BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

Hidup Jauuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuh

edited November 2004 in BoyzLove
Saudara-saudaraku di BF,
Bagaimana caranya hidup jauh dari orang-orang yang kita cintai ? kasih saran dong
Serius (mas satria jangan dibuat main-main ya ? )
«1

Comments

  • Kasimannya si broer belon2 dah dpt GARIS BAWAH..., ayo broer kasih adpis tuh.....
  • asri404 wrote:
    Saudara-saudaraku di BF, Bagaimana caranya hidup jauh dari orang-orang yang kita cintai ? kasih saran dong
    Serius (mas satria jangan dibuat main-main ya ? )

    hehehe ... ya dah gue nggak main-main-in ... kamu nanyaknya dr orang orang yg di chinta-i .... gue nggak tau tuh, soalnya gue chuman nyinta-i satu orang aja tuh, jadi gue nggak bisa jawab .... ayam sory .. hehehe ..walaupun kayaknya gue jauh dr dia .... amrik ama aryan tuh
  • yeee...gimuna seh broer..nyang dimaksud orang2 mngkn aja "emaknye, abahnya dll dll...." kalo ente mah laen lage....bukan cuma dicintai, tapi jg dinaiki ngkali yak......., hu hu huuuu....
  • KALO JAUH DARI KELUARGA MENDINGAN SERING TELPON AJA? TAPI KALO JAUH DARI PACAR MENDINGAN PUTUS N CARI YANG BARU DARIPADA TERSIKSA BATHIN MU. KAYAK AKU PACARKU PINDAH KELUAR KOTA AKU DISURUH IKUT TAPI AKU NGGAK MAU COZ MASIH KULIAH. JADI SEDIH KALO INGET MA MY EX-BF :cry:
  • tetamu wrote:
    yeee...gimuna seh broer..nyang dimaksud orang2 mngkn aja "emaknye, abahnya dll dll...." kalo ente mah laen lage....bukan cuma dicintai, tapi jg dinaiki ngkali yak......., hu hu huuuu....

    ... tetamu sirik aja neh .... hehehe ... mangkanya choba lah belajar ....
  • asri404 wrote:
    Saudara-saudaraku di BF,
    Bagaimana caranya hidup jauh dari orang-orang yang kita cintai ? kasih saran dong
    Serius (mas satria jangan dibuat main-main ya ? )

    Gue cuma cinta ama satu orang. Trus gue nggak bisa jawab karena dia bukan milik gue.
  • Mas Satria, tetamu, yasir, pilatme, yang gw maksud itu bagaimana hidup jauh dari orang tua, (bokap, nyokab), saudara-saudara, teman kerja yang begitu baik dan teman-teman yang selalu memperhatikan (jadi bukan BF !!!!!!!!!!!!!!)
    Terus terang, gw adalah orang yang kadang-kadang terlalu lama untuk bisa melupakan saat-saat terindah bersama dengan orang yang saya cintai (terutama nyokab gw). Bagi gw berpisah untuk mengambil kuliah di daerah yang hanya berbatasan dengan kabupaten aja ama ortu tersiksa, apalagi sekarang mutasi kerja membuat gw harus berpisah beda propinsi. ditambah daerah yang gw akan tempati sekarang juga ngak perna gw bayangin sebelumnnya.daerah kering, sepi, sarana transportasi yang minim dll..................................
    Ada yang punya pengalaman ????????????????????????????????????????
  • asri404 wrote:
    Mas Satria, tetamu, yasir, pilatme, yang gw maksud itu bagaimana hidup jauh dari orang tua,

    ... oh ya nggak nyambung donk ya ..... gue pikir jauh dr si dia tadi tuh .....
  • asri404 wrote:
    Mas Satria, tetamu, yasir, pilatme, yang gw maksud itu bagaimana hidup jauh dari orang tua, (bokap, nyokab), saudara-saudara, teman kerja yang begitu baik dan teman-teman yang selalu memperhatikan (jadi bukan BF !!!!!!!!!!!!!!)
    Terus terang, gw adalah orang yang kadang-kadang terlalu lama untuk bisa melupakan saat-saat terindah bersama dengan orang yang saya cintai (terutama nyokab gw). Bagi gw berpisah untuk mengambil kuliah di daerah yang hanya berbatasan dengan kabupaten aja ama ortu tersiksa, apalagi sekarang mutasi kerja membuat gw harus berpisah beda propinsi. ditambah daerah yang gw akan tempati sekarang juga ngak perna gw bayangin sebelumnnya.daerah kering, sepi, sarana transportasi yang minim dll..................................
    Ada yang punya pengalaman ????????????????????????????????????????

