BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

Bayang: Cantik nggak sih gue? p.64

1353638404164

Comments

  • De hati bisa aja deh :oops:

    Tentang nasehat:

    Gue nggak pernah nasehatin orang yang tidak butuh nasehat.
    Biar aja pusing sendiri atau nunggu dia menemukan solusi
    sendiri.
  • MANTAN PENASIHAT AKADEMIS MODE ON
    Ketika aku menjadi PA di sebuah PTS thn 1999-2002 sebenarnya aku tidak pernah memberi nasihat kepada para mahasiswaku. Tiap awal semester aku hanya menuliskan saja mata2 kuliah wajib yang harus mereka ambil di Kartu (entah apa namanya) yang memuat rancangan studi mereka sejak semester 1 hingga semester 14 (batas untuk menyelesaikan studi mereka). Kalau mereka nurut ya alhamdulillah, kalau mereka ndableg karèpè dèwè (bukan yang karèpè dièwe lho! :P ) ya monggo kerso! Kuliahnya molor kan aku nggak ikut bayarin SPPnya. :roll:
    Gun berubah dari jadi bener (nggak makaw lagi) juga bukan lantaran sebab karena aku nasihati! :wink: Aku hanya mengungkapkan realita bahwa para seniornya banyak yang bermatian (lantaran sebab karena OD atau HIV) atau keluar masuk LP Cipinang. Jadi aku hanya bilang ”Gun, kalau harè gènè kamu masih makaw, pilihannya cuma dua! Ketemu para seniormu di akhirat atau masuk Cipinang! Kamu kan udah lewat 18 tahun jadi nggak akan masuk Pondok Bambu lagi. Di Pondok Bambu kamu bisa miara dèdè manis, tapi di Cipinang kamu yang akan dijadikan dèdè manis! Udah siap nungging mulu?” :P Mengingatkan realita tanpa basa-basi itu mungkin lebih kena buat Gun daripada aku nasihatin begini begitu. Tokh dia sudah tahu bahayanya atau akibat buruk daripada narkobiyah!
    Sekarang dia berhenti bekerja, tapi juga bukan karena nasihatku! Aku hanya mengusulkan apakah tidak lebih baik kalau dia melanjutkan Kejar Paket C dulu lantaran sebab karena dengan ijazah setara SMA rasanya dia akan lebih mudah mendapatkan pekerjaan yang gajinya lebih layak dibanding dengan ijazah Kejar Paket Bnya itu. Mumpung aku masih ada, masih mau dan masih akan berupaya mencari dananya. Kalau aku udah cabs siapa lagi yang “mengurusi” dia? :cry: Aku tekankan bahwa keputusan sepenuhnya ada pada dirinya. Alhamdulillah, dia mengikuti usulan (bukan nasihat) dari Garnynya itu. 8)
    Maka, aku setuju dengan kolega de hati bahwa orang berhenti melakukan sesuatu bukan lantaran sebab karena dinasihati tapi berhubung akibat udah kepentog. Selama 37 tahun aku biasa merokok 2-3 bungkus sehari. Saking bosannya membaca artikel tentang bahwa bahayanya merokok, akhirnya aku memutuskan untuk berhenti membaca! :twisted: Tapi ketika awal tahun ini aku sakit dan merasa nyaman ketika 3 hari tidak merokok, barulah aku benar2 berhenti merokok Nggak ada yang nasihatin lho! :roll:
  • Menarik! 8)
  • sukadit wrote:

    MANTAN PENASIHAT AKADEMIS

    Gun berubah dari jadi bener (nggak makaw lagi) juga bukan lantaran sebab karena aku nasihati!

    Aku hanya mengungkapkan realita bahwa para seniornya banyak yang bermatian (lantaran sebab karena OD atau HIV) atau keluar masuk LP Cipinang.

    Jadi aku hanya bilang,”Gun, kalau harè gènè kamu masih makaw, pilihannya cuma dua, Ketemu para seniormu di akhirat atau masuk Cipinang! Kamu kan udah lewat 18 tahun jadi nggak akan masuk Pondok Bambu lagi. Di Pondok Bambu kamu bisa miara dèdè manis, tapi di Cipinang kamu yang akan dijadikan dèdè manis! Udah siap nungging mulu?”

