Seneng ga sih, punya seseorang yang selalu ada disaat kita butuhkan? Malah waktu yang dia berikan melebihi waktunya bersama pasangannya. Tapi, pasti lama kelamaan bakal ngerasa "i want more than this". Bener, kan? Karna secara pribadi, perasaan yg tadi nya "just friend" bakal berubah menjadi "can we make a relationship?". Btw soal relationship, Cerita bersama dia yg udah aku jalani setahun ini, memang berawal dari yang namanya "relationship".
Setahun yg lalu ..,
Kita kenalan melalui aplikasi chatting khusus gay yg sampai saat sini masih aja populer. Berawal dari people nearby, yg akhirnya kita sama sama tau kalo jarak rumah kita deket banget. Tukeran id Line, ngobrol panjang lebar, sampai kita menemukan hobi yg sama, suka nonton film di bioskop. Dan aku merekomendasikan sama dia utk nonton film yg lagi heboh dibicarakan, "The Fault In Our Stars".
Kita pertama kali meet up di salah satu cafe nuansa Bangkok , Thailand, di daerah kampung keling dekat sun plaza medan. Aku yg tadinya bertiga bersama 2 temanku, terpaksa harus ber-acting seakan tidak kenal, karena doi mau datang dan ga ingin ada orang lain, alias cuma mau ketemuan berdua. Lumayan lama juga aku nunggu, sekitar satu jam lebih 45 menit, akhirnya bocah berusia 17 tahun ini pun datang dengan senyum manisnya yg membuatku semakin menyukainya, Vino, namanya. Kita ngobrol cukup lama, saling menceritakan kesibukan masing-masing. Sampai akhirnya disaat mau pulang, waiters hampir mengacaukan segalanya. Kita minta bill, dan waiters dengan santai ngomong, " Ini bill nya sekalian sama 2 orang yg di Meja depan?". Disini rasanya pengen banget aku cakar muka waitersnya. Tapi untungnya, Vino ga terlalu mengerti, sehingga kencan pertama ini masih tetap sesuai dengan apa yg udah aku susun. Kita berdua keluar, bahkan aku tetap pura pura ga kenal dgn 2 temanku.
Oh iya, Vino tipe cowok yg manja. Sampai sebesar ini, dia tetap di antar jemput sama supirnya. Alasannya, orang tua nya belum memberikan izin utk dia bawa mobil sendiri. Waktu mau pulang, aku membujuknya agar aku saja yg mengantar, toh kan jarak rumah yg jg sangat dekat. Awalnya dia ragu, tapi berkali kali aku membujuk, akhirnya dia menyuruh supirnya pulang, dan dia ikut pulang naik motor dgn ku.
Sebelum pulang, dia minta aku utk muter muter kota Medan dulu, katanya udah lama dia ga muter muter. Akhirnya aku bawa dia ke daerah setiabudi, trus kita ke dr mansyur, dan sepanjang jalan kita tetap ngobrol banyak. Bahkan dari obrolan ini pun aku jd tau kalo spelling inggris dia masih kacau, tapi bukannya ilfeel, aku malah semakin menyukainya karna dia lucu. Aku nanya dia sering nongkrong di mana? Dan dengan santai dia menjawab STARBAK. Utk sesaat aku terdiam, berfikir ini tempat lokasinya dimana ya. Tapi akhirnya aku sadar kalo yg dia maksud ternyata STARBUCKS. Hahaha. Sepanjang jalan balik ke rumah kita ketawa lepas dan dia juga memukul badanku karna malu dengan spelling englishnya.
Seminggu kemudian, kita jadian, dan sejak itu, aku menjulukinya STARBAK, bahkan aku tulis di status Line ku.
(Bersambung....)
Comments
Pasti ditungguin.tp jgn lama2 ya...