BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

suatu hari di masa depan

edited March 2005 in BoyzLove
Karena hidup adalah teka-teki abadi, pernahkah anda meihat sejenak ke depan atau melihat selangkah ke belakang untuk memastikan kita masih berada di sebuah jalan yang bernama kehidupan?

Karena hidup adalah pilihan, menjadi seorang gay adalah pilihan juga. Tapi apakah kehidupan itu mengalir brgitu saja? Tentu saja pertanyaan ini akan sulit untuk di jawab. Banyak orang yang mengandaikan hidup adalah sebuah persimpangan menuju rumah yang abadi ada pula yang mengibaratkan sebagai sungai abadi yang semakin kita lalui senakin kita tak tahu harus kemana.

Karena kita manusia. Kita tak kan lahir atau mati begitu saja. Semua ada artinya. Tersebab kita berjiwa, jiwa adalah benih abadi, meski tubuh kita tinggal kerangka tanpa nyawa, tidak berarti kehidupan berakhir begitu saja. Kita akan tetap hidup walau dalam alam yang asing, tapi adalah keabadian.

Semua, semesta, dan termasuk kita berjalan menuju ke rumah yang abadi. Canda tawa hanyalah sementara, semuanya akan hilang sejajar alur waktu.

Kita akan mati suatu hari nanti. Cepat atau lambat malaikat maut itu akan datang. Dan tak ada alasan untuk paranoid pada kematian. Terkadang kita sepertinya atau malah perlu berjalan-jalan ke kuburan, melihat orang-orang yang sudah dijemput keabadian. Adakah mereka bertempat di negeri yang damai atau malah sebaliknya.

Akh! Terkadang terlalu berlebihan ya...Saya cuma risih saja. Dan maaf bicara, banyak gay yang aku temukan terlalu melirik fisik daripada kedalaman hati. Tidak semua gay yang punya tampang yang bisa membuat dia ada. Yang keren di mana pun dia bisa cari gebetan, selingkuh bukanlah lagu lama. Sementara yang biasa tenggelam dalam kesunyian yang berahasia. Tubuh dan segala kebanggaan hanyalah titipan kelak akan harus kita kembalikan pada pemiliknya. Aku tak tahu harus berbicara apa, semua hanyalah retak-retak ketidak berdayaan yang muncul dalam lipatan kusut hatiku.

I luv u all
[email protected][/b]
«1

Comments

  • Thanks banget buat TOPIK nya............. Mendalam dan tidak murahan

    Well, memang benar menurut TEORI EVOLUSI GENDER, kaum PRIA cenderung lebih melihat FISIK sedangkan wanita cenderung melihat MATERI.
    Memang benar dalam memulai sebuah hubungan saya (dan semua orang lainnya) pasti menilai dulu FISIKnya. Lalu barulah bumbu penting berikutnya dalam sebuah hubungan adalah PROSES.
    Ketika kita sudah melalui banyak hal dalam PROSES, saya yakin semua anggapan kamu sebelumnya tidak akan terjadi walaupun di dunia ini pasti ada saja cowok yang tidak setia. Mungkin karena dalam hubungan GAY, resiko-nya sangat minim (selain AIDS dll).

    Mengenai harapan saya ke depan tidak akan muluk-muluk. Menurut saya apakah nantinya saya akan menghabiskan hari tua SENDIRIAN, saya tidak berkeberatan. Yang saya inginkan hanyalah mengisi hari-hari saya setiap hari dengan sebaik-baiknya, sehingga ketika bercermin ke belakang, telah banyak yang kita perbuat untuk mewarnai dunia dengan kebaikan.
    Tapi yang paling penting saya bisa melihat KEKASIHKU hidup bahagia, itu saja sudah cukup, saya tak bisa menuntut lebih.

    Salam hormat, DL_Boy
  • aku adalah type orang yang " ku tahu yang ku mau ". segalah hal yang aku lakukan adala sebuah hal aku pertang jawabkan secara moril. memilih mencintai seseorang..atau meninggalkan seseorang. memilih jenis pekerjaan dengan salary yang kecil tapi aku suka dan meninggalkan pekerjaan dengan gaji lebih yang penuh dengan stress. memilih manjadi gay...atau straight. im the man behind semua keputusan yang ku ambil

    jadi masa depanku akan sepenuhnya ada dalam kendaliku. ( o..ya...aku juga tahu secara teori dn praktek...tentang linkaran dimana aku berkuasa atas hidupku dan lingkaran di mana "kehidupan" adalah the one n only ligth yang menuntunku. ) jadi apa yang aku bisa kendalikan dalam hidupku ( di mana aku bisa memilih ) aku akan memilih. dan sadar bahwa semua itu memiliki resiko yang harus aku tanggung.