    Boleh nanya nih Tor,"Kenapa Gun begitu berkesan di hati mentor?"

    Bejibun dan terlalu kompleks masalah dia.

    Apa karena dia punya 'GUN' yang panjang?

    Atau ada hal lain, sih?

    Jadi Penasaran nih. :?: :?:
  • de Hati wrote:
    arrw01_11a.gif Wacana: Tentang Nasehat arrw01_01a.gif
    __________
    hanya perlu diingat, nasehat yg berulang kali malah menjadi bomerang
    seperti halnya makan..........terima dan berikan nasehat saat diperlukan
    :wink: :wink: :wink:
  • sukadit wrote:
    Gun berubah dari jadi bener (nggak makaw lagi) juga bukan lantaran sebab karena aku nasihati! :wink: Aku hanya mengungkapkan realita bahwa para seniornya banyak yang bermatian (lantaran sebab karena OD atau HIV) atau keluar masuk LP Cipinang. Jadi aku hanya bilang ”Gun, kalau harè gènè kamu masih makaw, pilihannya cuma dua! Ketemu para seniormu di akhirat atau masuk Cipinang! Kamu kan udah lewat 18 tahun jadi nggak akan masuk Pondok Bambu lagi. Di Pondok Bambu kamu bisa miara dèdè manis, tapi di Cipinang kamu yang akan dijadikan dèdè manis! Udah siap nungging mulu?” :P Mengingatkan realita tanpa basa-basi itu mungkin lebih kena buat Gun daripada aku nasihatin begini begitu. Tokh dia sudah tahu bahayanya atau akibat buruk daripada narkobiyah!
    Sekarang dia berhenti bekerja, tapi juga bukan karena nasihatku! Aku hanya mengusulkan apakah tidak lebih baik kalau dia melanjutkan Kejar Paket C dulu lantaran sebab karena dengan ijazah setara SMA rasanya dia akan lebih mudah mendapatkan pekerjaan yang gajinya lebih layak dibanding dengan ijazah Kejar Paket Bnya itu. Mumpung aku masih ada, masih mau dan masih akan berupaya mencari dananya. Kalau aku udah cabs siapa lagi yang “mengurusi” dia? :cry: Aku tekankan bahwa keputusan sepenuhnya ada pada dirinya. Alhamdulillah, dia mengikuti usulan (bukan nasihat) dari Garnynya itu. 8)
    betul dit ... intinya nasehat yang baik itu cuma ngasih pilihan-pilihan dan ngasih gambaran konsekwensi dari masing-masing pilihan
    sukadit wrote:
    Maka, aku setuju dengan kolega de hati bahwa orang berhenti melakukan sesuatu bukan lantaran sebab karena dinasihati tapi berhubung akibat udah kepentog. Selama 37 tahun aku biasa merokok 2-3 bungkus sehari. Saking bosannya membaca artikel tentang bahwa bahayanya merokok, akhirnya aku memutuskan untuk berhenti membaca! :twisted: Tapi ketika awal tahun ini aku sakit dan merasa nyaman ketika 3 hari tidak merokok, barulah aku benar2 berhenti merokok Nggak ada yang nasihatin lho! :roll:
    iri banget sama u yang bisa berenti ngerokok, pengennya saih bisa brenti sebelum kepentog
  • jejakasby wrote:
    Boleh nanya nih Tor,"Kenapa Gun begitu berkesan di hati mentor?"
    Bejibun dan terlalu kompleks masalah dia.
    Apa karena dia punya 'GUN' yang panjang?
    Atau ada hal lain, sih?
    Jadi Penasaran nih. :?: :?:
    GARNY MODE ON
    Justru lantaran sebab karena dasarnya bukan sex hubungan kami yang jadi langgeng (sudah berjalan 6 tahun)! Ketika dia masuk penjara (yang pertama 8 bulan) sehingga tidak memberi saya nafkah batin, saya tetap menemaninya dalam gelapnya termasuk memberikan dukmat! (dukungan materi, bukan didudukin nikmat! :P ) Gadun lain saya yaqin akan meninggalkannya. :wink: Ketika dia masuk penjara ke dua kalinya (selama 7 bulan) saya juga masih menemaninya meskipun sudah tidak lagi memberikan dukmat! Mungkin lantaran sebab karena hubungan saya dengan Gun, Ocha, Yanto dll tidak pernah sebagai kekasih maka perasaan sayang itu tidak pernah luntur. :roll: Dengan Ocha sudah 3 tahunan tidak Menyapu Lantai tapi saya juga tetap sayang pada “anak asuh” yang sudah 10 tahun ikut saya ini. Setidaknya seminggu sekali dia merapat ke Mako, meskipun tidak ada tugas khusus. Hanya sekedar ngobrol, curhat, becanda dengan “bapak”nya. Tapi terhadap Inal (yang mantan mitrasukma), juga masih sayang koq! :wink: Malah, syukuran HUT kemarin dia yang mimpin ”robbana athina fidunya hasanat” 8) (Ini termasuk penyakit ji’un “bercerita yang diulang2” kalè? Soalnya pernah saya ceritakan di warung saya! :roll: )
    Sampeyan bukan orang pertama yang heran apa sih daya tarik Gun buat saya. Penampilan yang biasa2 aja, “gun”nya juga cuma kaliber .32 (tidak sebesar kaliber .45! :wink: ), kelakuan bangor pisan. Tapi meskipun kadang2 tidak mempan dinasihati*, buat saya dia akan selalu menjadi my honey coated caramel flavored popcorn! 8) Kalau nggak salah pernah dibahas entah di warung ini atau di warung lain bahwa ”cinta itu memang sesuatu yang irasional” or something like that! :roll:
    (Tak, sorry jadi OOT nih. Ditambahin * supaya nggak terlalu OOT! !) :twisted: )
  • de Hati wrote:
    iri banget sama u yang bisa berenti ngerokok, pengennya saih bisa brenti sebelum kepentog

