FILM PALING TER...

tiger4bella

Hay Gays, dah lama nih gw gak aktif di forum ini.
Kali ini gw mau bikin trit tentang "FILM PALING TER" (versi gw)
Mohon komentar, tanggapan dan masukannya ya gays, sekalian bantuin buat meramaikan trit gw kali ini

UPDATE:
PALING TERSEDIH: Halaman 1
PALING TEROMANTIS: Halaman 2

Ok, langsung aja gw mulai dengan film paling tersedih versi gw (dengan urutan secara acak):

1. Lilja 4-Ever (2002)
Poster:


Plot;
Lilya adalah seorang gadis remaja yg tinggal bersama dengan ibunya. Saat sang ibu memutuskan hijarh ke Amerika bersama sang pacar, Lilja ditinggal sendirian. Sang ibu berjanji akan segera menjemput Lilja setelah ia menemukan tempat tinggal di Amerika. Sepeninggal sang ibu, Lilja mengisi hari2nya dengan bersenang2, pesta, mabuk2an dan menghisap ganja bersama dengan teman2nya. Lilja berteman dengan Volodya, seorang bocah laki2 yg juga tinggal sendirian dan tidak memiliki keluarga. Setelah beberapa lama, sang ibu tak kunjung menjemput Lilja, bahkan uang kiriman dari sang ibu sudah tak lagi datang. Lilja memutuskan menjadi PSK untuk membiayai hidupnya. Suatu hari Lilya bertemu dengan seorang pria dan jatuh cinta padanya. Sang pria ingin membawa Lilja ke Swedia untuk bekerja disana. Walaupun sedih harus berpisah dengan Volodya, Lilja akhirnya ikut ke Swedia bersama sang pacar. Malang, ternyata sang pacar adalah seorang pedagang manusia. Ia pun menjual Lilja pada seorang mucikari...

Bagian tersedih:
- Saat Lilja berpisah dengan ibunya
- Saat Lilja berpisah dengan Volodya
- Saat Lilja menyesali, mengapa ia sedari awal tidak bersikap manis pada semua orang
- Lilja yang setiap hari menerima kekerasan fisik dari sang mucikari

Tingkat kesedihan: 9/10

2. Requiem for a Dream (2000)
Poster:


Plot:
Sara Goldfarb adalah seorang wanita tua yang tinggal sendirian di apartemen dan sehari2nya lebih banyak menonton televisi. Sara memiliki impian untuk tampil disebuah acara quiz di Tv yang disiarkan secara langsung. Sara memiliki seorang putra bernama Harry yang adalah seorang pecandu narkoba. Saat kehabisan uang, Harry selalu datang ke apartemen Sara untuk menjual barang2 milik ibunya tersebut. Harry memiliki seorang kekasih bernama Marion. Keduanya memiliki mimpi untuk menikah dan membangun sebuah rumah untuk masa depan mereka. Harry juga memiliki teman dekat sesama pecandu narkoba bernama Tyrone yg bermimpi untuk bertemu dengan ibu kandungnya, yg tidak pernah ia kenal sejak lahir. Suatu hari, Sara mendapat undangan untuk tampil diacara quiz tersebut, namun ia harus menunggu selama beberapa bulan. Sambil menunggu, Sara mempersiapkan pakaian yg akan ia kenakan saat tampil diacara tersebut. Namun tubuh Sara saat ini tidak selangsing dulu, sehingga Sara memeutuskan untuk mengunjungi dokter agar terlihat cantik saat tampil di TV. Ternyata, obat yg diberikan oleh dokter tersebut mengandung narkoba, yg membuat Sara selalu berhalusinasi. Begitu pula dengan kehidupan Harry, Marion dan Tyrone, mereka semakin terjerumus masuk kedalam lingkaran narkoba, yg mengakibatkan semua mimpi2 mereka menjadi musnah...

