BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

Sayap kematian (antara Dendam, Cinta dan persahabatan)

Ini cerita ke dua ku, walaupun cerita pertamaku belum tamat tapi aku punya gagasan baru jadi takut lupa jadi aku buat sekarang aja.

I hope your enjoy with my story.
Mohon kritik dan sarannya.
Tapi jangan pedas-pedasnya.

¤ ¤ ¤

Part 1

Aku berlari memasuki sebuah apartemen bersama ayahku.
Aku tidak tahu apa yang sedang terjadi yang jelas ada sekelompok orang mengejar kami.
Di depan kami ada officegirl sedang mengepel lantai.

Kami memasuki sebuah kamar tidak lupa ayah menguncinya.
"Apa yang terjadi yah?" tanyaku pada ayah.
Ayah melihatku cemas dan nafas yang memburu.
"mereka mengejar kita. Untuk itu kamu harus pergi jauh dari sini, selamatkan dirimu. Mengerti!. " ujarnya

Tidak lama pintu terbuka dan masuklah orang-orang menggunakan jas hitam dan pistol di tangannya.
Aku takut, Ayah menggerakkan tangannya ke arahku seperti gaya mendorong tapi tak mengenai tubuhku, seketika tubuhku terdorong ke belakang. Aku bergegas lari bersembunyi di balik tirai.
Aku melihat ayah terhempas kesana kemari dan luka di sekujur tubuhnya.

Aku tak bisa berbuat apa-apa. Pemimpin pasukan itu bertubuh tinggi hitam berkaca mata dan jam Swiss Armi di tangan kirinya.

'Aku bersumpah demi ayahku aku akan membalas semua ini' gumamku.
Ku kepalkan kedua tanganku dan benda benda yang ada di sekitarku bergetar dan melayang seketika.
.
.
.
'Ah mimpi itu lagi.' gumamku.
Itu adalah peristiwa 10 tahun yang lalu.

Nama ku Alan ford aku tinggal bersama bibiku yang sangat baik yang bersedia mengadopsiku sebagai anaknya.
Sekarang umurku 17 tahun. Aku memiliki kulit putih, bibir merah dengan bagian bawah lebih tebal, rambut ala remaja sebayaku dengan tipis di kedua sisinya. Tubuh yang atletis,
Teman ku bilang aku ganteng.

Ku gerakkan tanganku kearah handuk dan handuk itu terbang ke arahku. Aku memang memiliki kelebihan. Dan aku mensyukurinya.
Setelah selesai mandi
ku kenakan seragam sekolahku dan berlari ke bawah untuk sarapan.

"Pagi.." sapaku ke semua keluargaku
Ada bibiku, pamanku dan adikku Selvi.

"Pagi juga, itu mama udah bikin roti bakar isi, cepatan di makan nanti telat sekolahnya" suruh mamaku.
"iya ma" seruku.

Setelah semua selesai aku bergegas berangkat sekolah mengunakan motor Ninja biru kesayanganku.
Aku sekolah di sebuah internasional school kelas 2.

Menempuh waktu 15 menit akhirnya aku sampai di sekolahku.
Setelah memarkirkan motor aku berjalan ke kelasku.
Di kelas sudah ramai aku berjalan menuju tempat dudukku.

"Pagi Alan" sapa Indah
"Pagi juga" balasku.
Indah adalah temanku dia cantik dengan rambut panjang sepinggul.
Dia bisa membaca pikiran orang dan masa depan.
Itu cukup aneh buatku.

Tak lama bel pun berbunyi dan pembelajaranpun di mulai.
.
.
.

Saat ini aku, Ken dan indah sedang duduk di taman belakang sekolah kami.
Di sini sangat rindang.
Ken bisa sulap dan sulapnya itu sangat hebat dan mencengangkan.
"coba loe angkat batu itu menggunakan kekuatanmu!" suruh Ken.
Aku pun mengikutinya dan mengangkat batu yang cukup besar itu.

"weiih udah ada peningkatan nih" seru Indah.
Aku cuma tersenyum.

Tiba-tiba sebuah burung elang menyerangku dan mencakar punggungku.
"AARRGGGhh" pekik ku.
Ini sakit sekali. Baju ku penuh dengan darah.

Ken dan Indah memapahku ke UKS dan mengobati ku.
"kenapa ini?" tanya guru petugas uks.

"kena cakaran elang bu" jawab Indah.
"buka bajunya,"suruh petugas itu.

"ARRGGHH" pekik ku karna petugas itu mengoleskan alkohol di punggungku.

"Tahan lan" panik indah.
Setelah selesai aku di antar pulang Ken karna tak mungkin aku belajar.

Setibanya di rumah mama sangat panik
"kenapa kamu nak? Kok bisa begini? Kamu berantam?" borong mamaku sangat panik dengan keadaanku.
"Alan di serang elang bu, pungungnya kena cakar" jawab ken yang memapahku menuju kamar.

"sudah di obati " tanya mamaku.
"sudah ma" jawabku.
Mama ngak usah kuatir Alan baik-baik aja kok, alan cuma butuh istirahat aja" sambungku.

"yaudah kamu istirahat ya" mereka berduapun keluar.

Aku coba rebahan tapi punggungku sangat sakit.
Tapi ku tahan hingga aku terlelap.
.
.
.
Aku terbangun karna punggung ku sangat sakit. Seperti ada sesuatu yang mau keluar.
Ku lihat jam sudah menunjukan jam 11.45

"AARrGGHH" Pekik ku.
Ku coba bangun.
Punggungku sangat sakit hingga aku meringkuk kesakitan.
Sesuatu keluar dari punggungku.
Darah bercucuran keluar.

'ARRGHHH'
Nafasku memburu peluhku berjatuhan.
Darah membanjiri punggungku.
Kulihat sebuah bulu keluar dari punggungku semakin lama semakin panjang dan itu sangat sangat sakit.
Bulu itu seperti sayap berwarna hitam seperti sayap elang bercampur darah dan basah.

"Arrrgggh" erangku.

Benar itu sebuah sayap.
Aku tak bisa menahan sakitnya. Hingga aku tak sadarkan diri lagi.


Bersambung ke part 2

Comments

Sign In or Register to comment.