangkuku dulu. Dulu kelas 1 kita sekelas. Namun pas kelas 2 diacak. Dia sedang asik duduk diteras lab membelakangiku asik ngobrol ama temennya.
Woi rif kataku sambil menepuk pundaknya.
Wah rio... kemana aja. O iya neh ada temen baruku anak pindahan. Kenalin..
Kenalin neh.. wawan.. ini rio temen sebangkuku pas kelas 1, rio ini wawan.. kata arif.
Aku bengong...
Wawan memandangu... lalu tertawa kecil..
Deg .. deg... deg...
Duh.. kenapa lagi ini sial sial....
Lah kok bengong aja rio.. kata arif
Eh anu... ngga. Kita udah kenal kok... kataku gugup
Wawan masih senyum – senyum saja.
Masa seh? Tanya arif setengah tidak percaya.
Iya dulu... kata wawan.. Ngomong2 rio kok suka bengong sendiri yah?
Duh... wajahku jadi merah kek gurami rebus
Duh – duh rio – rio kata arif. Kek dikenalin ke cewe aja. Ledek si arif sambil tertawa
Sialan lo! Kataku sambil menjewer telinga dia
adududuh... ampuun rioo ampuunn
Wawan hanya melihat kami sambil ikut tertawa kecil...
Sore itu....
Terasa indah bagiku...
Aku tidak jadi langsung pulang hari itu... Aku bilang sama arif klo mau nunggu dia selesai ekskul karena mau kuajak pulang bareng....
Pulangnya...
kami jalan bertiga..
Walau lebih banyak antara aku dan arif.. aku pun juga ngobrol sedikit dengan wawan. Karena dia termasuk pendiam....
Aku pun sudah bisa mengontrol hatiku agar tidak berdebar – debar sehingga tidak gugup dan memalukan.
Kami ngobrol banyak hal, namun lebih ke obrolan ringan seputar ekskul tadi.
O iya.. gw penasaran. Kapan sih kalian kenalan? Dimana? Kata arif.
Saat itu Arif heran kok bisa wawan dan gw udah isa kenal sebelumnya padahal dia murid baru, dan di kelas aja banyak yang masih belum begitu kenal ama wawan.
Hmm... ada dheee, tanya aja ama wawan tuh..
Gimana wan? Tanya arif.
Wawan hanya senyum – senyum saja, lalu melirik aku.
Tanya aja ama rio.
Sialan gw dioper – oper.
Sengaja... Kataku
Rio sialaaaannn!
Arif berusaha nimpukin tasnya kekepalaku.
Aku berlari kecil menghindar sambil tertawa.
Bisa iya bisa tidak
hehehe
Sebenarnya sih based on all true story dari aku trus kugabung dari satu + sedikit fiksi untuk menyamarkan sesuatu hehehe.
Wawan .. rah ma.... wan...
rah.... ma ... wan..
hmmm gumamku.
Sore itu aku berbaring – baring dikamar....
Sambil mendengarkan radio FM kesayanganku
Cuaca cerah diluar...
Aku menatap keluar dari jendela kamarku...
Rah ... ma wan...
Nama yang aneh.... kataku dalam hati..
lalu akupun senyum senyum sendiri.
Alah – alah..., aku jadi bingung sendiri.
Ga ngerti kok aku isa sering kebayang tuh anak..
Dia memang ganteng... tapi apa ngaruh? Kan gw cowok juga...
Toh banyak juga teman – teman yang cakep kek dia tapi gw biasa – biasa saja.
Gak tahu kenapa....
ada sesuatu dalam diri dia....
Sesuatu yang membuatku tertarik.
Apakah ada yang salah dengan ini yah..
Apakah perasaan asing ini...
Ugh... pusing kataku..
Kawan pendengar Fm tercinta, ini adalah lagu terbaru dari kla project.
Sayup.. sayup terdengar suara cerewet penyiar radio FM kesayanganku.. lalu diputarlah lagu terbaru dari kla.
Pulang kekotamu.....
Ada setangkup haru... dalam rindu...
Masih seperti dulu...
Tiap sudut menyapaku bersahabat....
Penuh selakasa makna....
Terhanyut aku akan nostalgia...
Saat kita sring luangkan waktu...
Suasana jogja....
.......
.......
Wah bagus lagunya... kataku dalam hati...
Lalu sambil tiduran aku nikmati mendengarkan lagu tersebut...
hingga akupun tertidur..
Disekolah....
Sejak perkenalan gw yang kedua dengan wawan, aku jadi tambah dekat dengan dia.
