Berikut ini saya postingin email dr sebuah milis beasiswa mengenai sumber beasiswa luar negeri.So, buat temen2 yg lagi berburu beasiswa untuk ngelanjutin sekolahnya ke luar negeri, silakan cermatin ni artikel
===============================================
Dengan hormat,
Mohon bantuannya untuk mem forward ke teman/milis Indonesia lainnya.
Sumber beasiswa itu untuk sekolah di luar negeri itu cukup banyak tapi
setidaknya bisa dikelompokkan ke 3 group.
Group 1: Beasiswa dari lembaga pemberi beasiswa baik untuk berasal dari
pemerintah atau non pemerintah misalnya Council for International Exchange
of Scholars (CIES), Sampoerna, dll. Lamaran ditujukan ke lembaga pemberi
beasiswa itu atau melalui organisasi yang ditunjuk oleh lembaga itu.
Group 2: Beasiswa dari tempat kita bekerja, misalnya PLN, Bank Indonesia,
dll. Sebelum krismon lebih banyak lagi lembaga pemerintah yang memberikan
beasiswa dengan ikatan dinas (tugas belajar). Banyak juga beasiswa itu yang
asalnya berasal dari dana atau hutang luar negeri.
Group 3: Beasiswa langsung dari sekolah di luar negeri.
Orang Indonesia umumnya mencari beasiswa melalui group 1 dan 2. Masih
sedikit yang mencari beasiswa langsung dari sekolah yang dituju (group 3).
Padahal, banyak sekolah di luar negeri khususnya di Amerika yang memberikan
beasiswa dalam bentuk
teaching assistantship (TA) ataupun research assistanship (RA) asalkan
Anda memiliki nilai TOEFL (Test of English as a
Foreign Language), GMAT (Graduate Management Admissions Test), atau GRE
(Graduate Record Examination) yang tinggi. Sayangnya, nilai TOEFL, GMAT, dan
GRE orang Indonesia biasanya lebih rendah dari pada nilai orang India dan
China sehingga sedikit orang Indonesia yang mendapat beasiswa langsung dari
sekolah di luar negeri.
Hal ini terjadi karena rendahnya kemampuan orang Indonesia berbahasa
Inggris. Karena itu untuk membantu teman-teman belajar bahasa Inggris secara
cepat dan mendapat beasiswa, saya susun cara belajar TOEFL, GMAT dan hal-hal
lain tentang belajar ke luar negeri susunan saya sepanjang 37
halaman yang bisa didapat gratis dengan mengirim email ke
Free-English- Course-subscribe
@yahoogroups. com
http://groups. yahoo.com/ group/free- english-course/
Mari kita majukan SDM Indonesia!
Jabat erat,
Ahmad Syamil
Arkansas State University
http://www.clt. astate.edu/ asyamil/
==============================================
Comments
LATAR BELAKANG
UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dan Permen Nomor 42 Tahun 2007 tentang Sertifikasi Dosen, mewajibkan dosen harus memiliki strata pendidikan minimal satu tingkat lebih tinggi dari para mahasiswa yang diajarnya. Hal ini disebabkan karena Dosen merupakan SDM perguruan tinggi yang memiliki peran yang sangat sentral dan strategis dalam seluruh aktivitas di perguruan tinggi. Tinggi-rendahnya kualitas dosen akan sangat menentukan tinggi-rendahnya kualitas suatu perguruan tinggi.
Untuk memberikan kesempatan studi lanjut, Pemerintah menyediakan dana BPPS bagi dosen untuk melanjutkan studinya di program Pascasarjana Dalam Negeri. Namun, untuk lebih meningkatkan kualitas dosen berskala internasional, mulai tahun 2008, Direktorat Ketenagaan Ditjen Dikti sebagai unit yang mempunyai tugas dalam pembinaan, pelatihan dan pengembangan tenaga akademik, menyediakan beasiswa untuk studi lanjut S-2 dan S-3 di luar negeri.