Bagian tersedih:
Hampir seluruh bagian difilm ini sangat menyedihkan dan memmbuat gw shock. Akting Ellen Burstyn sebagai Sara Goldfarb sangat meyakinkan dan luar biasa sedih. Namun adegan yg paling memorable buat gw adalah saat Marion melakukan aksi memasukkan dildo dari anus ke anus bersama wanita lain, guna mendapatkan narkoba.

Tingkat kesedihan: 9.5/10

3. Grave of the Fireflies (1988)
Poster:


Plot:
Seita dan Setsuko adalah dua orang bersaudara saat perang dunia kedua terjadi. Ayah mereka adalah seorang tentara, yg tidak diketahui keberadaanya sedangkan sang ibu tewas dalam sebuah serangan bom di desa mereka. Akhirnya, Seita dan Setsuko tinggal bersama dengan seorang kenalan ibunya. Awalnya sang kenalan ibu ini bersikap manis terhadap mereka, namun lama kelamaan ia bersikap cukup kasar terhadap Seita dan Setsuko, apalagi Seita yg tidak terbiasa bekerja keras, seringkali bermalas2an dirumah sang kenalan ibu tersebut. Tak tahan, akhirnya mereka berdua kabur dari rumah tersebut, sementara perang dan ledakan bom semakin sering terjadi. Akhirnya keduanya tinggal disebuah gua. Seita seringkali meninggalkan Setsuko seorang diri. Lama kelamaan, Setsuko yg kurang gizi jatuh sakit dan meninggal...

Bagian tersedih:
Oh, gw gak bakalan nonton film ini untuk kedua kalinya. Gak sanggup gw, sedih luar biasa. Gw rasa banyak yg setuju dengan gw kalau bagian tersedih dari film ini adalah saat Setsuko yg sering ditinggal sendirian oleh Seita, bermain dengan bayangannya sendiri disebuah sungai.

Tingkat kesedihan: 9.7/10

4. Christiane F. (1981)
Poster:


Plot:
Di Berlin, Jerman, akhir tahun 70an, Christiane adalah seorang gadis berumur 13 tahun yang tinggal dengan ibu dan adiknya. Ayah dan ibunya sudah bercerai, sang adik akan ikut bersama dengan sang ayah, dan sang ibu juga telah memiliki kekasih baru. Hal ini membuat Christiane cukup frustasi. Suatu malam, bersama dengan salah seorang temannya, Christiane mengunjungi sebuah diskotik untuk bersenang-senang. Walau masih berumur 13 tahun, namun Christiane boleh memasuki diskotik tersebut yg dikala itu dipenuhi dengan para pemakai heroin. Disana Christiane berkenalan dengan Detlev, seorang pemuda tampan seumuannya. Mereka pun saling jatuh cinta dan berpacaran, Ternyata Detlev adalah seorang pecandu heroin, yg membuat Christiane lama kelamaan mengikuti gaya hidup Detlev. Mereka berdua semakin jauh terbawa arus dan akhirnya menjadi pecandu heroin. Diusia yg masih sangat belia, Christiane akhrnya menjadi seorang PSKt, begitu pula Detlev yg menjual dirinya kepada pria kaya agar bisa membeli heroin...

Bagian tersedih:
Adegan tersedih sekaligus membuat gw shock adalah saat melihat Christiane dan Detlev sakau