Wawan adalah orang yang pendiam..., tidak banyak orang yang dekat dengan dia.
Tapi entah kenapa gw merasa nyaman dekat dia..., dan kurasa dia pun begitu.
Walaupun kelas kami berbeda..., namun aku setiap pulang seringkali menyempatkan diri untuk sekedar jalan pulang bareng dengan dia. Walau hanya sebentar karena angkota jurusan yang dia naikin berbeda denganku.
Rio...
Kenapa Wan?
Kami berjalan pelan menyusuri trotoar menuju tempat dia biasa menunggu angkot.
Dah denger lagu kla project yang baru? Tanya dia
Jogjakarta? Kataku
Dia hanya mengangguk
Bagus ya.
Banget. Kataku lagi.
Kenapa emang wan?
Nda... Kamu ada kasetnya nda?
Ow...
Lom..
Nanti – nanti paling.
Ow.
Wawan lalu diem.
Nanti kalo ada aku pinjemin kok kataku.
Thx... Wawan tersenyum.
Akupun ikut senyum juga.
Tuh angkot lo dateng.
Ok. Duluan Rio.
Yo.
Aku menatap wawan naik angkot... hingga angkoa tersebut berjalan.
Aku menghela napas.. lalu kuteruskan perjalananku...
Hari ini hatiku terasa senang sekali....
Tak terasa hampir 1 minggu berlalu....
Akhir semester sudah hampir tiba.
Aku sedang duduk – duduk dikelasku selesai istirahat. Asik ngobrol dengan nopie.
Rioo...!!
Seru si arif
Wah tumben ni anak nongol.
Eh arif slebor! Seru nopie.
Aeh – aeh, si nyonya ini msh setia nemenin pak rio yah... Arif balas meledek.
Sialan... napa emang cemburu yah nopie ga mau sama arif.. Balas nopie galak
Ampuun – ampuuun nyonya.. balas arif sambil tertawa – tawa
Aku senyum – senyum saja melihat kelakuan ajaib dua sahabatku itu.
Eh... mau ikutan ga? Tanyanya.
Apaan?.
Ada lomba Cipta karya seni tuh di sma 3. Per kelompok 3 orang. Mayan tuh hadiahnya. Kata arif lagi.
Wah boleh juga.
Sama siapa aja?
Gw, wawan ama kamu 1 lagi.
Wew... wawan juga ikut humamku.
Iiih, arif kejam deh... timpal nopie. Kok gw ga diajak.
Aduh nyonya nda isa..., grupnya co ama cewe dipisah. Sekali – kali pinjem rio bentar gpp kan.
Bayar! Kata nopie.
Es we te kataku.
Woi... emangnya gw barang dagangan kataku sambil ngomel2. Arif dan nopie ketawa – tawa.
O .. ia rio.., karena kamu sudah resmi berminat ikut, ini kartu pelajarku ama punya si wawan. Ama ini formulir pendaftaran. Tolong diisi dengan benar trus masing – masing kartu difotokopi dan dilampirkan yah. Trus besok sore segera dikembalikan ke sma 3 ya ya ya.....
Aku bengong... ni anak emang slebor. Seenaknya bikin acara sendiri trus nyuruh – nyuruh orang.
Lalu sebelum aku sempet protes dia udah kabur meninggalkan kelas.
Ariifff sleboorrr!!! Teriakku.
Nopie hanya ketwa meliatku mengomel.
Aku baca bentar formulir dan selebarannya. Gila... waktunya hanya tinggal 4 hari. Mana cukup buat persiapan... Aduuh... nie arif ngerjain gw aja.
Aku lihat kartu pelajar wawan... kulihat fotonya di kartu pelajar....
heuheuhe... fotonya culun amat kataku dalam hati. Kerenan aslinya jauh.. kataku.
Tgl lahir 5 Mei....
Deg... gw seperti tersadar sesuatu. Wah... ini kan pas banget sama hari h lombanya.. gumamku..
Empat hari kemudian...
Wah... lombanya bener – bener kacau..
Karena kita hanya sempet latihan satu kali.
Aku menulis sebuah lagu pendek untuk dipuisikan...
Wawan memetik gitar.. dan aku jadi back vokal... sedangkan arif yang menyanyikan.
Sebenarnya materinya sudah cukup bagus karena bahannya kuambil dari koleksiku yang sudah ada. Namun karena hanya sempat berlatih 1x..., mana si arif terlalu bersemangat saat membawakan naskah lagunya... jadinya tidak sinkron... dan alhasil ... dengan sukses kami sudah tewas di babak penyisihan...
