BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

Alphabet : Cinta di atas Kebencian dan Dendam

Prolog!!

Rayden Frozelight, seorang pangeran dari kerajaan terkuat yang sekarang hanya tinggal puing-puing bangunan. Pangeran mahkota dari kerajaan Es atau disebut juga kerajaan Selatan. Kerajaan yang telah dihancurkan oleh seorang Alphabet.

Rayden memburu Alphabet tersebut bukan karena kerajaannya hancur, tapi karena Alphabet itu membunuh kedua orang tuanya di depan matanya.

Alphabet sendiri adalah sebutan bagi seorang buronan tingkat tinggi yang tidak diketahui wajah, identitas dan nama aslinya.

Hanya diketahui jenis kekuatan atau kemampuannya, lalu diberi julukan.

Setelah 5 tahun berlatih menguasai kekuatannya. Rayden menjadi pemuda yang sangat kuat dan tampan. Tapi, Rayden yang sekarang adalah buronan. Sang Alphabet terakhir......
Alphabet Z.

★★★

Akhirnya cerita ini aku putuskan untuk jadi cerita gay!
Ini cerita hasil dari ide-ku sendiri karena terinspirasi oleh sebuah film. Bukan film Alphabet yg ada di SCTV, tapi film fantasy-action.
Serta sebuah novel yg sangat aku suka!
Btw, ini cerita keduaku, walau cerita yg satu lgi blum sampai ending. Tapi kalau nggak ditlis skrng nie cerita, aku bisa lupa!
Mungkin ini akan slow update.

Maaf jika ada kesamaan nama tokoh atau apa serta typo, karena itu diluar sepengetahuan aku.
No plagiat!!
Silahkan dinikmati walaupun nggak enak dibaca.
Tagged:

Comments

  • Part 1. Rencana


    Author Pov#



    Seorang pemuda tampan dengan mata elang berwarna biru, tubuh tegap tinggi, rahang kokoh, dan rambut berwarna hitam kecoklatan. Pemuda itu berjalan dengan cepat di jalanan sebuah kota yang menuju ke sebuah desa. Pemuda itu bernama Rayden Frozelight atau sering dipanggil Rayden oleh pengawal pribadinya. Dibelakang Rayden ada seorang pemuda yang lebih tua dari dirinya, pemuda itu bernama Fers, pengawal pribadinya.

    Mereka berdua berjalan dengan cepat, seolah-olah tidak memiliki banyak waktu. Rayden sendiri berjalan tanpa memperdulikan orang-orang yang ditabraknya. Matanya memandang sekitar dengan tajam, menginterupsi jika ada bahaya atau serangan tiba-tiba.

    "Lakukan sekarang!" ujar Rayden lirih.

    Fers mengangguk, lalu berlari dengan cepat ke sebuah gang kecil yang berada di samping sebuah toko roti. Rayden sendiri berdiri dengan tenang di depan toko roti tersebut.

    Tidak lama setelah itu, lima orang dengan pakaian prajurit kerajaan berlarian seolah-olah sedang mengejar seorang penjahat. Prajurit-prajurit itu berlari ke arah toko roti tempat Rayden sedang berdiri dengan tenang.

    Orang-orang yang berada di sekitar kota itu tidak ada yang menyadari kehadiran Rayden, begitu juga kelima prajurit kerajaan tersebut. Rayden menatap kelima prajurit itu dengan seksama, lalu membuang nafas panjang.

    Prajurit-prajurit itu berlari terus ke depan, dan tidak menyadari ada gang kecil.

    Rayden berjalan dengan tenang menyusuri kota Altar dengan tubuh transparan. Melihat sekelilingnya dengan pandangan yang sangat tajam bagaikan elang.

    Setelah yakin kelima prajurit tadi sudah tidak terlihat lagi, Rayden membuat tubuhnya dapat terlihat kembali.

    Kota Altar adalah pusat dari kerajaan Timur, bisa dibilang ibu kota kerajaan Timur. Kerajaan Timur sendiri adalah kerajaan penghasil emas tertinggi di Alphan, tidak heran jika masyarakat di Kerajaan ini sangat kaya dan sombong. Begitu juga dengan Raja Roland dan Ratu Reena serta Pangeran Rylon yang sangat sombong.

