BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

TELL HIM..OR NOT.

edited May 2010 in BoyzLove
RECTORY wrote:
Kalau gw lihat banyak rekan2 disini yang postingannya tentang dilemma antara memendam rasa cinta atau jujur mengatakan cinta.
Mungkin kejadian yang gw alami sekitar 2 bulan yang lalu ini bisa dijadikan pertimbangan. Dua bulan yl gw menghadiri resepsi pernikahan salah seorang teman kuliah, dan disana ketemu dengan best friend waktu kuliah dulu yang sayangnya lost contact setelah kita lulus.
Dia sekarang sangat sukses kariernya sebagai seorang corporate lawyer. Tampangnya masih keren, dan fisiknya lebih OK dibanding jaman kuliah. Lalu gw dikenalin dengan istrinya yang (sangat) cantik dan classy, juga anaknya yang cantik (sekitar 2 thn). Selesai ngobrol akhirnya kita janjian untuk ngopi besok.

Besoknya kita ngopi di daerah Kemang, yang diisi dengan kisah2 nostalgia gokil. Lama-kelamaan pembicaraan masuk ke soal karier, kehidupan dan relationship. Dan distulah gw kaget karena dia bikin ‘pengakuan dosa’ kalau waktu kuliah dulu sebenarnya dia (menurut kata2nya) amat sangat cinta sama gue.Bahkan dia bilang dulu fantasi2 seksnya pun selalu berkisar antara dia dan gue(!) Gw gak ketawain ataupun sebel denger dia ngomong gitu karena gw liat dia usahanya cukup keras untuk berani cerita seperti itu, dan air matanya sediki demi sedikit keluar (gue tengok kiri-kanan, takut making a scene).

Yang bikin gw terharu adalah ternyata dia masih nyimpen beberapa e-mail yang gw kirim (padahal isinya biasa-biasa aja), CD2 lagu yang gw rekamin (itu hobi gue) dan foto-foto kita berdua.
Gw heran dia simpen dimana foto-foto itu sampai bisa gak dibuang istrinya, padahal ada 2 foto yang dia lagi meluk gw, ada 1 yang dia meluk sambil nyium pipi gw (waktu camping ) bahkan ada yang gw merem sambil rebahan di dada dia di hot Jacuzzi (gw inget itu gw kedinginan dan pusing gara-gara kebanyakan minum waktu outdoor party).

Emang sih gw inget kalau dulu dia itu superduper baik sama gw,Gw masuk rumah sakit dia yang kalang kabut.Gw dapet assignment dari dosen dia yang repot, gw pindah apartment dia yang sibuk sementara gw tinggal terima beres dll.
Dulu gw anggap itu semua karena keakraban kita sebagai sesama mahasiswa Indonesia di negara jauh (bego bgt ya gw! ). Kalau soal meluk2 dan nyium2, gw dari 6th grade sampai lulus high school sekolah di boarding school yang isinya laki semua jadi physical affection kayak gitu udah wajar bgt, dan dia emang orangnya affectionate gitu. (again..bego bgt ya gw!).

Yang bikin gw merenung adalah coba kalau dulu dia jujur aja bilang ke gw, kemungkinan besar juga akan gw terima. Tapi sekarang sih udah terlambat karena kita udah punya kehidupan masing-masing.
Untuk rekan-rekan semua, disini kita bisa kita lihat bahwa apapun pilihan yang kita ambil masing-masing ada konsekuensinya. Memendam rasa akan berakibat frustrasi, cemburu terus menerus (kata dia). Tapi jujur juga bisa mengakibatkan kecewa karena penolakan, ataupun dijauhi.
Mungkin jalan terbaik adalah membuat daftar untung-rugi dari kedua tindakan tersebut. Kalau banyak untungnya well..go right ahead. Kalau ternyata banyak ruginya, yah..sebaiknya jangan (walau dengan berat hati). Yang harus diingat adalah, apapun yang kita pilih, sebaiknya siap untuk terima konsekwensinya dan sadari serta ikhlas aja terima hasilnya.
Whatever the outcome might be. May the best always be with you, guys!

