Hai! Hidup kita tentunya penuh dinamika, up and down, kadang kita bahagia, lupa diri, terlalu bersemangat dalam hidup, kadang hidup berasa flat, nothing happened in our life yang bikin jadi boring, dan terkadang kita merasa di titik dimana hidup kita seperti dalam FTV.
Ini adalah cerita singkat dari hidupku, satu bulan kemarin, yang benar-benar menguras semua energy, depresi singkat, dan kehilangan semangat, well berasa sedikit FTV.
***
PART 1
Okay… sebenernya aku bingung mau mulai cerita darimana, yang pasti waktu itu awal bulan Februari tanggal 10, aku baru nemu forum ini yang dari dulu kalo dibuka dari HP selalu suspend, dan ternyata pas dibuka via PC dikantor gak suspend dan akhirnya I joined this forum.
Honestly, aku mungkin mengidap OCD (Obsessive Compulsive Behaviour), atau mungkin nggak. Aku terkadang mudah terobsesi akan sesuatu, kalo udah suka sama sesuatu fokusnya ke satu itu aja, yang lain jadi terbengkalai. Contohnya, pas di Bulan Desember sampe January aku obsesi banget mau bikin badan shape (nggak muscle, tapi berbentuk gitu), yang akhirnya dua bulan itu aku rutin work out di rumah (aku gak PD kalo mau ngegym, yang which is fasilitas kantor ada dan free), so aku beli dua dumb bell 5kg buat work out di rumah, aku mulai download video-video buat work out, beli nutrisi pendukung, etc. Sempet bangga sama hasilnya, lenganku lumayan shaped dan keras (well, dulu suka gak pede kalo pake baju lengan pendek, karena lengan kurang berisi, dan sekarang suka pake kaos gitu *lol), dan yang paling aku suka adalah booty-ku (hahaha, obsesi banget punya pantat yg shaped).
Tapi setelah aku nemu forum ini, dan emang dari SMA aku hobi banget baca-baca semacam fanfiction dan cerita-cerita di blog gitu, lama-kelamaan aku ninggalin hobi aku yg baru dimulai itu. Selama bulan februari, makan ku kacau, kadang makan kebanyakan, kadang gak makan pas pulang kerja, karena bela-belain baca cerita di BF sampe abis, dll. Kebetulan aku waktu itu nemu cerita yang dulu aku suka banget, dan sempet kesendat posting nya di blog lain sampe akhirnya aku dulu sibuk kuliah dan lupa sama hobi ngebaca aku ini.
Aku baru tau OCD ini pas awal tahun kemarin, karena pas pulang ke Palembang, dan ikut nge-karantina suatu ajang pemilihan di kampus, aku dapet info kalo salah satu finalisnya ada yg OCD. So aku cari-cari lah tentang OCD. Well, mungkin di sisi obsesif behavior nya yes, tapi aku gak clean freak, takut germ gitu gitu nggak, bukti nya aku hobi berantakin kamar, dan dulu pas kuliah males mandi (kalo sekarang udah gak, karena di mess perusahaan ada fasilitas air hangat yang malah bikin aku rajin mandi *lol).
I dunno, mungkin aku nggak OCD, mungkin aku hanya tipikal orang ber-darah B lainnya, yang memang cuek, tapi pas suka sama sesuatu, udah fokus ke satu itu aja.
Aku mau cerita dulu sedikit ttg background kerja dan kehidupanku. Aku kerja di perusahaan oil and gas asing yang menyumbangkan hamper setengah dari total supply minyak mentah untuk Indonesia. Penempatan ku di Riau, tepatnya di kota minyak, Duri. Tempatnya sih mostly hutan, dan sumur sumur bor, tapi kawasan di sekitar perumahan perusahaan ku ini kawasan maju, ada mall, café-café, banyaklah. Perumahan perusahaan ku sendiri sebenarnya mirip banget sama perumahan yang ada di kawasan-kawasan perumahan mahal di Jakarta, yang mengusung tema Green Living.
Peraturan lalu lintas dalem kompleknya juga ketat bangetlah.
Aku juga sebenernya gak expect masuk di perusahaan ini, kayak day dreaming gitu dulu waktu kuliah denger nama perusahaan ini aja udah kayak far from a hope. Yang masuk sini tuh emang bener-bener “brilliant”. Bukan secara akademik saja, tapi mungkin lebih ke potensi diri sih.