    Oh yang dimaksud ini tho... Kayaknya satria lebih tahu deh...dia kan jauh dari keluarga (kecuali bf). Gue sendiri dah semenjak lulus smu jadi anak kos, so dah belasan tahun. Emang berat sih apalagi kita belon berkeluarga alias jomblo dan doskinya tinggal jauh juga. So gimana ya...kadang balek ke tempat kos terasa sangat menyedihkan apalagi kalo lagi sakit.. Tapi ya mo gimana kondisinya seperti itu. Cuma klo ketemu dengan orang yang kita sayangi....kayaknya terobati deh penderitaan sebelumnya.
  • oh it is very very very very simple sering aja telpon trus kalo liburan kunjungin atu2. tapi kalo masih kurang ya jangan pindah
  • asri404 wrote:
    Mas Satria, tetamu, yasir, pilatme, yang gw maksud itu bagaimana hidup jauh dari orang tua, (bokap, nyokab), saudara-saudara, teman kerja yang begitu baik dan teman-teman yang selalu memperhatikan (jadi bukan BF !!!!!!!!!!!!!!)
    Terus terang, gw adalah orang yang kadang-kadang terlalu lama untuk bisa melupakan saat-saat terindah bersama dengan orang yang saya cintai (terutama nyokab gw). Bagi gw berpisah untuk mengambil kuliah di daerah yang hanya berbatasan dengan kabupaten aja ama ortu tersiksa, apalagi sekarang mutasi kerja membuat gw harus berpisah beda propinsi. ditambah daerah yang gw akan tempati sekarang juga ngak perna gw bayangin sebelumnnya.daerah kering, sepi, sarana transportasi yang minim dll..................................
    Ada yang punya pengalaman ????????????????????????????????????????

    OK .. this is my opinion .... but better tell you in English. Someday you will have your own world and it is a lot better if you prepared for it at the earliest possible time. It does not matter whether it is a real world or the rainbow world, it is still your world. The good things becomes a nice memories and the bad things you throw them away. One thing for sure .... you can not control your destiny nor your life, so why bother ... I hope you understand what I am trying to to convey to you .... You can not, no ... never is a better word, relied on anybody, not even your family nor friends.
  • satria wrote:
    asri404 wrote:
    Mas Satria, tetamu, yasir, pilatme, yang gw maksud itu bagaimana hidup jauh dari orang tua, (bokap, nyokab), saudara-saudara, teman kerja yang begitu baik dan teman-teman yang selalu memperhatikan (jadi bukan BF !!!!!!!!!!!!!!)
    Terus terang, gw adalah orang yang kadang-kadang terlalu lama untuk bisa melupakan saat-saat terindah bersama dengan orang yang saya cintai (terutama nyokab gw). Bagi gw berpisah untuk mengambil kuliah di daerah yang hanya berbatasan dengan kabupaten aja ama ortu tersiksa, apalagi sekarang mutasi kerja membuat gw harus berpisah beda propinsi. ditambah daerah yang gw akan tempati sekarang juga ngak perna gw bayangin sebelumnnya.daerah kering, sepi, sarana transportasi yang minim dll..................................
    Ada yang punya pengalaman ????????????????????????????????????????

    OK .. this is my opinion .... but better tell you in English. Someday you will have your own world and it is a lot better if you prepared for it at the earliest possible time. It does not matter whether it is a real world or the rainbow world, it is still your world. The good things becomes a nice memories and the bad things you throw them away. One thing for sure .... you can not control your destiny nor your life, so why bother ... I hope you understand what I am trying to to convey to you .... You can not, no ... never is a better word, relied on anybody, not even your family nor friends.

    Ini pendapat dari gue yah....mas satria philosophynya memang lebih tegar, gue personally udah tinggal jauh dari keluarga 6, hampir 7 tahun. Tapi kalo ada one thing I can relly on...it's family. Soalnya kalo pulang jauh2 biar bagaimanapun, mau aunt or uncle, pasti diterima juga untuk nginep gituh, dan gue yakin kalo seandainya bonyok gue udah ngga ada mrk pasti bisa nerima gue seperti keluarga. Tapi bagaimanapun juga pendapat org beda2 tergantung pengalaman pribadi.
  • asri404 wrote:
    Mas Satria, tetamu, yasir, pilatme, yang gw maksud itu bagaimana hidup jauh dari orang tua, (bokap, nyokab), saudara-saudara, teman kerja yang begitu baik dan teman-teman yang selalu memperhatikan (jadi bukan BF !!!!!!!!!!!!!!)
    Terus terang, gw adalah orang yang kadang-kadang terlalu lama untuk bisa melupakan saat-saat terindah bersama dengan orang yang saya cintai (terutama nyokab gw). Bagi gw berpisah untuk mengambil kuliah di daerah yang hanya berbatasan dengan kabupaten aja ama ortu tersiksa, apalagi sekarang mutasi kerja membuat gw harus berpisah beda propinsi. ditambah daerah yang gw akan tempati sekarang juga ngak perna gw bayangin sebelumnnya.daerah kering, sepi, sarana transportasi yang minim dll..................................
    Ada yang punya pengalaman ????????????????????????????????????????

    gue pisah dech balesan gue. Gimana yah cara jelasinnya, gue bisa digolongkan sama kaya loe, kalo tinggal jauh itu jarang sekali kontak2 sama ortu ataupun keluarga. Tapi mungkin situ belum bisa bayangkan yach... Kenangan itu akan selalu lengket...dan biarpun kita akan jauh, inget selalu:

    1. Kapanpun kita kembali, kenangan itu akan tetap ada, dan jangan sekalipun berfifkir kalo kita tiba2 akan jadi orang asing bagi mrk..