one of the greatest story i ever read.

personally gue salut dengan sahabat lu itu. memang sering kali kita terbutakan oleh kebiasaan kita dimana perhatian yang biasa kita dapatkan sebenernya merupakan suatu effort yang sangat besar dari orang yang sangat sayang kekita dalam mengungkapkan rasa sayang itu. seperti kaka chocklate bilang, its never too late to tell some one that u love him. tapi dilain pihak kaka kurus_abies juga lebih rasional, dimana sahabat lu ini saat ini sudah berkeluarga. saat lu berusaha menjali hubungan yang lebih intim dengan dia, harus dilihat pula terhadap keadaan keluarganya dimasa depan. andaikan kalian bedua bisa berlaku adil dan bisa sebaik mungkin menyembunyikan hubungan itu dari keluarganya maka lakukanlah. tapi kalo gak bisa melakukan hal itu sebaiknya lu sekali lagi lost contact lagi sama dia. karena semakin sering lu kembali ketemu sama dia lu semakin menyiksa dia dengan rasa sayangnya dia sama elu.

the best way to do is u need to talk with him bout the situation. what will the situatio u both gonna take.

best regard
«1

Comments

  • RECTORY wrote:
    Kalau gw lihat banyak rekan2 disini yang postingannya tentang dilemma antara memendam rasa cinta atau jujur mengatakan cinta.
    Mungkin kejadian yang gw alami sekitar 2 bulan yang lalu ini bisa dijadikan pertimbangan. Dua bulan yl gw menghadiri resepsi pernikahan salah seorang teman kuliah, dan disana ketemu dengan best friend waktu kuliah dulu yang sayangnya lost contact setelah kita lulus.
    Dia sekarang sangat sukses kariernya sebagai seorang corporate lawyer. Tampangnya masih keren, dan fisiknya lebih OK dibanding jaman kuliah. Lalu gw dikenalin dengan istrinya yang (sangat) cantik dan classy, juga anaknya yang cantik (sekitar 2 thn). Selesai ngobrol akhirnya kita janjian untuk ngopi besok.

    Besoknya kita ngopi di daerah Kemang, yang diisi dengan kisah2 nostalgia gokil. Lama-kelamaan pembicaraan masuk ke soal karier, kehidupan dan relationship. Dan distulah gw kaget karena dia bikin ‘pengakuan dosa’ kalau waktu kuliah dulu sebenarnya dia (menurut kata2nya) amat sangat cinta sama gue.Bahkan dia bilang dulu fantasi2 seksnya pun selalu berkisar antara dia dan gue(!) Gw gak ketawain ataupun sebel denger dia ngomong gitu karena gw liat dia usahanya cukup keras untuk berani cerita seperti itu, dan air matanya sediki demi sedikit keluar (gue tengok kiri-kanan, takut making a scene).

    Yang bikin gw terharu adalah ternyata dia masih nyimpen beberapa e-mail yang gw kirim (padahal isinya biasa-biasa aja), CD2 lagu yang gw rekamin (itu hobi gue) dan foto-foto kita berdua.
    Gw heran dia simpen dimana foto-foto itu sampai bisa gak dibuang istrinya, padahal ada 2 foto yang dia lagi meluk gw, ada 1 yang dia meluk sambil nyium pipi gw (waktu camping ) bahkan ada yang gw merem sambil rebahan di dada dia di hot Jacuzzi (gw inget itu gw kedinginan dan pusing gara-gara kebanyakan minum waktu outdoor party).