Saat kami dinyatakan diskualifikasi, hanya aku yang terlihat agak kesal... arif malah ketawa – ketawa tanpa dosa. Si wawan hanya senyum – senyum saja seperti biasa. Duh.. dasar arif slebor...
Akhirnya rasa keselku malah ilang dan ikut tertawa juga..
Arif – arif... kataku dalam hati.
Sore itu... selesai lomba... arif berpisah duluan karena arah pulangnya berbeda.
Tinggal aku berdua dengan wawan. Seperti biasa aku menemaninya jalan hingga ke jalur angkota yang hendak ditumpanginya.
Wan...
Dia menoleh padaku...
Ini ada sesuatu dari gw.
Aku mengeluarkan sebuah bungkusan kecil yang dibungkus kertas biru dari tasku.
Met ultah ya... kata gw..
Wawan seperti kaget
Sesaat dia hanya diam saja menatapku...
Lalu pelan – pelan diraihnya hadiah dariku...
Diamatinya bungkusan itu..
Apaan isinya rio?... katanya pelan..
Hehehe... ada aja... lihat aja ntar dirumah... kataku sambil tersenyum.
Eh... tuh angkot kamu dah datang .. kataku sambil menyetop angkotnya..
Wawan lalu memasukkan bungkusan tersebut ke dalam tasnya. Lalu bergegas untuk naik angkota.
Sebelum naik dia berhenti sesaat... lalu dia menoleh kepadaku... dan tersenyum
Thx... Ucapnya pelan..
Aku hanya mengangguk sambil melihat angkota yang dinaiki wawan menjauh dariku. Akupun meneruskan perjalananku
Dirumahnya.. wawan bergegas masuk kekamarnya... dibukanya bungkusan pemberian rio.
Sebuah kaset dari album terbaru kla project.
Wawan lalu mendengarkan lagu mengalun dari kaset yang diputarnya sambil berbaring..
Alunan lagu pun mulai mengalun...
...........
Masih seperti dulu....
Tiap sudut menyapaku bersahabat...
Penuh selaksa makna.....
Terhanyut aku akan nostalgia..
Saat kita sering luangkan waktu...
nikmati bersama.. suasana jogja...
........
..............
Rio ... Rio...
Kata wawan dalam hati...
Thx......
Wawan kemudian tertidur sambil menikmati buaian musik dikamarnya...
Hari ini ada pengumuman di sekolah...
Kalau sebelum akhir semester genap ini bakal ada kegiatan aneka lomba dan acara kelas yang dilanjutkan dengan menginap 1 malam disekolah. Tujuaannya agar anak – anak bisa berlatih hidup lepas dari orang tua sekaligus memupuk rasa persahabatan.
Lomba yang diadakan ada yang khusus untuk putra dan ada yang husus untuk anak putri. Ada juga lomba yang bisa diikuti putra maupun putri. Lombanya ada yang wajib ada yang tambahan. Anak putri waji mengikuti lomba memasak dan menjahit. Sedangkan anak putra diwajibkan lomba membuat perkakas rumah tangga dari barang bekas. Lomba tambahan meliputi catur, tenis meja, debat, juga ada lomba baca puisi. Acaranya dimulai sabtu minggu ini hingga minggu sore. Jadi acara menginapnya adalah sabtu malam. Minggu pagi anak – anak yang rumahnya dekat boleh pulang sebentar dari jam 6 hingga jam 7 pagi, lalu datang kembali untuk meneruskan acara.
Ga terasa sabtu sudah datang. Dan acara aneka lomba ini dimulai. Nah disini ga tau kenapa si nopie manjanya kumat. Kemana – mana nempel mulu sama gw sampe anak- anak yang laen pada ngeledekin...
Wooo, jaga papah neee.. Kata Dina
Ehem – ehem.. kata Lia.
Emang susah seh selebritis digosipin.. kata nopie cuek..
Wooo... kata anak – anak yang laen.
Aku hanya cuek aja. Aku anggap itu hal biasa saja... karena memang kenyataannya kami memang dekat.
Sore itu aku capek abis ngikutin lomba baca puisi. Aku sedang santai – santai diruangan kelasku.
Saat itu nopie datag (lagi). Oiii Rioo.. Neh hasil masakanku tadi.
Sini – sini katanya.
Aku melihat makanan yang diabawa nopie dengan sedikit ragu.
Lalu dengan polos aku bertanya. Aman ga yah dimakan...?
Waaaa... rio jahat dah... capek – capek dibawa kesini. Pokonya harus dimakan.
Sini - sini katanya.
