Siang yang terik, angin berhembus pelan, membawa udara kering menerpa wajah pria manis yang sedang duduk di sebuah cafe di tengah kota, segelas hot capucino dan sepotong cheese cake menaninya sedari tadi.
"maaf aku terlambat, ada urusan mendadak" seorang pria berkulit cokelat tinggi dan tegap datang menghampirinya
"tak apa" senyumnya terkembang menyambut kehadiran pria tampan yamg sudah duduk di hadapannya
mereka telah bertemu namun entah kenapa suasana tetap hening, masing masing dari mereka sibuk dengan pikirannya
"jadi..... Apa kabar?" Leo si pria manis angkat bicara
"hmmmmm.... Aku.... Sebenarnya kurang baik aku mengajakmu kesini pada waktu yang seperti ini, tapi aku tidak bisa menahannya lagi" Randy membalas pertanyaan Leo setelah sebepumnya menarik nafas panjang menghilangkan ketegangan pada dirinya
"apa yang mau kamu bicarakan Ran?"
"Aku....." Randy tidak melanjutkan kata-katanya namun ia menggenggam tangan Leo yang ada diatas meja lalu ia tersenyum penuh arti kepada pemilik tangan halus yang sedang di genggamnya ini
Wajah Leo langsung merona merah, ia menjadi gugup
"Aku mau kita kembali seperti dulu lagi, aku tau aku egois karena meminta hal ini darimu, tapi tolong ijinkan aku memperbaiki semuanya seperti dulu lagi"
".........." tidak ada jawaban dari si lawan bicara
"aku juga tau rasa itu masih ada padamu Leo, rasa cintamu padaku, beri aku satu lagi Kesempatan"
"........" tanpa berkata Leo menarik tangannya yang di genggam Randy, wajahnya ia palingkan kearah lain agar tidak menatap mata pria didepannya itu
"maaf" hanya satu kata itu yang keluar dari mulutnya
"kenapa Leo?" kekecewaan terpancar jelas dari wajah Randy
"........"
"kenapa kamu diam Leo?? kenapa kamu menolakku?"
"........"
"bukankah kamu masih mencintaiku?, semua pesan2 itu apa artinya?, semua ucapan2 yang kau kirimkan padaku? Bukankah itu pertanda darimu bahwa kau masih mencintaiku? Jawab aku Leo" wajah Randy menjadi merah padam
"maaf"
"aku tidak membutuhkan kata maaf Leo, aku butuh kejelasan darimu, tidak aku tidak butuh kejalsan aku mau kamu jadi millikku lagi, terserah kamu mau atau tidak yang aku tahu aku masih mencintaimu sampai detik ini, dan kamu pun pasti begitu" Randy menatap tajam kearah Leo
"Hentikan Randy, aku tidak mau lagi"
"jangan bercanda Leo, kau masih mencintaiku kan? Jika tidak kenapa kau masih membalas pesanku? Kenapa kau masih mau menerima telponku? Dan sekarang kau mau menerima ajakanku bertemu disini?"
"Hentikan Randy, kau masih saja Egois" kali ini Leo berhasil memotong perkataan Randy
"kau tidak pernah memikirkan bagaimana perasaanku, kau tidak tahu bagaimana rasanya berada di posisiku saat ini, ya aku masih mencintaimu, tapi rasa cinta itu sudah berkurang, tidak seperti dulu lagi, lalu menerima ajakanmu untuk bertemu disini??, hah... Ayolah Randy apakah kau lupa disinilah terakhir kau mengakhiri hubunagn kita, ingat?, kau yang mengakhirinya" Leo menarik napas melegakan dadanya yang kembali terasa sakit
"........" Randy terdiam ia baru tersadar dimana ia berada sekarang
"dan di tempat ini juga hubungan kita berawal, dan ingat siapa yang mengawalinya? Kamu juga, Kamu masih ingat ketika aku mengetahuimu menghianatiku? Ditempat ini juga aku memberikan maaf padamu, luar biasa bukan? Aku datang ditempat yang mengingatkanku pada betapa bodohnya aku, betapa aku dengan begitu gampangnya di permainkan??"
"......."
Comments
"Tapi Leo .... Aku akan memperbaiki semua itu, tolonglah sekali ini saja"
"lalu bagaimana denganku Randy?, apa kau pernah memberiku kesempatan? Apakah kau menjawab pertanyaanku sewaktu kau mengakhiri hubungan kita?? Tidak Randy bahkan kau tidak bertanya apakah aku mau mengakhirinya? Tidak..... Kau membuangku begitu saja di tempat ini... Karena aku bukan apa-apa bagimu, lalu apa yang harus diperbaiki antara aku dan kamu?, aku memberikan kesetiaanku padamu... Tapi....tapi apa yang kamu berikan padaku?, kau malah menancap belati pada cintaku"
"......."
"jangan salah paham semua balasan dari pesanmu itu, aku hanya tidak mau kau merasa tak dianggap seperti kau tak mengacuhkanku dulu, berapa pesan maaf dan meminta penjelanmu dulu dariku setelah hari itu??, tidak satu pun yang kau balas, kau bahkan tidak mengangkat telponku, itu semua sangat sakit kurasakan tapi rasa cintaku semakin besar padamu, aku rela menungguimu di depan rumahmu di tengah hujan? Agar apa?? Hanya untuk memperbaiki semuanya.... Tapi apa? Kau tidak menganggap aku ada Randy.... Dan aku tidak ingin kau merasa hal yang sama dengan apa yang aku rasakan" air mata perlahan menetes ke pipinya
"......"
"dan sekarang kamu memintaku kembali?? Kembali untuk merasakan sakit yang akan kau ciptakan lagi? Kembali untuk tidak dianggap? Entah hubungan apa yang aku jalani bersamamu dulu, tapi anggap saja itu kebodohanku yang terlalu percaya padamu"
"baiklah aku mohon maaf, kali ini aku berjanji tidak akan ada hubungan seperti dulu lagi, kita memulainya dari awal lagi Leo.... Tolonglah hentikan air mata itu" kali ini Randy angkat bicara dengan penuh penyesalan
"ya itu benar Randy, kita mulai seperti dulu lagi, dimana tidak ada kata "Kita" antara aku dan kamu, kembali dimana aku hanyalah pria yang diperkenalkan oleh temanmu tidak lebih dari itu"
"bukan Leo.... Bukan itu yang aku maksud"
"cukup Randy.... Hentikanlah.... Aku akan sangat sakit jika kita melanjutkan semua ini, cukup sampai disini..... Terimakasih untuk semua yang kau berikan padaku, kau sudah bahagia dengannya lanjutkanlah itu.... and I'm Happy For U" kata Leo kemudian lalu pergi meninggalkan Randy yang terpaku di sana dengan tatapan kosong
#hahahhaha... Sory bray brow sist.... Ceritanya ngawur... Cuman ngilangin bosan aja... Hope u enjoy it... Salam cowokkumal
FYI cerita ini hanya pemanasan untuk cerbung yang sedang aku persiapkan loh