kakakku selalu menindasku, setelah itu dia akan mengancamku agar tidak mengadu
dari usia kanak kanak hingga sekarang 11tahun
dia masih suka menindasku
dia seakan membenciku, membenci keberadaanku
aku tak tau apa salahku hingga suatu hari dia menarikku kekamarnya dan menyuruhku duduk dalam diam
sebelumnya dia mengotak atik laptopnya, mencoret2 sesuatu pada kertas dan melempasnya kedalam tong sampah, membuka kulkas dan membawa dua coca cola dalam genggamannya
melemparkan sebuah padaku kemudian meneguk coca cola itu dengan sekali tenggak
" ada yang ingin kuberitahukan padamu"
ucapnya pertama kali
"apa ka ?"
" kamu ingin yang langsung atau bertele tele ?"
ucapnya lagi melakukan penawaran
alisku berkerut dan akhirnya mulai menjawab
" langsung saja sebab aku mau pergi les setelah ini"
aku banyak kerjaan di tahun2 kelas6, maklum sebentar lagi ujian akhir
"kamu itu bukan anak kandung keluarga ini"
hening
tubuhku kaku dan nafasku tertahan
kemudian aku mulai mengingat ingat bahwa mama sering menitipkanku pada nenek dan kakek, tidak seperti kakak
memberiku kamar yang lebih kecil dari pada kakak padahal usia kami hanya terpaut 3 tahun
membelikan kakakk barang dengan harga yg lebih mahal dari pada aku
dan lebih sering menyediakan sarapan kesukaan kakak dari pada aku
lebih sering mengunjungi kakak saat di asrama
lebih sering memperhatikannya…
kemudian aku berlari dengan berlinangan air mata
menyesali nasipku dan kebenaran yang begitu pahit dan menyakitkan
aku masuk ke kamarku, menulis sepucuk surat perpisahan dan kabur pada malam hari
*****
besoknya aku ditemukan oleh orang tua angkatku saat sedang tidur di emperan toko, sepertinya mereka mencariku
meta mereka berdua membengkak seperti telah menangis lama sekali
mereka memelukku dengan erat, saat itu aku melihat kakak dengan pipi yang lebam dan ujung bibirnya yang bengkak
ayah telah menampar kakakku begitu keras, ternyata aku anak kandung mereka, kakak telah berbohong
aku kembali tersadar bahwa dulu semenjak kecil aku sering dititipkan dirumah nenek karena aku yang minta
aku diberikan kamar yang berukuran lebih kecil karena aku juga yang minta sebab letak kamarku tepat menghadap sebuah taman, sehingga aku dapat melihat keindahan taman lewat jendela kamarku
jelas saja kakakku mendapat mainan lebih mahal dariku sebab hobinya adalah bermusik sejak dulu dan aku lebih suka dalam dunia seni lukis
harga alat alat musik kan lebih mahal
dan lebih sering menyediakan makanan kesukaan kakak adalah karena aku tidak punya makanan kesukaan
sebab aku suka semua jenis makanan apapun
lebih sering mengunjungi dan memperhatikan kakak adalah karena kakakku anak yang nakal dan badung sekali orangnya, dia sering berkelahi dan membuat babak belur anak orang sehingga mama dan papa selalu sibuk mengurusinya yang bangor itu…
sialan kau kak, aku benci kamu. akan ku ingat kejadian ini selamanya