BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

I'm Fall In Love

edited July 2015 in BoyzStories
Rika comeback :D

Ada yang kangen kah? Enggak ada yah.Hahah

Aku kembali dengan membawa keluarga CLBK(udah baca dong?)

Aku sebenernya ragu buat publish cerita di sini lagi. Tapi aku pernah janji sama kalian akan membuat sequel dari CLBK.
Story ini aku persembahkan untuk kalian yang selama ini udah setia mentengin cerita aku(cieee mentengin :p )
Dari pdad aku ribet mention satu² di fb. Langsung aku publish di sini aja deh :)

Aku coba memanggil teman² di sini yah. Untuk selanjutnya, aku hanya akan mention yg mengapresiasi story ini :)

@Bun @ardavaa @alvin21 @3ll0 @cute_inuyasha @balaka @raden_sujay @harya_kei @Different @muffle @AbdulFoo @kaka_el @Hon3y @kristal_air @d_cetya @lulu_75 @Cyclone @Vanilla_IceCream
@Adityaa_okk @RenoF @arifinselalusial @Adiie @Rifal_RMR @Adi_Suseno10 @Roynu @sunan @SteveAnggara @Anne @zeva_21 @abyyriza @meandmyself @aldino_13 @Aurora69 @Rikadza @galaxy_meja @hendra_bastian @DM_0607 @ardi_yusman @Asu123456 @PeterWilll @Zimmy Zayn @Otho_WNata92 @Kibosuke @khieveihk @JNong @LostFaro @Toraa @Bintang96 @dimasalf9 @_abdulrojak @amir_tagung @Ndraa @Pradipta24 @rzlwrdana @rezka15 @Akang_Cunihin @pujakusuma_rudi @marchphu @half_blood @ardi_cukup @freeefujoushi @Sho_Lee @abiDoANk @haha5 @akina_kenji @fairytail_lover @Kim leonard @andre_patiatama @shuda2001 @4ndh0 @ArDewa


===========================

[Prologue]

-Devo's Pov-

Seperti apa sih rasanya jatuh cinta?

Kata Papa, kalau hatimu bergetar karena seseorang, pikiranmu tersita tentangnya, dan kamu selalu ingin berjumpa dengannya setiap waktu. Itu artinya kamu sudah jatuh cinta padanya.

Oke, aku merasakan dadaku bergetar saat melihat perempuan seksi di dalam video porno yang Alex berikan padaku. Tapi anehnya saat aku mencium Tari, dan saat dia mulai membuka roknya untukku-ini benaran dia yang membuka roknya sendiri-aku malah merasa ketakutan walaupun Devo junior sudah memberontak minta dikeluarkan. Dan sampai saat ini, belum ada yang bisa menyita pikiranku.

Ingin selalu berjumpa dengannya setiap waktu? Seperti apa rasanya?

Panggil saja namaku Devo. Aku hanya seorang siswa biasa yang memiliki ketampanan di atas rata-rata. Ini sungguhan, aku tak mengada-ngada tentang masalah ketampanaku. Lihat saja akun-akun media sosialku-kalau kalian meragukannya-di sana penuh notif dari cewek-cewek yang selalu menyapaku dan menjadi stalker-ku. Baiklah cukup sampai di sini ke-narsisanku. Kalian bisa mual lama-lama kalau aku terus membicarakan masalah ketampananku.

Aku anak kedua dari si cantik Raya, dan si tampan Mario. Kakak pertamaku bernama Aro, saat ini sedang study di Amerika, dia dari kecil di asuh oleh Om Rein-adik Mama-dan Om Vinchen-adik Papa. Yah, kalian pasti bingung. Aku sendiri juga sebenarnya masih bingung, tapi kami sekeluarga sudah menerima keluarga 'unik' mereka, saat Om Vinchen menikahi Om Rein. Dan dari mereka juga aku mengetahui, bahwa cinta juga tidak memandang jenis kelamin.

"Vo, udah ngerjain PR Matematika belum?" Deva memberikan tatapan puppy eyes saat menerobos ke dalam kamarku. Yah, Sifatnya bisa dibilang sama persis seperti Mama!

Deva adalah kembaranku-yah aku kembar-kami memang kembar tapi masih bisa dibedakan dari segi fisik dan sifat. Nilai ketampanannya satu level di bawahku-menurutku sih gitu. Sifat Deva lebih mirip Mamaku. Sementara aku-kata Om Ibin-lebih mirip Papa yang cool.

