Akhir pekan di dalam kesendirian, hujan turun membasahi tanah, menyebar hormon-hormon pengungkit kenangan. Apa yang bisa dilakukan oleh seorang Binan jomblo di akhir pekan selain mengingat masa lalu? (baca: mantan). Mereka benar telah tiada (walau belum ada layatan), tetapi mereka benar-benar hidup dan ada di relung pikiran yang paling dalam. Muncul tiba-tiba tanpa diminta dengan memori yang indah tapi membuat hati teriris-iris.
Berbicara tentang mantan, apalagi yang putus secara tidak baik-baik. Pasti ada momen dimana kita merasa awkward ketika tanpa disengaja bertemu mantan in the middle somewhere. Apa yang kita lakukan ketika bertemu mantan? Menyapa dia? (Yakin loe??) Palingan nyapa nyengir kalau mood kita lagi baik. Atau kita akan buang muka dan pura-pura nggak tahu dia ada kalau situasi hati nggak mendukung. Iya ngga? Tenang, kalian tidak sendiri. Kalian bersamaku cantik! Hal itu wajar kok (asal tidak kebeblasan). He deserve for it!
Mantan selalu tahu bagaimana membolak-balik hati kita baik oleh sesuatu hal yang sengaja dilakukannya atau tidak disadarinya. Mantan mengirimkan sebuah kutukan sistematis, terstruktur dan masif. Kutukan paling akut yang dilakukan oleh mantan adalah alienasi. Alienasi adalah proses pengkerdilan dengan cara membuat sesorang terpinggirkan. Biasanya proses alienasi pertama yang dilakukan oleh mantan adalah memblokir sosial media kita. Sebuah tindakan sengaja yang sering disertai dengan alasan biar proses move on berjalan dengan mulus. Memang kita dan mantan sudah putus dan dia punya hak juga untuk blokir siapapun juga, tetapi tetep aja sakit aja kalo diblokir. Seolah kita itu sangat hina banget ngga sih? Tidak diterima baik di dunia riil maupun dunia kasatmata bernama dunia maya. Mana kadang di proses move-on itu kita pengen kepo-kepo, eh tahu-tahu sudah ngga bisa lihat sosmed doi karena diblokir.
Proses selanjutnya biasanya diikuti dengan mengembalikan barang-barang yang pernah kita kasih kepadanya melalui orang lain. Bisa dibayangkan nggak, barang-barang yang kita berikan secara ikhlas atas cucuran peluh jerih payah tak sudi disimpannya lagi. Bagaimana dia mau menerima kita dengan lapang dada setelah putus? No way!
Alienasi tidak berhenti pada memutuskan kontak. Tindakan klise lainnya adalah melakukan kampanye dan diseminasi mengenai keburukan kita di lingkungan pergaulannya. Masih ingat ngga awal ketemu ketika dia memuji dan memuja setinggi langit? Kata-kata itu lenyap begitu saja ditelan bumi. Kawan-kawannya yang mendengarkan dan bersimpati pada cucuran air matanya akhirnya terhipnotis dan membela doi secara buta. Alhasil sekarang kita tidak hanya melawan mantan saja tetapi mantan dengan komunitasnya. Kemanapun kita berada bisa saja ada mata-mata yang melirik kita dengan sinis tanpa kita ketahui.
Sebagai binan fabolous kita tidak boleh tinggal diam. Nabi Muhammad SAW di dalam kisah perjalanannya telah memberikan kita jalan bagaimana cara melawan mantan. Ketika beliau ditolak dan diusir oleh orang Mekkah (baca: mantan), beliau kemudian hijrah ke daerah baru bernama Madinah (baca: komunitas baru). Di Madinah beliau membangun komunitasnya (baca: move on) dan mulai membangun visi/pandangan akan masa depannya. Di Madinah beliau semakin kuat dan merdeka (baca: eksis) hingga mendapatkan banyak dukungan dari masyarakat lainnya. Hingga suatu hari beliau memutuskan untuk kembali ke Mekkah (baca: bertemu mantan). Mendengar ketenaran Nabi Muhammad SAW, warga Mekkah (baca: mantan dan komunitasnya) tidak berani mengganggu beliau. Merasa di atas angin, Nabi Muhammad tidak lantas menindas lawan-lawannya. Sebaliknya beliau hidup damai dan tenang di Mekkah.
Perjuangan melawan mantan tidaklah mudah dan akan banyak menguras tenaga dan kesabaran. Keyakinan kita harus kuat bahwa kita bisa! Ada masa depan yang cerah di ujung sana. Tetapi ketika perjuangan berbuah manis, lantas kita tidak boleh semena-mena dengan mantan. Seperti yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW, kita tidak boleh melakukan alienasi balik mantan kita. Biarkan dia hidup dengan tenang karena kemenangan sesungguhnya adalah bisa hidup berdampingan dengan mantan yang merasa menyesal karena telah menyia-nyiakan kita.
www.arisancantique.blogspot.com
Comments