BoyzForum! - forum gay Indonesia www.boyzforum.com
Howdy, Stranger!
It looks like you're new here. If you want to get involved, click one of these buttons!
Quick Links
Categories
- 31.1K All Categories
- 24.4K BoyzLife!
- 5.5K BoyzStyle
- 1.9K BoyzStories
- 5K BoyzLove
- 5.9K BoyzRoom
- 2 *Members Only!
- 1 BoyzAlbum*
- 1 BoyzChat*
- 12.8K BoyzConnect!
- 6K Jabodetabek
- 3.9K Jawa
- 2.5K Nusantara
- 451 International
- 291 BoyzForum Info
- 8 Apa Itu BoyzForum?
Selamat datang di situs Boyzforum yang diarsipkan oleh Queer Indonesia Archive. Forum untuk komunitas gay Indonesia yang populer ini didirikan pada tahun 2003, dan ditutup pada tanggal 15 Desember 2020.
Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.
Forum ini diabadikan untuk kepentingan sejarah. Tidak akan ada konten baru di forum ini. Silakan menikmati forum ini sebagai potongan dari sejarah queer Indonesia.
Love From The Past ( season 1 tamat, season 2 coming soon)
Maaf buat cerita my glasses and his voice gak dilanjut jadi gue lagi bikin story baru. karena setelah gue pikir my glasses and his voice ceritanya lebay. maaf bgt jadi gak bisa dilanjut
ini cerita baru kalo banyak yg welcome gue lanjut kalo engga ya gak tau deh
-Chapter 1: The Past-
Author Pov
Sambil menangis anak kecil itu berlari menuju ibunya yang tengah berbincang dengan temannya.
“ian kenapa? Kok nangis?” tanya teman ibunya
“i-tu ....” ia menunjuk anak lelaki seumurannya sambil segukan
“Valen, emang ian di apain sama valen?” tanya ibunya lembut
“a-ku mau di-pukul bun-da” ucapnya
Melihat ian menangis ibu dari valen menghampiri valen dan menjewer kuping anak itu.
“ayo minta maaf sama ian, mami gak suka kalo kamu nakal gitu” perintah ibunya
“engga mau mam, dianya aja yang cengeng. Masa di ajak main perang – perangan sama aku gak mau” ucapnya
“kalo gak mau jangan dipaksa dong, cepet minta maaf sama ian. Atau mami tinggal pergi sama tante anna?”
“gak mau, valen gak mau minta maaf dianya aja yang kaya cewek masa gak mau main perang – perangan”
Tak kehabisan akal valen pun berlari setelah ibunya melepaskan jewerannya. Lalu Valen berlari ke halam belakang rumahnya.
“valen kenapa mam?” tanya kakanya
“itu adikmu bikin ian nangis” ucapnya sambil duduk kembali
Si kakak melihat ian yang segukan dan menghampirinya yang masih menangis di pelukan ibunya.
“ian mau main sama kakak?” tanyanya
Ian menoleh dan melihat ka irgi tengah berjongkok didekatnya sambil mengusap kepalanya. Ia mengganguk. Irgi pun menggendong anak 5 tahun tersebut di punggunya. Dan membawanya ke halaman belakang.
Dihalaman belakang irgi mengajak Ian bermain, meilhat ka Irgi menggendong ian. Valen pun menghampiri mereka
“ka irgi, aku juga mau digendong kaya ian” rengeknya
“gak mau ah, kakak maunya gendong ian aja. Abis Valen Nakal” ucapnya meninggalkan valen
Lalu anak itu menangis sejadi – jadinya. Mendengar suara valen menangis ibunya dan ibu ian menghampiri ke halaman
belakang.
“kenapa len? Kok jadi kamu yang nangis sekarang?” tanya ibunya
“Valen juga mau digendong kaya gitu sama ka irgi. Tapi ka irgi gak mau gendong valen”
“mangkanya jangan nakal, kakak gak mau gendong anak nakal. Iya gak yan?”
Ian hanya melihat anak itu sambil tertawa. Sementara kedua wanita tersebut hanya bisa tersenyum melihat tingkah anak - anaknya.
Setelah makan siang ian dan ibunya pamit
“jangan lupa kabari aku kalo kau sudah sampai london. Kalo ada waktu aku akan kesana bersama anak – anakku dan suamiku” ucap ibu dewi
“pasti wi, aku bakal kangen sama kamu dan kedua jagoanmu itu.” Ucap ibu anna
“ian, jangan nakal di london ya” ucap ibu dewi sambil mencium kening anak itu
“iya tante” ian pun membalas
“yah gak ketemu ian lagi dong, padahal ka irgi mau ajak ian main lagi” ucap irgi
“yaudah dew, aku pamit ya” ucap ibu anna
“iya, maaf an aku gak bisa antar kamu besok ke bandara” ucap ibu dewi
“iya gapapa. Aku ngerti kok” ucap ibu anna sambil masuk ke mobil
“hati – hati ya” ucap ibu dewi
Tak lama mobil itu meninggalkan pelataran rumah tersebut dan pergi menjauh dari komplek rumah tersebut ditengah terik matahari siang hari itu.
ini cerita baru kalo banyak yg welcome gue lanjut kalo engga ya gak tau deh
-Chapter 1: The Past-
Author Pov
Sambil menangis anak kecil itu berlari menuju ibunya yang tengah berbincang dengan temannya.