    dan selebihnya...aku berpegang pada karma ( maaf...aku budhist..jadi pemahaman kita akan sesuatu agak beda ) aku percaya akan karma. dengan karma baik..maka aku akan menuai segala kebaikan. bila hidup aku menderita saat ini...aku memandang itu sebagai sebuah karma yang aku bayar atas kesalahan yang aku perbuat di kehidupanku sebelumnya.
    hal itu adalah bagian dari mistri hidup di mana aku "sedikit" bisa campur tangan.

    maaf kalo segala pemaparan aku agak beda. DAN UNTUK KEDEPAN AKU GAK MAU TOPIK INI JADI SEBUAH PEMBAHASAN MASALAH AGAMA DAN CARANYA MEMANDANG SESUATU. ATAU JADI SEBUAH DISKUSI UNTUK MAMBUKTIKAN SIAPA YANG TERBAIK/ LEBIH BURUK. GOMENE....
  • lembayung wrote:
    Akh! Terkadang terlalu berlebihan ya...Saya cuma risih saja. Dan maaf bicara, banyak gay yang aku temukan terlalu melirik fisik daripada kedalaman hati. Tidak semua gay yang punya tampang yang bisa membuat dia ada. Yang keren di mana pun dia bisa cari gebetan, selingkuh bukanlah lagu lama. Sementara yang biasa tenggelam dalam kesunyian yang berahasia. Tubuh dan segala kebanggaan hanyalah titipan kelak akan harus kita kembalikan pada pemiliknya. Aku tak tahu harus berbicara apa, semua hanyalah retak-retak ketidak berdayaan yang muncul dalam lipatan kusut hatiku.

    I luv u all
    [email protected][/b]


    Itulah sebabnya RAIN sering berpikir dan muak, seperti inikah kehidupan sebagai gay yang harus dijalani !?!?
    Mencari teman saja harus didasari dari ketertarikan fisik dahulu (so what ... !?!?), mencoba berteman malah kena damprat dan dicurigai macem-macem (apakah PESONA RAIN yang terlalu dahsyat !?!), .... apalagi untuk memilih pasangan, tubuh begitu sempurna, paras yang menawan adalah jaminan, tapi hati yang tulus adalah omong kosong
  • lembayung wrote:
    atau melihat selangkah ke belakang untuk memastikan kita masih berada di sebuah jalan yang bernama kehidupan?

    Karena hidup adalah pilihan, menjadi seorang gay adalah pilihan juga yang semakin kita lalui senakin kita tak tahu harus kemana

    Akh! Terkadang terlalu berlebihan ya...Saya cuma risih saja. Dan maaf bicara, banyak gay yang aku temukan terlalu melirik fisik daripada kedalaman hati.

    singkatnya itulah RESIKO, gak yg keren gak yg jelek, entah gay entah str8, co or ce...., semuanya ada dengan kapasitas yg berbeda....

    Hah...napa bingung...enjoy aja...just enjoy....apapun adanya...!!!
  • edited March 2005
    lembayung wrote:
    Karena hidup adalah pilihan, menjadi seorang gay adalah pilihan juga.

    ketertarikan pada sesama jenis menurut gw bukan pilihan. berhubungan sex dengan sesama jenis itu pilihan.
    lembayung wrote:
    Kita akan meninggal suatu hari nanti.

    i live one day at a time. silam tlah usai, esok belum terjelang. berusaha menjadi baik tiap hari aja, dan mensyukuri setiap hari yang diberikanNya. kadang kita terlalu dibebani masa lalu, atau khawatir masa depan... sampai lupa menikmati detik ini.
    lembayung wrote:
    Akh! Terkadang terlalu berlebihan ya...Saya cuma risih saja. Dan maaf bicara, banyak gay yang aku temukan terlalu melirik fisik daripada kedalaman hati.

    pernah baca salah satu posting di Boyzforum

    yang secara fisik cakep belum tentu hatinya jelek
    yang secara fisik jelek belum hatinya baik.

    lagi pula, cakep jelek itu kan relatif.

    mungkin yang terlalu melirik fisik punya pikiran gini: yang cakep belum tentu hatinya jelek, kalau nyari yang cakep... walaupun jahat, minimal udah dapet cakepnya kan, syukur-syukur dapet yang cakep dan hatinya baik. yang jelek hatinya juga belum tentu juga baik, gimana kalau udah dapet yang jelek... jahat pula?

    sekali lagi... cakep jelek kan relatif.
    lembayung wrote:
    Sementara yang biasa tenggelam dalam kesunyian yang berahasia.

    terus terang gw gak mudeng mengapa yang biasa aja mesti tenggelam dalam kesunyian. emangnya harga diri tergantung dari biasa atau cakep?emangnya manusia gak bisa bahagia dalam kesunyian? kesunyian yang berahasia itu maksude opo?
  • the@soul wrote:
    lembayung wrote:
    Sementara yang biasa tenggelam dalam kesunyian yang berahasia.

