BoyzForum! BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com

Howdy, Stranger!

It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!

Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.

Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.

ane curhat, barang kali ada yg kasih solusi

135

Comments

  • Bang TS, critanya sma kyk temen gw.. dia super str8 banget.. mokoknya jauh dri kategori2 dia Belok/nyimpang.. dia orngnya perhatian, malah pernah dipeluk gara2 dia kangen sebulan kgk ktemu.. tapi hal2 romantis tersebut trjadi setahun aj sma dia.. dia mulai bosan, keliatan sekali dri perilakunya yg 100% beda dri yg dulu.. mungkin solusi buat bang TS.. buat dia nyaman aj sma bang TS.. buat dia merasa kmu orng yg terbaik, orang yg selalu ad buat dia. Jangan buat dia bosan sma lu. Usahakan melakukan aktivitas yg buat dia bahagia/seneng.. pasti dia bakalan berat buat ninggalin bang TS, kyk soulmate lah kira2.. atau bisa ujung2nya dia suka sma lu bang TS
  • Dalam psikologi, one people one touch. Jadi bener2 nyaris tidak bisa dibandingkan pengalaman satu person dgn person lainnya.

    Maksud gw, walaupun berada dalam situasi yang sama, belum tentu berkarakter yang sama. Gw kasih contoh pengalaman pribadi gw.

    1. Gw punya teman sama2 boarding school dulu. Gw awalnya orang yang kaku. Ga suka body contact. Tapi dia kalau jalan gandeng gw. Kalau lagi berdua doang dia peluk gw. Orang nya ganteng, dan Cool habis. Dia malah yang bilang ke gw, "cowok gandengan dan pelukan emang salah? Kalau emang lo comfort dengan body contact, itu udah karakter psikisnya kali. Ga bisa diubah".

    Ketika gw rencana pindah dan terpisah dengan dia, Dia berpesan, "Jaga diri, jangan macam2". Dia megang tangan gw erat sambil netes air mata, terus gw peluk dia. Dan itu terjadi di publik place pas kita lagi hangout bareng.

    Lama setelah itu, Sewaktu gw ada kesempatan ketemuan lagi di jakarta, gw ajak dia ke rumah ibu gw. Di perjalanan, gw ngaku soal orientasi gw. Dan suddenly dia berubah.

    Bahkan pas nginep di kamar gw, dia ga mau deket2an. Waktu itu kami sama lagi kuliah. So? Body contact yang nyaman belum menjamin dia menerima kita.


    2. Teman gw waktu kuliah psikologi. Dia macho. Tapi kadang memang kelihatan "terlalu memperhatikan penampilan". Perfeksionis. Ga suka banget ngobrol depan umum. Ga suka kelihatan dekat Sama orang. Pemalu dan pendiam. Katanya, karena dulu dia itu jadi korban bully waktu SD dan SMP. Ternyata, setelah kami dekat, dia malah punya orientasi yang sama. Malah klop karena dia bit dan gw top. Yaudah, ga terhindarkan dah, kita akhirnya menjalin hubungan. Tapi tetap aja, dia ga mau kelihatan sedang berduaan sama cowok di depan umum. Kita terpisah karena dia pindah.

    3. Gw punya teman, junior waktu kuliah. Gw di kampus punya banyak Project. Dan dia adl asisten gw. Gw ga nyangka kalau bakalan bisa dekat secara emosional dengan dia. Karena, dia macho habis. Hoby nya tarung derajat. Rada playboy juga. So, gw ga pernah berpikir kalau dia ni bisa toleransi sama gay.

    Tapi ternyata, waktu sama2 Project di luar kota, gw ngaku sama dia. Dan dia malah semakin dekat sama gw. Pas malam tidur itu dia tidur dalam kondisi peluk gw. Dan ga ada yang berubah. Kecuali dia makin dekat dan body contact makin jadi.

    KONKLUSI
    Kita ga pernah tahu apa yang terjadi dalam diri manusia. Kita cuma bisa "mengukur" menggunakan indikator2 yang ada. Dan, kecenderungan orang bersikap dalam suatu situasi pun, didasari oleh banyak faktor. Pengalaman masa lalu, internalisasi nilai di keluarga, budaya, pendidikan, dan sebagainya.

    So, saran saya, jangan terburu2 memutuskan. Biarkan waktu yang memberikan clue2 tentang dia.

    Memang tersiksa ya menyukai seseorang tapi tidak terbuka terhadapnya. Tapi, nikmatilah saja dulu waktu2 dan momen2 bersama dia.

    Utk gw pribadi, ketika gw menghadapi posisi seperti itu, gw memotivasi diri gw spt ini:
    Terkadang, kita ga perlu bertanya "apakah kamu cinta saya atau tidak". Tapi, kita introspeksi saja, apakah kita pantas untuk dicintai? Ketika kita pantas, maka apapun yang kita lakukan, dia akan nerimanya.

    Maaf kalau kepanjangan. Semoga bermanfaat ya
  • jgn terlalu berharap, contohnya gw, terlalu berharap sama mbeng, ehh ujung2nya bikin sakit hati huhu
  • Andai matamu melihat aku
    Terungkap semua isi hatiku
    Alam sadarku alam mimpiku
    Semua milikmu andai kau tau
    Andai kau tau
    Rahasia Cintaku

    Alam sadarku alam mimpiku
    Semua milikmu andai kau tau
    Andai kau tau
    Rahasiaku......
    Rahasia aku
  • @giovan mbeng atau ngaum?
  • @giovan mbeng atau ngaum?
  • mbeng jeung @reitnaws_89 katanya mw juara malah kalah mulu dasar rombeng T.T
  • mbeng sm yang suka ngaum ya? *plis paham kode barusan*
    btw ente kmna ajasik? ane lama ga diapelin :'(
    @giovan
  • mbeng sm yang suka ngaum ya? *plis paham kode barusan*
    btw ente kmna ajasik? ane lama ga diapelin :'(
    @giovan
  • ak paham. cuman ndak mw add fuel to the fire aja :P lagian takut kena jebakan panthera tigris d pangandaran lagi

    kangen ceritanya? klo kangen tu blg lgsg, "mas ak kangen nih, apelin dong" kan ak ndak bsa baca pikiran kamu

    @reitnaws_89
  • mas @giovan kangen nih, apelin adek dong
  • Udah jalanin aja... toh pacaran.iru cmn status aja kan.

    Mending temen rasa pacar apa pacar rasa temen? o.O
  • edited March 2015
    -
  • edited March 2015
    -
  • @Putra_Perdana iya bang, gue lagi berusaha buat dia nyaman sama gue dulu. terimakasih saran nya bang put hahah
Sign In or Register to comment.