It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
@_abdulrojak
@Rifal_RMR
@JimaeVian_Fujo
@lulu_75
@Aurora_69
@harya_kei
@3ll0
@Otho_WNata92
@hyujin
@j4nji
@rizal_91leonardus
@Rikadza
@lucifer5245
@abyyriza
@terry22
@rama_andikaa
@Gabriel_Valiant
@ramadhani_rizky
@Akang_Cunihin
@Sho_Lee
@raw_stone
@Rars_Di
@kaha
@haikallekall
@ffirly69
@gilang22
@viji3_be5t
@LostFaro
@nakashima
@kie_kow
@littlemark04
@akina_kenji
@Daser
@sn_nickname
@Vanilla_IceCream
@Dhi96
@Greent
@Toraa
@jimmy_tosca
@cansetya_s
@tianswift26
@zenfonepro
@bapriliano
@cela
@dadannnnnnn
@bagastarz
@Agova
@syafiq
@sonyarenz
@delvaro80
@Badguydrunkby6
@boybrownis
@hearttt
@Phantex
@malmol
@roy_rahma
@RezzaSty
@aries18
@abong
@new92
@soratanz
@pangeran_awan99
@rezka15
@yansah678
@Mami100C
@hendra_bastian
@dim4z_
@BOMBO
@Rabbit_1397
@rubi_wijaya
@NanNan
@ardi_yusman
@kristal_air
@Methan
@Nova_APBS
@Bleach.boy
@dewanggaputra
@Watiwidya40Davi
@aldhy_virgo
@Ninia
@aries18
@Fruitacinno
@Tsu_no_YanYan
@akha
@malmol
@Valle_Nia
@Lovelyozan
@PHfila
@diccyyyy
@Adi_Suseno10
@revtwo
@dafaZartin
Genre : Romance, Comedy
"Gini nih, susahnya pacaran sama anak IPA!"
"Susah apanya?"
"Ya susah. Guenya jadi dicuekin. Pelajaraaaaan mulu yang diurusin."
"Lho, emang harusnya gitu, kan?"
"Tapi gak gini-gini juga, kali. Emang gue boneka, apa, yang diajak maen kalo lagi pengin doang?"
Tony menghela napas. Memalingkan wajahnya dari buku tulis ke arah Risman. Yang ditatap masih memasang tampang be-te. Manyun sambil menopang dagu depan telapak tangan.
"Kenapa lagi sih, Hedy lo?" tanyanya, setelah meletakkan ballpoint dan benar-benar mengkonsentrasikan mata pada Risman.
"Ya gitu. Gue minta temenin ke toko buku, alesannya banyak tugas. Trus dia bilang, 'kamu kan udah gede, kenapa harus ditemenin segala?'' bete, kan?"
Tony ngakak, tapi segera menutup mulut saat mata Risman membulat ke arahnya.
"Dia nggak salah, kan?" komentarnya cuek.
"Huuu. Malah dibelain. Capek gue kalo lama-lama gini."
"Ris, kalian itu pacaran udah hampir 3 bulan, lho. Lo juga pasti ngerti, kali, kalo sifatnya memang begitu.."
"Tapi kalo terus-terusan kayak gini, guenya juga yang makan hati!"
"Serba salah ya hidup looo Ris... Ris Waktu pacaran sama Exel, lo ngeluh sama sikap overnya. Giliran dapet yang cuek, mencak-mencak lagi. Mau lo apa lagi sekarang?"
***
Risman menekuk wajah. Sebal melihat Tony yang tiba-tiba meninggalkannya saat pulang. Dijemput Anto dan mau jalan-jalan dulu, ceritanya.
Nah, gue? Risman menggerutu kecil. Menatap layar HPnya yang sepi. Berharap ada nama Hedy disana, Risman malah jadi mangkel sendiri. Kalo nggak lagi basket, pasti lagi ngerjain tugas. Huuuuh!
Risman meneruskan langkah. Berjalan sendiri dikoridor sambil memainkan gantungan kunci, hadiah pertama yang diberikan Hedy kepadanya.
Sambil mengingat-ingat, kenapa bisa Risman suka sama orang kayak Hedy? Cowok cuek yang sama sekali nggak ada romantis-romantisnya. Boro-boro ngajak candle light dinner, perhatian juga kalo inget.
