BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

OH NO!

edited November 2016 in BoyzStories
radit02.jpg

RADIT 02
RAKA DAN ADIT


OH NO

<< Cerita Sebelumnya

GLEGAAAAAR!! *gemuruh petir.

"whaaaaaaa . . .!!" teriak Adit terkejut, ketika melihat sosok cowok berwajah pucat dibalik selimut tempat tidurnya.

"whaaaaaaa . . .!!" begitupun dengan anak tersebut, juga terkejut.

"si siapa kau, ke kenapa ada di kamarku?" Adit menjauh, menepi di tembok, dengan ekspresi yang sangat ketakutan.

ZAAAASSH . . . *di luar terdengar hujan turun dengan derasnya.

"gu gu gue . . .!"

Flashback

"Ma . . . Emang alamat temen Mama beneran di sekitar daerah sini apa. Kok belum ketemu juga? Capek nih!" keluh Raka.

"kamu ini, dari tadi ribut mulu yah!? Bantuin cari kek! Mama lupa nih" bentak Mamanya.

"emang berapa nomer rumahnya?" tanya Raka.

"nomernya . . .? Aha! Itu dia rumahnya, nomor 23. yah, gak salah lagi." Mamanya girang, langsung menuju ke sana.

"Mama . . . Kopernya kok di tinggal sih?! yah . . Masa Raka yang bawa semua?"

Di depan gerbang pagar rumah. "permisi . . . Hallo . . Pak Satpam . . !" sahut Mamanya Raka. sementara Raka di belakangnya berputar, melihat kanan kiri melihat sekeliling suasana sekitar.

"ya. Ada perlu apa? Jawab Pak Satpam dengan mimik bengisnya.

"a anu mau tanya! Apa ini kediaman Ibu Dian Aditya?"

"oh, ini dengan Ibu Nindy ya? mari saya antar, Ibu sudah ditunggu di dalam dari tadi." Jawab Pak Satpam ramah dengan gaya ngondek.

"he?" Adit dan juga Mamanya heran garuk-garuk kepala. Karena melihat tampang bengis Pak Satpam tapi ngondek.

"waah . . Rumahnya sekarang jadi megah sekali seperti istana, jadi pangling. Beda banget dengan yang dulu waktu Mama berkunjung ke sini. halamannya juga luas. lebih megah dan lebih luas dari rumahku yang disita itu." gumam Ibu Nindy Mamanya Raka kagum, dan si Raka di belakangnya ngikut.

"gyaa Sakura . . ." sapa Dian Ibunya Adit. senang.

"Momoji . . ." sahut Nindy Ibunya Raka. Mereka cipika cipiki lalu berpelukan. "hu hu hu . . . Momoji sekarang aku sudah tidak punya apa-apa lagi hiks." Ibu Raka menangis sedih, menceritakan bisnisnya yang di tipu orang.

"sudah . . .sudah . . . ! Gimana kalau kamu yang mengelola salah satu cabang rumah makan EMPAL GENTONG khas Cirebon saya!?" ucap Ibu Adit, menenangkan Ibunya Raka. Dengan mengusap-usap rambutnya.

"wah! Makasih Momoji, kamu memang sahabatku yang paling baik, hiks . . ." memeluk erat

"iya, saya juga akan merasa terbantu atas kehadiranmu, karena saya memang sangat kerepotan menghandle semua cabang-cabang rumah makan saya." jelas Ibu Adit senyum.

"hiks . . . Hiks . . . SHROOT!" Pak Satpam dan Bi Inah pembantunya ikut menagis.

"huwaaaaa . . ." Ibunya Raka nangis makin keras

"Sakura sudah, aku jadi ikutan sedih nih!"

"kakiku keinjek kamu kali hiks"

"wahaha sorry . . Ah, Itu si Raka ya?" tanya Momoji ke Sakura.

"iya!" jawab Sakura.

"kyaa lucu dan imut banget, sekarang udah gede yah, Inget sama tante gak? dulu waktu kecil kamu pernah berkunjung ke sini loh. Dan kamu suka berantem sama Adit, berebut mainanan mobil-mobilannya." ucap Momoji sambil mencubit cubit pipinya Raka. Saking gemesnya

"jangan pegang! ini mainanku" bentak Adit kecil ke Raka kecil. "huaaaaa Adit nakal Ma." Raka menangis, mengadu ke Ibunya. "Adit gak boleh gitu, Raka kan cuma pinjam, ayo kasih!" Ibunya Adit melerai. *memori Raka teringat masa kecilnya.

"Sakura, Raka ayo duduk! Bi Inah tolong ambilkan minum! Pak Satpam tolong bawakan barang-barang mereka."

"iya Bu!" jawab Bi Inah dan Pak Satpam.

"Ma . . ." ucap Raka lemas kelelahan.

"kenapa Raka, capek ya? istirahat saja di kamar atas, mari Tante antar!" tawar Ibunya Adit.

Raka dan juga Ibunya Adit melangkah menaiki tanggga menuju kamar atas, ke kamarnya Adit. Sesamainya di kamar, Raka melihat kanan kiri, atas bawah suasana kamar.

"nah Raka istirahatlah!" Ibu Adit mempersilahkan Raka.

"di di sini tan?" tanya Raka.