Kebanyakan yang masuk disini itu adalah lulusan dari Universitas favorit dari Pulau Jawa sana, atau mereka yang punya experience yang worthed dan tentunya juga ‘potential value’ yang di atas standar. Sedangkan aku, well, aku waktu kuliah dulu termasuk ‘Top’ student juga sih, secara akademis dan non-akademis, aku aktif di bidang seni, dan pas kuliah baru merambah sedikit ke dunia ‘jalan kucing’.
Kampus ku di Palembang, kampus negeri favorit disana. Aku memang originally dari Palembang, dari kecil sampe lulus kuliah di Palembang, meski pergaulanku udah sampe Malaysia sana *lol. Thanks to Facebook. Tapi facebook inilah juga yang membuat aku se-masa SMA mengenal duniaku yang sekarang. I was bitchy and bad boy back then, tapi tenang se nakal-nya aku Cuma di medsos aja, yang suka php-in orang (dan karma berlaku sekarang , hiks).
Semenjak bergabung dengan komunitas kecil dikampusku, komunitas dimana aku mengenal dunia ‘pagenat’ dan mulai sering ikut-ikutan ‘jalan kucing’, aku jadi anak baik, sering mencurahkan waktuku ke hal-hal positif, dan akhirnya menemukan “bestest friend ever” dan mendedikasikan setengah hidupku semasa kuliah untuk mereka, sebagai keluarga kedua-ku yang justru lebih aku cintai.
I am sorry to say, tapi di keluargaku di rumah, aku memang jarang mendapatkan kasih sayang, dan feedback atas prestasi-prestasiku. Keluarga ku sepertinya punya cara sendiri untuk mengapresiasinya, meski sadly, hampir tak terlihat oleh egoku. Sehinggu dulu, seringkali aku lebih focus ke keluarga kecilku itu, sampai-sampai aku sering pulang subuh, dan jarang sekali menghabiskan waktu di rumah. Keluarga ku sudah sadar tentunya, mereka terkadang menegur, tapi mereka juga maklum mungkin, aku yang satu-satunya anak laki-laki dikeluarga dan juga anak bungsu yang beranjak dewasa, tidak suka diatur-atur.
Back to my current life, karena hobiku yang sering menggandrungi bacaan di forum ini, jadilah aku gak pernah lagi menyentuh dumb bell ku itu atau bahkan hanya sekedar plank (semacam bentuk latihan otot perut dimana posisinya seperti push up, hanya saja dilakukan dengan menahan posisi mengangkat tubuh dengan lengan selama 1-2 menit… monggo dicoba, dan rasakan hasilnya haha). Dan akhirnya otot-ototku kendor lagi, bahkan perutku sekarang udah mulai maju, hiks sedih banget.
Hidupku sekarang benar-benar membosankan. Nothing much I can do. Aku adalah truly anak kota, yang butuh ke mall, karoke, cinema, nongkrong, etc. dan disini, nothing much I can get. Even close friend juga jarang ketemu, karena memang sibuk sama kerjaan masing-masing disini. As 2015 resolution, aku beneran pengen hidupku sedikit berwarna kembali dan ada cinta yang mengisi hariku lagi. Tho honestly, aku masih dalam proses move on. You know, setelah 3 tahun kalian masih belum bisa menghilangkan bayangan seseorang, bahkan seharipun. I have let him go, suer! Tapi tetep aja yang namanya cinta ga bisa dibohongin. He is just never really left my mind. I know I should move on with my life, happy for my own life, dan dia juga punya kehidupan sendiri. (fyi, dia dulu kerja di Medan, dan sekarang udah resign dan balik lagi ke Palembang.
I dunno, mungkin nanti aku bakal ceritain kisahku sama doi, tapi aku takut bakal get lost lagi). Saking desperate dan kesepiannya diriku, aku mencoba aplikasi chatting kaum pelangi, you know like gr*ndr, j*ck’d. I have tried, dan isinya 90% nyari kont*l atau lobang galian, dan sisanya mencari sosok atau teman ngobrol, just like me.
Ada yang pernah deket sama aku kurang lebih satu bulan, karena basically we found similarities on us. Aku suka music dan nyanyi, dia juga, aku rada melankolis, dia juga, aku lagi belajar move on, dia juga, and many other things. Kita sering kirim-kiriman voice note via bbm, ngerekam suara kita lagi nyanyi dll. Tapi jujur, aku orangnya mudah bosen, dan dengan jarak kita pekanbaru – duri, dan kita juga belum pernah ketemu jadinya bikin bosen, dan selalu aku duluan yang ngasih kabar atau nyapa. Kesel!!