Eh, tuh kan.. Risman menghentikan kaki. Menatap ke lapangan basket yang dipenuhi anak-anak cowok dengan kesibukan masing-masing.
Dan cowok jangkung itu menjadi pusat perhatiannya. SMS jangan ya? Yakin nggak akan balas, deh. Risman menghela napas sebelum menjalankan aksinya.
"Heeeeeeeedy.." teriaknya lantang. Yang dipanggil tetap cuek. Men-dribble bola tanpa menoleh.
"Heddddy Mutahar. Hedddy Mutahar! Budek ya?" Hedy menoleh kali ini. Melambaikan telapak tangannya, pertanda minta waktu.
Risman memangku tangan, menggigit bibir dan menatap Hedy dengan tatapan kesal sampai lima menit kemudian, Hedy yang sudah berhenti bermain menghampiri dengan wajah dibanjiri keringat.
"Jalan yuk!" Risman nyengir tanpa dosa, memasang wajah yang paling ceria padahal beberapa waktu sebelumnya garis kemarahan itu nampak jelas dirautnya.
"Capek," Hedy menjawab kalem. Me-lap keringat dengan handuk kecilnya, lalu meneguk sebotol air yang disimpan diranselnya yang terbuka.
"Yaa kita makan, gitu. Sekalian istirahat kamu-nya. Ya? Aku mau pulang nggak ada temen. Tony dijemput cowoknya tadi,"
"Kita makan disini aja. Terus aku anter kamu pulang." Hedy bangun, meraih ranselnya lalu berjalan santai meninggalkan Risman yang masih bengong ditempat.
"Tunggu situ. Aku nggak lama," hanya itu kalimat terakhir yang Risman dengar sebelum Hedy menghilang dibalik pintu toilet.
***
Tidak ada coklat, cincin apalagi puisi. Hanya sikap cuek dan dingin yang Risman terima selama 3 bulan jalan bareng cowok itu.
Dua bulan pertama, Risman memang menikmati sikap Hedy yang satu itu. Sebelum-sebelumnya, rata-rata cowoknya bersikap over. Lebay.
Tapi belakangan, kok Risman malah jadi sering dibuat jengkel ya, sama sikapnya itu? Sebenernya Hedy punya perasaan nggak sih, sama Risman? Apalagi, belakangan ini juga temen-temen malah kebanyakan cerita soal sikap cowok mereka yang romantis. Dikasih coklat lah, dikirimin puisi lah, dianter jemput sekolah lah. Nah, Risman?
"Dia sayang sama lo dengan caranya sendiri," Tony membela. Risman semakin cemberut.
"Dengan nyuekin gue, gitu? Ngapain pacaran kalo sikapnya dingin begitu?"
"Nah elo.. kenapa mau dipacarin kalo gak bisa nerima konsekuensinya?"
"Abis, tadinya gue pikir enaaak gitu pacaran sama cowok cuek model Hedy. Nggak ngekang. Taunya malah gini.."
"Putus aja apa susahnya sih? Kan nanti lo bakal dapet lagi." Komentar itu sangat menindas batin Risman.
***
Huaaaaa..
Kali ini, Risman nggak bisa lagi menahan kesabarannya menghadapi sikap cuek Hedy. Kok rasanya kayak yang nggak dianggap ya? Barusan aja dia liat dengan romantisnya Anto memberikan kado buat Tony.
Iiiih, Hedy mana pernah? Risman melongo. Cuma bisa bengong saat Anto juga menyerahkan sebungkus cokelat kepada Tony.
Padahal Risman tahu banget, ini bukan hari ulang tahun Tony. Eh, ulangtahun? Seandainyaaa pacar gue kayak Anto. batinnya meringis, saat kemudian terlintas sesuatu dalam benak Risman
***
"Pokoknya malam ini aku mau ketemu. Peduli kamu bisa atau enggak. Aku mau ngomong. Penting. Soal.. soal masa depan kita!" Hedy mengerutkan dahi, menatap Risman dengan mata menyipit, kemudian tersenyum tipis dan mengangguk.
