It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
@JimaeVian_Fujo kk ello juga ad minta sih cumanya gua rada bingung aj mau gmn memperbnyaknya. Mungkin buat special chapter aj gtu?
ceritanya bagus... ayo lanjut lagi!!!
Kira2 gmn y reaksi nico abis jalan ama lala hahaha
Keknya ivan mulai cemburu deh ama nico
Jd gak sabar nunggu lanjutannya @soratanz
@Tsu_no_YanYan
@Greent
@AryaPutra_25
@freeefujoushi
@JimaeVian_Fujo
@3ll0
@akina_kenji
@lulu_75
@Rars_Di
@Agova
@earthymooned
@boy_lovers
@rama_andikaa
@Sicilienne
@AbdulFoo
@new92
@rio_san
@omega_z
@Adi_Suseno10
@rubi_wijaya
@fauzhan
@bagastarz
@rizkhylicious
@syafiq
@jimmy_tosca
@abong
@ngehaha
@jony64
@prasetya_ajjah
@Rabbit_1397
@agungrahmat
@ricky_zega
@alfidimasm2
@adamruby92@gmail.com
@OkiMansoor
@RogerAplha
@Otsutsuki97S
@SanChan
@hendra_bastian
@dimar
@dafaZartin
@Aurora_69
@taengoo
@majesty
@o_komo
@boncengek3
@fian_gundah
@hafizpratama
@chupy_slow
@Aurora_69
@Chrisan
@duatujuh
@bram
@arya_07
@Chi_dudul
@josiii
@liezfujoshi
@Pratama_Robi_Pratama
@AndikaRiskiSya2
"Adoooh! Kaki gua kram! Kok sepak takwar sih? Nggak ada lagi gtu olahraga yang lebih beradab? How are you basket and softball? Ke mana aja kalian? Sumpah ini kek lagi belajar balet di usia senja" kiki mengeluh panjang lebar sambil jingkrak-jingkrak berusaha supaya kakinya paling nggak bisa lebih tinggi daripada pohon cabe dan nggak keliatan kek orang kejang-kejang
Untung aja dulu gua pernah belajar capoeira biar cuma 2 minggu setidaknya berguna sedikit
"Do turnamen lu ntar jadi nggak?" Icha akhirnya berhasil menendang 1x
"Ya jadi kok, lu berdua jangan bilang ada acara dah kalian 2 itu udah di kontrak mati sumpah pocong bakal suporterin gua ya kan?" ancam gua
"Iya iya" icha menendang sekali lagi
"Ih! Lu jangan ngomong sumpah pocong gtu dong. Gila lu kualat ntar akibatnya tuh bisa..."
"DIEEMMMM!!!!" Pekik gua sama icha kompak. Kumat dah hiperbolis kiki. Pake acara nakut-nakutin lagi lagipula kan gua cuma bercanda
Kiki merengut "yaa... Gua kan cuma kasih tau. Soalnya sumpah pocong tu ada sejarahnya. Semacem sumpah yang di jalanin orang kalo.. Lho? Do, cha! Mau kemana sih?!" Pekik kiki dari jauh
"Pindaah! Cari olahraga yang nggak pake ceramah!" Pekik gua dari jauh
Kiki langsung ngibrit ngejar kami 2
"Hai!"
Wah wah... Hari icha bakalan cerah nih
"Hai!' Sahut gua sama kiki kompak
Tian menarik kursi di sebelah icha. Icha yang lagi asik makan siomay #tetapdenganmukadatar, Melirik heran ke arah tian
"Hai cha..." Tian mengulurkan tangan ke icha
Alis icha naik setengah senti. Tapi uluran tangan tian tetap di sambut juga.
"Gua tian"
"UHUK!" icha mendadak juling
"Lu nggak apa-apa kan cha?" Tian melepaskan jabatan tangannya dengan panik
Yang namanya icha itu selalu di kaitkan dengan kedataran dan kedinginan. Nggak ada tuh reaksi icha yang over kesedak siomay! Ini baru sekali sepanjang sejarah kalo icha kesedak siomay soalnya yang biasa kesedak, kesandung, kegigit lidah sendiri kalo kaget kan kiki?