    kalo brenti nyelangkangin org kok kagak ke-inget yah ... heheheheheh
  • sukadit wrote:
    jejakasby wrote:
    Boleh nanya nih Tor,"Kenapa Gun begitu berkesan di hati mentor?"
    Bejibun dan terlalu kompleks masalah dia.
    Apa karena dia punya 'GUN' yang panjang?
    Atau ada hal lain, sih?
    Jadi Penasaran nih. :?: :?:
    GARNY MODE ON
    Justru lantaran sebab karena dasarnya bukan sex hubungan kami yang jadi langgeng (sudah berjalan 6 tahun)! Ketika dia masuk penjara (yang pertama 8 bulan) sehingga tidak memberi saya nafkah batin, saya tetap menemaninya dalam gelapnya termasuk memberikan dukmat! (dukungan materi, bukan didudukin nikmat! :P ) Gadun lain saya yaqin akan meninggalkannya. :wink: Ketika dia masuk penjara ke dua kalinya (selama 7 bulan) saya juga masih menemaninya meskipun sudah tidak lagi memberikan dukmat! Mungkin lantaran sebab karena hubungan saya dengan Gun, Ocha, Yanto dll tidak pernah sebagai kekasih maka perasaan sayang itu tidak pernah luntur. :roll: Dengan Ocha sudah 3 tahunan tidak Menyapu Lantai tapi saya juga tetap sayang pada “anak asuh” yang sudah 10 tahun ikut saya ini. Setidaknya seminggu sekali dia merapat ke Mako, meskipun tidak ada tugas khusus. Hanya sekedar ngobrol, curhat, becanda dengan “bapak”nya. Tapi terhadap Inal (yang mantan mitrasukma), juga masih sayang koq! :wink: Malah, syukuran HUT kemarin dia yang mimpin ”robbana athina fidunya hasanat” 8) (Ini termasuk penyakit ji’un “bercerita yang diulang2” kalè? Soalnya pernah saya ceritakan di warung saya! :roll: )
    Sampeyan bukan orang pertama yang heran apa sih daya tarik Gun buat saya. Penampilan yang biasa2 aja, “gun”nya juga cuma kaliber .32 (tidak sebesar kaliber .45! :wink: ), kelakuan bangor pisan. Tapi meskipun kadang2 tidak mempan dinasihati*, buat saya dia akan selalu menjadi my honey coated caramel flavored popcorn! 8) Kalau nggak salah pernah dibahas entah di warung ini atau di warung lain bahwa ”cinta itu memang sesuatu yang irasional” or something like that! :roll:
    (Tak, sorry jadi OOT nih. Ditambahin * supaya nggak terlalu OOT! !) :twisted: )

    So sweet ...