DESKRIPSI
Program beasiswa S2/S3 Luar Negeri yang disediakan oleh Ditjen Dikti ini :
1. Merupakan beasiswa yang berasal dari APBN.
2. Bersifat terbuka untuk semua dosen tetap Perguruan Tinggi, baik PTN maupun PTS di Indonesia.
3. Lama pemberian beasiswa adalah maksimum 3 tahun untuk program S-3 dan 2 tahun untuk program S-2.
4. Komponen biaya yang dapat diberikan meliputi:
- uang kuliah (tuition fee);
- biaya hidup untuk penerima beasiswa (tidak termasuk keluarganya) ;
- tiket pesawat pergi-pulang dari dan ke bandara internasional terakhir;
- asuransi kesehatan;
- biaya buku;
- biaya kedatangan di negara lain (settling allowance);
- biaya persiapan keberangkatan (visa, cek kesehatan, paspor, fiskal);
- biaya kelebihan bagasi kepulangan;
- biaya program khusus (seminar);
- biaya penelitian atau penulisan tugas akhir;
- biaya pendaftaran ke universitas.
5. Besaran beasiswa disesuaikan dengan kondisi di negara-negara tujuan.
6. Pengalokasian beasiswa “Program Beasiswa Pascasarjana Luar Negeri” (PBPLN) Ditjen Dikti dilakukan melalui Pimpinan Perguruan Tinggi (Rektor untuk PTN, dan Pimpinan Kopertis untuk PTS) dari masing-masing calon penerima beasiswa. Untuk itu, Pimpinan PT/Kopertis menyelenggarakan kontrak kerja dengan Dirjen Dikti.
7. Jika sebagian program kegiatan studi penerima beasiswa dilakukan di Indonesia (misalnya dalam pelaksanaan penelitian), maka besaran biaya hidup selama di Indonesia akan dibayarkan menggunakan standard BPPS.
8. Untuk mempermudah proses administrasi, peserta dianjurkan untuk memulai program studi pada Semester yang dimulai pada bulan September.
PERSYARATAN CALON
Syarat melamar beasiswa:
1. Sudah memperoleh Letter of Acceptance yang masih berlaku dari Institusi dan/atau calon pembimbing dari Perguruan Tinggi luar negeri yang berkualitas (diutamakan dari Perguruan Tinggi Negara maju).
2. Mengisi Form A
3. Usia ketika melamar maksimum 50 tahun.
4. Melampirkan copy ijazah dan transkrip (IPK) S1/S2 yang telah dilegalisasi.
5. Melampirkan copy sertifikat bukti kemampuan Bahasa Inggris (TOEFL institusional 500, IELTS 6,0) atau bahasa asing lainnya sesuai dengan ketentuan dari perguruan tinggi tujuan masing-masing (yang masih berlaku).
6. Untuk pelamar beasiswa S3 melampirkan Usulan Penelitian yang telah disetujui oleh (atau paling tidak sudah dikomunikasikan dengan) calon Pembimbing di PT Luar Negeri.
Berkas dan kelengkapan, disertai surat pengantar dari Pimpinan PT, dikirim ke
Direktorat Ketenagaan Ditjen Dikti
Jln. Jend. Sudirman Pintu Satu Senayan
Jakarta 10002.
MEKANISME SELEKSI
Seleksi akan dimulai dari pemeriksaan kelengkapan dokumen, kemudian dilanjutkan dengan wawancara terhadap mereka yang memenuhi persyaratan administrasi. Wawancara akan dilaksanakan dalam Bahasa Inggris.
JADWAL PENDAFTARAN DAN SELEKSI
Kegiatan dan Waktu
1 Pengiriman berkas lengkap; Akhir Maret
2 Pemeriksaan dokumen; Awal April
3 Wawancara (dalam Bahasa Inggris); Pertengahan April
4 Pengumuman calon yang diterima; Awal Mei
5 Persiapan keberangkatan; Mei-Juli
6 Keberangkatan; Agustus
http://ditnaga- dikti.org