Icha menarik nafas dalam-dalam. Tenang...
"Gua icha" katanya setelah aura datarnya muncul lagi
Tian tersenyum lucu. Sumpah cowok ini mau gimana juga tetap lucu di mata gua.
"Hehe... Gua tau kok. Justru seharusnya gua yang harus ngenalin diri soalnya gua kan udah janji" kata tian. Nadanya riang bnget dia betul-betul orang yang asik
Icha menarik bibirnya sedikit. Senyum maksudnya. Lalu melanjutkan makan siomay. Datar... Sedatar... Datarnya
"Dari mana mo kemana an?" Celetuk gua memecah keheningan
Tian emang cowok yang oke bnget. Dia maklum bnget sama kelakuan icha. Pasti dia pikir kalo icha itu malu-malu kucing belum tau aja tian kalo dalemnya icha itu kucing garong
"Gua mo balik. Mampir dulu ke base camp fotografi" tian mencomot pisang goreng yang selalu tersedia di meja kantin langganan gua dkk
"Anak fotografi? Waahhh... Seru bnget. Lu tau dong mana yang palsu sama yang asli? Ya kan? Eh kayak foto-foto hantu ituloh juga bisa tau yang beneran sama yang rekonstruksi ya kan?" Kiki merepet seperti biasa. Topik gaje
Waktu tian tertawa kecil baru kelihatan kalo ternyata gigi tian itu kurang rapi tapi itu tak menjadi masalah utama kok soalnya dia tetap manis. "Hahaha... Rekontsruksi?"
"Rekayasa, sanggul! Asal aja lu kalo ngomong. Jauh amat rekonstruksi sama rekayasa!" Semprot icha tiba-tiba busyet dah! Di depan orang yang mau ngecengin dia masih judes juga nih anak.
Gua cekikikan "galak bnget lu! Malu kali sama tian"
Pipi icha mendadak merah padam. Antara malu sama marah "paan sik?!"
"Eh gua cabut dlu ya? Ntar dah kiki lu main ke klub fotografi. Ntar gua kasih tau gimana cara ngebedain yang rekayasa sama yang asli oke?" Tian berdiri pamitan. Dia tau bnget wktu yang tepat buat pergi sebelum icha malu hati dan nggak mau ketemu dia lagi
"Lu juga ya cha? Kali aja tertarik sama klub fotografi" katanya khusus buat icha. Cieee cieee cieeee
"Ya ntar gua liat-liat" ekspresi icha sumpah bisa bnget buat cowok mundur sebelum berperang. Tapi kayaknya si tian ini nggak terpengaruh
"Asyiik! Lu keren bnget an! Apalagi kalo ntar bener ja... AWWW!" Jerit kiki begitu gua injak kakinya sbelum mulut embernya ngomong yang aneh-aneh
"Mo ngomong apa lu?" Desis gua
"Ihh! Kutil dodol lu do! Gua kan mau ngomong semua bakal asik apalagi kalo tian ntar beneran jadi fotografer profesional, nyeett!" Amuk kiki. Padahal tadi dia nampak bnget betulan mau ngomong kalo tian beneran jadian sama icha. Untung aja keburu di injek dengan tenaga berkekuatan penuh.
Mana mungkin tian nahan tawa di hadapan mahkluk-mahkluk heboh berkelakuan ajaib ini
"Oke gua cabut dlu ya" tian berpamitan "bye"
Siiiiingggg!
Hening!
Tiga.....
Dua....
Satu.....
"ICHAAAAAAA!!!" Gua sama kiki jadi duo berisik lagi
"No comment, no comment.." Sambil pasang gaya artis icha kabur dari situ
"Payah!" Cibir kiki sebel
"Nggak ngerasin penantian kek gua sih" rutuk gua sambil duduk kembali. Lagi males ngejar icha. Palingan dia juga ke WC. Mana tahan dia jauh-jauh dari gua n kiki
"DOR!"