    Irrational love .... :oops:


    the GUN nya kog gak dijawab, Tor 8)
  • de Hati wrote:
    arrw01_11a.gif Wacana: Tentang Nasehat arrw01_01a.gif
    __________

    Dari pengalaman gue nasehatin Rasa, Nalar dan Jiwa, dan juga pengalaman gue diingetin ama mereka pas lagi gila-gilanya, gue jadi gak percaya lagi ama gunanya nasehat, orang gak berubah karena nasehat, tapi karena KEPENTOK.

    ***

    Pisang di kuping
    Jiwa: mas ... ada pisang tuh di kuping mas
    Hati: Apa? ngomong yang kenceng dong, ada pisang nih di kuping gue
    Jiwa: ADA PISANG TUH DI KUPING LOE
    Hati: NGOMONG YANG KENCENG ... BUTA LOE YA, GAK LIAT ADA PISANG DI KUPING GUE
    Jiwa: (Gampar gue sampe pisangnya lepas)
    Hati: Yaaaaaaaaaah pisangnya lepas, tadi ngomong apa?
    Jiwa: Gak penting
    [/list:u]

    Pada dasarnya orang udah tau koq, kalo ada pisang di telinganya, cuma sayang ngelepasnya, enak gak denger apa2 cuma "denger" suaranya sendiri. Baru kalo kepentok, dia ngerasa gak enaknya ada pisang di telinganya, dan mulai ngerasa enaknya gak ada pisang ditelinganya. Intinya ... orang gak mau denger realitas yang menyakitkan. Kalo bisa ngilangin pusing dengan minum paramex ngapain mesti operasi kanker otak?

    Paramex

    Ada seorang penjudi yang selalu curang, gak pernah ketahuan. Dia berjudi di lantai 2. Sekalinya ketahuan, temennya jengkel banget sampe dilempar ke luar jendela, untung dia jatuh di semak, gak mokat, cuma bapak belur. Waktu ditanya "sakit gak pas jatuh?". Jawab dia "pas jatuhnya sih gak sakit, pas berentinya yang sakit"

    Penjudi itu trus datang ke guru spiritual, mengeluhkan kejemnya temen-temennya. Jawaban sang guru singkat: "Lain kali kalo judi di lantai satu aja ya nak". Setelah sang penjudi pulang, murid-murid sang guru protes sama sang guru: "Koq nasehatnya kayak gitu?". Jawab sang guru: "Dia belum siap operasi otak"

    Mindahin aja

    Ada orang memangku tas berisi bom di bis. Terus sebelahnya nanya? "kamu koq tegang, emangnya kenapa"? Jawab dia, "gue dapet tugas bawa bom ke cilandak" Sebelahnya bereaksi: "Oh my god ... itu kan bahaya, jangan dipangku dong, taruh di bawah kursi keq"

    Percakapan yang absurd kan, tapi itu lah yang kita lakukan setiap hari. Mindahin satu masalah ke masalah lain.

    ***

    Jadi, jangan harap orang berubah karena nasehat. Paling yang bisa kita lakukan, ngasih paramex buat ngilangin pusing, nunggu saat dia siap dan nyiapin mentalnya sebelum operasi otak, bezook pas dia operasi.
    __________

    Wacana:

    Berteman/Pacaran dengan Orang yang Kelewat Narsis
    Love and Freedom
    Tentang Nasehat

    sme0001-1.jpg[/list:u]

    ummmmm
    sama, gw juga ga percaya klo orang bisa berubah karena nasehat
    seperti ga percayanya gw, klo curhat itu bisa mengatasi masalah.

    secara, mengatasi masalah dan berubah itu adanya di diri kita masing2
    orang lain cuma sebatas pemberi wacana, keputusan akhir, tentu saja di tangan kita. itulah makanya, bagi gw, curhat dan sejenisnya itu cuma wat berbagi, bukan penyelesaian masalah.