    Emang sih gw inget kalau dulu dia itu superduper baik sama gw,Gw masuk rumah sakit dia yang kalang kabut.Gw dapet assignment dari dosen dia yang repot, gw pindah apartment dia yang sibuk sementara gw tinggal terima beres dll.
    Dulu gw anggap itu semua karena keakraban kita sebagai sesama mahasiswa Indonesia di negara jauh (bego bgt ya gw! ). Kalau soal meluk2 dan nyium2, gw dari 6th grade sampai lulus high school sekolah di boarding school yang isinya laki semua jadi physical affection kayak gitu udah wajar bgt, dan dia emang orangnya affectionate gitu. (again..bego bgt ya gw!).

    Yang bikin gw merenung adalah coba kalau dulu dia jujur aja bilang ke gw, kemungkinan besar juga akan gw terima. Tapi sekarang sih udah terlambat karena kita udah punya kehidupan masing-masing.
    Untuk rekan-rekan semua, disini kita bisa kita lihat bahwa apapun pilihan yang kita ambil masing-masing ada konsekuensinya. Memendam rasa akan berakibat frustrasi, cemburu terus menerus (kata dia). Tapi jujur juga bisa mengakibatkan kecewa karena penolakan, ataupun dijauhi.
    Mungkin jalan terbaik adalah membuat daftar untung-rugi dari kedua tindakan tersebut. Kalau banyak untungnya well..go right ahead. Kalau ternyata banyak ruginya, yah..sebaiknya jangan (walau dengan berat hati). Yang harus diingat adalah, apapun yang kita pilih, sebaiknya siap untuk terima konsekwensinya dan sadari serta ikhlas aja terima hasilnya.
    Whatever the outcome might be. May the best always be with you, guys!

    Masak udah terlambat?
    Menjalin relationship antara 2 makhluk sejenis kan ga harus selalu jadi homo kan?

    Toh klo menurut gw malah lebih bagus begitu buat dia. Dia bisa punya istri, dan anak yang cantik.., dan sekarang mungkin bakal punya sobat lamanya yang hilang (kamu)

    heuheue

    sesuatu itu bisa berarti kehilangan atau keuntungan tergantung dari sisi mana kita memandang.

    gbu bro.
  • RECTORY wrote:
    Kalau gw lihat banyak rekan2 disini yang postingannya tentang dilemma antara memendam rasa cinta atau jujur mengatakan cinta.
    Mungkin kejadian yang gw alami sekitar 2 bulan yang lalu ini bisa dijadikan pertimbangan. Dua bulan yl gw menghadiri resepsi pernikahan salah seorang teman kuliah, dan disana ketemu dengan best friend waktu kuliah dulu yang sayangnya lost contact setelah kita lulus.
    Dia sekarang sangat sukses kariernya sebagai seorang corporate lawyer. Tampangnya masih keren, dan fisiknya lebih OK dibanding jaman kuliah. Lalu gw dikenalin dengan istrinya yang (sangat) cantik dan classy, juga anaknya yang cantik (sekitar 2 thn). Selesai ngobrol akhirnya kita janjian untuk ngopi besok.

    Besoknya kita ngopi di daerah Kemang, yang diisi dengan kisah2 nostalgia gokil. Lama-kelamaan pembicaraan masuk ke soal karier, kehidupan dan relationship. Dan distulah gw kaget karena dia bikin ‘pengakuan dosa’ kalau waktu kuliah dulu sebenarnya dia (menurut kata2nya) amat sangat cinta sama gue.Bahkan dia bilang dulu fantasi2 seksnya pun selalu berkisar antara dia dan gue(!) Gw gak ketawain ataupun sebel denger dia ngomong gitu karena gw liat dia usahanya cukup keras untuk berani cerita seperti itu, dan air matanya sediki demi sedikit keluar (gue tengok kiri-kanan, takut making a scene).