One day, dia bilang mau ke duri, karena ada nikahan temennya. Aku seneng dong, karena nanti mungkin kita bakal ketemu, akhirnya. Tapi yang bikin aku upset banget, dia sama sekali gak ada niat mau ngajak ketemu ataupun gimana, dan akhirnya aku memutuskan untuk say enough. Aku gak bakal nemu titik terang dalam hubungan ini, dan aku harus melepaskan harapan. You know, just go on with your life, dan menghapus bagian yang blurred. Aku capek dan bener-bener udah sering patah hati sama yang gak jelas, jadi wajar dong secara sadar aku mau melindungi perasaan aku lagi, before it got worse.
Dan ternyata… it is getting worse, bahkan lebih parah, siapa disangka bukan dengan dia, tapi dengan yang lain. So it begin and ended the way I never expect.
Comments
gw suka storynya. bagus. bahasanya ringan dan mudah dimengerti. untuk sekarang itu aja yg bisa gw komen
So it all begin dari keisengan ku kirim PM ke salah satu member forum ini, yang ternyata dia juga tinggal di Riau. So, I send him a message. Awalnya sih biasa aja, kita ngobrol saling nanya background dan akhirnya berujung ke berbagi pin.
Sebut saja namanya Riki, dan aku manggil dia ‘ay’ yang aku bilang ke dia itu artinya ayam, instead of ayang. He’s calling me ndi, dan kadang andi (it is part of my name)
Akhirnya kita jadi sering bbm an. Aku termasuk orang jutek kalo digombalin, cuek, dan gampang emosi, dan si riki ini orang nya serampangan, tipikal orang dengan darah O, yang berisik, rada sensitive, dan gak bisa dimarah-marahin. Kita opposite banget kan?
(Okay, aku bener-bener blank sekarang, aku udah lupa awalnya PDKT-an kita gimana, karena sekarang ini aku lagi trauma, dan bener-bener ragu sama keadaan dia sekarang. Mungkin ada beberapa hal yang aku make up, tapi it is close to the fact)
Oh iya, aku pernah bilang ke dia, kalo mau komitmen sama aku, you gotta be slow, aku takut sama yang rush dan ujung-ujungnya hubungannya hanya sebentar (meskipun it turns out to be that way, hiks).
‘kalo memang kau mau serius sama aku, kita harus saling mengenal dulu’ itulah yang aku bilang ke dia, pas dia bilang dia mau coba serius.
‘honestly, tipikal cowo yg aku suka itu yg good looking, well kamu masuk, dan badannya bagus’
‘ahhh ndi, punya badan yang bagus itu harus beli nutrisi yang mahal, harus ke gym tiap hari, harus bla bla bla…’ semua celotehan khas dia yang intinya dia gak bakal bisa nge gym dan afford to buy that kinds of nutrition untuk mendukung. Si Riki ini kerja, sambil kuliah di weekend, jadi waktu dia limit banget sama hal-hal gitu.
‘tapi aku suka futsal kok ndi, tiap pulang kerja biasanya aku futsalan’
And you know what, aku screaming like a girl, karena aku suka banget jock dudes, apalagi sama yg hobi maen futsal gitu. OMG!!!
‘ya tuhaaaan, aku suka banget sama yang suka maen futsal’ sambil ngirim koleksi foto khusus gallery pemain bola yg selalu berhasil bikin aku horny* lol
‘ahhh gantengan aku lah, badannya itu kurus, jelek’
Padahal jelas banget itu yg difoto ganteng banget, kalo gak salah si itu anak aceh, aku dapet dari FB kaum pelangi juga sih, haha.
‘ngayal kamu, menang dialah kemana-mana’ dan dia langsung ngirim foto dia yang lagi shirtless
‘tuh liat fotoku… badanku bagus kok’ si Riki ini memang anaknya keras kepala, gak mau kalah, dan selalu nganggep dirinya bener.
‘ih mana ada, kamu itu kerempeng’ meskipun honestly, dia itu charming, yah keturunan minang lah yah, mostly punya charm yang khas.
Dan tiba-tiba handphoneku bunyi… ternyata Riki nelpon
‘halo…’ sapaku
‘halo ndi?’ …. AND YOU KNOW WHAT!!! Suara dia laki bangettttt… OMG beda banget sama mukanya, yang kata temenku imut itu (well aku sempet minta pendapat temenku mengenai look-nya dia), aku gak expect suara dia cowo banget gitu.
