BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com
Howdy, Stranger!
It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Quick Links
Categories
- 31.1K All Categories
- 24.4K BoyzLife!
- 5.5K BoyzStyle
- 1.9K BoyzStories
- 5K BoyzLove
- 5.9K BoyzRoom
- 2 *Members Only!
- 1 BoyzAlbum*
- 1 BoyzChat*
- 12.8K BoyzConnect!
- 6K Jabodetabek
- 3.9K Jawa
- 2.5K Nusantara
- 451 International
- 291 BoyzForum Info
- 8 Apa Itu BoyzForum?
Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.
Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.
Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.
CINTA SMU
Kali ini aku butuh pendapat dari temen-temen tentang diriku akhir-akhir ini tentang apa yang kualami...
Begini,
Waktu smu aku pernah punya teman yang sangat dekat. Namanya Reno( bukan nama sebenarnya ) kami sangat berbeda. Dia seorang yang keras, cuek, egois, pemimpin diluar, tetapi kadang juga baek dan penyayang didalam. Stev ni playboy, dia cakep, dijamanku dulu gak pernah dia ditolak ma cewek, heheheh sering ganti-ganti cewe. Dia adalah seorang yang cukup ekstrovert dia orang yang kholerik. Aku seorang yang care, suka mendengarkan, gak ragu kalo mau nolongin orang yang kusayangi, tetapi kadang suka ngambek dan agak kekanak-kanakan, aku lebih introvert karena aku melankolis.
Kami dekat waktu klas 3 smu karena kami satu kelas dan waktu awal-awal masuk sekolah dia sakit, jadi akhirnya aku menjadi teman sebangkunya.
Awalnya si kami temenan biasa aja, karena dia punya banyak teman-teman yang diajak pergi kesana kemari, kek main bola dan lainnya. Sedangkan aku kalo aku seusai sekolah aku lebih suka untuk mendengarkan musik, baca buku atau komik, aku suka ada dikamar. Tapi suatu ketika dia mengalami kondisi yang kurang baik karena dia teringat mantannya waktu smp, namanya Aya(bukan nama sebenarnya ). Aku nggak pernah lihat dia begitu rapuh sampai waktu itu, akhirnya karena aku kasihan sama keadaannya aku berusaha untuk menemaninya dan mendengarkan masalahnya. Sejak kejadian itu kami jadi dekat. Tapi dia cuek kalau lagi ada teman-temannya, dia jauh lebih care kalo kami Cuma berdua.
Semakin lama kami semakin deket. Karena aku anak pertama mungkin aku pengin punya kakak dan dia anak tunggal sehingga mungkin dia pengin punya adek. Dia sering ajak aku untuk menginap dirumahnya. Ketika dia sakit dia selalu minta aku jagain dia, karena dia sebenarnya jarang sakit, tapi kalo dah sakit pasti parah, bisa muntah seharian gitu.
Entah gimana karena dekat aku mulai ngerasain perasaan yang tidak pernah kurasakan sebelumnya dengan teman sejenisku. Tapi otakku cukup sehat waktu itu, dia PRIA dan aku nggak mau ngerusak persahabatan kami. Karena itu aku berusaha untuk terus menyayangi dan memperhatikan dia, semua yang dia butuhkan aku berusaha untuk memenuhinya. Apalagi waktu-waktu itu dia masih sering terobsesi dengan mantannya si Vita.
Cuma setelah itu dia mulai menjurus kalo cerita tentang Vita. Dia bilang coba kalo aku Vita pasti aku sudah di "habisi" malam itu. Dia menggangguku, membelaiku. Jujur aku senang tetapi juga sedih karena aku Cuma peran pengganti disini. Tetapi setelah makin kenal dia aku makin sayang ma dia, keluarganya tidak harmonis, papanya brengsek, jadi aku semakin ingin menjadi tempatnya bersandar.
Walau aku suka sama dia, aku nggak pernah berani menunjukkannya dalam perbuatan fisik, aku hanya memperhatikan dia saja. Tetapi suatu malem entah gimana ketika aku menginap tidur ditempatnya, dia mulai memelukku, menggelitikku dan aku nggak tahan digelitiki karena aku geli sekali. Aku bilang sama dia "kalo kamu terusin awas aku akan..."
Dia menyahut "akan apa?? Emang kamu bisa kalahin aku"
Akhirnya kami bergelut dikasur saling mencoba mengalahkan.
Setelah malam itu dia semakin sering ngajak aku untuk tidur di rumah dia. Sampai puncaknya suatu malem dia menciumku. Aku benar-benar tidak tahu harus bicara apa. Aku yang belum pernah sungguh-sungguh gugup. Walaupun tidak making love kami dah petting french kiss dan macem-macem.