Risman bingung, menghela napas dalam-dalam, lalu membalikkan badan. Meninggalkan Hedy dengan sebuah tanda tanya besar menggantung dihatinya.
***
Malam itu Risman menunggu dengan sebal diteras depan. Tanpa berpakaian rapi. Tampil cuek dengan piyama Mickey Mouse ungu kesayangannya, Risman menatap layar HP.
Sama sekali nggak mau menghubungi cowok itu. Risman mau membuktikan, bakal datang tepat waktu atau malah nggak datang? Hmm.. Risman membuang napas.
Keputusannya sudah final.
Risman nggak tahan dengan sikap cuek Hedy kepadanya. Jadi mungkin lebih baik Risman mengakhirinya saja. Kalo kelamaan diterusin, bisa mati rasa dia!
Klakson motor Hedy berbunyi beberapa kali saat Risman memutuskan masuk ke dalam rumah. Telat 5 menit! Ta-tapi.. Risman membalikkan badan, menatap Hedy dengan tatapan 'bego'-nya. Itu Hedy? Tanyanya meyakinkan.
Risman, cowok cueknya gue? Tampil rapi dengan kemeja kotak biru tua yang tangannya dilipat sampai sikut. Jeans hitam serta rambut cepaknya semakin membuat Risman ternganga. Lihat, penampilannya sangat kontras!
"Udah lama nunggu?" tanya cowok itu. Risman masih membiarkan tiga garis halus didahinya itu terbentuk.
Hedy tersenyum, mengerti dengan apa yang ada dipikiran Risman saat ini.
"Kamu mau ke mana?"
"Ketemu kamu. dan.. selamat ulang tahun, sayang.." Risman menelan ludah, tatkala dengan 'so sweet-nya' Hedy mengeluarkan sekotak besar berwarna biru, setangkai bunga mawar putih, serta sebuah kotak kecil berwarna merah.
Ulangtahunnya kan besok?
"Ta-ta-tapi.. ulangtahun aku kan besok."
"Katanya ada yang mau dibicarain sekarang. Kamu mau minta putus, kan?" tebak Hedy.
Risman menelan ludah lagi. Sejurus kemudian, senyum manisnya mengembang. Tepat saat Hedy mengeluarkan sebuah kalung berliontin seperti cincin.
"Ini buat.."
"Buat kamu, sayang.." Hedy mendekat ke arah Risman yang masih berdiri diambang pintu. Memakaikan kalung itu, lalu menyerahkan kotak berwarna Biru besar pada Risman.
Parfum kalem Hedy langsung mengikat hatinya.
Niatnya untuk mengakhiri hubungan mereka batal seketika.
"Sebelum kamu minta putus sama aku, aku mau kasih ini. Maaf ya, selama kamu pacaran sama aku, aku malah banyak bikin kamu ngenes. Aku nggak bermaksud kok. Tadinya aku mau tes kamu aja. Tahan nggak kalo aku cuekin. Nanti aku kan mau ikut tes untuk masuk jurusan Kimia. Dan kayaknya bakalan banyak ninggalin kamu. 3 bulan ini aku liat kamu sabar hadapin aku, dan aku salut banget buat itu. Tapi pas tadi kamu minta aku nemuin kamu, aku tahu kesabaran kamu udah menipis.."
"Aku nggak akan minta putus kok," sela Risman tiba-tiba. Matanya secerah kerlip bintang yang bersinar dilangit.
CUP
Hedy mencium kening Risman, muka Risman memerah dan Hedy tersenyum melihat wajah kekasihnya itu.
Kekesalannya meluluh. IIIh, pacar cuek gue ternyata bisa romantis juga!
TAMAT
Idenya muncul dari ukelelee @Akang_Cunihin , mudah2an dia suka cerpennya
@Adi_Suseno10
Apa maksudnya nih -_-
Perasaan gw yg cuek dan kamu yg cerewet kyk Emak2 PMS
@Akang_Cunihin
@Akang_Cunihin
Berarti ntar dia ga sma Mario ataupun Tommy dong.
@Lovelyozan
Aku gk menggemaskan.
@Adi_Suseno10
Ya allah mudah2an @Akang_Cunihin kyk seperti di cerita amiiin...gemas >_<
@Akang_Cunihin
@Akang_Cunihin