    #Flasback ON#

    Rencana yang dibuat dalam waktu satu setengah hari, kini sedang dilaksanakan. Rencana yang penuh kejutan ke depannya, tapi penuh pengorbanan nantinya.

    Rencana yang dibuat oleh Rayden ini berjalan sempurna.

    Rayden memang sangat pintar mengatur rencana dan strategi, tapi masih ada yang lebih pintar dari Rayden. Orang itu tidak mau membantu Rayden karena dia punya urusannya sendiri. Orang yang berarti bagi Rayden.

    Di tengah gelapnya malam, dua sosok sedang mengendap-endap di lorong istana Kerajaan Timur, keduanya memakai jubah hitam panjang.

    "Fers!" bisik sosok yang berada di belakang sosok yang dipanggil Fers tersebut.

    Fers menoleh ke belakang, ke arah tuannya sambil menghentikan jalannya. Memandang tuannya dengan pandangan penuh tanya.

    "Dimana ruang hartanya?" tanya sosok itu kepada Fers.

    "Ikuti saja aku Rayden!" ujar Fers pelan, lalu mulai berjalan kembali.

    Mereka berjalan ke arah sebuah ruangan yang dilapisi oleh pintu tinggi dengan ukiran emas. Pintu yang sangat mewah. Pintu tersebut dijaga sangat ketat. Kira-kira ada sepuluh prajurit kerajaan. Jika seperti itu, berarti ruangan tersebut sangat penting.

    Mereka berhenti berjalan, lalu bersembunyi ketika melihat prajurit istana yang berada di depan ruangan itu.

    "Ruangan apa itu Fers?" tanya Rayden datar.

    Fers menoleh ke arah Rayden, lalu menolehkan kepalanya lagi menatap pintu mewah itu. "Kamar Raja," ujar Fers dengan nada yang sangat pelan.

    "Bukankah tujuan kita ke ruang harta, eh?" Rayden menatap Fers dengan sangat tajam. Tatapannya sangat mengintimidasi, tapi Fers tidak terpengaruh dengan tatapan Rayden karena sering melihat tatapan itu, bahkan membuat Fers merasa bosan.

    Fers menarik napas pelan, lalu menghembuskannya. "Ruang harta ada di balik kamar Raja" ucap Fers.

    "Ini di luar rencana," gumam Rayden lirih.

    Rayden menyeringai. "Ayo kita terobos kamar itu!" ujarnya dengan dingin.

    Fers hanya mengangguk saja.

    Rayden berjalan mendahului Fers ke arah kumpulan prajurit itu, langkahnya cepat, tapi tidak menimbulkan suara. Tubuhnya dia buat Transparan agar para prajurit itu tidak menyadarinya.

    Di telapak tangannya terdapat sepuluh bola kecil beraliran listrik. Dengan gerakan cepat masing-masing bola itu menyerang para prajurit itu. Kesepuluh prajurit itu pingsan seketika karena terkena aliran listrik yang cukup kuat.

    Hal itu tidak menimbulkan suara sedikitpun.

    Fers segera mendekati Rayden setelah para prajurit itu sudah tidak akan mungkin mengganggu lagi. Mereka menatap pintu mewah itu sejenak, lalu Rayden menggenggam telapak tangan Fers. Mereka berdua ber-teleportasi ke dalam kamar Raja tersebut.

    Di kamar Raja terdapat banyak sekali perhiasan dan benda-benda yang terbuat dari emas. Kasur king size dengan ukiran yang sangat indah membuat keduanya tertegun sejenak. Di atas kasur mewah itu, terbaring dua sosok yang tertutupi selimut.

    Rayden berjalan mendekati kedua sosok itu setelah melepaskan genggaman tangannya dan membuat tubuhnya dapat terlihat kembali. Rayden memang memiliki dua kemampuan yang sangat membantu, yang pertama Transparan dan yang kedua Teleportasi. Sungguh kemampuan yang sangat berguna untuk melarikan diri. Ditambah dengan kemampuan Fers yang dapat menerawang dan melacak seseorang dari kejauhan lewat matanya. Membuat kedua orang itu sangat susah dilacak ataupun ditangkap.

    Kedua sosok yang terbaring itu tertidur dengan sangat nyaman dan damai.

    "Fers!" panggil Rayden tanpa suara ke arah Fers.