    Yang bikin gw terharu adalah ternyata dia masih nyimpen beberapa e-mail yang gw kirim (padahal isinya biasa-biasa aja), CD2 lagu yang gw rekamin (itu hobi gue) dan foto-foto kita berdua.
    Gw heran dia simpen dimana foto-foto itu sampai bisa gak dibuang istrinya, padahal ada 2 foto yang dia lagi meluk gw, ada 1 yang dia meluk sambil nyium pipi gw (waktu camping ) bahkan ada yang gw merem sambil rebahan di dada dia di hot Jacuzzi (gw inget itu gw kedinginan dan pusing gara-gara kebanyakan minum waktu outdoor party).

    Emang sih gw inget kalau dulu dia itu superduper baik sama gw,Gw masuk rumah sakit dia yang kalang kabut.Gw dapet assignment dari dosen dia yang repot, gw pindah apartment dia yang sibuk sementara gw tinggal terima beres dll.
    Dulu gw anggap itu semua karena keakraban kita sebagai sesama mahasiswa Indonesia di negara jauh (bego bgt ya gw! ). Kalau soal meluk2 dan nyium2, gw dari 6th grade sampai lulus high school sekolah di boarding school yang isinya laki semua jadi physical affection kayak gitu udah wajar bgt, dan dia emang orangnya affectionate gitu. (again..bego bgt ya gw!).

    Yang bikin gw merenung adalah coba kalau dulu dia jujur aja bilang ke gw, kemungkinan besar juga akan gw terima. Tapi sekarang sih udah terlambat karena kita udah punya kehidupan masing-masing.
    Untuk rekan-rekan semua, disini kita bisa kita lihat bahwa apapun pilihan yang kita ambil masing-masing ada konsekuensinya. Memendam rasa akan berakibat frustrasi, cemburu terus menerus (kata dia). Tapi jujur juga bisa mengakibatkan kecewa karena penolakan, ataupun dijauhi.
    Mungkin jalan terbaik adalah membuat daftar untung-rugi dari kedua tindakan tersebut. Kalau banyak untungnya well..go right ahead. Kalau ternyata banyak ruginya, yah..sebaiknya jangan (walau dengan berat hati). Yang harus diingat adalah, apapun yang kita pilih, sebaiknya siap untuk terima konsekwensinya dan sadari serta ikhlas aja terima hasilnya.
    Whatever the outcome might be. May the best always be with you, guys!

    Masak udah terlambat?
    Menjalin relationship antara 2 makhluk sejenis kan ga harus selalu jadi homo kan?

    Toh klo menurut gw malah lebih bagus begitu buat dia. Dia bisa punya istri, dan anak yang cantik.., dan sekarang mungkin bakal punya sobat lamanya yang hilang (kamu)

    heuheue

    sesuatu itu bisa berarti kehilangan atau keuntungan tergantung dari sisi mana kita memandang.

    gbu bro.

    setuju dengan pe-bu (sapa yang ngerti maksud gw nih hahaha)
    'tidak selalu jadi homo' 8) kalu bumbu2 lain kan masalah kecil
    asal komitmen dan prioritas keluarga adalah utama...

    dan tergantung dari diri kita sendiri bagaimana bersikap bukan?
    kan kita orang smart semua? bisa menghindari hal2 yang buruk
  • Rectory.. Gw jd penasaran sama temen loe itu.. 'akhirnya' dia bisa kawin jg.. (walo banyak sih yg emang bisa gt..), tp kalo boleh (n bisa) milih, sebenernya dia lebih condong ke loe atau istrinya sih? Kalau dari pandangan umum sih, 'untung' akhirnya dia ngak jd sama loe, shg bisa nikah dgn wanita yg cantik pula.. Tp gw penasaran.. Deep inside his heart apa yg dia rasakan yah?
  • kalo abxis bilang ci mending u ica tau diri deh..sama kaya yg dah u bilang dah punya kehidupan macing2.. so buat apa ambil resiko.. lgian apa kaga kacian ama bini na apalagi anak perempuana.. yah apapun putusan yg u ambil itu mang adaresikona cuman besar kecil resiko itu relatif tergantung pengambilan putusannya..
  • kalo abxis bilang ci mending u ica tau diri deh.