‘iya ay, kenapa?’ aku berusaha untuk gak kedengeran terlalu excited loh saat itu, jadi aku narik napas dan berusaha utk nahan suaraku, keeping it low, not high pitch.
‘kamu itu, ya mana sempatlah aku pergi nge gym dan beli suplemen-suplemen yang mahal itu, kalo nanti aku berenti nanti badanku melar juga’
Ohhh ternyata he’s complaining tentang statement aku yg bilang cowo tipikal aku itu badannya harus bagus, meskipun in fact, kebanyakan cowo yg aku suka itu various, aku gak punya standar khusus. When I like someone, I don’t have to make a requirement, kalo udah klik, yaudah si. Aku pernah suka sama yang baby face banget (aku seorang versatile, aku suka both pria manly dan juga pria cute yang manja. Aku baru sadar itu pas aku tiba-tiba suka sama junior ku yang manja dan rada sissy, dan cute. Dulu mostly aku adalah seorang bottom, tapi manly yah, meskipun aku rada feminim,tapi aku ga kecewe-cewean banget).
Setelah obrolan kita malem itu, ada satu hal yang aku tangkep, dia itu pria yang berkomitmen sama omongannya. Dan aku mulai menyukai dia. Bener yah, namanya jodoh itu gak ketebak dari mana datengnya. Dia cerita juga, dia dulu pernah punya mantan umur 40-an dan ditinggal nikah, tapi dlm kasus itu dia tetep yang jadi top, karna emang dia itu top. Di kehidupan sehari-harinya, dia itu cowo tulen, gak ada temen yang feminim, atau pun temen cewek yang akrab terlalu deket, nggak kayak aku yang temennya semua jenis dan semua kalangan, thanks to pengalamanku di dunia pageant dan per-‘jalan kucing’-an, dari mulai yang cowo kaku banget, yang bener-bener udah come out as a gay, cewe binal, cewe baik-baik, dan banyak lagi lah jenis lain.
Kurang dari seminggu aku kenal dengan Riki, ternyata dia udah berani pinjem duit. Aku ngerti sih, karena emang itu urgent, karena kerjaan dia harus begitu. Tapi jujur, kebiasaannya yang suka minjem duit itulah yang sempet bikin aku ragu dan rada sebel sama dia. Tapi akunya juga orang yang tipikal gak bisa nolak, meskipun udah sekerasnya aku marah dan ngambek, in the end, pas emosi aku udah reda, aku akhirnya bilang, ‘yaudah, mana no rek nya’. Gitu terus, dia mau minjem duit, aku kesel dan ngambek, dan akhirnya aku luluh.
Sampai akhirnya hutangnya udah numpuk sekitar sejuta kurang. Dan akhirnya, aku bilang aku mau ke Pekanbaru weekend itu, tepat awal maret. Hari minggu pertama di bulan Maret.
‘ndi, nanti kalo udah dijalan kabarin yah’
‘iya ay, nanti mungkin aku jam 11an baru sampe di kompleks Rumbai, kamu jemput disana yah’ oh iya, fyi, Perusahaanku menyediakan fasilitas bus yang mengantar kita dari satu pool ke pool lain. Perusahanku ada 4 kompleks, tempat ku di Duri, ada Dumai yang dekat dengan pelabuhan, Minas yang berada di dekat kota, dan Rumbai yang merupakan kecamatan yang ada di pinggir kota Pekanbaru.
‘oh iya ndi, nanti aku bolos aja apa gimana yah?’ nah hari itu, sabtu, dia sebernya ada kuliah dan ada ujian mid semester.
‘kuliah dulu aja, nanti pas udah deket aku kabarin, kamu bisa deh siap-siap’
‘iyalah, nanti juga aku ada mid, jadi nanti kabarin aja kalo udah dekat’
Akhirnya aku off-in mobile networknya, karena mau ngemat batere. Perjalanan Duri – Rumbai, memakan waktu 4 jam kurang. Jujur, sebenernya aku biasa aja, gak terlalu excited sih. Kebalikannya dia yang terlalu excited.
Oh iya, anyway hari itu adalah anniversary pertama aku dan genk kecilku, yang kuberi nama LC atau Little Circle. Jadi, aku sebelum berangkat itu pasang status di BBM “H-1”. Dan dia dengan excited nya langsung bbm, bilang kalo dia juga excited banget, tapi eng ing eng, setelah aku kasih tau itu adalah H-1 anniv aku dengan genk kecil ku di Palembang sana.
