BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

MY LITTLE BLACK BOOK

Hey guys, salam kenal. gw mau sharing cerita aja nih. Lagi belajar bikin cerita juga sih, but i hope you guys enjoy it.


MY LITTLE BLACK BOOK
November 2005

Yang kuingat, waktu itu hujan sangat deras.

Aku dan sahabatku, Josh, sedang duduk di atas motor CBR 150 miliknya dan melaju kencang di bawah terpaan hujan yang sangat lebat itu. Tanpa jas hujan, entah kenapa kami berdua tetap melanjutkan perjalanan pulang kami dari Cibubur kembali menuju Jakarta. Saat itu kami baru saja menghadiri pesta ulang tahun teman sekelas kami yang kebetulan diadakan dirumahnya di area Cibubur.

Josh adalah laki-laki straight yang melankolis. Aku pun heran dia bisa menjadi sahabatku, padahal aku adalah seseorang yang bisa dibilang insecure terhadap diriku sendiri. Tumbuh dalam keluarga yang broken home tentu sangat berdampak besar bagiku. Dan Josh bisa menjadi satu-satunya orang yang dapat menerima diriku apa adanya. Tentu dia tidak mengetahui bahwa aku ini adalah seorang gay.

Namaku Andri, aku sendiri tidak tahu apakah aku ini sebenarnya adalah seorang gay atau bisexual. Namun, hal ini membuatku depresi, jauh di dalam lubuk hatiku, aku tahu apa yang aku rasakan ini adalah hal yang salah. Atau malah bukan kesalahan?

Saat ini usiaku 17 tahun, dan sedang duduk di kelas 2 SMA. Perawakanku tinggi dan memang cukup tampan kalau kata orang. Tubuhku juga bisa dikatakan sangat proporsional. Teman-temanku selalu heran kenapa aku tidak pernah berpacaran sekalipun.

Josh adalah seorang sahabat yang cukup aneh, karena buatku persahabatan di antara laki-laki tidakah seperti persahabatan yang kami rasakan. Dia membuatku merasa seperti sedang berpacaran dengannya, walaupun tentu tidak seperti itu kenyataannya, dan itu yang membuatku seringkali merasa sedih.

Josh: Dri, mau ujan gede nih kayaknya. Lo mau neduh dulu gak?
Me: Lah, terserah lo aja Josh. Lo bawa jas ujan ga?
Josh: Nah itu masalahnya, gw gak bawa jas ujan nih. Apa kita mau hajar aja terus jalan sambil ujan-ujanan?
Me: boleh juga sih, gak pernah juga gw ujan-ujanan
Josh: Yaudah lo pegangan yang kenceng ya.

Terus terang hatiku langsung berdegup sangat kencang tak beraturan. Apakah dia memperbolehkanku memeluknya dari belakang? Atau maksudnya aku disuruh berpengangan pada jaketnya saja?

Hujan pun turun dengan sangat deras. Entah kenapa momen-momen ini buatku adalah momen yang sangat romantic apabila dilakukan oleh sepasang kekasih yang sedang kasmaran. Aku tidak ingin hal ini cepat berakhir. Oh Tuhan aku berharap jarak kami menuju Jakarta masih jauh dan memerlukan beberapa jam lagi untuk tiba disana. Aku sangat menikmati momen-momen ini. Momen dimana aku dapat merasakan memiliki seorang yang dapat aku percayai, dapat aku peluk sedemikian rupa, walaupun dia bukanlah pacarku. Aku harus terus mengingat bahwa di adalah sahabatku. Aku tidak ingin persahabatanku degan Josh menjadi rusak hanya karena aku yang tidak bisa menahan nafsuku.

Sambil menerpa hujan yang begitu lebatnya, Josh berkata kepadaku:
Josh: Wah gila, gw baru sekali ini nih ujan-ujanan naek motor. Bareng lo lagi.
Me: Samalah gw juga baru sekali. Tapi serius nih gpp ujan-ujanan gini? Nanti lo sakit, gw juga yang repot.
Josh: Gpplah, bareng lo ini. Sakit-ya sakit bareng kita. Hahaha
Me: Gw sih ga mau sakit ya, lo aja yang sakit nanti gw rawat. Hahaha

Lalu kita berdua pun tertawa.

Josh memiliki lesung pipit yang nyata sekali terlihat bila dia sedang tertawa. Dan lesung pipit inilah yang membuatku sangat teduh ketika melihatnya tertawa. Josh adalah seorang Chinese campur Jawa. Jadi walaupun matanya sedikit sipit, namun kulitnya berwarna coklat. Dia adalah seorang bintang lapangan, karena sangat ahli sekali dalam bermain futsal. Apalagi kalau dia sudah main futdal di sekolah kami sambil bertelanjang dada, selalu saja banyak cewe-cewe yang tiba-tiba nongkrong di lapangan memperhatikan dia main futsal sambil sesekali menggoda. Aku tentu saja tidak suka mendengar semua ini, tapi apa daya. Di usianya yang baru 17 tahun, tubuhnya sudah mulai memperlihatkan guratan-guratan otot yang sangat telrihat indah di tubuhnya. Akupun kadang jadi khilaf dan membayangkan yang tidak-tidak. Hehehe.

Tanpa terasa, kami sudah sampai dirumahku. Josh memutuskan untuk mengantarku lebih dulu ke rumahku, baru dia akan pulang kerumahnya. Kami berdua benar-benar basah kuyup akibat terpaan hujan tadi. Tidak ada area kering sedikit pun bahkan di celana dalam kami.

Josh: Ok Dri. Mending lo cepet masuk, mandi aer anget, trus tidur.
Me: Oke Josh, thank you banget uda nganterin gw balik. Sorry kita jadi ujan-ujanan kayak gini. Lo apa gak mau mampir kerumah dulu? Mandi n ganti baju kering gt?
Josh: Hmm, gw langsung aja deh, lagian gw ga ada celana dalem kering juga buat ganti
Me: Gw ada yang baru sih, lo pake aja dulu, daripada nanti lo masuk angina.
Josh: Udah gpp Dri, gw balik aja. Nanti kalo gw sampe, gw sms lo ya.
Me: Yaudah kalo gitu, ati-ati ya. Salam buat nyokap lo.

Kebetulan aku kenal baik dengan kedua orang tua Josh. Mereka juga sangat baik padaku. Tak jarang mereka mengajakku makan malam bersama dengan keluarga mereka.

Akupun langsung buru-buru mandi dan ganti baju menanti sms dari Josh. Sembari itu, aku mengingat-ingat kejadian sore tadi yang buatku sangat indah dan tak akan terlupakan. Aku begitu beruntung bisa memiliki Josh sebagai sahabatku. Entah apa yang dilihatnya dariku sebagai seorang sahabat. Lalu tidak berapa lama, kami berdua menghabiskan waktu ngobrol via sms. Waktu itu ada promo dari X* J*mpol, jadi kami bisa mengirim berpuluh-puluh sms gratis ke sesame kartu. Hehe. Lumayan. Tapi ternyata malam itu yang bicarakan adalah tentang Josh yang sedang naksir pada salah seorang wanita di sekolah kami.

Hatiku sempat berhenti sejenak, namun sebagai sahabat yang baik aku harus mendengarkan curhatannya.

--bersambung--

Comments

Sign In or Register to comment.