    terus terang gw gak mudeng mengapa yang biasa aja mesti tenggelam dalam kesunyian. emangnya harga diri tergantung dari biasa atau cakep?emangnya manusia gak bisa bahagia dalam kesunyian? kesunyian yang berahasia itu maksude opo?

    benar. .. banyak yang "gak biasa" juga suka tenggelam dalam kesunyian.
    *sudah melalui banyak riset* ... :mrgreen:
  • R1C : tepatnya FRACTURA HEPATICA yah bro ?
  • ch1m0x wrote:
    R1C : tepatnya FRACTURA HEPATICA yah bro ?
    Orang indonesia bilang fractura hepatica ....
    Orang inggris bilang fractura cordis ....
    Ummmm, mestinya fractura cerebri kali ....
    Where do you find love?
  • babylon wrote:
    ch1m0x wrote:
    R1C : tepatnya FRACTURA HEPATICA yah bro ?
    Orang indonesia bilang fractura hepatica ....
    Orang inggris bilang fractura cordis ....
    Ummmm, mestinya fractura cerebri kali ....
    Where do you find love?

    kok ?
    hehe ... kan menurut dokter babylon ,
    definisi broken heart begini ...
    'cinta'-nya orang indonesia di hati(liver)
    'cinta'-nya orang inggris di jantung(heart) ...
    terus kalo cerebri(otak)?
    jadi fractura cerebri = patah otak ??? wtf?
    jadi brokenheart yg betul yg mana??? heeh.... :cry:

    * tapi enakan fractura hepatica ah, keren sebutannya ... :mrgreen:
    jadi ... I'm in fractura hepatica ... :mrgreen: *maksa yak??*
  • lebih keren misericordiam R1C .... hati nan meratap
  • the@soul wrote:
    lebih keren misericordiam R1C .... hati nan meratap

    OH MY GOSH ... bener deh kalau ingat apa yang dikatakan t1m....
    kata kata the@soul bisa bikin ric meleleh juga.....
    how dare you ..!!! :mrgreen:
  • Nobody's perfect...
    Nothing's perfect...
    What's Perfect is when everything flows like the way they meant to be.
    So just live your life, as "perfect" as it can be. :)
  • lembayung wrote:
    Karena hidup adalah teka-teki abadi, pernahkah anda meihat sejenak ke depan atau melihat selangkah ke belakang untuk memastikan kita masih berada di sebuah jalan yang bernama kehidupan?

    Dan memastikan apa yang telah kita perbuat ?

    Karena hidup adalah pilihan, menjadi seorang gay adalah pilihan juga. Tapi apakah kehidupan itu mengalir brgitu saja? Tentu saja pertanyaan ini akan sulit untuk di jawab. Banyak orang yang mengandaikan hidup adalah sebuah persimpangan menuju rumah yang abadi ada pula yang mengibaratkan sebagai sungai abadi yang semakin kita lalui senakin kita tak tahu harus kemana.

    Tidak terlalu sulit untuk dijawab oleh orang -orang yang mau mengerti apa itu kehidupan yang sebenarnya.
    Dan akhir kehidupan itu adalah rumah yang kekal dan abadi.

    Karena kita manusia. Kita tak kan lahir atau meninggal begitu saja. Semua ada artinya. Tersebab kita berjiwa, jiwa adalah benih abadi, meski tubuh kita tinggal kerangka tanpa nyawa, tidak berarti kehidupan berakhir begitu saja. Kita akan tetap hidup walau dalam alam yang asing, tapi adalah keabadian.

    Dan disanalah kita akan menemukan siapa diri kita yang sebenarnya

    Semua, semesta, dan termasuk kita berjalan menuju ke rumah yang abadi. Canda tawa hanyalah sementara, semuanya akan hilang sejajar alur waktu.

    Dan yang akan menentukan kemana kita membawa diri kita adalah diri kita sendiri.

    Kita akan meninggal suatu hari nanti. Cepat atau lambat malaikat maut itu akan datang. Dan tak ada alasan untuk paranoid pada kematian. Terkadang kita sepertinya atau malah perlu berjalan-jalan ke kuburan, melihat orang-orang yang sudah dijemput keabadian. Adakah mereka bertempat di negeri yang damai atau malah sebaliknya.

    Seharusnyalah, tidak ada seorangpun yang takut akan kematian. Yang menjadi pertanyaan adalah apakah kita sudah siap untuk itu ?

    Akh! Terkadang terlalu berlebihan ya...Saya cuma risih saja.

    Akh ! Kenapa harus risi untuk mengungkapkan apa yang ingin kita ungkapkan.