    Tau diri..??Lhah ,mang gw mau ngapain ke dia?kan gw juga udah punya pacar sekarang,ngapain juga masih ngambil suami orang?
  • libraboy wrote:
    Rectory.. Gw jd penasaran sama temen loe itu.. 'akhirnya' dia bisa kawin jg.. (walo banyak sih yg emang bisa gt..), tp kalo boleh (n bisa) milih, sebenernya dia lebih condong ke loe atau istrinya sih? Kalau dari pandangan umum sih, 'untung' akhirnya dia ngak jd sama loe, shg bisa nikah dgn wanita yg cantik pula.. Tp gw penasaran.. Deep inside his heart apa yg dia rasakan yah?

    Untuk pertanyaan ini, mungkin dialog antara gue (A) dan sahabat gue (K) itu bisa dijadikan jawabannya :

    A : So, what do you expect now by telling me this?

    K : I'm not sure, I was kinda hoping that we could pick up where we left of

    A : Back to being a friend? As far as Im concern,we always be friend

    K : That too. But what if we take it to another level.. y;know..step it up to the point of being more than just a friend?

    A : U mean being lovers? Us two?

    K : Yeah..(sambil menunduk dengan muka merah)

    A : I would happily do that if both of us are still like what we were back then in the college days, however, things are different now. So I could not do that. I'm sorry.

    K : (sambil tetep nunduk..sekarang udah pake agak nangis) : I knew you would say that. You have to understand yang,,(dia dari dulu selalu panggil gw 'sayang') it's not that I don't love my wife and my kid..believe me, I do. So much.
    However, the feeling that I have for you (dibagian ini dia nangis beneran dan gue kembali nengok kiri-kanan ) is also cannot be denied.It's too strong to be ignored. I thought it would died down when I met my wife, but it didn't. It never dies down. The love that I have for you cannot be , and simply won't be stifled by the love that I have for my wife and child.It's something that can't be compared.
    Help me yang...please..

    A : ????? (sambil bersyukur dalam hati karena gw reserved ruang private , tapi terus berdoa semoga waiternya gak ada yang tiba2 masuk)

    Kesimpulannya, well..gw sendiri gak tau, apakah dia lebih memilih istrinya dibanding gue or sebaliknya tapi yang pasti he wants to have his cake and eats it too.Dengan kata lain serakah alias dua2nya mau.
    Oh well..sejujurnya gw sendiri agak tempted by him, tapi mengingat dia udah punya keluarga yang harmons, dan gw sendiri udah punya pasangan jadi ya gw gak akanlah memenuhi keinginan dia (tuh kan abxis, gw tau diri kaann..hehehe).

    Btw libraboy, bener banget yang lu bilang! Untung banget dia gk jadi ama gue..karena dengan punya istri yang cantik, elegan dan classy gitu dia mendapatkan semuanya, pengakuan dari masyarakat, prestige dsb.
    Coba kalau kekeuh ama gue..yang ada jadi bahan cemoohan orang, at least people will whisper behind his back, and I am not sure if he can afford to have that, not with his current stellar career and outstanding position in society. It will jeopardize everything that he'd work so hard for.
  • libraboy wrote:
    Rectory.. Gw jd penasaran sama temen loe itu.. 'akhirnya' dia bisa kawin jg.. (walo banyak sih yg emang bisa gt..), tp kalo boleh (n bisa) milih, sebenernya dia lebih condong ke loe atau istrinya sih? Kalau dari pandangan umum sih, 'untung' akhirnya dia ngak jd sama loe, shg bisa nikah dgn wanita yg cantik pula.. Tp gw penasaran.. Deep inside his heart apa yg dia rasakan yah?

    Untuk pertanyaan ini, mungkin dialog antara gue (A) dan sahabat gue (K) itu bisa dijadikan jawabannya :

    A : So, what do you expect now by telling me this?