“ian kenapa? Kok nangis?” tanya teman ibunya
“i-tu ....” ia menunjuk anak lelaki seumurannya sambil segukan
“Valen, emang ian di apain sama valen?” tanya ibunya lembut
“a-ku mau di-pukul bun-da” ucapnya
Melihat ian menangis ibu dari valen menghampiri valen dan menjewer kuping anak itu.
“ayo minta maaf sama ian, mami gak suka kalo kamu nakal gitu” perintah ibunya
“engga mau mam, dianya aja yang cengeng. Masa di ajak main perang – perangan sama aku gak mau” ucapnya
“kalo gak mau jangan dipaksa dong, cepet minta maaf sama ian. Atau mami tinggal pergi sama tante anna?”
“gak mau, valen gak mau minta maaf dianya aja yang kaya cewek masa gak mau main perang – perangan”
Tak kehabisan akal valen pun berlari setelah ibunya melepaskan jewerannya. Lalu Valen berlari ke halam belakang rumahnya.
“valen kenapa mam?” tanya kakanya
“itu adikmu bikin ian nangis” ucapnya sambil duduk kembali
Si kakak melihat ian yang segukan dan menghampirinya yang masih menangis di pelukan ibunya.
“ian mau main sama kakak?” tanyanya
Ian menoleh dan melihat ka irgi tengah berjongkok didekatnya sambil mengusap kepalanya. Ia mengganguk. Irgi pun menggendong anak 5 tahun tersebut di punggunya. Dan membawanya ke halaman belakang.
Dihalaman belakang irgi mengajak Ian bermain, meilhat ka Irgi menggendong ian. Valen pun menghampiri mereka
“ka irgi, aku juga mau digendong kaya ian” rengeknya
“gak mau ah, kakak maunya gendong ian aja. Abis Valen Nakal” ucapnya meninggalkan valen
Lalu anak itu menangis sejadi – jadinya. Mendengar suara valen menangis ibunya dan ibu ian menghampiri ke halaman
belakang.
“kenapa len? Kok jadi kamu yang nangis sekarang?” tanya ibunya
“Valen juga mau digendong kaya gitu sama ka irgi. Tapi ka irgi gak mau gendong valen”
“mangkanya jangan nakal, kakak gak mau gendong anak nakal. Iya gak yan?”
Ian hanya melihat anak itu sambil tertawa. Sementara kedua wanita tersebut hanya bisa tersenyum melihat tingkah anak - anaknya.
Setelah makan siang ian dan ibunya pamit
“jangan lupa kabari aku kalo kau sudah sampai london. Kalo ada waktu aku akan kesana bersama anak – anakku dan suamiku” ucap ibu dewi
“pasti wi, aku bakal kangen sama kamu dan kedua jagoanmu itu.” Ucap ibu anna
“ian, jangan nakal di london ya” ucap ibu dewi sambil mencium kening anak itu
“iya tante” ian pun membalas
“yah gak ketemu ian lagi dong, padahal ka irgi mau ajak ian main lagi” ucap irgi
“yaudah dew, aku pamit ya” ucap ibu anna
“iya, maaf an aku gak bisa antar kamu besok ke bandara” ucap ibu dewi
“iya gapapa. Aku ngerti kok” ucap ibu anna sambil masuk ke mobil
“hati – hati ya” ucap ibu dewi
Tak lama mobil itu meninggalkan pelataran rumah tersebut dan pergi menjauh dari komplek rumah tersebut ditengah terik matahari siang hari itu.
Copyright 2021 Queer Indonesia Archive. See our Privacy Policy. Contact us at [email protected]
Dengan menggunakan situs ini berarti Anda setuju dengan Aturan Pakai.
BoyzForum.com adalah situs anti pedofilia!
Comments
lanjuutt
Coba dibiasakan, kalo awal dialog dan huruf pertama nama itu pake huruf kapital
Adrian Pov
29 jam penerbangan membuat pantat gue berasa tipis. Yaps akhirnya gue kembali ke negara gue tercinta setelah hampir 10 tahun gue tinggal di london. Nyokap bokap gue sudah balik ke indo sejak sebulan lalu. Gue balik belakangan karena gue harus menyelasaikan sekolah gue disana.
Setelah mengambil koper gue dan menuju ke coffee shop yang ada di bandara. Gue mengeluarkan hanphone dan menelpon bunda
“halo... bunda? Aku udah di Soetta. Yang jemput siapa?” tanyaku
“.....”
“udah disini apa masih dijalan?”
“.....”
“yaudah aku tunggu di coffee shop aja. Kalo pak oman baru jalan”
“....”
“yap, see you bun” sambil memutus hubungan telepon dan memasukan ke dalam tas.