Tingkat kesedihan: 8.8/10

5. Oshin (2013)
Poster:


Plot:
Oshin adalah seorang gadis kecil yg berasal dari keluarga miskin. Guna membantu ekonomi keluarganya, Oshin bekerja pada sebuah keluarga kaya. Disana, Oshin mendapatkan perlakuan yang tidak manusiawi, sehingga ditengah derasnya salju, Oshin melarikan diri dari rumah tersebut. Beruntung Oshin ditemukan oleh seorang pria. Pria tersebut merawat Oshin, mengajari Oshin baca tulis dan menganggap Oshin sebagai anaknya sendiri. Namun pria tersebut adaah seorang mantan penjahat. Saat akan mengantar Oshin kembali kerumah orang tuanya, mereka berpapasan dengan sekelompok tentara. Karena sang pria tidak dapat menunjukkan identitas, sang pria pun ditembaki oleh kawanan tentara tersebut. Sekembalinya dirumah, Oshin malah dimarahi oleh ayahnya karena selain tidak lagi membantu ekonomi keluarga, Oshin juga telah melakukan tindakan memalukan yakni kabur dari keluarga tempat ia bekerja. Oshin pun sadar, ia hars kembali bekerja. Saat ia kembali kerumah keluarga tempat ia bekerja sebelumnya, ternyata pemiliknya telah pindah dan keluarga yg baru tidak mau mempekerjakannya. Namun Oshin tak putus asa. Ia mencoba menyakinkan keluarga baru tsb bahwa ia pantas bekerja dirumah tersebut...

Bagian tersedih:
Cukup banyak adegan yg menyedihkan di film ini, seperti saat sang pria tewas ditembaki oleh tentara, saat sang adik ternyata sudah dijual ke keluarga lain serta saat sang nenek yg akan meninggal ingin melihat Oshin terakhir kali, sebelum ia meninggal.

Tingkat kesedihan: 8.5/10

lea

Film The best of me jg lumayan bikin mata berkaca-kaca

sinjai

Suka suka... Jadi referensi nonton film. Lanjutkan dengan daftar film ter yang lain.

Berbie

Thank you TS buat referensinya :'v

Berbie

Thank you TS buat referensinya :'v

exel_badboy

Hachiko

cool_boys

Rekomendasi film lainnya?

tiger4bella

@lea @sinjai @Soshified @exel_badboy @cool_boys
Thanks udah mampir dan berkomentar...
Seperti biasa, trit gw sepi peminat, mungkin karena temanya tidak populer, hehe
@cool_boys , rekomendasi film apa lagi brur?

aliando_syarif

Film tersedih gw apa yah..

Ini list yg mampu membuat gw berlinang air mata,
1. Life is beautiful (sungguh film satir yg indah. Walaupun gw ga terlalu demen film yg menggambarkan nazi secara buruk demi mengangkat hegemoni yahudi, dari segi sinematografi dan akting aktor utamanya yg brilian, gw harus akui nie film super maruper. Paling sedih pas bapak e tetep membuat anaknya bahagia sampek akhir hayati)
2. The pianist (lagi2 film ttg nazi. Uuuh betekkk. Napasik film nazi2 selalu bagus. Adegan menyayat hati pas dia memainian piano dgn amat indah, yg mampu menyelamatkan jiwanya)
3. One litre of tears (ini sih bukan film, tp serial drama jepang. Ttg seorang gadis yg berjuang menghadapi penyakit. Sungguuh seliter air mata gw keluar..)
4. Kuch kuch hota hai (pas di kereta mau pigi pulkam.. Selendangnya lepas.. Mewek.. Hyaaa)

aliando_syarif

Oiya, di sini byk yg penggemar film kug.

Yg penting teesnya konsisten aja ng-grooming tritnya biar idup terus.

Ini kan baru tersedih. Jd masih panjang jalan ke depan.

sinjai

Huum, nih memang forum homo mas. Jadi di luar tema homo kebanyakan gak terlalu rame (kayaknya). Tapi gak papa teruskan saja, ini benar benar trit berkualitas kok, dan menurut ku bakal lebih banyak yang baca di forum seperti kaskus, but te es nya lebih suka naruhnya di sini. Aku sangat menghargai itu.

wing

Salah satu aib terbesar saya adalah saat diajak nonton film untuk mencoba TV HD yang berlayar cekung itu. Saat itu film yang kami putar adalah Head-On (Fatih Akin). Dan pas adegan saat si aktornya menari-nari dengan tangan berdarah-darah, air mata saya tiba-tiba banjir, dan langsung diledekin sama dia, padahal mata dia berkaca-kaca juga. Haha. Sejak saat itu saya selalu memastikan dahulu bahwa film yang akan kami putar steril dari adegan mengharu-biru.