    K : I'm not sure, I was kinda hoping that we could pick up where we left of

    A : Back to being a friend? As far as Im concern,we always be friend

    K : That too. But what if we take it to another level.. y;know..step it up to the point of being more than just a friend?

    A : U mean being lovers? Us two?

    K : Yeah..(sambil menunduk dengan muka merah)

    A : I would happily do that if both of us are still like what we were back then in the college days, however, things are different now. So I could not do that. I'm sorry.

    K : (sambil tetep nunduk..sekarang udah pake agak nangis) : I knew you would say that. You have to understand yang,,(dia dari dulu selalu panggil gw 'sayang') it's not that I don't love my wife and my kid..believe me, I do. So much.
    However, the feeling that I have for you (dibagian ini dia nangis beneran dan gue kembali nengok kiri-kanan ) is also cannot be denied.It's too strong to be ignored. I thought it would died down when I met my wife, but it didn't. It never dies down. The love that I have for you cannot be , and simply won't be stifled by the love that I have for my wife and child.It's something that can't be compared.
    Help me yang...please..

    A : ????? (sambil bersyukur dalam hati karena gw reserved ruang private , tapi terus berdoa semoga waiternya gak ada yang tiba2 masuk)

    Kesimpulannya, well..gw sendiri gak tau, apakah dia lebih memilih istrinya dibanding gue or sebaliknya tapi yang pasti he wants to have his cake and eats it too.Dengan kata lain serakah alias dua2nya mau.
    Oh well..sejujurnya gw sendiri agak tempted by him, tapi mengingat dia udah punya keluarga yang harmons, dan gw sendiri udah punya pasangan jadi ya gw gak akanlah memenuhi keinginan dia (tuh kan abxis, gw tau diri kaann..hehehe).

    Btw libraboy, bener banget yang lu bilang! Untung banget dia gk jadi ama gue..karena dengan punya istri yang cantik, elegan dan classy gitu dia mendapatkan semuanya, pengakuan dari masyarakat, prestige dsb.
    Coba kalau kekeuh ama gue..yang ada jadi bahan cemoohan orang, at least people will whisper behind his back, and I am not sure if he can afford to have that, not with his current stellar career and outstanding position in society. It will jeopardize everything that he'd work so hard for.
  • Kebahagiaan tidak bisa dibeli dengan prestige. One more thing, pengakuan tidak membuat kita lebih bahagia, tapi kasih yang ada di dalam diri kita. Hiduplah, bukan untuk diakui orang lain, tapi extent your life to the fullest
  • RECTORY wrote:
    Untung banget dia gk jadi ama gue..karena dengan punya istri yang cantik, elegan dan classy gitu dia mendapatkan semuanya, pengakuan dari masyarakat, prestige dsb.
    Coba kalau kekeuh ama gue..yang ada jadi bahan cemoohan orang, at least people will whisper behind his back, and I am not sure if he can afford to have that, not with his current stellar career and outstanding position in society. It will jeopardize everything that he'd work so hard for.[/color]
    hmm.. so you could tell him this to help him gain his senses. Sometimes people don't know how precious everythings he have had before he lost it. Betul kata loe, dia terlalu serakah, he had chose his own way.. Mustinya dia ngak boleh berpaling ke cinta lama nya lg dong (walo gw yakin, kalo loe belum punya pacar, pasti loe mau aja di duain sama dia, ya kan? Ngaku deh.. hehe..). Dan menurut gw, bermain api dgn pria beristri itu ngak bisa ditoleransi, karena ada nasib pihak ketiga (istri, bahkan pihak ke 4,5,6 kalau ada anaknya..) yg ikut dipertaruhkan.. n thats not fair for them.. Makanya gw setuju sama keputusan loe.. Tp gw jg ikut belajar dari cerita loe.. Cinta thd pasangan kita ternyata tidak dapat di mati kan dgn akhirnya kita menikah (sama cewe).. Walopun akhirnya kita bisa mencintai isteri dan anak kita, pasti ada satu sudut di hati kita yg hampa n ingin berontak, inilah yg dirasakan oleh teman loe itu.. I feel sorry for him.. Tp tentunya dia sudah membayar harganya dgn kesuksesan yg dia dpt sekarang.. Kalo gw.. Sampai skrg gw masih belum siap menerima konsekuensi dari setiap pilihan yg harus gw ambil.. Tp spt nya gw ngak kepingin 'menyesali' kalo gw sampai mengambil keputusan spt temen loe itu..
  • (walo gw yakin, kalo loe belum punya pacar, pasti loe mau aja di duain sama dia, ya kan? Ngaku deh.. hehe..).

