BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

My True Story: Kumpulan Titik dan Tanda Tanya

Titik 0: Contemplation

"Jadi, setelah wisuda mau lanjut kemana? Kuliah lagi atau kerja?"

Pertanyaan itu berkali-kali memojokkan saya ke dalam ruang kontemplasi. Bukan karena saya tidak memiliki jawabannya, tapi karena saya tengah dihadapkan dengan berbagai pilihan sulit. Membuat saya ragu dan bimbang.

Seperti biasanya, saya tidak suka berpikir terlalu keras. Dan untuk mengalihkan itu, saya memilih untuk menyibukkan perhatian saya dengan hal yang lain. Seperti memainkan HP dan berselancar di dunia maya.

Tibalah saya di forum ini. Iseng, saya membaca beberapa cerita hingga saya pun tertarik untuk menulis cerita saya sendiri.

Nama saya Adistira Rendra. Dulu, orang banyak memanggil saya Adis. Sekarang, lebih banyak yang memanggil saya Ren atau Rendra.

Saya seorang bisexual. Termin ini saya pakai karena dari semua kebingungan saya sampai saat ini, saya belum pernah sepenuhnya mengkonfirmasi orientasi saya tersebut. Saya hanya menjalani hidup saya begitu saja.

"Kalau lanjut kuliah, mau ambil master apa?"

Pertanyaan level 2. Tingkat kesulitannya melebihi sebelumnya. Karena dilema saya mengerucut pada masa depan seperti apa yang saya inginkan dan masa depan seperti apa yang keluarga saya inginkan. Saya tidak tahu, mau mengedepankan ego atau membahagiakan orang tua.

"Kalau udah lulus S2, mau nikah umur berapa?"

Pertanyaan level 3: menikah. Saya tahu saya harus menikah. Tapi saya ragu apakah saya bisa membahagiakan istri saya nantinya. Apakah saya sendiri bisa bahagia dengannya. Apakah saya bisa hidup normal menjadi pria sempurna yang diinginkan wanita. Apakah saya bisa berhenti tertarik secara seksual kepada sesama pria. Apakah masa depan akan baik-baik saja?

Lagi-lagi saya tidak suka berpikir keras. Biarlah waktu yang membawa jawabannya. Meski jujur, ketika diam, ketika hening, ketika tidak ada yang saya lakukan, saya selalu gagal menghindar untuk tidak memikirkan pertanyaan-pertanyaan itu. Selalu saja saya terjebak dalam ruang yang orang bilang "galau".

Saya butuh pelarian. Dan sepertinya saya akan mampir sedikit lama di forum ini. Tidak untuk menetap. Hanya untuk mencurahkan kegundahan saya. Untuk berbagi sedikit kerumitan di dalam hidup dan pikiran saya.

Mungkin ini curhat atau apa. Tapi saya memang suka bercerita dengan tulisan. Hanya saja, saya tidak memiliki teman curhat untuk yang satu ini. Jadi, jika saya menulisnya di sini, mungkinkah ada yang membaca cerita saya?

???

Semua berawal dari rasa ingin tahu. Curiosity. Berawal dari sana sejak hari itu.

Hari itu, seorang teman laki-laki tetangga saya mengajak saya bermain ke kamar rumahnya. Dia, Surya, 10 tahun. Sedang saya baru 6 tahun. Selain kami, ada pula Tisa, cewek usia 7 tahun.

Saya dan Tisa yang polos mengikut saja saat Surya melucuti pakaian kami. Entah apa yang Surya tonton, dia begitu mahirnya mengajak saya dan Tisa bermain adegan dewasa.

Surya memang terkenal mesum. Bukan hanya Tisa, ada juga cewek lain (yang masih kecil) yang katanya menjadi korbannya. Selain mesum, dia juga dikenal kurang pintar; sudah berkali-kali dia tinggal kelas. Tapi bodohnya, saya dan Tisa mengikutinya. Karena penasaran.

Penasaran berlanjut ke rasa candu. Saya dan Tisa bereksperimen dengan berbagai adegan dewasa. Entahlah, saya tidak mengerti soal hamil, moral, suami-istri dan semacamnya. Yang pasti, kami bersenang-senang dengan itu.

Saya mulai masuk SD, ketika Tisa mulai berhenti mengajak saya bermain adegan dewasa. Juga Surya yang kemudian pindah ke daerah lain. Tapi, rasa ingin tahu saya tidak berhenti. Dan saya pun mendapat pelampiasan lain. Teman laki-laki.

Awalnya saya biasa saja. Mandi berdua dengan laki-laki dan bermain alat kemaluan bersama mereka. Hingga saya memasuki kelas 4 SD, tingkat eksperimentasi seksual saya bertambah.

Saya disukai banyak junior laki-laki di SD. Beberapa junior di komplek rumah saya sangat dekat dengan saya. Ada 3 anak, kelas 2 dan kelas 1.

Sering, mereka memegangi kemaluan saya saat saya sedang tegang. Bahkan mereka menempel-nempelkan kemaluan mereka dengan milik saya. Pernah, suatu malam salah seorang dari mereka mengulum kemaluan saya. Dan dari hal-hal itu, saya mulai tertarik secara seksual dengan sesama laki-laki.

Tapi saya masih terlalu belia saat itu. Tidak mengerti benar atau salah atas apa yang saya lakukan. Hanya saja, saya menyadari, dari situlah orientasi mulai belok.

Jika saya bisa mencegah hal itu terjadi di masa kecil saya, mungkinkah jika saat ini saya straight?

???

Comments

Sign In or Register to comment.