Sebelum hari H, tentunya kita intens banget komunikasi, telponan nanti mau kemana aja, dll. Nah pernah suatu malem aku pancing-pancing dia sampe dia horny banget. Dan you know what, dia ngirim foto kondom yang udah dipake
‘ay itu kondom dapet dari mana? Punya siapa?’
‘dapet dari toko, tadi ngambil, hehehe. Gede gak ndi?’
Anjrittttttt!!! Itu yang dia kirim foto kondom yang udah dipakein ke kenti dia. WTF! Panjang banget, dia bilang sih ukurannya sekitar 17 cm. Anjirrrr, honestly, aku itu not into sex, meskipun aku bisa dibilang good in foreplay (pengalaman mantanku sih bilang gitu), tapi aku selalu gagal dalam making love, dan alasannya karena aku gak kuat. You know, I feel like that hole burnt! Panas banget kayak kebakar. Mungkin karena dulu masih belom pernah, gak ada pemanasan, dan gak pake pelumas, either kondom kali yah.
Akhirnya aku ceritainlah ke dia, kalo aku belom siap buat sex. Dan syukurnya dia nerima.
Honestly, aku beberapa hari sempet awkward sama dia, di bbm bales singkat dan lama.
Akhirnya dia nelpon, karena worried dan ngerasa aneh.
‘ndii, kamu udah makan? Kok lama banget bbm ku dibales’
‘nggak ay udah malem, ntar buncit kalo makan’
‘aduhhh, kamu nanti maag nya kambuh lagi gimana? Makan sana!’
Oh iya, dulu aku pernah pura-pura kambuh maag nya, gara-gara lagi gak mau diganggu karena lagi focus ngebaca cerita di forum. Lol. Parah bangetlah.
‘nggakk, aku ngemil tadi udah kenyang’
Dan Riki ngomong panjang lebar tapi aku gak focus, akhirnya aku ngomong
‘ay, sebernya aku masih belom siap buat sex. Aku dulu pernah sama mantan, tapi gagal, dan aku gak nyaman. Itu jadi pikiran aku seharian ini, makanya aku dari tadi bbm kamu aku lama bales’
‘Hahahaha, ya ampunnnn dodoi, jadi karena itu! Jujur aku dulu pernah nanya ke kamu berapa penting sex dalam hubungan, dan aku bilang kalo aku 100%. Dulu aku pernah hubungan sama mantan ku, sering banget nge sex, dan akhirnya putus karena bosen dan ngerasa hubungan kita gak sehat ngesex terus. Jujur aku penting sama sex, tapi yang lebih penting lagi itu kamu ndi. Kalo kamu gak nyaman aku gak bisa maksain’
Dan aku melting…….. shit aduhhhh, ni orang ternyata pengertian. Dan fyi, dia itu sering banget manggil aku dodol. Dulunya sih aku emosi dipanggil gitu, sampe kita debat panjang, dan akhirnya aku udah biasa aja kalo dipanggilgitu
‘jadi kira-kira besok aku bawa kondom apa nggak usah ndi?’
‘hmmmm, gimana yah. Nggak usah deh’ dalam pikiranku biar sekalian gak usah bawa jadi kemungkinan buat terjadi itu gak ada.
‘kita nanti tidur pelukan aja yah, foreplay aja gak usah sex’ aku bilang kalo malem itu mau nginep di hotel aja kalo wisma di Rumbai udah penuh, gak mau nyusahin dia. Dan ternyata bener wisma di Rumbai udah penuh, dan terpaksa aku nginep di hotel.
‘wah ndi, aku kalo gitu gak jamin gak ngapa-ngapain kamu, hahaha’
‘ah rese ah kamu!’
‘oh iya ndi, aku gak sempet ke ATM, nanti aku bayar cash aja yah ke kamu utang ku’
‘iya deh, aman kok, bisa diatur kalo itu’
Sampe akhirnya aku udah legah, karena udah bilang beban aku yang masih belom siap buat ‘tempur’.
Kembali ke cerita perjalanan ku ke Pekanbaru. Akhirnya aku sampe di Rumbai, dan aku udah bbm dia dan telpon dia, dia bilang dia dijalan. Dan dia udah telat 15 menit semenjak aku dateng, padahal aku udah ke ATM yang jaraknya 5 menit jalan dari pool bus, tapi dianya belom dateng. Aku telpon, dan dia bilangnya masih di jalan, aku minta di jemput di ATM itu aja, males kalo mau balik ke pool lagi.