    Fers mendekat ke arah dua sosok yang sedang tertidur pulas itu. Dari kedua telapak tangannya, keluar sebuah pedang berwarna perak panjang. Pedang itu tidak memiliki ukiran apapun, tapi sangat mengkilap tajam.

    Kedua pedang itu di arahkan ke arah kedua sosok itu. Kedua sosok itu sudah lumayan tua, laki-laki dan perempuan. Pasti seorang Raja Roland dan Ratu Reena.

    Ketika kedua pedang itu akan menusuk Raja dan Ratu, tiba-tiba........

    Brakk!

    Pintu mewah itu di dobrak oleh seorang pemuda dengan wajah tampan. Hal itu membuat Rayden dan Fers terkejut.

    Rayden menatap sosok itu dengan tajam di balik jubah hitam panjangnya.

    "Ada apa ini?" ujar Raja Roland yang terbangun akibat suara dobrakan pintu tersebut. Setelah itu memandang Fers yang sedang mengarahkan pedang ke arah dirinya dan Ratu dengan mata yang melebar.

    "Jangan bersuara!" ujar Fers kepada Raja Roland dan Ratu Reena yang sedang ketakutan.

    "Kau jangan mendekat, atau......." desis Rayden sambil menyeringai ke arah pemuda tampan itu.

    Pemuda itu menatap tubuh Rayden yang dibalut jubah dengan sinis. "Atau apa?" geram pemuda itu.

    "Apa kau Rylon?" tanya Rayden kepada pemuda itu, dia tidak memperdulikan geraman pemuda itu.

    "Tentu saja!" dengus pemuda itu dengan sombong.

    Rayden melepaskan bagian jubah yang menutup kepalanya, lalu tersenyum ke arah Rylon. "Lama tidak bertemu!" ujar Rayden sambil tersenyum dingin.

    Rylon menatap Rayden tanpa berkedip, lalu mengernyitkan keningnya. "Apa maksudmu?" tanya Rylon.

    "Kau lupa denganku? Oh! Aku yakin Ayah dan Ibumu pasti mengingat siapa aku," Rayden menolehkan kepalanya ke arah Raja Roland dan Ratu Reena yang sedang menatap dirinya dengan pandangan ketakutan dan keterkejutan.

    "Ka-kau masih hi-hidup?" tanya Ratu Reena terbata-bata kepada Rayden.

    Rayden mendengus kasar, "Tentu saja aku masih hidup!" bentak Rayden.

    "Apa kau datang kesini untuk membunuh kami?" tanya Raja Roland.

    Rayden tertawa geli. "Tentu saja tidak, memangnya kau ingin mati sekarang?"

    Raja Roland menggeleng dengan kuat. "Tidak!" ujarnya.

    "Kalau begitu, aku pamit dulu!" ujar Rayden, lalu berjalan ke arah sebuah jendela besar. Jendela itu membeku secara misterius, lalu pecah.

    Fers memasukan pedangnya kembali ke tangannya. Dia berjalan mengikuti Rayden.

    Mereka berdua melompat keluar dari jendela tersebut. Lalu berlari dengan cepat.

    Samar-samar mereka mendengar teriakan, lalu beberapa prajurit yang mengejar mereka.

    Rayden tersenyum dalam hati. "Kukira mereka tidak berani menyerangku, tapi ternyata mereka berani juga," batinnya.

    #Flasback OFF#

    Beberapa menit kemudian, Fers datang menghampiri Rayden yang sedang berjalan dengan santai. Napas Fers terengah-engah akibat habis berlari.

    Keduanya berjalan ke arah sebuah penginapan, lalu menginap di tempat itu. Mereka tidur sekamar, tapi berbeda kasur.

    Rayden membaringkan tubuhnya, lalu memejamkan matanya.

    Tidak berapa lama pun, Rayden sudah dihampiri oleh kegelapan.

       ★★★★★★TBC★★★★★★

    Huhuhu!!!!
    Ceritanya aneh bgt!
    Sorry klo ada typo!
    Kasih saran dan komentar ya Kak!!!
  • Temanya udah bagus. Cuma aku ngerasa alurnya terlalu buru - buru. Keseluruhan udah bagus kok.
  • @revel_as bagus, nanti kalau update lagi ya
  • Temanya gw suka. Nitip mention ya.
  • menarik ceritanya ... dilanjut ...
  • kapan lanjutan cerita ini tayang ya?
Sign In or Register to comment.