    Dan maaf bicara, banyak gay yang aku temukan terlalu melirik fisik daripada kedalaman hati. Tidak semua gay yang punya tampang yang bisa membuat dia ada. Yang keren di mana pun dia bisa cari gebetan, selingkuh bukanlah lagu lama. Sementara yang biasa tenggelam dalam kesunyian yang berahasia. Tubuh dan segala kebanggaan hanyalah titipan kelak akan harus kita kembalikan pada pemiliknya.

    Itulah yang harus kita maknai, bahwa hidup itu perjuangan.

    Aku tak tahu harus berbicara apa, semua hanyalah retak-retak ketidak berdayaan yang muncul dalam lipatan kusut hatiku.

    Kita sudah bicara walaupun apa yang kita bicarakan adalah lipatan kusut yang suatu saat akan menjadi lurus untuk kita rangkai menjadi sesuatu yang akan menuntun kita semua pada jalan yang sama.

    I luv u all
    [email protected][/b]
  • Karena hidup adalah teka-teki abadi, pernahkah anda meihat sejenak ke depan atau melihat selangkah ke belakang untuk memastikan kita masih berada di sebuah jalan yang bernama kehidupan?

    Dan memastikan apa yang telah kita perbuat ?

    Karena hidup adalah pilihan, menjadi seorang gay adalah pilihan juga. Tapi apakah kehidupan itu mengalir brgitu saja? Tentu saja pertanyaan ini akan sulit untuk di jawab. Banyak orang yang mengandaikan hidup adalah sebuah persimpangan menuju rumah yang abadi ada pula yang mengibaratkan sebagai sungai abadi yang semakin kita lalui senakin kita tak tahu harus kemana.

    Tidak terlalu sulit untuk dijawab oleh orang -orang yang mau mengerti apa itu kehidupan yang sebenarnya.
    Dan akhir kehidupan itu adalah rumah yang kekal dan abadi.

    Karena kita manusia. Kita tak kan lahir atau meninggal begitu saja. Semua ada artinya. Tersebab kita berjiwa, jiwa adalah benih abadi, meski tubuh kita tinggal kerangka tanpa nyawa, tidak berarti kehidupan berakhir begitu saja. Kita akan tetap hidup walau dalam alam yang asing, tapi adalah keabadian.

    Dan disanalah kita akan menemukan siapa diri kita yang sebenarnya

    Semua, semesta, dan termasuk kita berjalan menuju ke rumah yang abadi. Canda tawa hanyalah sementara, semuanya akan hilang sejajar alur waktu.

    Dan yang akan menentukan kemana kita membawa diri kita adalah diri kita sendiri.

    Kita akan meninggal suatu hari nanti. Cepat atau lambat malaikat maut itu akan datang. Dan tak ada alasan untuk paranoid pada kematian. Terkadang kita sepertinya atau malah perlu berjalan-jalan ke kuburan, melihat orang-orang yang sudah dijemput keabadian. Adakah mereka bertempat di negeri yang damai atau malah sebaliknya.

    Seharusnyalah, tidak ada seorangpun yang takut akan kematian. Yang menjadi pertanyaan adalah apakah kita sudah siap untuk itu ?

    Akh! Terkadang terlalu berlebihan ya...Saya cuma risih saja.

    Akh ! Kenapa harus risi untuk mengungkapkan apa yang ingin kita ungkapkan.

    Dan maaf bicara, banyak gay yang aku temukan terlalu melirik fisik daripada kedalaman hati. Tidak semua gay yang punya tampang yang bisa membuat dia ada. Yang keren di mana pun dia bisa cari gebetan, selingkuh bukanlah lagu lama. Sementara yang biasa tenggelam dalam kesunyian yang berahasia. Tubuh dan segala kebanggaan hanyalah titipan kelak akan harus kita kembalikan pada pemiliknya.

    Itulah yang harus kita maknai, bahwa hidup itu perjuangan.

    Aku tak tahu harus berbicara apa, semua hanyalah retak-retak ketidak berdayaan yang muncul dalam lipatan kusut hatiku.

    Kita sudah bicara walaupun apa yang kita bicarakan adalah lipatan kusut yang suatu saat akan menjadi lurus untuk kita rangkai menjadi sesuatu yang akan menuntun kita semua pada jalan yang sama.

    sorry, tadi lupa login
  • The@Soul..........................

    Menjadi seorang GAY itu adalah pilihan, karena banyak sekali ahli terapi AGAMIS yang bisa 'menyembuhkan' penyimpangan seksual (begitu mereka bilang). Sedangkan kalau bagi Konselor Sekuler (Psikolog), mereka cuma bisa membantun mencari orientasi seksual.

    Tetapi, ketertarikan kita terhadap sesama jenis, itu baru bukan pilihan!!!!
Sign In or Register to comment.