"NICO! ih~ bikin kaget aja deh..." Genitnya gua kambuh. Nico itu kek nya punya kekuatan mistis membangkitkan jiwa genit gua yang terpendam
"Hai ki"
"Halo nico" kiki menyeruput es kelapanya
Nico duduk di sebelah gua "tadi keknya aku ngelihat anak kelas 2 disini"
Iya kok tau?" Gua melirik nico. Jangan-jangan doi cemburu lagi. Akhirnya masa penantian gua udah mau selesai juga
"Tadi dari jauh aku liat"
"Dia naksir icha" kiki dan mulut embernya "lagi PDKT gtu"
Nico mengganguk-angguk sampai poninya yang agak ikal jatuh sedikit ke dahinya yang mulus dan bebas dari jerawat atau bintil-bintil biang keringat Cling!
"Gimana lala? Sneng?"
Mata kiki langsung menerjang tajam ke arah gua minta penjelasan karena topik yang satu ini belum jadi bahasan di gosipers kami
"Seneng lah" padahal gua belom ketemu lala. Anak itu berangkat sama ayah lagi. Kali ini bukan karena ngambek. Ayah kebetulan mau ktemu guru lala. Jadi gua bebas tugas deh. Eng... Enggak total sih ntar siang juga mau jemput tuh anak
"Halo?" Nico menggangkat ponselnya yang tiba-tiba bernyanyi
"Ya...? Oh... Kamu di mana? Oh... Oke.. Iya, iya. Aku kesana sekarang ya? Oke.. Bye" klik
Gua langsung sinis "kok mesra bnget. Siapa sih?"
"Nara. Aku ke kelas dulu ya?"
HAH? apa-apaan tuh cewek nelpon-nelpon nico dan nyuruh mantan cowoknya itu datang nyamperin dia?!! Sekali lagi pemirsa NYAMPERIN DIA?!! Dasar cewek nggak mau rugi. Udah selingkuh masih mau juga sama nico. dasar jalangers
"Sakit lagi?" Sumpah suara gua sekarang kek orang yang ngancem sebelum lakuin pembunuhan
Lagi-lagi tawa renyah nico yang maut nan mempesona. Nico menepuk bahu gua
"Nggak... Masalah milih warna baju vokal grup kelas. Minta pendapat gtu. Soalnya ntar mereka kan mau tampil pas pembukaan turnamen softball"
HUH! Dasar ya tuh wanita tak tau diri, dia buta warna atau apasih? Masa masalah gtu aja mau manggil nico. Dasar Caper! Cari perhatian! Lagian nih nico juga kok santai bnget nyebut turnamen softball? Hallo? Nico kamu tuh lagi ngomong sama fredo lho! Kapten softball putra sekolah ini! Memang nya nico lupa apa?!
"Dia buta warna?" Biar udah di tahan-tahan juga kata judes ini tetap meluncur juga. Habis sudah imej cowok sabar nan pengertian. Sia-sia perawatan tubuh plus rambut biar penampilan makin oke. Goodbye selamat tinggal deh imej.
Nico masih tertawa renyah "hus! Bisa aja kamu do. Nggak lah. Masa buta warna? Cuma minta pendapat kok do"
Gua manggut pasrah. Tapi kemungkinan nara buta warna juga ada lho. Buktinya waktu latihan cheers. Dia pernah pake atasan ijo stabilo plus bawahan corak dengan nggak tau warna apa. Ada kuning-kuningnya gtu. Pokoknya norak! Tapi menurut rumor yang beredar, hari itu nara lagi pusing gara-gara mobilnya nyerempet angkot yang jelek bnget. Apa juga hubungannya sama selera baju ya?
"Salam dah buat nara dari pisang goreng" gua mengigit pisang goreng yang baru gua comot dengan jengkel