Setelah malam-malam itu aku jadi bingung dengan hubungan kami, apa yang terjadi dikamarnya tidak pernah dibawa keluar dari sana. Tapi frekuensinya jadi sering. Dia masih terus membicarakan mantannya, sehingga membuatku diam saja dengan apa yang terjadi diantara kami. Jujur si kadang aku marah, kadang aku pengin diperhatikan lebih ma dia. Tapi aku memutuskan untuk terus ada dan mendukungnya. Seandainya dia jadian lagipun aku akan senang liat dia bahagia.
Lalu karena suatu kesalahpahaman maka sejak kami lulus hubungan kami berakhir dia sama sekali tidak mau baik lagi kepadaku. Dia dan aku berpisah karena kami kuliah ditempat yang berbeda.
Setelah 8 tahun kami tidak pernah bisa berbicara karena dia tidak mau memperbaiki hubungan kami, tiba-tiba suatu siang dia menelpon aku. Hampir satu jam kami ngobrol, dia masih tinggal di kota kelahiranku, sementara aku sekarang sudah di jakarta. Dan yang lebih mengejutkan aku dia menyinggung apa yang kami lakukan waktu smu. Aku Cuma berpikir mungkin dia sudah luluh hatinya dan mau memperbaiki persahabatan kami.
Waktu ngobrol aku mempertanyakan perasaannya padaku, dia menjawab "kita tidak bisa". Dia tidak bilang dia suka ato tidak. Akhirnya karena aku mau ambil cuti tahunan aku bilang kalo aku pulang aku pengin ngajak dia maen lagi bersamaku.
Akhirnya si aku pulang cuti. Aku berusaha menghubunginya, tapi dia dingin, bahkan ketika aku ke tokonya (tepat usaha dia) dia bahkan tidak mau melihatku, hanya melayaniku sebatas customer.
Akhirnya aku pulang. Aku kecewa sama dia. Aku nggak ngerti sama jalan pikirannya. Tapi memang perasaanku ma dia sudah tidak sama seperti dulu, jadi tidak begitu mempegaruhiku.9
Yang jadi kebingunganku sebenar dia itu gimana ya sama aku? Karena setelah aku dengar dari temanku yang lain dia telpon aku ketika dia baru putus dengan girlfriendnya. Apa yang harus kulakukan untuk menghadapinya?
Minta saran teman-teman ya...
Thx
Jazzy--Jakarta :oops: :oops:
Begini,
Waktu smu aku pernah punya teman yang sangat dekat. Namanya Reno( bukan nama sebenarnya ) kami sangat berbeda. Dia seorang yang keras, cuek, egois, pemimpin diluar, tetapi kadang juga baek dan penyayang didalam. Stev ni playboy, dia cakep, dijamanku dulu gak pernah dia ditolak ma cewek, heheheh sering ganti-ganti cewe. Dia adalah seorang yang cukup ekstrovert dia orang yang kholerik. Aku seorang yang care, suka mendengarkan, gak ragu kalo mau nolongin orang yang kusayangi, tetapi kadang suka ngambek dan agak kekanak-kanakan, aku lebih introvert karena aku melankolis.
Kami dekat waktu klas 3 smu karena kami satu kelas dan waktu awal-awal masuk sekolah dia sakit, jadi akhirnya aku menjadi teman sebangkunya.
Awalnya si kami temenan biasa aja, karena dia punya banyak teman-teman yang diajak pergi kesana kemari, kek main bola dan lainnya. Sedangkan aku kalo aku seusai sekolah aku lebih suka untuk mendengarkan musik, baca buku atau komik, aku suka ada dikamar. Tapi suatu ketika dia mengalami kondisi yang kurang baik karena dia teringat mantannya waktu smp, namanya Aya(bukan nama sebenarnya ). Aku nggak pernah lihat dia begitu rapuh sampai waktu itu, akhirnya karena aku kasihan sama keadaannya aku berusaha untuk menemaninya dan mendengarkan masalahnya. Sejak kejadian itu kami jadi dekat. Tapi dia cuek kalau lagi ada teman-temannya, dia jauh lebih care kalo kami Cuma berdua.
Semakin lama kami semakin deket. Karena aku anak pertama mungkin aku pengin punya kakak dan dia anak tunggal sehingga mungkin dia pengin punya adek. Dia sering ajak aku untuk menginap dirumahnya. Ketika dia sakit dia selalu minta aku jagain dia, karena dia sebenarnya jarang sakit, tapi kalo dah sakit pasti parah, bisa muntah seharian gitu.
Entah gimana karena dekat aku mulai ngerasain perasaan yang tidak pernah kurasakan sebelumnya dengan teman sejenisku. Tapi otakku cukup sehat waktu itu, dia PRIA dan aku nggak mau ngerusak persahabatan kami. Karena itu aku berusaha untuk terus menyayangi dan memperhatikan dia, semua yang dia butuhkan aku berusaha untuk memenuhinya. Apalagi waktu-waktu itu dia masih sering terobsesi dengan mantannya si Vita.