"iya, Raka tidur di kamar ini sama Adit!" jawab tante Dian atau Momoji.

"ta tapi gimana dengan Adit, Tan. apa Adit gak keberatan kalau Raka tidur sekamar dengannya?"

"udah . . . anggap aja kamar sendiri, ok!?"

"i iya . . ." jawab Raka.

"ya udah, tante tinggal. Met bobo muaaach" Tante Dian mencium pipinya Raka, lalu keluar menutup pintu kamar.

* * *

[align=justify]"oh, jadi kau anaknya teman Ibuku?" tanya Adit

"i iya!" jawab Raka salah tingkah

W u u u z . . . Angin berhembus kencang, di tengah gelapnya ruang kamar karena mati lampu. Tiba-tiba pintu kamar terbuka, KRIEET . . . Raka dan Adit terpaku kaku ketika melihat sesosok wanita bergaun putih, berambut panjang terurai. Dengan wajah putih, muncul dari balik pintu

"kun kuntilanak . . ." teriak Raka dan Adit terkejut ketakutan saling berpelukan.

"heh, Kak kak Adit kok?" ucap gadis itu

"hmmm?" Raka dan Adit masih berpelukan menengok ke arah gadis itu, lalu keduanya saling menatap

"Waaaa . . .!" keduanya melepas pelukan saling menjauh. Menjaga jarak

PLAAK! Bi Inah memukul kepala gadis tersebut dengan sanjal jepit tepat saat Lampu kamar mulai nyala kembali

"aduh mak lara" artinya "aduh mak sakit" gerutu gadis itu.

"bagen, ngapai manjing-manjing ning kamere Adit? Bli sopan ira" artinya "biarin, ngapain masuk-masuk kamarnya Adit? Gak sopan kamu" bentak Bi Inah memarahi anaknya.

"Bi Inah ada apa ribut-ribut?" Ibunya Adit dan Ibunya Raka masuk, sambil membawa tas belanja dari Mall

"eh Ibu, ini anu biasa si Neneng . . " jawab Bi Inah.

"haha Neneng, kenapa wajahmu? Tanya Bu Dian

"lagi maskeran biar cantik kayak Ibu hehe . . Oh iya, itu siapa? Kok tadi mereka berpeluk . . .hemp!?" mulut Neneng dibungkam Adit.

"ssst tadi kami gak sengaja berpelukan karena melihat kamu kayak kuntilanak, jadi jangan ngira yang kagak-kagak ya?!" bisik Adit ke Neneng

"oh, dia Raka anaknya temen Ibu!" jawab Ibunya Adit.

"gyaaa keren . . Kenalin aku Neneng . . ." Neneng menjabat tangan Raka.

BRUUGH*tiba-tiba Raka pingsan jatuh ke kasur

"heh? Melihat kecantikan Neneng sampai pingsan gitu ya?" PLAAK! "Aduh sakit"

"cantik ndasmu, dia ketakutan karena melihat kamu kayak setan tau. Sana cuci muka!" bentak Bi Inah ke Neneng.

"huft iya iya" gerutu Neneng

"Raka . . .?" Ibunya Raka panik

"wah badannya panas banget . . Bi tolong ambilkan kotak obat dan air untuk mengompres" Ibunya adit menempelkan tangannya ke kening Raka.

"i iya Bu!" Bi Inah bergegas mengambil air.

* * *

"nah, udah . . Sakura ayo aku antar ke kamarmu! Si Raka biar dia istirahat. Adit nanti kamu kompres dia lagi ya!"

"heh, A Adit Mih?" tanya Adit enggan

"iya, dah sayang . . ." Ibunya menutup pintu

"huft, masa Adit yang mengompres dia sih?" gumam Adit dalam hati


"brmm brmm ngeeng" si Raka bermain mobil mobilan.
"jangan pegang ini punya Adit!" Adit Mengambil paksa mainan mobil-mobilannya dari tangan Raka.
"huwaaa . . " Raka menangis

Adit sekilas teringat kenangan masa kecinya bersama Raka. Lalu Adit pun mulai mengompres Raka

"ah, jangan!" desah Raka.

"hyaaaa . . ." Adit Kaget salah tingkah. "heh, mengigau toh?" ucap Adit sambil mulai mengompres Raka lagi, sambil menatap wajahnya

"gila ini anak manis banget, pasti banyak cewek yang suka" pikir adit

"tidaaaak . . . Apa yang aku pikirkan, Kenapa aku jadi muji ini anak? Aku normal, aku normal. Gak mungkin su suka dia, hanya kagum, hanya kagum" Adit menjauhi Raka, menepi ke pintu.

BRAGH [align=justify]"whaaa2 . . .?" Adit terdorong pintu karena si Neneng membuka pintu, dengan semangatnya, hingga Adit terlempar ke Arah Raka dengan ekspresi lucu tanganya seperti burung yang mengepakkan sayapnya dan mendarat menindih Raka hingga gak sengaja bersentuhan bibir dengan Raka yang masih tertidur.

"kak Adit . . . Si Raka unyu sudah sadar bel . . . Haaa?" Neneng shock karena mendapati Adit tengah mencium Raka.
Cerita Selanjutnya >>
Sign In or Register to comment.