"Kali ini lu usaha sendiri deh! Lu gak malu apa sampe sekarang selalu mengandalkan gw! Kita udah kelas 12 sekarang. UN lu gak bisa nyontek sama gw, belajar sana!" Aku mengusir Deva keluar dari kamarku. Anak itu memang tak bisa dikasih hati terus!

"Devooo~" Deva merajuk dan mendekat ke arahku. Aku langsung menutup buku PR-ku yang baru saja selesai aku kerjakan.

"Enggak!" Sentakku padanya yang ingin menarik buku PR milikku.

"Devooo~"

"Enggaaak!"

"Devooo!" Aku dan Deva saling tarik menarik memperebutkan buku PR-ku.

"Lepas gak! Nanti robek!" Sentakku sambil tetap mempertahankan buku agar tak berpindah tangan padanya.

"Makanya lu lepasin biar gak robek!"

"Lepasin!"

"Enggak!"

"Lepasin Devaaaaa!"

"Lu yang lepasin!"

Breekk!

Deg!


Aku terpaku saat bukuku tersobek menjadi dua bagian.

"Lu sih, Vo. Kalau lu ngalah dan ngasih buku ini ke gw dengan ikhlas, gak akan robek nih buku. Ckck." Dengan santai Deva menaruh bagian buku yang tersobek di meja belajarku. Dia menepuk bahuku pelan yang masih terpaku melihat apa yang baru saja terjadi pada buku PR-ku.

"Kleek." Pelan sekali pintu kamarku tertutup dengan menghilangnya sosok si pembuat onar.

"Sialaaaaaan DEVAAAAAA!!" Aku berteriak setelah sadar dari shock-ku.

Aku bergegas berlari keluar kamar. Kubanting pintu kamarku sampai mengeluarkan suara yang keras. Tempat utama yang kutuju adalah kamar di sebelahku yang baru saja tertutup cepat dengan terbanting beberapa detik sebelum aku bisa menggapai Deva.

"DEVA BUKAAA!!" Aku berteriak. Menggedor-gedor pintu kamarnya dengan keras. Kutendang pintu kamar Deva sekuat mungkin. Aku sudah tak peduli lagi dengan apapun. Aku hanya ingin membunuh anak itu saat ini juga, dan mencincang-cincang setiap bagian yang melekat di tubuhnya itu! Hii sadis!

Aku bisa mendengar Deva tertawa di dalam sana. Sial! Awas saja dia!

"Ada apa lagi ini?" Mama menghampiriku dengan heran.

"Buku PR Devo dirobekin sama Deva Ma!" Balasku mengadu ke Mama.

"Bohong Ma! Dia yang robekin buku dia sendiri, tapi malah marah sama Deva!" Suara Deva terdengar berteriak dari dalam kamar membela dirinya.

"Apa kata lu?! Buka gaaaak!" Aku menendang lagi pintu kamar Deva dengan keras.

Mama tertawa?

"Udah.. Udah.. Kamu kan bisa buat lagi dengan buku yang baru." Ujar Mama menahan tawanya seolah ini adalah kejadian yang lucu. Yah, aku sudah tak heran dengan sikap Mamaku yang sedikit aneh ini.

"Gak segampang itu Ma! Ini anak emang harus dihajar dulu! Mama juga aneh sih malah belain dia." Protesku kesal bersungut-sungut.

"Mama gak belain." Mama tersenyum simpul, menaik-naikan sebelah alisnya dengan tatapan jahil. Mama mengeluarkan sebuah kunci dari saku bajunya. Kunci itu di goyang-goyangkan untuk ditunjukan padaku. "Kita kurung Deva.." Bisik Mama yang langsung membuatku tersenyum penuh kemenangan.

Mama langsung mengunci pintu kamar Deva dari luar. Yah, kunci pintu kamar kami memang hanya Mama yang memegangnya. Kami hanya bisa mengunci pintu dari dalam kamar.

"MAMA NGAPAIN?" Teriak Deva cemas dari dalam kamarnya.

"Na..Na..Na..Na..Na" Mama bernyanyi-nyayi tak jelas tak menghiraukan teriakan Deva.

"Ngejamur sana lu di dalam kamar!" Celetukku sinis dan langsung ingin kembali masuk ke dalam kamarku.

