BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

Cowok tulalit

edited August 2019 in BoyzStories
Today my heart is burn. @nendra94 last online 20 juni 2019. September 2018 tanpa sepatah katapun dia menghilang, lenyap begitu saja. Dia sengaja menyembunyikan dirinya dan tidak membaca pesan2ku. Itu bukan kali pertama dia melakukannya. Sebelumnya, sudah 2x dia mencoba lenyap namun selalu berhasil aku temukan. Dulu dia begitu menawan di mataku. Baik, cerdas, bahkan dia menerima kondisiku meskipun statusku sudah sebagai odha sejak awal. Tahun baru 2018 adalah saat di mana dia menginginkanku untuk melangkah menghadapi hidup bersama2. Kami saling menjaga dan support satu sama lain. Aku melakukan segala cara untuk bisa membahagiakannya. 2 bulan kami pacaran dia memutuskan keluar rumah. Selama itu, dia selalu berkata besar padaku bahwa penghasilannya sangat cukup untuk dia hidup. Namun kenyataannya berbeda. Tidak ada satu tandapun bahwa dia baik2 saja. Dia kacau. Penampilannya berantakan, tidur di sembarang tempat, tubuhnya mengurus, dia jarang mau makan dan merawat dirinya untuk menghemat uangnya. Di kondisinya yg seperti itu dia masih saja keras kepala. Impiannya menjadi seorang alpha male dan orang kaya membutakannya untuk sekedar menerima kondisinya. Yang dia inginkan adalah aku diam dan tak usah mempedulikannya. Dia merasa lemah dan sungkan saat ada orang yg mengasihaninya. Aku tunda segala rencana yg ingin kami lakukan. Menunggunya siap, namun aku tetap berusaha menghibur dan membantunya meski dia melarangku. Di kondisinya yg seperti itu aku juga ikut memutar otak agar bisa meringankan bebannya. Aku tidak mengerti, kenapa dia masih sering sekali angkuh dengan kondisinya yg sudah seperti itu. Tidak hanya sekali dia menghinaku dengan sebutan bodoh saat mencoba membantunya. Dia makin sering menghinaku dan makin sering tak mau menyampaikan alasan perbuatannya yang seringkali tak masuk akal. Dia lebih suka menghinaku daripada membuatku mengerti. Tidak hanya sekali kami bertengkar karena aku yg bertanya kenapa, dan dia yg selalu lari. Saat dia tidak jelas dan menghilang aku selalu mencarinya dan berusaha menyelesaikan apa masalahnya agar kami kembali baik2 saja. Apapun kesalahannya aku selalu memaafkannya. Aku baik/ bodoh? Aku meminjamkan netbookku satu2nya untuk dia bekerja mencari uang agar dia ttp bisa hidup. Sempat dia jelas ingin membawanya kabur lenyap bersamanya namun aku berhasil menemukannya. Saat aku mengambil paksa barangku karena sikapnya, dia benar2 sudah seperti pencuri. Dia mengikutiku, menghimpit motorku ditengah jalan raya, dan mengambil diam2 netbookku dari dalam tasku saat aku sedang lengah mengisi bensin. Di saat itu reflek aku mencabut kunci motornya yg berada di sampingku. Aku geram dengan sikapnya. Namun aku masih bersabar. Dengan pelan aku mengancamnya akan meneriakinya maling jika dia tidak memberikan netbookku. Dia membeku, terlihat dia takut sambil menyerahkan netbookku dr dlm tasnya. Pergi dari sana aku hanya bisa menghela nafas. kenapa dia jadi seperti ini. Aku memberikannya beberapa hari untuk memikirkan perbuatannya. Saat dia lengah aku melihat kondisinya. Ternyata dia punya cukup uang untuk membeli netbook sendiri. Miris, dengan uang yg dia punya dia lbh memilih membawa kabur milikku. Jujur aku sudah sangat lelah. Tapi lagi2 kakiku tetap melangkah menghampirinya. berusaha meminta alasannya dan berusaha memperbaiki hubungan kita. Hanya karena aku odha, cacat, merasa tidak berharga, lagi2 aku kembali merendahkan diriku. Berharap dia bisa menepati janjinya dan bisa kembali seperti dulu lg. Akhirnya semuanya terulang. Netbook yang ia beli rusak. Dia kembali meminjam milikku. Lalu dia mengulangi perbuatannya. Kemudian menghilang. Kali ini dia berpindah keluar kota agar aku tidak bisa menemukannya. Sampai detik ini aku masih membuat alasan saat kakak dan ibuku menanyakan keberadaan netbookku yg tidak juga dikembalikan. Aku sempat mencarinya sejauh yg aku bisa tetapi tetap tidak bisa menemukannya. Aku sempat stress, aku semakin sering terlambat minum arv yg harusnyadiminum tepat waktu agar aku tetap bisa sehat. Bahkan aku sempat ingin mengakhiri hidupku hanya karena tak bisa menerima kenyataan kalau dia sudah bukan dia yg dulu. Dia berhasil meningkalkan luka yg sampai sekarang masih membekas. Semangat hidupku sudah tak sekuat dulu sebelum aku bersamanya. Dikecewakan dan ditinggalkan membuatku semakin melihat bahwa diriku tidak berharga. Tp aku masih bersyukur. Dalam perang melawan kesedihanku aku masih menang dan bernafas sampai detik ini. Jujur aku belum bisa mengikhlaskan apa yg dia ambil karena itu dari keringat orang tuaku. Terlebih itu bukan hal kecil bagi keluarga kurang mampu seperti keluarga kami.

Comments

  • So sorry to read this. Maaf tapi jenis orang seperti ini harusnya diberi ultimatum kalau doing bad things dan sesdahnya ditinggal saja.
    Pertama dia coba curi your netbook adalah last time you should’ve kept him in your life.
    Sekarang he’s gone and that’s better for you. Anggap itu netbook barang hilang dan don’t even think one more second of it and him. He’s gone for good from your life so you should move on. Good luck.
  • fiktif?

  • edited August 2019
    @iuss nope, its real. Aku mention tersangkanya di awal ceritaku kalau pgn tau orangnya.
  • edited August 2019
    Thanks @Adrian69 :)
Sign In or Register to comment.