    well, tentu saja ini cuma sok taunya gw.
    ckekekekek
  • jejakasby wrote:
    So sweet ...
    Irrational love .... :oops:

    the GUN nya kog gak dijawab, Tor 8)
    BUKAN PEMEGANG BREVET MAHIR MENEMBAK MODE ON
    Dijawab koq! “gun”nya juga cuma kaliber .32 (tidak sebesar kaliber .45! :wink: ) Mungkin justru lantaran sebab karena ukurannya "pas" (tidak sekecil kaliber .22 dan tidak sebesar kaliber .45) maka "genggaman"nya mantap? :oops:
  • sukadit wrote:
    jejakasby wrote:
    So sweet ...
    Irrational love .... :oops:

    the GUN nya kog gak dijawab, Tor 8)
    BUKAN PEMEGANG BREVET MAHIR MENEMBAK MODE ON
    Dijawab koq! “gun”nya juga cuma kaliber .32 (tidak sebesar kaliber .45! :wink: ) Mungkin justru lantaran sebab karena ukurannya "pas" (tidak sekecil kaliber .22 dan tidak sebesar kaliber .45) maka "genggaman"nya mantap? :oops:
    weleh ... kalo sesama lingkungan tenterong ngerumpi ;), ... harus rajin ngebersiin yak ... biar larasnya gak kotor, trus jangan nembak sembarangan ... ntar ada peluru nyasar
    (periiiiiiiiiiiiiiiiih di mata :oops: :oops: :oops: )
  • de Hati wrote:
    weleh ... kalo sesama lingkungan tenterong ngerumpi ;), ... harus rajin ngebersiin yak ... biar larasnya gak kotor, trus jangan nembak sembarangan ... ntar ada peluru nyasar
    (periiiiiiiiiiiiiiiiih di mata :oops: :oops: :oops: )
    KOLEKTOR SENJATA MODE ON
    Kalo cuma perriihh di mata sebenarnya gpp! :roll: Yang ngebètèin itu kan kalo ècrèt2 di lantai! Males ngebersihinnya! :x Btw, aku memang lebih zucca senjata "genggam" daripada senjata "serbu" lantaran sebab karena menyimpannya mudah, perawatannya juga nggak ribet dan terasa nyaman di tangan! :twisted:

    Siggyku beberapa waktu yang lalu:
    WARMGUN.jpg
    HAPPINESS IS A WARM GUN
    (with apology to Lennon-McCartney)[/list:u]
  • nasehat hanya sekedar nasehat jika yg d nasehati tidak menjalankannya....

    namun apa salahnya memberi nasehat... karena walau tidak d jalankan sekalipun...
    paling tidak kita berusaha u membantu org lain...

    tidak semua akan mendengar dan menjalankan nasehat kita... namun tidak semua juga tidak mendengar dan menjalankan nasehat kita...
    semua memiliki effek tersendiri bagi setiap org yg d nasehati....

    jika masih memiliki kemungkinan... lalu knp tidak.... :D
    (mungkin seperti itu...........xixiixixixiixixiixix)
  • de Hati wrote:
    sukadit wrote:
    jejakasby wrote:
    So sweet ...
    Irrational love .... :oops:

    the GUN nya kog gak dijawab, Tor 8)
    BUKAN PEMEGANG BREVET MAHIR MENEMBAK MODE ON
    Dijawab koq! “gun”nya juga cuma kaliber .32 (tidak sebesar kaliber .45! :wink: ) Mungkin justru lantaran sebab karena ukurannya "pas" (tidak sekecil kaliber .22 dan tidak sebesar kaliber .45) maka "genggaman"nya mantap? :oops:
    weleh ... kalo sesama lingkungan tenterong ngerumpi ;), ... harus rajin ngebersiin yak ... biar larasnya gak kotor, trus jangan nembak sembarangan ... ntar ada peluru nyasar
    (periiiiiiiiiiiiiiiiih di mata :oops: :oops: :oops: )


    @ Mentor :

    Makasi udah di jawab soal "GUN".
    Kesimpulannya, 'yang pas ditangan itu yang mantap"
    Bukannya yang pas di "ass ****" :oops:


    @ de Hani ... not de hati 8) :

    Kog ngomongin periiiiih di mata sih.
    Jadi inget waktu 'kecipratan' mani di mata gue.
    Sumpehhhh ... perih banget! :twisted: :twisted:
    Malah sempet gue foto wajah gue abis kecipratan.

    Ya Allah ... mirip Si Buta dari gua hantu!
Sign In or Register to comment.