"Devoo~" Panggil Mama berirama menghentikan langkah kakiku. Aku takut sekali kalau Mama sudah memanggilku seperti itu. Merinding.

"Apa lagi Ma? Devo mau nyalin PR yang udah dihancurin sama Deva inih." Protesku beralasan sebelum Mama memulai 'tihtanya'.

"Kamu sekarang ke rumah tetangga baru di depan rumah kita. Kamu bilang sama Tante Dela, yang tinggal di sana, kalau kamu yang menggantikan Mama bantuin Tante Dela bikin kue, karena Mama mau jemput Meysa Meysi di rumah Nenek sama Papa dan Miko." Tuh kan benar! Aneh kan? Masa iya anak cowok disuruh bantuin bikin kue ke tetangga baru.

Oh ya, Meysa Meysi adalah adik perempuan kembarku yang baru berusia 7 tahun, dan Miko adalah adik bungsu di rumah ini yang baru berusia 5 tahun. Memang setiap sabtu Meysa Meysi menginap di rumah Nenek, dan hari minggu mereka dijemput lagi sama Mama dan Papa. Biasanya sih Miko di tinggal di rumah bersama Aku dan Deva. Tapi, sepertinya Mama memiliki rencana sendiri hari ini.

Ya, keluarga kami adalah keluarga besar dengan 2 pasang anak kembar, seorang adik bungsu yang menjadi primadona di rumah ini. Belum lagi seorang Kakak yang akan pulang setiap liburan musim panas. Terkadang juga beserta Om Rein dan Om Vinchen yang tak lupa membawa juga dua orang anak yang mereka adopsi. Apa lagi kalau Om ibin dan Om Rifan ikutan pulang beserta anak-anak mereka juga. Rumahku setiap hari akan seperti di swalayan.

Ngomongin soal tetangga baru. Mereka keluarga yang baru pindah dari Surabaya dua hari yang lalu. Kata Mama sih, anak dari keluarga itu adalah Ben Calus, pemenang dari salah satu ajang pencarian bakat bergengsi di bidang musik yang mencari penyanyi baru bertalenta. Itu sebabnya mereka sekeluarga pindah ke Jakarta untuk mendukung karir Ben.

Yah bisa dibilang Ben tuh artis baru. Aku sendiri gak tahu sosoknya seperti apa, karena aku sendiri gak pernah nonton acara tersebut. Bukan karena acaranya tidak beken, tapi karena aku memang paling jarang yang namanya menonton TV. Dan juga semenjak keluarga mereka pindah dua hari lalu, hanya Mama dan Meysa Meysi serta Miko yang sudah bertemu dengan penghuni rumah itu.

"Malas ah Ma! Suruh Deva aja deh!" Elakku cepat.

"Gak bisa! Deva kan lagi dihukum. Udah kamu cepetan sana, Tante Dila udah nungguin. Mama gak enak udah janji sama Tante Dila mau bantuin dia." Paksa Mama. Tuh kan! Kalau tahu mau jemput Meysa Meysi, kenapa harus buat janji segala? Kebiasaan kan Mama!

"Tapi Ma_"


"Enggak ada tapi-tapi!" Potong Mama cepat. Aku hanya bisa menghela nafas berat.

Aku menendang pintu kamar Deva lagi saat kudengar tawa Deva pecah menertawakan nasibku saat ini. Sial!

=============================

-Ben's Pov-

Bunda sepertinya sengaja tak membangunkan aku karena semalam aku pulang hampir mendekati waktu dini hari. Ya, ternyata menjadi artis tak semudah seperti yang aku bayangkan dan lihat sebelumnya. Aku harus merelakan waktu-waktu untuk istirahat dan bermain yang tergantikan oleh schedule yang dibuat oleh Manager-ku. Menjadi seorang artis adalah pilihanku. Aku tak boleh mengeluh akan hal ini. Toh yang aku dapatkan juga sebanding untuk menggantikannya.

Hal pertama yang aku lakukan saat bangun dari ranjangku adalah bercermin. Ya, aku suka bercermin. Tubuhku bisa dibilang kurus walaupun masih terlihat otot-otot kecil di lenganku. Kulit tubuhku yang kuning langsat, cukup bersih dan membuatku percaya diri. Perutku tak sixpack tapi cukup rata. Aku paling suka wajahku. Walaupun aku tak setampan artis-artis korea yang digilai Bella-adikku-tapi wajahku cukup menjual untuk seorang artis dengan tampang innocent, para fans yang mengatakannya padaku.