    2. Kita akan terus membuat kenangan2 baru dengan org2 di tempat perantauan dan lama2 tempat perantauan itu akan berasa seperti rumah sendiri kok, bahkan anda bisa rindu juga dengan tempat ini kalo anda pergi liburan untuk pulang.....

    Gue udah seperti bola karambol yang di sentil kesana-kesini hehe(analoginya aneh banget, oh well) gue lahir di jerman iyeh mas satria tempatmu situ....trus besar di jkt, trus dikirim ke asrama pertama kali jauh dari ortu dan keluarga (umur 14) di australia, skg aja gue kangen sama my brothers dari boarding school, dan skg kuliah di USA, jadi sudah lumayan biasa tinggal jauh dari ortu. Secara emotional gue bisa bilang kalo gue udah independen, cuman yah masih ada faktor materi yang gue bisa jujur bilang gue masih dependen sama mrk.

    independen ekonomi itu gampang untuk dilalui, tapi emotionally kalo loe tinggal sama ortu seumur hidup ato keluarganya besar dan deket2 sama sepupu(kaya gue), itu rintangan yang lebih gede untuk loe lalui
  • kangataz wrote:
    asri404 wrote:
    Mas Satria, tetamu, yasir, pilatme, yang gw maksud itu bagaimana hidup jauh dari orang tua, (bokap, nyokab), saudara-saudara, teman kerja yang begitu baik dan teman-teman yang selalu memperhatikan (jadi bukan BF !!!!!!!!!!!!!!)
    Terus terang, gw adalah orang yang kadang-kadang terlalu lama untuk bisa melupakan saat-saat terindah bersama dengan orang yang saya cintai (terutama nyokab gw). Bagi gw berpisah untuk mengambil kuliah di daerah yang hanya berbatasan dengan kabupaten aja ama ortu tersiksa, apalagi sekarang mutasi kerja membuat gw harus berpisah beda propinsi. ditambah daerah yang gw akan tempati sekarang juga ngak perna gw bayangin sebelumnnya.daerah kering, sepi, sarana transportasi yang minim dll..................................
    Ada yang punya pengalaman ????????????????????????????????????????
    gue pisah dech balesan gue. Gimana yah cara jelasinnya, gue bisa digolongkan sama kaya loe, kalo tinggal jauh itu jarang sekali kontak2 sama ortu ataupun keluarga. Tapi mungkin situ belum bisa bayangkan yach... Kenangan itu akan selalu lengket...dan biarpun kita akan jauh, inget selalu:

    1. Kapanpun kita kembali, kenangan itu akan tetap ada, dan jangan sekalipun berfifkir kalo kita tiba2 akan jadi orang asing bagi mrk..

    2. Kita akan terus membuat kenangan2 baru dengan org2 di tempat perantauan dan lama2 tempat perantauan itu akan berasa seperti rumah sendiri kok, bahkan anda bisa rindu juga dengan tempat ini kalo anda pergi liburan untuk pulang.....

    Gue udah seperti bola karambol yang di sentil kesana-kesini hehe(analoginya aneh banget, oh well) gue lahir di jerman iyeh mas satria tempatmu situ....trus besar di jkt, trus dikirim ke asrama pertama kali jauh dari ortu dan keluarga (umur 14) di australia, skg aja gue kangen sama my brothers dari boarding school, dan skg kuliah di USA, jadi sudah lumayan biasa tinggal jauh dari ortu. Secara emotional gue bisa bilang kalo gue udah independen, cuman yah masih ada faktor materi yang gue bisa jujur bilang gue masih dependen sama mrk.

    independen ekonomi itu gampang untuk dilalui, tapi emotionally kalo loe tinggal sama ortu seumur hidup ato keluarganya besar dan deket2 sama sepupu(kaya gue), itu rintangan yang lebih gede untuk loe lalui

    Makasih untuk semuannya, terkhusus untuk Mas Satria, tumben pesan-pesannya ngak terlalu kocak, apa selama bulan puasa ini mas satria menjadi orang yang lebih serius ????????????????????

    Kangataz, makasih atas masukan, suportnya ama pengalamanya, saya semakin siap untuk meningalkan orang-orang yang saya cintai untuk mulai belajar hidup....................................................
  • asri404 wrote:
    Makasih untuk semuannya, terkhusus untuk Mas Satria, tumben pesan-pesannya ngak terlalu kocak, apa selama bulan puasa ini mas satria menjadi orang yang lebih serius ????????????????????

    ih kamu tuh ye .... gue kan orang nya nggak ngabanyol mlolo .... gue chuman demen brisik doank, tapi kalo ada yg serius gue juga bisa adepin tuh ... hehehe ....( apa ya bahasa indonye ...) ... KINDRED SPIRIT ... ... ini kalau bisa jadi motto neh ... choba kalau ada yg tau bahasa indo-nye ....
Sign In or Register to comment.