Aku tidak ingat kapan pertama kali kita menjalin pertemanan. Tidak ingat pula, aku kah yang kau tambahkan atau aku yang menambahkanmu ke dalam daftar pertemananku.
Kau asing. Tak hanya rupa yang kau pakai sebagai foto profilmu, tetapi juga nama hingga biodatamu.
Aku akhirnya coba mencaritahu tentangmu. Rajin menengok dindingmu, menemukan isi dari status-statusmu hingga komentarnya. Membuat aku sedikitnya tahu tentang beberapa hal mengenai dirimu dan keseharianmu. Aku sering membaca nama para pengguna akun lain yang acap kali muncul lagi dan lagi bersamamu di beberapa komentar statusmu.
Hingga aku menyadari, bahwa aku tertarik padamu. Tetapi mengingat siapa aku dan juga siapa dirimu, di sanalah aku mulai ragu.
Ini tak benar. Ketertarikanku tak akan terbalaskan. Karena gadis-gadis yang berada di sekelilingmu pun teramat cantik dan menawan, tidak seperti aku yang kebalikan dari mereka. Aku hanya lelaki biasa.
Aku bosan terus melihat dan mengagumimu secara diam-diam. Akhirnya aku putuskan untuk mengungkapkan sesuatu dalam ketikan pada statusku...
[Aku ingin kenal dekat denganmu. Apakah kau tahu?
Aku menyukaimu. Sadarkah kau?
Tetapi, mampukah perasaanku tersampaikan?
Kau terlalu sulit untukku raih...]
Meski ragu, aku pun menuliskan 'For: ABC' , yang merupakan inisial nama aslimu yang aku ketahui melalui pencarianku lewat dindingmu selama ini.
Malam ini aku tak bisa tertidur memikirkanmu. Sedang apa kau sekarang? Sudah makan kah? Dan nyenyakkah tidurmu?
Ini aneh bukan? Aku tak pernah bercakap, tak juga pernah bertatap muka denganmu. Lalu mengapa aku begini? Apa aku sungguh telah jatuh cinta padamu? Ataukah ini hanya rasa penasaran semata?
Esoknya... seperti hari-hari sebelumnya, aku langsung meraih ponselku, membuka aplikasi untuk memulai hariku dalam jejaring sosial. Dan hari ini, pemberitahuanku mengejutkanku, tatkala mendapati namamu tertera di sana. Kau menyukai status berisikan inisialmu.
Telah sadarkah kau?
Tak lama, keterkejutanku bertambah membaca satu statusmu beberapa jam yang lalu tertera di berandaku.
[Ada yang mau menjadi pacarku?]
Rasanya harapanku pupus seketika, luluh lantak tak bersisa. Aku yakin, kau pasti telah menemukan kekasih idamanmu, melihat betapa banyak komentar yang masuk di sana.
[Yang serius, Inbox aja!]
Itu adalah komentarmu dalam statusmu itu. Membuat aku membangunkan tubuhku yang gemetaran dalam gelisah. Bertanya-tanya, haruskah aku jujur padamu? Hanya saja, aku takut.
Sebab ini tak wajar. Ini salah.
Rasaku tak mungkin terbalaskan. Aku selalu berpikir kau straight, tak sama sepertiku. Namun, bisakah aku meraih kesempatan?
Aku pun menguatkan tekadku, mengklik nama akun milikmu yang segera aku kirimi pesan...
[Hai...?]
Lama... tak ada balasan darimu. Tak ada tanda-tanda kau membaca pesanku. Ah, kau pasti tidak tertarik bukan? Aku mungkin memang harus mundur.
Lalu kemudian, kotak pesanku terisikan oleh angka satu. Ada pesan balasan darimu...
[Apa? Kamu mau mendaftar jadi pacarku juga?]
Rasanya jantungku berdetak beratus kali lebih cepat membaca isi pesanmu. Semudah itu kah kau meresponku? Tidak kah kau merasa keberatan atau semacamnya terhadapku?
[Kalau kamu mau jadi pacarku, kamu pasti akan aku terima.
Aku juga menyukaimu.
By: ABC!]
Ya Tuhan. Ini...
[Kamu tau?]
Balasanmu sampai tak lebih dari satu menit...
[Sudah sejak lama.
Ck. Kamu itu lamban.
Berapa kali aku harus menyinggungmu dalam statusku, hah?]
Aku serasa melambung di tempatku, tanpa sadar bibirku menyunggingkan senyuman...
[Bagaimana bisa...?]
Aku tak perlu bertanya banyak, sebab aku tahu kau pasti paham maksudku...
[Mudah. Kamu itu satu-satunya orang yang tidak pernah menyapaku di akunku ini.
Kamu tidak tahu, ya?
Akun ini akun khusus untuk orang-orang yang memang kenal dan punya urusan denganku. Setiap nama yang muncul di komentarku dan kotak pesanku adalah kenalanku di sini, jadi aneh saja jika ada satu orang baru yang sampai hari ini bahkan tidak pernah muncul di komentar dan juga kotak pesanku. Padahal, selama ini aku juga selalu memerhatikanmu...]
Jadi selama ini...?
[Kamu itu bodoh, ya! Tapi aku suka.
Sudah. Berhenti menjadi stalker-ku, dan jadilah milikku.
Aku akan menceritakan semua yang ingin kamu tau dariku.]
Aku terenyuh. Dengan jemari yang gemetaran, aku membalas pesanmu dengan perasaan bahagia...
[Terima kasih.]
Hanya itu.
Hanya kata itu yang bisa aku berikan untukmu.
Keberuntungan kah? Atau sekedar kebetulan? Saat ini, aku tak mau peduli. Yang aku tahu... sekarang perasaanku telah terbalaskan, dan cintaku meraihku.
[
]
Wajahku bersemu mendapati emot itu dalam pesanmu.
Salah satu dari sifatmu yang aku tahu dari status-statusmu, kau memang mesum. Dan aku suka...
[I love you
]
Walaupun ini maya... Aku harap, kisah kami bisa terukir nyata.
-END-
Bagi mereka yang punya kegalauan serupa. Semangat aja, ya!
Comments
coba aja orang yang sekarang aku suka ini peka seperti ABC ini pasti....ah sudahlah -_-
*ane pernah pacaran lewat dumay dan rasanya sesuatu