Ampuun jangan racuni saya.... kataku sambil tertawa.
Lalu nopie mengejar aku dengan makanan dan sendoknya.
Alhasil aku makan masakan nopie juga (terpaksa), dia dengan memaksa juga menyuapiku walau cuman beberapa sendok. Beberapa anak yang ada disitu ada yang bersorak ada. Ada juga yang suit – suit meledek. Aku sampai malu sendiri... duh nopie ini.
Hmm.. masakannya lumayan juga.. semoga tidak bikin sakit perut hehehe kataku.
Sialan.. Omel nopie. Lalu dia melemparku dengan sendok.
Eits kataku. Ga kena hehehe.
Mau dilempar mangoknya neh ancam nopie.
Ampun – ampun kataku.
Lalu sambil tertawa – tawa aku ambil sendok yang terjatuh.
Saat aku berdiri aku melihat ternyata wawan sedang melihatku dari jauh.
Sesaat mata kami bertatapan.
Tiba – tiba wawan langsung berbalik dan bergerak pergi.
Saat itu aku hendak memanggilnya... namun aku urungkan.
Woi! Kok jadi bengong? Tanya nopie.
Ah .. nda... nda apa – apa kataku.
Aku menatap lagi diujung sana...
Wawan memang sudah tidak kelihatan.
Malam itu telah lewat jam 9. Anak – anak sudah diwajibkan untuk tidur di ruang kelas masing yang telah ditentukan (anak putri dan putranya dipisah).
Namun namanya juga anak – anak. Banyak yang membandel. Ada yang ngobrol ga jelas, ada yang dengerin walkman, ada yang maen kartu, ada juga yang masih curi – curi keluar kelas untuk sekedar jalan – jalan atau nongkrong dengan anak kelas sebelah.
Aku sendiri karena entah kenapa ga isa tidur memutuskan untuk menyelinap keluar dari kelas untuk berjalan – jalan ke taman bougenville di tengah sekolah. Pohon bougenville sedang berbunga dengan aneka warna. Beberapa anak masih kelihatan juga disitu selain gw. Ada yang sendiri, ada yang ngobrol dengan temennya di bangku taman.
Angin malam bertiup cukup kencang. Dingin juga gumamku. Untung sweaterku cukup tebal. Kupandang pohon bougenville yang diterangi temaram lampu malam. Terasa indah juga. Hatiku terasa tenang.
Sambil berjalan mengitari taman aku merenung tentang yang telah kualami akhir – akhir ini.
Tentang gw... tentang wawan... tentang perasaan ga jelas yang muncul saat ada dia.
Fiuhh.... aku menghela napas... apakah ini kagum...? Karena dia memang lebih tampan dari aku... ?
Atau karena hal lain? ... Aku bingung..... Yang kutahu hatiku sering berdebar saat ada dia... dan senang....
Apakah gw suka ...? ... Ah tidak.... tidak ... kutampik pemikiran itu jauh – jauh. Aku kan dengan dia sama – sama cowo... meskipun aku memang suka... ga mungkin aku suka yang seperti itu...
Arrrgh...
Kuacak – acak rambutku sendiri.
Ah.. iya... mungkin karena gw cocok saja sama dia ga tau kenapa... mungkin juga karena gw pengen jadi sobatnya...
Ya itu dia.. katau dalam hati. Kuucapkan hal itu dan kuulang beberapa kali untuk meyakinkan hatiku...
Bruak......
Duh... ga kerasa karena jalan sambil melamun aku menabrak orang lagi. Duh..
Segera aku bangun dan coba kutolong orang yang jatuh juga tadi.
Sori ga liat tadi... sini gw... Loh... wawan? Seruku ga jadi nolong...
Wawan hanya meringis saja. Lalu bangkit setelah terjatuh tadi.
Duh... Rio. Ok hobi banget kamu nubruk gw.
Gw hanya meringis.
Wawan tersenyum.
Kami duduk di bangku taman bougenville sebelah ujung yang jauh dari anak – anak yang lain.
Sori tadi gw lagi dengerin walkman sambil jalan – jalan. Kata wawan. Jadi ga liat kamu tadi.
Hehueheu... aku tertawa kecil. Gw tadi juga lagi ngelamun kok wan.
Melamunin pacar kamu yah? Tanya wawan datar.
Pacar?.... Pacar dari mana...? Kataku kebingungan
Ehem... ituh yang mesra tadi siang..
Mesra..???
Aku terdiam... lalu tertawa – tawa..
alah – alah... nopie yah?
Wawan – wawan... dia tuh temen deket gw kalee.