Lama aku nunggu di ATM, orang udah lalu lalang bolak-balik di ATM, tapi dia masih belom dateng, dan akhirnya karena bete lama nunggu aku jalan balik ke pool. Aku itu orangnya gak bisa diem kalo nunggu, paling bete duduk diem nunggu. Jadi akhirnya baliklah aku nunggu di pool. Aku liat jam, dan udah ampir jam 12. Aku bbm dia dengan kesal dan muka aku udah merah nahan marah, parah kesel banget lah dianggurin lama gitu.
‘kamu udah telat sejam!’
Gitu aja saking keselnya. Aku pasang headset dan dengerin musik buat nahan amarah. Gak kerasa aku liat jam udah jam 12.30, yang artinya dia udah telat satu setengah jam. Aku nelpon dia nomernya gak aktif, mungkin karena lagi di jalan. Tapi kok di jalan lama banget. Akhirnya karena kesel aku bbm.
‘kamu gak usah jemput, aku naek bluebird aja langsung ke hotel. Gak usah repot-repot!’
Akhirnya aku nelpon bluebird dari kontak yang ada di HP, waktu pertama kali belum diangkat sama operator aku udah bete banget kesel, pas kedua akhirnya diangkat.
‘halo bluebird, ada yang bisa dibantu?’
‘saya mau order taksi mas’
‘bisa dibantu nomer hp pak?’
‘08218360xxxx’
‘dengan Bapak siapa pak?’
‘Andi’
‘Baik, kita jemput dimana pak?’
‘di transport Rumbai mas?’
‘mmm, Rumbai di sebelah mana ya pak? Transport apa?’
‘di camp Rumbai mas’
‘mmm, di dekat apa pak kalo boleh tau?’
‘Bapak apa gak tau Camp Rumbai? Masak gak tau, udah berapa lama sih jadi operator!’ jujur aku lagi kalap, dan belom pernah aku marah kayak gitu di telpon, apalagi sama operator bluebird.
‘mmm,maaf pak ini Bluebird Palembang’
‘hah?’ lalu aku cek lagi nomor nya. Dan sial!! Iya bener yang di kontak hp aku tulisannya ‘Bluebird – 0711-361111’… WTF! Dan itu nomor bluebird Palembang.
‘ah, em, maaf mas saya salah kontak’
‘oke, gak apa pak’
Tuttttt. Sambungan langsung aku putus! Anjir, sial banget gara gara emosi, sampe salah sambung. Sial, malu banget udah diliatin ibu-ibu di pool lagi. Akhirnya aku mencet nomor telpon Bluebird Pekanbaru, yang kebetulan aku udah hapal.
Setelah order taksi, dan gak lama aku nunggu di pool taksi udah nongol dan jemput.
Sepanjang jalan fikiranku udah kemana-mana, aku kesel banget. Dan yang aku lakuin adalah pake headset, dan dengerin musik keras-keras, dan pejemin mata. Lumayan buat ngeredain emosi. Rumah dan kampusnya Riki sebenarnya di Rumbai juga, jadi gak mungkin dia telat. Apalagi dia udah janji.
Setelah aku bisa mikir clear, dan aku udah check in di hotel. Sampe di hotel aku charge dulu hp ku yang udah lowbet dari tadi. Aku baru tersadar dengan berbagai kemungkinan. Setelah aku mendapatkan otak jernih ku kembali, bukannya kesal yang datang, tapi malah perasaan takut dan cemas yang luar biasa yang menyergapku….
Thanks bro. ini sulit. tapi aku kepikiran terus, dan aku mau curahin, at least disini aku bisa share apa yang lagi jadi masalah ku sekarang. hopefully aku bisa reset otak pas long weekend ini.
Mas Moderator, mungkin tau sama dia. kemarin dia katanya pernah ngmg ke mas mau nge delete akun dia, tapi katanya ga bisa. jadi nya cuma mau ditinggalinnya aja tuh akun. dan sekarang dia udah completely ga ada kabar, udah dari hari jumat. semoga aja dia gak 'seperti yang aku bayangkan'
Tq doni, ini juga sambil nulis. tapi otakku lagi panas. moga aja gak sampe lowbat, lol
duh kok jadi salah focus yah denger nya *lol
iya nih, besok sore aku udah caw mau liburan, target mau aku tamatin sebelum besok sore. ^^
semoga bisa plong