Cuma setelah itu dia mulai menjurus kalo cerita tentang Vita. Dia bilang coba kalo aku Vita pasti aku sudah di "habisi" malam itu. Dia menggangguku, membelaiku. Jujur aku senang tetapi juga sedih karena aku Cuma peran pengganti disini. Tetapi setelah makin kenal dia aku makin sayang ma dia, keluarganya tidak harmonis, papanya brengsek, jadi aku semakin ingin menjadi tempatnya bersandar.
Walau aku suka sama dia, aku nggak pernah berani menunjukkannya dalam perbuatan fisik, aku hanya memperhatikan dia saja. Tetapi suatu malem entah gimana ketika aku menginap tidur ditempatnya, dia mulai memelukku, menggelitikku dan aku nggak tahan digelitiki karena aku geli sekali. Aku bilang sama dia "kalo kamu terusin awas aku akan..."
Dia menyahut "akan apa?? Emang kamu bisa kalahin aku"
Akhirnya kami bergelut dikasur saling mencoba mengalahkan.
Setelah malam itu dia semakin sering ngajak aku untuk tidur di rumah dia. Sampai puncaknya suatu malem dia menciumku. Aku benar-benar tidak tahu harus bicara apa. Aku yang belum pernah sungguh-sungguh gugup. Walaupun tidak making love kami dah petting french kiss dan macem-macem.
Setelah malam-malam itu aku jadi bingung dengan hubungan kami, apa yang terjadi dikamarnya tidak pernah dibawa keluar dari sana. Tapi frekuensinya jadi sering. Dia masih terus membicarakan mantannya, sehingga membuatku diam saja dengan apa yang terjadi diantara kami. Jujur si kadang aku marah, kadang aku pengin diperhatikan lebih ma dia. Tapi aku memutuskan untuk terus ada dan mendukungnya. Seandainya dia jadian lagipun aku akan senang liat dia bahagia.
Lalu karena suatu kesalahpahaman maka sejak kami lulus hubungan kami berakhir dia sama sekali tidak mau baik lagi kepadaku. Dia dan aku berpisah karena kami kuliah ditempat yang berbeda.
Setelah 8 tahun kami tidak pernah bisa berbicara karena dia tidak mau memperbaiki hubungan kami, tiba-tiba suatu siang dia menelpon aku. Hampir satu jam kami ngobrol, dia masih tinggal di kota kelahiranku, sementara aku sekarang sudah di jakarta. Dan yang lebih mengejutkan aku dia menyinggung apa yang kami lakukan waktu smu. Aku Cuma berpikir mungkin dia sudah luluh hatinya dan mau memperbaiki persahabatan kami.
Waktu ngobrol aku mempertanyakan perasaannya padaku, dia menjawab "kita tidak bisa". Dia tidak bilang dia suka ato tidak. Akhirnya karena aku mau ambil cuti tahunan aku bilang kalo aku pulang aku pengin ngajak dia maen lagi bersamaku.
Akhirnya si aku pulang cuti. Aku berusaha menghubunginya, tapi dia dingin, bahkan ketika aku ke tokonya (tepat usaha dia) dia bahkan tidak mau melihatku, hanya melayaniku sebatas customer.
Akhirnya aku pulang. Aku kecewa sama dia. Aku nggak ngerti sama jalan pikirannya. Tapi memang perasaanku ma dia sudah tidak sama seperti dulu, jadi tidak begitu mempegaruhiku.9
Yang jadi kebingunganku sebenar dia itu gimana ya sama aku? Karena setelah aku dengar dari temanku yang lain dia telpon aku ketika dia baru putus dengan girlfriendnya. Apa yang harus kulakukan untuk menghadapinya?
Minta saran teman-teman ya...
Thx
Jazzy--Jakarta :oops: :oops:
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
gw yakin lu cuma pelampiasan dia doang.
TITIK.
munkin
gak ngerti gw maksud lu apa?
mending aku lupain ajakah??? bagaimanapun aku sayang ma dia meskipun tidak dalam arti ingin memilikinya
aku si pengin dia bahagia...
Tapi lu tanya ma dianya dulu.
yA GIMANA mau tanya ma dia, orang sekarang aku aja waktu pulang kemari dicuekin abiss....
Memang maunya apa si?? Coba gak pernah temenan udah kubom rumahnya
Ya.. sebenarnya sikap dia ma aku suka nggak ya???
Aku waktu tanyain perasaanku ma dia, dia nggak bilang suka ato gak suka, dia bilang kita nggak bisa... nah lo....
Susah juga...
Fiuh....
Cari yang lain, masih banyak yang lain kan?????
Oto emang dia cuman seorang diri he he he
idem aja deh ama Reno
muahahaha~