Setelah sampai di coffee shop gue memesan ice blanded cappucinno. Sejak kelas 2 SMP gue suka dengan kopi entahlah mungkin karena pergaulan teman teman gue haha.
Sampe lupa memperkenalkan diri, Nama gue Adrian Tirta Aditama Putra, panjang ya? Hahaha. Gue anak tunggal gak punya kakak atau adik. Umur gue 15tahun pas 2 minggu yang lalu. *Enough for now nanti kan ada perkenalan disekolah*
Setelah 1 jam gue nunggu barulah pak oman menelpon gue, ia bilang kalo dia sudah ada di kedatangan internasional. Tanpa berlama lama gue berjalan menuju kesana dan pak oman sedang duduk dikursi sambil menelpon entah siapa gue gak tau. Gue tau pak oman karena diberi tahun ciri – cirinya dari nyokap gue.
“pak oman?” tanya gue
“den ian ya?” tanyanya
“iya pak saya adrian” sambil mengulurkan tangan
“maaf ya den sudah nunggu lama, kata nyonya pesawat den ian nyampe jam 1 siang” tuturnya
“gapapa kok pak” ucapku
“ini aja kopernya den?”
“iya pak, mobilnya yang mana?”
“yang hitam itu den. Mari”
3 koper dimasukan kedalam bagasi, gue masuk kedalam mobil lalu disusul pak oman yang masuk dan mengendarai mobil menuju kerumah.
Huah it’s new season for me and im gonna make it better, pikir gue sambil mulai merasa ngantuk dan akhirnya gue pun tertidur didalam mobil yang sudah berjalan dijalan bebas hambatan.
Valen Pov
Panas terik siang bikin gue haus, dan terdamparlah gue di cafe langganan gue. Sambil nunggu temen – temen gue dateng gue mesen ice blanded cappucinno dan memainkan handphone gue sembari menunggu pesanan datang.
Gak lama temen temen gue dateng
“woy len masih aja lu jombs. Udah mau masuk SMA nih kita masih aja belom bawa gandengan” ucap rifky salah satu temanku sambil duduk diikuti oleh temanku yang lain.
“nyantai ajalah, kalo udah ada juga gue kenalin ke elo bro” ucapku
Perlu di garis bawahin nih gue GAY oke? I’m gay and my friend has khow that. ‘cause what? they same like me. Gue sama mereka gak 1 SMP tapi kita 1 kegiatan di salah satu club basket gitulah. Gak lama datanglah pesenan gue.
“len udah daftar belom lu ke sekolah yang kita – kita bicarain itu?” tanya andre
Gue kenalin dulu deh my partner in crime. Ada Rifky Aldiansyah, Andre Aulia Putra, Bryan Dwi Kuncoro, yang terakhir Dimas Satria Nugroho
Kalo gue? Mau tau? Nama gue Ghiffari Dwi Valentino. Kenapa ada nama valen.. karena gue lahir pas hari valentine kata nyokap gue, gue anak kedua dari 2 bersodara. Kakak gue laki – laki.
Abang gue? Nanti aja kalian juga bakal kenal kok haha. Umur gue baru aja 15 tahun 2 bulan yang lalu.
“udeh, nyokap udah setuju banget gue masuk sekolah itu.” Ucap gue
“gue pengen nyomblangin elo sama chandra alumni SMP Pekerti itu len” ucap andre
“hah? Chandra yang udah ngejar – ngejar gue dari gue pertama masuk club?” tanya gue
“iya, kenapa?” tanyanya enteng
“ogah deh, gue gak suka dicomblangin ndre”
“lu kan ganteng len, terima aja lagian Cuma elo yang belom keliatan gandengannya” timpa bryan
“kga, sekali kga tetep kga. Kalo mau lu aja bry. Lo kan suka tepe tepe sama boty macam chandra”
“hahanjir ogah gue juga len, gue masih cinta sama egi” ucapnya
“mangkanya jangan maksa gue lah, nanti kalo ada juga gue kasih tau kok”
Gue emang masih single atau lebih tepatnya baru jadi single setelah Aji pacar gue dulu selingkuh sama om – om gadun gajelas gitulah.
Sudah hampir 2 jam gue dan temen – temen gue nongkrong disini. Handphone gue bunyi ada panggilan masuk
“halo.... kenapa bang?”
“....”
“di People’s Coffee ” jawab gue
“....”
“kenapa engga elu aja sih bang yang jemput mami?”
“....”
“iya iya gue jemput”
“....”
“hmmmmm.....”
Gue tutup teleponnya.
“guys gue cabut dulu yee, biasa jemput ibu suri dulu.” Ucap gue
“okeedeh Len. Jangan lupa lusa kita daftar bareng yee”
“sip, duluan guys”
Gue pergi ninggalin cafe itu menuju mobil kesayangan gue, kenapa? Kaget umur 15 tahun udah boleh nyetir mobil? Gue punya sim nembak hasil test bareng temen – temen gue. Gue tinggalin pelataran parkiran mobil itu dan menuju daerah sudirman jemput nyokap dari kantor. Menembus macetnya daerah sudirman.