It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Kalau yang melakukannya dih ke laut aje.
tujuan orang merried kan beda beda ....emang semua merried karena cinta...?!! ... gw mah terserah aja mau jalanin hidupnya kayak apa.. enggak pengen tuh menilai... begini baik begitu buruk... toh mereka yang jalanin yah.. silahkan aja...
org itu merit mgkn cm mau nutupi jatidirinya ato karena tuntutan keluarga.. :shock: :shock:
kl emank bs merit ma cowok ma dia ga perlu membohongi dirinya sndr lg sampe repot2 mesti merit sm cewek segala... :twisted: :twisted:
trus 1 lg...
perselingkuhan pasti akan terjadi karena itu merupakan salah satu sifat manusia yg tidak pernah bs puas....
menurut gue sih sah2 aja...!
tapi tergantung gimana cara dia menyikapinya..., dan keluarga harus tetap no 1.
dan pastinya yang menjadi BFnya dia harus tetap tahu diri kalau dia sudah punya istri, dan yang punya istri tahu diri juga kalau BFnya juga butuh perhatiaan dari dia
Bisa berbagi dengan bijak itu sepertinya lebih indah....
tapi kalau loe engak bisa adil terhadap istri anak atau selingkuhan loe mending engak usah aja selingkuh......
menurut gue sih sah2 aja...!
tapi tergantung gimana cara dia menyikapinya..., dan keluarga harus tetap no 1.
dan pastinya yang menjadi BFnya dia harus tetap tahu diri kalau dia sudah punya istri, dan yang punya istri tahu diri juga kalau BFnya juga butuh perhatiaan dari dia
Bisa berbagi dengan bijak itu sepertinya lebih indah....
tapi kalau loe engak bisa adil terhadap istri anak atau selingkuhan loe mending engak usah aja selingkuh......
life is unfair...!! get used to it..
sapa tau married cm buat jd kamuflase aja jd nutup2in klu di tugh gay . . .
Punya bf saat sudah menikah, lagi-lagi menurut gw, gak jauh beda dengan melakukan poligami. Lakukanlah kalau memang merasa bisa bersikap adil.
Karena pada akhirnya kalau dijalani bersamaan, biasanya, akan ada salah satu pihak yang "dikalahkan"--yang menyangkal hal ini pasti pembohong besar. Biarpun sedikit, pasti ada ketidakseimbangan dalam perlakuan terhadap keduanya.
Jadi, loe memilih untuk menjadi orang yang (cukup) dewasa dengan tetap bertahan pada "makanan" yang ada. Atau loe memilih menjadi anak-anak yang mau semua "makanan" tapi lalu merasa bosan dan akhirnya malah mubazir?