    Huahahaha.....kepengen seeh....tau aja loe, jadi tengsin gw..hahahahaha.
    Tapi gak ah, gw dari dulu berprinsip gak akan mau sama seseorang yang udah ada yang punya, coz I saw how much my sister got hurt when her shitty husband took off with another woman (not man lho...), jadi gw gak mau jadi penyebab rusaknya rumah tangga orang.

    Tapi to be really honest, kalau emang gw belum punya pasangan pasti gw akan sangat -sangat tergoda untuk berhubungan sama K, karena waktu ketemu di resepsi kawinan aja udah menghayal gimana rasanya kalau gw pacaran sama dia. Tapi itu sih just a pipe dream, thing that I will not act it out in real life. Ever.
  • RECTORY wrote:
    (walo gw yakin, kalo loe belum punya pacar, pasti loe mau aja di duain sama dia, ya kan? Ngaku deh.. hehe..).

    Huahahaha.....kepengen seeh....tau aja loe, jadi tengsin gw..hahahahaha.
    Tapi gak ah, gw dari dulu berprinsip gak akan mau sama seseorang yang udah ada yang punya, coz I saw how much my sister got hurt when her shitty husband took off with another woman (not man lho...), jadi gw gak mau jadi penyebab rusaknya rumah tangga orang.

    Tapi to be really honest, kalau emang gw belum punya pasangan pasti gw akan sangat -sangat tergoda untuk berhubungan sama K, karena waktu ketemu di resepsi kawinan aja udah menghayal gimana rasanya kalau gw pacaran sama dia. Tapi itu sih just a pipe dream, thing that I will not act it out in real life. Ever.

    wow,i like your standpoint, aku juga punya prinsip yang sama. Tapi dipikir2 daripada tuh cowok selingkuh sama yang lain...hehehe
  • wow,i like your standpoint, aku juga punya prinsip yang sama. Tapi dipikir2 daripada tuh cowok selingkuh sama yang lain...hehehe[/quote]

    Wah, kalau dia having a sordid affair sama another guy(s) bakal gw jitak abis2an dia..loh, kok gw jadi sewot yah??hahahaha.... :oops:
  • RECTORY wrote:
    wow,i like your standpoint, aku juga punya prinsip yang sama. Tapi dipikir2 daripada tuh cowok selingkuh sama yang lain...hehehe

    Wah, kalau dia having a sordid affair sama another guy(s) bakal gw jitak abis2an dia..loh, kok gw jadi sewot yah??hahahaha.... :oops: [/quote]

    teteuppp... 8)

    kok keknya lebih enak nga komitmen yak? huhuhu
    atau tidak ada rasa terhadap sesuatu? zombie??
  • formrian wrote:
    RECTORY wrote:
    wow,i like your standpoint, aku juga punya prinsip yang sama. Tapi dipikir2 daripada tuh cowok selingkuh sama yang lain...hehehe

    Wah, kalau dia having a sordid affair sama another guy(s) bakal gw jitak abis2an dia..loh, kok gw jadi sewot yah??hahahaha.... :oops:

    teteuppp... 8)

    kok keknya lebih enak nga komitmen yak? huhuhu
    atau tidak ada rasa terhadap sesuatu? zombie??[/quote]hihihihi
  • bagus ceritanya..
Sign In or Register to comment.