It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
Kirain udah pada menghilang reader disini...
Syukurlah...
Nahan pipis itu ga' enak banget deh! Bayangin boo',.Gue nahan pipis dari jam satu... Dan sekarang hampir pukul empat sore. Gila meenn! Serasa meledak aje kantong menyan gue. Apalagi kepala birdy gue berdenyut-denyut seperti habis kesetrum.
Padahal itu ga baik kan ya? Nahan pipis untuk alasan yang kaga' jelas. Ampun deh! Malas banget gue ke toilet. Apalagi buka resleting celana. Malaaaaas banget...
Andai saja birdy ini bisa dititipin yee, ga' perlu susah2 gue ke belakang hanya untuk sekedar mengeluarkan kencing gue.
"Hai bro? Mau kemana?" Gue melihat OB lewat.
"Ke wese, Bang!"
"Nitip donk!"
Dia masuk dan mendekati gue. Tampangnya serius kali.
"Nitip apa, Bang?"
"Jadi gini, gue kan mau pipis nih! Tapi malas banget ke toilet. Bisa ga' lu tolong bawain birdy gue ke belakang! Cuciin sekalian!"
Walhasil dia tertegun, lalu sebuah kutuk serapah keluar dari mulutnya.
"Mati aja lu, anjing!"
Astaga! Gue salah ya??? Tega amat sih ngatain gue anjing!
#nangisditerasbiru.
***
Hehehe, lapak yang ini hanya untuk cuap2 ga jelas gue. So kalian juga boleh menjadi tidak jelas disini!
***
Apa sih bahasa kaliannya menyeberang jalan? Kalo gue biasanya menggunakan kata "melintas".
Jadi every night, kalo setiap kali gue mau ke swalayan, gue kudu menyeberang! Tau lah ya kalo jalan raya gitu pasti banyak motor dan mobil bersileweran. Bahkan gue pernah nungguin hampir seperempat jam hanya untuk melintas doank! Parah banget dah!
Masalahnya itu sekitar tiga ratus meter dari tempat gue berdiri itu ada traffic light. Jadi mereka kalo udah melihat lampu hijau, jalanin kendaraannya seperti dikejar hantu. Walhasil gue jadi gondok sendiri karena gue seolah-olah berada di arena balap. Sampai basah pantat gue karena keringat dingin. Takut aja kalau ada yang nabrak gue. Parahnya lagi kalau gue udah ada di tengah jalan.
Masya Allah, gue serasa mau berak dalam celana dibuatnya. Belum lagi deruman kendaraan yang ditingkahi dengan klakson yang saling bersahut-sahutan. Pengen bergolek manja saja diriku di tengah jalan biar ada seorang pangeran yang baik hati menggendong tubuhku yang lemah lunglai karena dehidrasi dan membawaku ke tepi. Setelah itu memberikanku sebuah nafas buatan dimana dia sengaja memasukkan lidahnya ke dalam mulutku seolah-olah mau membersihkan karang gigi Akyuuu.. Yukkk cuzzzz...
Ih jijik deh! Ngelantur amat ceritanya. Kamu sehat Thor?
Entahlah, mungkin ini efek gue tadi hampir diserempet kerbau karena nyeberang tidak lihat kiri kanan dulu. Langsung terobos aja seperti dikejar anjing gila. Syukurlah kerbau ngerem mendadak walau kutukan dan cacian keluar dari mulutnya.
Expecto Patronum!!!
Lalu gue berubah menjadi mimi peri!
Astaga!
Bye!
***
Jangan serius bacanya!
"Gue kaga' ngerti deh! Heran juga sama yang satu ini!"
"Apa tu?"
"Jeumbeut alias jembut!"
"Kenapa dengan jembut?"
"Panjang! Bahkan bisa gue kepang lima!"
"Terus masalahnya apa?"
"Duh, ga' ada masalah sih! Cuma heran aja sama nih jembut. Masa' tiap bulan harus gue cukur. Loe ga' tau sih betapa ribetnya nyukur tuh bulu."
"Emang gimana caranya?"
"Gini, gue jelasin ye, jadi gue ambil dulu cermin, gue taroh di bawah kaki yang terbuka sejarak 30 cm. Gue jongkok, terus gue arahkan pisau cukur ke arah bulu-bulu yang tumbuh di sekitar lubang pantat gue. Habis itu...."
"Tunggu, wait... Oii stop dulu..."
"Apa sih? Kan lagi jelasin caranya!"
"Loe mau cukur jembut atau bulu di sekitar liang pantat loe?"
"Oh beda ya?"
"Ya bedalah!"
"Apa emang bedanya???"
"Ya kalau jembut itu bulu kemaluan loe! Kalo bulu dekat lobang loe, itu lain lagi namanya!"
"Apa namanya?"
"Ga' tau gue, lelembut mungkin!"
"Lelembut ndasmu!!! Jadi horror gini sih nyebut-nyebut lelembut!"
"Akh sutralah! Kerja sono! Ga' jelas banget cerita loe! Buang waktu gue aja!"
"Tapi dibanding loe, ada yang lebih kasihan lagi!"
"Siapa?"
"Yang baca tulisan ini! Mau aja membaca ini cerita sampai habis!"
"Hahaha"
Toss!!!