The Crucified Lovers (Kenji Mizoguchi), sesuai judulnya, juga salah satu film yang paling bikin patah hati. Adegan percobaan bunuh diri di danau itu, bener-bener sukses buat saya nyari lap. Kehebatan Mizoguchi dalam nyiapin setting dan lanskap buat mendukung puncak momen kesedihan, saya rasa tak bisa dicarikan lawannya. Film dia yang lain, Sansho the Bailiff sudah pasti merupakan cerita paling menyedihkan yang diangkat ke film, yang pernah orang buat.

Dan sebelum David Lean bikin film-film bernuansa kolosal seperti Lawrence of Arabia, dia bikin film-film tragedi percintaan, salah satu yg paling memorable adalah pas adegan perpisahan di film Brief Encounter, yang sangat sederhana namun mendalam. Apalagi ditambah backsound piano concerto-nya Rachmaninoff yang menyayat-nyayat. Pernah pemutar musik saya hanya diisi musik-musiknya Rachmaninoff saat sedang galau gegara terinspirasi film ini. Haha. Kalau berlangganan TV kabel, coba sering pantengin TCM, sepertinya film ini cukup sering diputar, karena pernah saya dua kali nonton di saluran tsb di bulan yg sama.

Kayaknya daftar film seperti ini bakal masih panjang, jadi saya tuliskan sekian dulu saja daripada nanti kepanjangan menjadi curhatan. Haha.

tiger4bella

@omin , thanks saran dan kesediaannya meramaikan trit ini

@sinjai . ide bagus tuh, ntar gw bikin akun di kaskus. Sesungguhnya karena gw gay, makanya gw lebih nyaman posting sesuatu diforum ini. Lebih bebas jadi diri sendiri, lebih bebas masukin film2 LGBT juga

@wing , kalau udah master film yg ngomong sih, gw setuju

silverliningggg

[1] apa yang bisa saya katakan tentang film ini? saya hanya berpikir apa benar bisa hal demikian terjadi, dimana seseorang memberi begitu banyak pada orang lain melebihi apa yang harusnya bisa ia berikan untuk dirinya sendiri? dan jangan tanya bagaimana ketika suling itu dengan sempurnanya dibunyikan dan suara celine dion yang lirih melakukan keahliannya.


[2] saya selalu bisa merasakan bagaimana rasanya menjadi tua dan punya ribuan kenangan untuk disesali. mungkin untuk itulah film ini selalu bisa membuat saya melirik jauh ke depan dengan sinis namun merasa lemah saat mengintip ke masa lampau. hargailah waktumu, hargailah hidup. adegan tersedihnya bagi saya tentu saja ketika michael harus melawan ajal berbaring di aspal saat hujan deras untuk menasehati anaknya. oh, soundtrack -nya. ya, lagu yang tepat untuk mengingatkan diri bahwa perkara rasa, manusia selalu hampir saja bodoh.



[3] edward mungkin dapat memberitahu kita bagaimana rasanya ingin memberi namun disisi lain harus bersikap bijak dan tak melakukannya.



[4] wew, heavy. tatapan louise di akhir film begitu menyesakkan dada dan membuat saya berteriak dalam benak agar mereka tak melakukannya. ada putus asa, lelah, lega, keberanian, dan cinta pada sahabat dalam tatapan itu. saya tak mungkin lupa pada ucapan terakhirnya.. "let's keep going."

film ini membuat saya punya keinginan kelak untuk berkendara mobil berdua mengelilingi daratan yang luas dari kota ke kota dengan orang yang tepat. dan ya, jika saya harus melepaskan banyak keinginan lainnya untuk hal ini, i don't mind.

aliando_syarif

Oya kak. Film paling ter... Itu redundan kak.. Either film paling or film ter..

Tidbits ae kak..

mitzsu

makasih ts buat referensinya n setuju ama @silverliningggg titanic mah filim yg endingnya paling sedih lah.