BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

masih ada manusia yg manusia.....

edited February 2008 in BoyzRoom
copy paste dari mail yg berharga ^_^ :


Tanpa disadari terkadang sikap apathetic menyertai saat langkah kaki
mengarungi tuk coba taklukkan ibukota negri ini. Semoga kita selalu
diingatkan.

Sekedar berbagi cerita di forum orang orang super dalam keindahan hari ini :

Siang ini February 6, 2008, tanpa sengaja, saya bertemu dua manusia super.
Mereka mahluk mahluk kecil, kurus, kumal berbasuh keringat.
Tepatnya diatas jembatan penyeberangan setia budi, dua sosok kecil berumur
kira-kira delapan tahun menjajakan tissue dengan wadah kantong plastic
hitam.
Saat menyeberang untuk makan siang mereka menawari saya tissue diujung
jembatan, dengan keangkuhan khas penduduk Jakarta saya hanya mengangkat
tangan lebar lebar tanpa tersenyum yang dibalas dengan sopannya oleh mereka
dengan ucapan "Terima kasih Oom!". Saya masih tak menyadari kemuliaan mereka
& Cuma mulai membuka sedikit senyum seraya mengangguk kearah mereka.

Kaki - kaki kecil mereka menjelajah lajur lain diatas jembatan, menyapa
seorang laki laki lain dengan tetap berpolah seorang anak kecil yang penuh
keceriaan, laki laki itupun menolak dengan gaya yang sama dengan saya,
lagi-lagi sayup sayup saya mendengar ucapan terima kasih dari mulut kecil
mereka. Kantong hitam tampat stok tissue dagangan mereka tetap teronggok
disudut jembatan tertabrak derai angin Jakarta. Saya melewatinya dengan
lirikan kearah dalam kantong itu, duapertiga terisi tissue putih berbalut
plastic transparent.

Setengah jam kemudian saya melewati tempat yang sama & mendapati mereka
tengah mendapatkan pembeli seorang wanita, senyum di wajah mereka terlihat
berkembang seolah memecah mendung yang sedang menggayut langit Jakarta.

"Terima kasih ya mbak. Semuanya dua ribu lima ratus rupiah!" Tukas mereka,
tak lama siwanita merogoh tasnya & mengeluarkan uang sejumlah sepuluh ribu
rupiah.

"Maaf, nggak ada kembaliannya ... ada uang pas nggak mbak?" Mereka
menyodorkan kembali uang tersebut. Si wanita menggeleng, lalu dengan
sigapnya anak yang bertubuh lebih kecil menghampiri saya yang tengah
mengamati mereka bertiga pada jarak empat meter.

"Oom boleh tukar uang nggak, receh sepuluh ribuan?" Suaranya mengingatkan
kepada anak lelaki saya yang seusia mereka. Sedikit terhenyak saya merogoh
saku celana & hanya menemukan uang sisa kembalian food court sebesar empat
ribu rupiah.

"Nggak punya, tukas saya!" Lalu tak lama si wanita berkata "Ambil saja
kembaliannya, dik!" Sambil berbalik badan & meneruskan langkahnya kearah
ujung sebelah timur.

Anak ini terkesiap, ia menyambar uang empat ribuan saya & menukarnya dengan
uang sepuluh ribuan tersebut & meletakkannya kegenggaman saya yang masih
tetap berhenti, lalu ia mengejar wanita tersebut untuk memberikan uang empat
ribu rupiah tadi. Si wanita kaget, setengah berteriak ia bilang "Sudah buat
kamu saja, nggak apa...apa ambil saja!", namun mereka berkeras mengembalikan
uang tersebut. "maaf mbak, Cuma ada empat ribu, nanti kalau lewat sini lagi
saya kembalikan!" Akhirnya uang itu diterima siwanita karena sikecil pergi
meninggalkannya.

Tinggallah episode saya & mereka, uang sepuluh ribu digenggaman saya tentu
bukan sepenuhnya milik saya. Mereka menghampiri saya & berujar
"Om, bisa tunggu ya, saya kebawah dulu untuk tukar uang ketukang ojek!".
"Eeh...nggak usah ...nggak usah ...biar aja ...nih!" Saya kasih uang itu ke
sikecil, ia menerimanya tapi terus berlari kebawah jembatan menuruni tangga
yang cukup curam menuju ke kumpulan tukang ojek.

Saya hendak meneruskan langkah tapi dihentikan oleh anak yang satunya,
"Nanti dulu Om, biar ditukar dulu ...sebentar"
"Nggak apa apa, itu buat kalian" Lanjut saya.
"Jangan ...jangan Om, itu uang om sama mbak yang tadi juga" Anak itu
bersikeras.
"Sudah ...saya Ikhlas, mbak tadi juga pasti ikhlas!" saya berusaha
membargain, namun ia menghalangi saya sejenak & berlari keujung jembatan
berteriak memanggil temannya untuk segera cepat, secepat kilat juga ia
meraih kantong plastic hitamnya & berlari kearah saya.

"Ini deh om, kalau kelamaan, maaf..." Ia memberi saya delapan pack tissue.
"Buat apa?" Saya terbengong.
"Habis teman saya lama sih Om, maaf, tukar pakai tissue aja dulu" walau
dikembalikan ia tetap menolak.

Saya tatap wajahnya, perasaan bersalah muncul pada rona mukanya.
Saya kalah set, ia tetap kukuh menutup rapat tas plastic hitam tissuenya.
Beberapa saat saya mematung di sana, sampai sikecil telah kembali dengan
genggaman uang receh sepuluh ribu, dan mengambil tissue dari tangan saya
serta memberikan uang empat ribu rupiah.

"Terima kasih Om!" ...mereka kembali keujung jembatan sambil sayup sayup
terdengar percakapan "Duit mbak tadi gimana...?" Suara kecil yang lain
menyahut "Lu hafal kan orangnya, kali aja ketemu lagi ntar kita kasihin..."
Percakapan itu sayup sayup menghilang, saya terhenyak & kembali kekantor
dengan seribu perasaan.

Tuhan.... Hari ini saya belajar dari dua manusia super, kekuatan kepribadian
mereka menaklukan Jakarta membuat saya trenyuh, mereka berbalut baju lusuh
tapi hati & kemuliaannya sehalus sutra, mereka tahu hak mereka & hak orang
lain, mereka berusaha tak meminta minta dengan berdagang Tissue.
Dua anak kecil yang bahkan belum baligh, memiliki kemuliaan diumur mereka
yang begitu belia.

YOU ARE ONLY AS HONORABLE AS WHAT YOU DO

Engkau hanya semulia yang kau kerjakan.

MT

Saya membandingkan keserakahan kita, yang tak pernah ingin sedikitpun
berkurang rizki kita meski dalam rizki itu sebetulnya ada milik orang lain.

"Usia memang tidak menjamin kita menjadi Bijaksana, kitalah yang memilih
untuk menjadi bijaksana atau tidak"

Semoga pengalaman nyata ini mampu menggugah saya & teman lainnya untuk lebih
SUPER.

Comments

Sign In or Register to comment.