Sudah jam 11 siang. Cacing di perutku sudah memberontak meminta makan. Aku langsung ke kamar mandi yang berada di samping kamarku. Ini sedikit merepotkan. Aku nanti akan bilang Bunda untuk membuatkan kamar mandi khusus di dalam kamarku sendiri.

Deg!

Aku mengerjap saat melihat sosok asing sedang duduk di toilet dengan celana dalam yang di turunkannya sampai lututnya. Matanya terpejam sambil geleng-geleng seperti mengikuti alunan musik dari ear phone yang menempel di kedua telinganya. Kakinya ikut menyentak-nyentak lantai kamar mandi mengikuti gerakan kepalanya. Dia sepertinya tak menyadari keberadaanku yang sudah memergokinya seperti ini.

Deg!

Dia membuka mata.

Kepalanya berhenti menggeleng-geleng. kakinya berhenti menyentak. Keningnya berkerut. Mulutnya menganga.

"Lain kali kunci pintunya!" Setakku dan langsung menutup pintu kamar mandi. Entah bagaimana reaksinya sekarang. Yang jelas, aku tak bisa menahan tawaku saat sudah menjauh dari pintu kamar mandi. Tampangnya tadi benar-benar seperti orang idiot.

Siapa dia?

==========================

Oke segitu dulu prologue nyah. Suka gak? Klo suka di like yah :)

Chapter 1, akan aku posting besok. Untuk CDH, sementra belum bisa aku lnjut di sini.

Love u mumumu :-*
«13456714

Comments

  • ehh udah langsung post disini aja kamu rikha. gerak cepet nih. hehehe
  • @balaka dari pda nnti berubh pikiran rifan. Aku kan msih labil.Hahah
  • aku baru baca di wattpadd dan kasih ke komentar ke mbak rika...pantesan q familiar ternyata ada keluarga CLBK hehehe mention q trs ya mbak...tp cerita ini akan posting di bf kan kak???klu CDH di wattpaad dulu ya mbak??
    @Rika1006
  • aku baru baca di wattpadd dan kasih ke komentar ke mbak rika...pantesan q familiar ternyata ada keluarga CLBK hehehe mention q trs ya mbak...tp cerita ini akan posting di bf kan kak???klu CDH di wattpaad dulu ya mbak??
    @Rika1006
  • Woohooo.... clbk part 2...hoho @Rika1006
  • hahaha. iya juga yee. bukan aku yg bilang looo.
    ehh baru nyadar aku yg pertama
  • hahaha. iya juga yee. bukan aku yg bilang looo.
    ehh baru nyadar aku yg pertama
  • seru banget keknya,,, ngakak liat ben mergokin devo di toilet.

    duhhh pasti shock. soalnya aq punya pengalaman tuh,pas lagi mandi,lupa kunci pintu dan tiba2 ada orang nyelonong masuk kamar mandi,,, dan reaksi q langsung shock shock shock.
  • Nyimak ajh, komentar nya tdi udh di fb :p
  • Nyimak ajh, komentar nya tdi udh di fb :p
  • seru ceritanya ... anak kembar lagi ... dilanjut ...
  • @freeefujoushi iyah ini akan aku posting juga di sini, biar memprmudah yg gak punya akun wattpad :) untuk cdh, yg memang suka sama storynya, usaha sedikit nengok di sana aja yah :)

    @Pradipta24 udah beda judul dipta =_=

    @balaka aku juga tadi nanya, siaoa yg cepet bngt udah koment :) enggak taunya si ganteng.heheh

    kak @cute_inuyasha Hahah aku bekum pernh dipergokin bgtu.tapi aku bisa byangin tampangnya psti shock, pucet cengo.haha

    @Akang_Cunihin hahaja iyah de :p
  • Wah yg bakal belok Devo kah? Devo sama Deva aja biar incest wkwk *lol
    Keren juga kalo beneran punya kembar cewe dan kembar cowo
  • wah raya punya anak banyak dan rein juga udah nikah sama vinchen ternyata...
    devo dan ben ya....ah jangan bilang kalo deva juga suka ben kan kasian devo....devo sama ben aja deh....dan deva sama aku aja #ngarep...
    panggil aku nanti ya..
  • acara tuker pacarnya msh blm dilanjut??
Sign In or Register to comment.