Dia tuh udah sekelas sama gw dari sd dulu. Udah biasa memang kadang tuh anak klo bercanda rada kelewat – kelewat.
Ooo... , kata wawan sambil menganggul - angguk
Aku melihat mimik muka dia saat itu... jadi teringat gaya kakek – kakek yang paham sesuatu, hingga akupun tertawa
Kenapa emang wan? Kok pake nanya segitunya.. kataku...
Ah nda pengen nanya aja.. kata dia
Lha.. kok pengen kenapa? Kataku lagi..
Ya pengen aja..
Walaa....kataku lagi...
Kita berdua diem beberapa saat.
Enak ya kamu rio bisa punya sobat deket kek gitu..
Gw... dari dulu selalu pindah – pindah.. kata wawan.
Jangankan temen deket... temen biasa aja susah...
Dia diam lagi
Rio... gw pengen tanya lagi...
Kenapa wan?
Kamu tahu ultah gw darimana?
Ow...
Msh inget ga pas lomba?
Iya... kata wawan.
Aku kan yang dulu daftarin..., jadi sempet liat kartu pelajar kamu.. gw liat disitu.
Ow.. kata wawan.
Thx.... kata wawan lagi.
Aku ga pernah terima kado ulang tahun sebelumnya dari teman... Kamu yang pertama..
dan bakal gw inget...
Tadi.... waktu kamu nubruk gw... gw sedang dengerin kaset yang loe kasih...
Aku terdiam... sejujurnya aku sangat senang karena hadiahku bisa berarti buat dia..
Aku pandang wajah wawan. Wajahnya terlihat putih bersih terkena cahaya malam.
Dadaku berdebar......
Entah darimana datangnya kekuatan itu. Aku raih tangan wawan, aku kaitkan kelingkingku ke kelingking dia. Wawan diam saja sambil memandangku..
Sobat... kataku sambil tersenyum..
Wawan pun tersenyum...
Sobat... kata dia lagi.
Nah... sekarang loe udah punya sobat deket wan..
Kata gw lagi..
Wawan hanya tersenyum.
Wawan – wawan.. kataku, lalu kuacak – acak rambutnya.
Aduh... kata wawan. Dia pun berusaha membalas mengacak – acak rambutku.
Kami pun berdua tertawa..
Malam itu.. walaupun dingin... namun terasa penuh kehangatan di hati kami.
Listen to "That what's friends are for" (Dionne Warwick)....
Yap bro...
btw... suka juga ama dionne warwick yah?
hehehe
Heartbreaker ama Love will find away yang duet ama whitney bagus tuh.
Thx udah mau comment.
PS: Ceritanya msh panjang... baru chapter 2 ini hehehe.
Semangat yah biar isa nulis terus.
Iya, beberapa lagunya memang oke tak hanya dari olah vokal dan musik, tapi juga makna liriknya... Soal lagu yang bertema atau menyangkut persahabatan, selain Dionne Warwick, yang saya suka ada lagi beberapa seperti "If We Hold On Together" (Diana Ross), "Shoulder To Cry On" (Tommy Page), "Ben" (Michael Jackson") juga "Stay The Same" (Joe McEntyre).
By the way kelanjutannya ceritanya ditunggu
A' Iyo! Dlanjut gih ceritana.
Dulu ini cerita settingnya dari aku smp sampai sma
Tapi dulu duah nulis banyak ga bisa update trus ilang kena tsunami. Mana ga punya backupnya bete
Pas mau ngelanjutin lagi sekarang uda banyak detail yang lupa. Jadi males nulisnya ehehe, mau fokus nulis yang abis sma aja pas kuliah ampe skarang, mumpung msh banyak yg inget hehe
Inti ceritanya sih seputaran si wawan pas pisah di studi tour di jogja, lalu ketemu lagi pas aku dah kuliah di emperan malrboro sana hahaha (spoiler biar ga penasaran seumpama ga sempet update)
eh baca postinganmu. Ati2 ya bro ma anak kecil... masih mudah dibelokin kemana-mana. Cari yang udah legal aja
nah justru itu yg gw suka,,hahaha..masih polos,,bebas gw cium2 n gw peluk2,,tpi gk smpe k dalem2 jg kok..eh makany itu crita zen gw tnggu2,,sp tau bisa buat pelajran gw jg gmna gw hrus bersikap,,coz saat lu nyeritaan lu ma si zen,,serasa gw gi ngalamin saat ini gitu om @pendatangbaru
-_- sorry ye om pake lu gw,,habis bingung mo pake apa,,hehehe